Anda di halaman 1dari 9

TURBIDIMETRI DAN NEPHELOMETRI

Kelompok 8 :

Norhalisa 190101090670

Siti Khadijah 190101090271

UIN ANTASARI BANJARMASIN

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

PROGRAM STUDI TADRIS KIMIA

2021
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan turbimetri dan nefelometri?
2. Apa kegunaan dari turbimetri dan nefelometri?
3. Bagaimana prinsip kerja dari turbimetri dan nefelometri?
4. Bagaimana aplikasi dari turbimetri dan nefelometri?

1.2 Tujuan Penelitian


1. Untuk mengetahui pengertian turbimetri dan nefelometri
2. Untuk mengetahu kegunaan dari turbimetri dan nefelometri
3. Untuk mengetahui prinsip kerja dari turbimetri dan nefelometri
4. Untuk mengetahui aplikasi dari turbimetri dan nefelometri

2
BAB II
KAJIAN TEORITIS

A. Pengertian dan Kegunaan Turbimetri dan Nefelometri


1. Turbimetri
Turbidimetri merupakan analisa kuantitatif yang didasarkan pada pengukuran
kekeruhan atau turbidan dari suatu cairan atau akibat adanya partikel padat
tersuspensi dalam cairan sehingga sebagian sinar akan ditebarkan menyebabkan
berkurangnya kemampuan penetrasi sinar oleh adanya partikel tersuspensi serta
akan mengurangi sinar yang diteruskan. Larutan akan tersuspensi maksudnya:
a. Terdiri dari dua fasa, tidak jernih dan campuran heterogen
b. Dapat disaring dengan kertas saring serta ukuran partikelnya besar dari 10
cm. Turbidimetri adalah suatu metode analisis kuantitatif yang
berdasarkan pada penenturan sinar oleh suspensi zat padat.
Turbidimetri merupakan analisis kualitatif yang didasarkan pada pengukuran
kekeruhan atau turbidan dari suatu larutan akibat adanya partikel padat dalam
larutan setelah sinar melewati suatu larutan yang mengandung partikel
tersuspensi. Artinya turbidimetri adalah analisa yang berdasarkan hemburan
cahaya. Hamburan cahaya terjadi akibat adanya partikel yang terdapat dalam
larutan. Partikel ini menghamburkan cahaya ke segala arah yang mengenainya.
Dalam turbidimetri digunakan larutan yang berupa koloid atau tersuspensi.
Larutan jernih dapat diukur dengan metode ini dengan jalan memberikan
emulgator untuk mengemulsi larutan.
2. Nefelometri
Nefelometri merupakan metode yang digunakan untuk pengukuran kadar zat
dengan mengukur sebaran cahaya (scattered) yang mengenai partikel dalam
larutan, alat yang dipakai adalah nefelometer. Alat ini digunakan untuk
mengetahui kuantitas protein spesifik secara lebih akurat dan precise, selain itu
juga mudah dan otomatis untuk digunakan.
Umumnya nefelometri digunakan untuk mengukur protein plasma seperti
immoglobulin, komponen-komponen dan protein spesifik yang lain seperti free
light chain.

B. Prinsip Kerja Tubimetri dan Nefelometri

3
1. Turbimetri
Prinsip kerja dari turbidimetri yaitu menghitung jumlah cahaya yang
diteruskan (dan mengkalkulasi jumlah cahaya yang diabsorbsi) oleh partikel
dalam suspense untuk menentukan konsentrasi substansi yang ingin dicari.
Karena penggunaan jumlah cahaya yang diabsorbsi untuk pengukuran
konsentrasi, maka jumlah cahaya yang diabsorbsi akan bergantung pada :
1. Jumlah partikel
2. Ukuran partikel
Semakin besar dan banyak jumlah partikel, maka jumlah cahaya yang
diabsorbsi akan semakin besar. Dan untuk penentuan kadarnya (detector)
digunakan spektrofotometer cahaya.
2. Nefelometri4
Nefelometri pada umumnya diasarkan pada perbandingan intensitas cahaya
yang disebabkan oleh suatu larutan standar dalam kondisi sama, semakin tingi
intensitas yang diserap maka semakin tinggi kekeruhan alat yang di gunakan.
Pengukuran dengan metode ini dinilai paling akurat karena bisa mengukur
turbiditas yang rendah.
Prinsip kerja nefelometri adalah sebagai berikut :
a. Berkaitan pada pengukuran jumlah cahaya yang disebarkan dari kuvet yang
mengandung suspanse partikel dalam suatu larutan.
b. Komponen dari nefelometri sama dengan komponen spektrifimeter cahaya
kecuali diteltor diletakkan pada sudut tertentu dari datangnya cahaya.
c. Detektor merupakan sebuah tube fotomutiplier, yang ditempatkan untuk
mendeteksi cahaya yang tersebar ke depan. Detektor dapat ditempatkan pada
sudut 90⁰, 70⁰ atau 37⁰, tergantung sudut mana yang banyak ditemukan pada
cahaya yang disebarkan
d. Jumlah cahaya yang disebarkan lebih besar daripada yang diteruskan dalam
suspensi turbid, sehinga tingkat sensitifitas nefelometri lebih tinggi
dibandingkan turbimetri
e. Jumlah cahaya yang disebarkan berdasarkan pada jumlah dan ukuran partikel
yang tersuspensi
f. Pada sebagian besar aplikasi klinis, sumber cahayanya berupa lampu tungsten
yang memberikan cahaya pada wilayah yang terlihat

