SPEKTOFOTOMETRI
Disusun oleh:
NIM : 201910401113
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JEMBER
TAHUN 2021
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Tujuan
Menentukan panjang gelombang maksimum larutan KMnO4 secara spektrofotometri.
Menentukan konsentrasi larutan secara spektrofotometri.
1.1 Dasar Teori
1.1.1 Material Safety Data Sheet (MSDS)
a. Aquadest (H2O)
Aquadest merupakan bahan yang berbentuk cair, tidak berwarna, dan tidak
memiliki bau. Pada suhu 20 akan memiliki ph yang netral (ph= 7). Memiliki titik
lebur 0 dan titik didih 100 (pada 1.013 hPa). Selain itu memiliki kerapatan
1,00 g/cm3. Bahan ini merupakan bahan yang tidak mudah terbakar dan tidak
mudah meledak. Selain itu bahan ini tidak menimbulkan bahaya apapun, jadi tidak
diperlukan penanganan khusus jika aquadest ini mengenai kulit ataupun mata
(Smartlab,2017)
b. Larutan kalium permanganat standart 0,1 (KMnO4)
Kalium permanganat merupakan bahan yang berbentuk pata, tidak memiliki
bau, dan berwarna ungu. Pada 20 g/l 20 , memiliki ph 7 samapai 9 dan memiliki
kelarutan dalam air 64 g/I, dan densitas nya yaitu 2,70 g/cm 3. Bahan
ini diklasifikasikan sebgai bahan yang tidak mudah meledak. Bahaya yang dapat
ditimbulkan yaitu dapat menyebabkan keruskan pada mata dan kulit terbakar
hingga parah. Penanganan yang dapat dilakukan jika bahan ini mengenai mata,
yaitu segera membilas secara seksama dengan air mengalir selama beberapa menit
dan apabila memakai lensa kontak, maka segera di lepas. Selanjutnya dapat
dilanjutkan membilas kembali. Apabila bahan ini tidak sengaja tertelan, maka
minumkan air putih 1-2 gelas, tidak boleh merangsang untuk muntah dan segera di
bawa ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang lebih lanjut (Smartlab, 2018)
1.1.2 Tinjauan Pustaka
Dalam praktikum ini, terdapat lima hal yang harus diperhatikan yaitu antara lain :
Pada metode ini ada suatu hukum yang menjadi acuan adalam penentuan suatu
zat secara kuantitatif. Hukum tersebut yaitu hukum Lambert-Beer. Hukum yang
menyatakan hubungan berbanding lurus antara absorban dengan konsentrasi larutan
analit dan berbanding terbalik dengan transmitan. Namun demikian hukum ini
memiliki beberapa pembatasan, yaitu:
c) Zat kimia yang menyerap tidak tergantung pada zat yang lain dalam larutan
tersebut
A=e.b.c (1)
e = absorptivitas molar
c = konsentrasi
BAB II METODOLOGI PERCOBAAN
2.1.2 Bahan
- Aquadest (H2O)
- Larutan tugas
- Larutan kalium permanganat standart 0,1 (KMnO4)
- Larutan KMnO4 (0,001; 0,003; 0.005; 0,007; 0.009; 0.01; 0.03 M)
Menghidupkan spektofometer
dan membiarkan terlebih dahulu
selama
Larutan blangko
(aquadest)
Buatlah grafik
Pertanyaan
1. Apa yang dimaksud dengan spektrofotometri?
2. Jelaskan dengan singkat hukum dasar absorptimetri?
3. Bagaimana cara mencari panjang gelombang (λ) suatu contoh/zat/sampel dengan
spektrofotometer?
Jawaban :
2. `Jika suatu berkas cahaya melewati suatu medium homogen, sebagian dari cahaya
datang (I0) diabsorpsi sebanyak (Ia), sebagian dapat dipantulkan (Ir), sedangkan
sisanya ditransmisikan (It) dengan efek intensitas murni sebesar :
(Io)=(Ia)+(It)+(Ir)
Lambert (1796), Beer (1852) dan Bouger menunjukkan hubungan antara transmittan
dengan intensitas cahaya sebagai berikut (Mustafa,2007) :
T= =
Keterangan :
T = Transmittansi
It = Intensitas sinar yang diteruskan
Io = Intensitas sinar datang
A = Tetapan absorptivitas
b = Jarak tempuh optik
c = Konsentrasi
Tujuan dari prkatikum pada akali ini yaitu untuk menentukan panjang
gelombang maksimum larutan KMnO4 secara spektrofotometri, yang mana larutan
KMnO4 dengan berbagai konsentrasi di uji panjang gelombangnya memlalui
spektofotometer. Tujuan lain dari prkatikum ini yaitu untuk menentukan konsentrasi
larutan secara spektrofotometri, yang mana larutan tersebut hanya di ketahu nilai
absrobansinya melalui pengukuran dengan alat spektofotometer.
