Kelompok 8 :
Norhalisa 190101090670
2021
BAB I
PENDAHULUAN
2
BAB II
KAJIAN TEORITIS
3
1. Turbimetri
Prinsip kerja dari turbidimetri yaitu menghitung jumlah cahaya yang
diteruskan (dan mengkalkulasi jumlah cahaya yang diabsorbsi) oleh partikel
dalam suspense untuk menentukan konsentrasi substansi yang ingin dicari.
Karena penggunaan jumlah cahaya yang diabsorbsi untuk pengukuran
konsentrasi, maka jumlah cahaya yang diabsorbsi akan bergantung pada :
1. Jumlah partikel
2. Ukuran partikel
Semakin besar dan banyak jumlah partikel, maka jumlah cahaya yang
diabsorbsi akan semakin besar. Dan untuk penentuan kadarnya (detector)
digunakan spektrofotometer cahaya.
2. Nefelometri4
Nefelometri pada umumnya diasarkan pada perbandingan intensitas cahaya
yang disebabkan oleh suatu larutan standar dalam kondisi sama, semakin tingi
intensitas yang diserap maka semakin tinggi kekeruhan alat yang di gunakan.
Pengukuran dengan metode ini dinilai paling akurat karena bisa mengukur
turbiditas yang rendah.
Prinsip kerja nefelometri adalah sebagai berikut :
a. Berkaitan pada pengukuran jumlah cahaya yang disebarkan dari kuvet yang
mengandung suspanse partikel dalam suatu larutan.
b. Komponen dari nefelometri sama dengan komponen spektrifimeter cahaya
kecuali diteltor diletakkan pada sudut tertentu dari datangnya cahaya.
c. Detektor merupakan sebuah tube fotomutiplier, yang ditempatkan untuk
mendeteksi cahaya yang tersebar ke depan. Detektor dapat ditempatkan pada
sudut 90⁰, 70⁰ atau 37⁰, tergantung sudut mana yang banyak ditemukan pada
cahaya yang disebarkan
d. Jumlah cahaya yang disebarkan lebih besar daripada yang diteruskan dalam
suspensi turbid, sehinga tingkat sensitifitas nefelometri lebih tinggi
dibandingkan turbimetri
e. Jumlah cahaya yang disebarkan berdasarkan pada jumlah dan ukuran partikel
yang tersuspensi
f. Pada sebagian besar aplikasi klinis, sumber cahayanya berupa lampu tungsten
yang memberikan cahaya pada wilayah yang terlihat
4
g. Untuk sensitivitas yang lebih tinggi dan untuk aplikasi penentuan jumlah dan
ukuran partikel dalam suspensi, maka menggunakan nepelometri sinar laser
BAB III
6
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Turbimetri merupakan analisis kualitatif yang didasarkan pada pengukuran
kekeruhan atau turbidan dari suatu larutan akibat adanya partikel padat dalam
larutan setelah sinar melewati suatu larutan yang mengandung partikel
tersuspensi. Nefelometri merupakan metode yang digunakan untuk
pengukuran kadar zat dengan mengukur sebaran cahaya (scattered) yang
mengenai partikel dalam larutan, alat yang dipakai adalah nefelometer.
2. Metode turbimetri digunakan dengan jalan memberikan emulgator untuk
mengemulsi larutan koloid atau tersuspensi. Sedangkan nefelometri digunakan
untuk mengukur protein plasma seperti immoglobulin, komponen-komponen
dan protein spesifik yang lain seperti free light chain.
3. Prinsip kerja dari turbidimetri yaitu menghitung jumlah cahaya yang
diteruskan (dan mengkalkulasi jumlah cahaya yang diabsorbsi) oleh partikel
dalam suspense untuk menentukan konsentrasi substansi yang ingin dicari.
Prinsip kerja nefelometri adalah sebagai berikut :
Berkaitan pada pengukuran jumlah cahaya yang disebarkan dari kuvet
yang mengandung suspanse partikel dalam suatu larutan.
Komponen dari nefelometri sama dengan komponen spektrifimeter
cahaya kecuali diteltor diletakkan pada sudut tertentu dari datangnya
cahaya.
Detektor merupakan sebuah tube fotomutiplier, yang ditempatkan
untuk mendeteksi cahaya yang tersebar ke depan. Detektor dapat
ditempatkan pada sudut 90⁰, 70⁰ atau 37⁰, tergantung sudut mana yang
banyak ditemukan pada cahaya yang disebarkan
Jumlah cahaya yang disebarkan lebih besar daripada yang diteruskan
dalam suspensi turbid, sehinga tingkat sensitifitas nefelometri lebih
tinggi dibandingkan turbimetri
Jumlah cahaya yang disebarkan berdasarkan pada jumlah dan ukuran
partikel yang tersuspensi
Pada sebagian besar aplikasi klinis, sumber cahayanya berupa lampu
tungsten yang memberikan cahaya pada wilayah yang terlihat
7
Untuk sensitivitas yang lebih tinggi dan untuk aplikasi penentuan
jumlah dan ukuran partikel dalam suspensi, maka menggunakan
nepelometri sinar laser
4. Aplikasi dari turbimetri dan nefelometri
Turbimetri
Penentuan konsentrasi total protein dalam cairan biologis sepeeti urin yang
mengandung sedikit protein menggunakan asam trikloroasetat.
Menentuan aktivitas analise mengguanakan pati sebagai sebstrat.
Penurunan kekeruhan berbanding lurus dengan aktivitas amilase.
Penentuan aktivitas enzim lipase menggunakan trigliserida sebagai
substrat. Penuruanan kekeruhan berbanding terbalik dengan aktivitas
enzim lipase.
Nefelometri
Banyak digunakan untuk penentuan konsentrasi yang reaksi antigen-
antibodinya tidak di ketahui seperti :
Penentuan imunoglobulin (total, IgG, IgE, IgM dan IgA) dalam serum dan
cairan biologis lainnya
Penentuan ukuran dan banyaknya partikel (laser – nefelometri)
Penentuan konsentrasi serum protein individu :
Menentukan tingkat beberapa protein plasma darah
Nefelometri bisa digunakan untuk mendeteksi antigen atau antibodi
DAFTAR PUSTAKA
8
Anonim, 2013, Definition of Nephelometry,
Ines P.A, d (2006). Turbidimetric and Nephehal.lometric Flow Analysis: Concepts and
Applications.Spectroscopy Letters. Vol 39. No 6. Hal 547
Stevens, 2010,Clinical Immunology dan Seriology 3rd Ed, pg 127, FA Davis Company, USA