Anda di halaman 1dari 17

TEKNIK LAB:

PENGENALAN ALAT
SPEKTROMETER ULTRA
VIOLET-TAMPAK (UV-
VIS)
DAN CORONG PEMISAH
Asisten Laboratorium
Tania (24030118140131)
1. Aisyah Wahyu Fitriani 24030121130064
2. Calista Syafa Artanti 24030121140118
3. Safira Kaltsum Annuru 24030121140160
TUJUAN PERCOBAAN

1. Mengetahui prinsip dasar penggunaan alat


spektrometer ultra violet-tampak untuk
mengukur konsentrasi larutan.
2. Mengetahui prinsip dasar metode ekstraksi
pelarut sebagai metode pemisahan dan dapat
menggunakan corong pemisah dengan benar.
SPEKTROFOTOMETRI UV

Spektrofotometri UV (ultra violet) adalah suatu


spektrofotometri yang menggunakan sumber cahaya ultra violet
dengan Panjang gelombangnya ialah 190-380 nm.

Hal-hal yang harus diperhatikan pada analisis spektrofotometri


ultra violet (UV) yaitu:
1. Pemilihan Panjang gelombang maksimum
2. Pembuatan kurva kalibrasi
3. Pembacaan absorbansi sampel atau cuplikan
SPEKTROFOTOMETRI UV-Vis

Spektrofotometri UV (ultra violet) merupakan suatu metode


instrument yang sangat sering digunakan pada analisis kimia
dalam mendeteksi senyawa padat ataupun cair berdasarkan
absorbansi foton. Biasanya, sampel yang dapat menyerap foton
pada UV-Vis dengan Panjang gelombang 200-00 nm akan
mengalami derivatisasi, seperti contohnya ditambahkannya
reagen dalam pembentukan garam kompleks (Irawan, 2019).
Fungsi dari spektrometer UV-Vis yaitu untuk mengetahui
keberadaan gugus kromofor serta ikatan rangkap larutan pada
lamda maksimum yang mengalami absorbansi (Sumardjo,
2016).
Hukum Lambert-Beer
Hukum Lambert-Beer yaitu ketika beberapa sinar ditransmisikan
sementara yang lain diserap oleh larutan yang disebabkan sinar
tersebut dilewatkan pada larutan dengan panjang gelombang tertentu. 
Hukum Lambert-Beer
A = a.b.c
Yang mana A adalah serapan (absorbans), C adalah konsentrasi, a
adalah koefisiensi serapan spesifik, dan b adalah tebal larutan.
(Warono & Syamsudin, 2013)
Macam-macam Spektrofotometer
Singel Beam Double Beam
Singel Beam instrument Spektrofotometer
dapat digunakan untuk double beam memiliki
kuantitatif berkas sinar ganda,
denganmengukur sehingga dalam
absorbansi pada pengukuran absorbansi
panjang gelombang tidak perlu bergantian
tunggal. Pengukuran antara sampel dan
sampel danlarutan larutan blangko,
blangko atau standar spektrofotometer
harus dilakukan secara double bean memakai
bergantian dengan sel absorbansi (A) otomatis
yangsama (Suharti sebagai fungsi panjang
T,2013) gelombang (Suhartati T,
2013)
Ekstraksi Pelarut
Metode pemisahan zat dari campurannya menggunakan pelarut adalah ekstraksi
pelarut. Ekstraksi ni digunakan ketika pemisahan campuran dengan cara destilasi
tidak dapat dilakukan. Dalam mencapai proses yang baik, maka digunakan pelarut
yang memiliki kemampuan tinggi untuk melarutkan zat terlarut dalam campuran
(Romadhoni, 2017).