Prosedur pertama yang dialkukan atau tahapan daalam praktikum ini sehingga
dapat mencapai tujuan praktikum ini, yaitu langkah pertama menghidupkan
spektofotometer selama kurang lebih 30 menit sebelum digunakan. Hal ini bertujuan
untuk menjaga kestabilan alat. Setelah itu pengukuran absroban larutan blanko, yaitu
menggunakan aquades. Alasan menggunakan aquadest sebagai larutan blanko yaitu
karena tidak berwarna, memiliki ph netral (ph=7), tidak memilki analit, dan nilai
absorbansinya 0. Dengan pengukuran absroban aquadest, maka bisa di cek apakah alat
spektoftometer ini sudah berfungsi semestinya. Cara mengukur absroban larutan
blanko, yang pada praktikum ini menggunkan larutan blanko aquadest. Sebelumya alat
spektofotometri ini dihubungan dengan komputer. Melalui aplikasi vernier spectra
analisis, maka absrobansi dari suatu larutan dapat dilihat. Mula-mula aquadest
dimasukkan kuvet, sebelumnya dipastikan kuvet steril. Kemudian kuvet dimasukkan
dalam sepektoftometer. Dalam penempatan kuvet harus bena-benar diperhatikan. Ada
posisi yang harus ditempati sisi samping kuvet atau sisi halus. Apabila kuvet terlanjur
ditulis nama larutan pada samping kana atau kiri kuvet di ditempatkan pada sisi halus
spektoftometer, maka akan membuat sedikit penyelengewengen nilai absrobansi
larutan, maka itu harus benar-benar di perhatikan. Sebelum kuvet dimasukkan, maka
aplikasi vernier spectra analisis akan dikineksikan sehingga terhubung. Dengan begitu
dibiarkan beberapa menit, sehingga keluar nilai absorbansi aquadest yaitu 0, yang
menandakan alat tersebut sudah berfungsi sesuai semestinya.
Langkah selanjutnya yaitu mulai pengukuran dengan mengganti kuvet dengan
larutan KMnO4 0,001 M, dan secara bergantian selanjutnya pengukuran dengan
larutan KMnO4 dengan konsentrasi larutan KMn04 0,0001 M; 0,0002 M ; 0,0003 M ;
0,0004 M ; dan 0,0005 M. Konsentrasi-konsentrasi tersebut di perolah dari proses
pengenceran. Semula larutan KMNO4 yang mempunyai konsentrasi 0,1 M diencerkan
menjadi 0,0001 M. Pengenceran dari konsentrasi 0.1 M menjadi 0.00001 M, harus
dilakukan dua kali yaitu pengenceran dari 0,1 M ke 0.001 M, kemudian 0,001 M baru
pengenceran ke 0,0001 M. Hal ini dikarenanakan rentang 0,1 M ke 0,0001 M terlalu
jauh, sehingga harus dilakukan dua kali untuk mendaptkan konsentrasi yang akurat.
Pengenceran ini ,menggunakan pipet 50 ml. Hal yang perlu diperhatika dalam
pemindahan larutan yaitu, tidak boleh ada gelembung saat memasukkan larutan ke
pipet, karena akan mengurangi keakuratan volume. Jika hal tersebut terjadi maka,
larutan di kembalikan lagi dan di ambil kembali.
Ada beberapa faktor yang di perhatikan supaya praktikum ini tidak gagal tahu
data yang dihasilkan sesuai dengan data yang sebenarnya. Yaitu pada saat
pengambilan larutan pipet tidak boleh bergelembung karena akan mengurangi
keakuratan volume sehingga menyimpang dari data yang ada. Selai itu harus di
perhatikan saat peletakan kuvet, pada sisi halus karena akan memengaruhi nilai
absorbansinya.
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Spektofometri merupakan ektrofotometri merupakan sebuah metode analisis
kimia yang digunakan untuk mengukur konsentrasi sampel secara kuantitatif. Tujuan
dari praktikum ini yaitu untuk menentukan panjang gelombang maksimum dari larutan
KMnO4 dengan berbagai konsentrasi dan menentukan konsentrasi lerutan tugas. Hal
yang perlu di perhatikan saat praktikum ini yaitu pengambilan larutan dengan pipet
tidak boleh bergelembung dan penempatan kuvet pada sepektofotometer harus sesuai.
5.2 Saran
Dalam menjalankan praktikum harus sesuai prosedur yang ada dan
melakukannya dengan hati-hati serta teliti. Seperti pada saat pengambilan suatu
larutan diharapkan mengukur dengan telit. Saat pengenceran larutan, harus melalui
beberpa tahap. Dimana setiap tahap harus benar-benar di perhatikan saat pengambilan
larutan, volume larutan yang akan di pindahkan supaya mendapat konsentrasi yang
didinginkan, dan ukuran pipet yang digunakan. Jika praktikan melalukan praktikum
dengan prosedur yang sudah ada, maka akan mengurangi kegagalan.
Daftar Pustaka
Lampiran