4
g. Untuk sensitivitas yang lebih tinggi dan untuk aplikasi penentuan jumlah dan
ukuran partikel dalam suspensi, maka menggunakan nepelometri sinar laser

C. Komponen-Komponen pada Turbimetri dan Nefelometri


1. Turbimetri
Komponen komponen yang ada pada turbidemetri :
a. Sumber cahaya
1) Lampu mercuri
2) Lampu tungsten
b. Filter
1) Jika pelarut dan partikel terdispersi tidak berwarna makan menggunakan
filter light
2) Jika pelarut dan partikel terdispersi berwarna coklat maka digunakan filter
dark
c. Kuvet
1) Kuvet slinder
2) Kuvet semi octagonal
d. Detector
1) Pada turbidimeter sigunakan detector photube
2. Nefelometri
a. Sumber cahaya, berfungsi untuk mendapatkan sinar dengan energi yang
khas/karakteristik dengan analit yang akan di ukur
b. Kuvet (tempat sampel), berbentuk silinder
c. Monokromator, alat yang bisa meneruskan cahaya dengan satu panjang
gelombang tertentu
d. Detektor, alat yang digunakan untuk menunjukkan adanya kegiatan atau
besaran yang diperhatikan (energi sinar) tanpa mengukur secara kuantitatif
kegiatan atau besaran tersebut.
e. Recorder, untuk merekam data

D. Aplikasi Turbimetri dan Nefelometri


1. Turbimetri
 Penentuan konsentrasi total protein dalam cairan biologis sepeeti urin yang
mengandung sedikit protein menggunakan asam trikloroasetat.
5
 Menentuan aktivitas analise mengguanakan pati sebagai sebstrat.
Penurunan kekeruhan berbanding lurus dengan aktivitas amilase.
 Penentuan aktivitas enzim lipase menggunakan trigliserida sebagai
substrat. Penuruanan kekeruhan berbanding terbalik dengan aktivitas
enzim lipase. (Ines P.A, dkk. 2006)
2. Nefelometri
Banyak digunakan untuk penentuan konsentrasi yang reaksi antigen-antibodinya
tidak di ketahui seperti :
a. Penentuan imunoglobulin (total, IgG, IgE, IgM dan IgA) dalam serum dan
cairan biologis lainnya
b. Penentuan ukuran dan banyaknya partikel (laser – nefelometri)
c. Penentuan konsentrasi serum protein individu : Hb, Haptoglobin, Transfering,
e reaktif protein, albumin (menggunakan antibody spesifik untuk setiap
protein
d. Menentukan tingkat beberapa protein plasma darah, misalnya tingkat beberapa
protein plasma darah. Umumnya nefelometri digunakan untuk mengukur
protein plasma seperti total tingkat antibodi isotypes atau kelas imunoglobin
M, imunoglobin G dan imunoglobin A. (Anonim, 2013).
Metode ini dilakukan dengan mengukur kekeruhan pada sampel air
dengan melewatkan cahaya melalui sampel yang di ukur. Teknik ini sering
dipakai pada laboratorium klinis, dikarenakan relatif mudah dan otomatis.
Antibodi dan dan antigen dicampurkan dalam konsentrasi sehingga
hanya aregat kecil yang dibentuk yang tidak bisa menyelesaikan kebawah
dengan cepat. Jumlah cahaya yang dihamburkan di ukur dan dibandingkan
dengan jumlah pencar dari campuran. Jumlah dapat diketahui menggunakan
kurva standar.
e. Nefelometri bisa digunakan untuk mendeteksi antigen atau antibodi, dan
bisanya antibodi yang dijalankan sebagai reagen dan antigen pasien sebagai
yang diketahui (Stevena, 2010).

BAB III

6
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Turbimetri merupakan analisis kualitatif yang didasarkan pada pengukuran
kekeruhan atau turbidan dari suatu larutan akibat adanya partikel padat dalam
larutan setelah sinar melewati suatu larutan yang mengandung partikel
tersuspensi. Nefelometri merupakan metode yang digunakan untuk
pengukuran kadar zat dengan mengukur sebaran cahaya (scattered) yang
mengenai partikel dalam larutan, alat yang dipakai adalah nefelometer.
2. Metode turbimetri digunakan dengan jalan memberikan emulgator untuk
mengemulsi larutan koloid atau tersuspensi. Sedangkan nefelometri digunakan
untuk mengukur protein plasma seperti immoglobulin, komponen-komponen
dan protein spesifik yang lain seperti free light chain.
3. Prinsip kerja dari turbidimetri yaitu menghitung jumlah cahaya yang
diteruskan (dan mengkalkulasi jumlah cahaya yang diabsorbsi) oleh partikel
dalam suspense untuk menentukan konsentrasi substansi yang ingin dicari.
Prinsip kerja nefelometri adalah sebagai berikut :
 Berkaitan pada pengukuran jumlah cahaya yang disebarkan dari kuvet
yang mengandung suspanse partikel dalam suatu larutan.
 Komponen dari nefelometri sama dengan komponen spektrifimeter
cahaya kecuali diteltor diletakkan pada sudut tertentu dari datangnya
cahaya.
 Detektor merupakan sebuah tube fotomutiplier, yang ditempatkan
untuk mendeteksi cahaya yang tersebar ke depan. Detektor dapat
ditempatkan pada sudut 90⁰, 70⁰ atau 37⁰, tergantung sudut mana yang
banyak ditemukan pada cahaya yang disebarkan
 Jumlah cahaya yang disebarkan lebih besar daripada yang diteruskan
dalam suspensi turbid, sehinga tingkat sensitifitas nefelometri lebih
tinggi dibandingkan turbimetri
 Jumlah cahaya yang disebarkan berdasarkan pada jumlah dan ukuran
partikel yang tersuspensi
 Pada sebagian besar aplikasi klinis, sumber cahayanya berupa lampu
tungsten yang memberikan cahaya pada wilayah yang terlihat

7
 Untuk sensitivitas yang lebih tinggi dan untuk aplikasi penentuan
jumlah dan ukuran partikel dalam suspensi, maka menggunakan
nepelometri sinar laser
4. Aplikasi dari turbimetri dan nefelometri
Turbimetri
 Penentuan konsentrasi total protein dalam cairan biologis sepeeti urin yang
mengandung sedikit protein menggunakan asam trikloroasetat.
 Menentuan aktivitas analise mengguanakan pati sebagai sebstrat.
Penurunan kekeruhan berbanding lurus dengan aktivitas amilase.
 Penentuan aktivitas enzim lipase menggunakan trigliserida sebagai
substrat. Penuruanan kekeruhan berbanding terbalik dengan aktivitas
enzim lipase.
Nefelometri
Banyak digunakan untuk penentuan konsentrasi yang reaksi antigen-
antibodinya tidak di ketahui seperti :
 Penentuan imunoglobulin (total, IgG, IgE, IgM dan IgA) dalam serum dan
cairan biologis lainnya
 Penentuan ukuran dan banyaknya partikel (laser – nefelometri)
 Penentuan konsentrasi serum protein individu :
 Menentukan tingkat beberapa protein plasma darah
 Nefelometri bisa digunakan untuk mendeteksi antigen atau antibodi

DAFTAR PUSTAKA

8
Anonim, 2013, Definition of Nephelometry,

http://www.lib.mcg.edu/edu/esimmuno/ch4/nephelom.htm, (online) diakses pada


tanggal 20 September 2021.

Anonim, 2013, Quantitave Nephelometry,

http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/003545.htm, (online) diakses


padatanggal 21 September 2021

Ines P.A, d (2006). Turbidimetric and Nephehal.lometric Flow Analysis: Concepts and
Applications.Spectroscopy Letters. Vol 39. No 6. Hal 547

Stevens, 2010,Clinical Immunology dan Seriology 3rd Ed, pg 127, FA Davis Company, USA

Anda mungkin juga menyukai