Hukum Distribusi
Menurut hukum distribusi Nerst, apabila tidak saling bercampurnya dua pelarut kemudian
ditambahkan solute, akan terjadi pembagian kelarutan jika solute yang dimasukkan yang dapat
lartu pada kedua pelarut. Solut akan terdistribusi secara mandiri dalam dua pelarut tersebut
setelah dilakukan pengocokan kemudian didiamkan hingga terpisah. Hukum Distribusi Nerst
juga menyatakan perbandingan konsentrasi solut di dalam kedua pelarut bersifat tetap serta
disebt sebagai suatu tetapan pada suhu tetap. Hukum Nernst dinyatakan dalam persamaan
berikut

• Kd = Koefisien distribusi
• Co = Konsentrasi solute pada pelarut organik
• Co = Konsentrasi solute pada pelarut air
Salting Out
Prinsipnya adalah menambah suatu zat untuk mengurangi zat yang akan dikristalkan. Pengeluaran
garam dari larutan dengan zat baru ke dalam larutan bertujuan menurunkan daya larut solven
terhadap suhu pada pengatur tersebut. Peningkatan harga k, jika kedalam suatu larutan ditambah
dengan zat elektrolit. Salting out ialah salah satu metode yang digunakan untuk presipitasi
protein dengan cara menambahkan garam ke dalam protein hingga diperoleh larutan jenuh pada
larutan protein. Pada konsentrasi garam yang tinggi, kekuatan ion pada garam juga akan
semakin tinggi sehingga garam akan mengikat molekul air. Dengan demikian terjadi gaya Tarik
menarik antar garam dan air sehingga protein akan terendapkan. Dalam metode salting out ini,
digunakan 6 ammonium sulfat sebagai garam karena tingkat kelarutannya sangat tinggi, tidak
beracun dan murah. Sementara menurut Wingfield (2001), penggunaan ammonium sulfat
bertujuan untuk menstabilkan protein karena ammonium sulfat akan menghentikan pertumbuhan
bakteri dan kontaminasi akibat dari aktivitas protease (Cahyono, 1991).
Pengenceran
Pengenceran adalah proses
pencampuran larutan pekat
berkonsentrasi tinggi dengan
menambahkan pelarut sehingga
dihasilkan volume akhir yang
lebih besar. Adapun rumus dari
pengenceran adalah Rumus M1 .
V1=M2 . V2 (Brady, 1999).
Metodologi Percobaan
Bahan Alat
a. Metilen blue a. Tabung reaksi

b. Eter b. Rak tabung reaksi

c. Sabun c. Pipet tetes


d. Statif + klem
e. Spektrofotometer
f. Labu takar
g. Corong
h. Corong pisah
i. Erlenmeyer
j. Gelas ukur
k. Beker gelas 
SKEMA KERJA
METODE SPEKTROMETRI
ULTRA VIOLET-TAMPAK (UV-VIS)
METODE EKSTRAKSI PELARUT
DAFTAR PUSTAKA
● Brady, J. (1999). Kimia Universitas : Asas dan Struktur Jilid 1. Jakarta : Binarupa Aksara.
● Cahyono, Bambang, 1991, Segi Praktis dan Metode Pemisahan Senyawa Organik, Semarang:
KIMIA UNDIP.
● Irawan, Anom (2019). KALIBRASI SPEKTROFOTOMETER SEBAGAI PENJAMINAN MUTU HASIL
PENGUKURAN DALAM KEGIATAN PENELITIAN DAN PENGUJIAN. Yogyakarta: Laboratorium
Pengujian dan Penelitian Terpadi. Halaman 2.
● Purwani, & Prayitno. (2013). Ekstraksi Konsentrat Neodimium Memakai Tri Oktil Amin.
Ganendra, 17(1), 17–26.
● Romadhoni. (2017). Isolasi Pektin Dari Kulit Pisang Kepok (Musa Balbisiana Abb) Dengan
Metode Refluks Menggunakan Pelarut Hcl Encer. Manajemen Pengembangan Bakat Minat Siswa
Di Mts Al-Wathoniyyah Pedurungan Semarang, 2–3.
● Warono, D., & Syamsudin. (2013). Unjuk Kerja Spektrofometer Untuk Analisa Zat Aktif Ketoprofen.
Konversi.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai