KIMIA FARMASI II
Kelompok 1
Arie Yuliyanti 120011
Desi Risnawati 120021
Ratu Rokhliani 120063
Rosita 120067
Sulastri 120073
Dosen Pengampu :
apt. Kurniatul Hasanah, S.Si, M. Farm
I. TUJUAN
Untuk memperoleh validitas metode analisis penentuan kadar asetosal dalam obat sakit
kepala secara Spektrofotometri UV.
3. Kuvet digunakan sebagai wadah sampel untuk menaruh cairan ke dalam berkas
cahaya spektrofotometer. Kuvet haruslah meneruskan energi radiasi dalam daerah
spektrum yang diinginkan. Pada pengukuran di daerah tampak, kuvet kaca atau
kuvet kaca corex dapat digunakan, tetapi untuk pengukuran pada daerah ultraviolet
harus menggunakan sel kuarsa karena gelas tidak tembus cahaya pada daerah ini.
Kuvet tampak dan ultraviolet yang khas mempunyai ketebalan 1 cm, namun
tersedia kuvet dengan ketebalan yang sangat beraneka, mulai dari ketebalan kurang
dari 1 mm sampai 10 cm bahkan lebih.
5. Read out atau pencatat merupakan suatu sistem baca yang menangkap besarnya
isyarat listrik yang berasal dari Detektor.(Day, 2002)
Prinsip Kerja Spektrofotometri adalah cahaya polikromatis dari sumber cahaya masuk
kedalam monokromator dan mengalami penguraian menjadi cahaya monokromatis. Berkas
cahaya dilewatkan pada sampel yang mengandung zat konsentrasi tertentu. Cahaya yang
dibentuk ada yang terserap (diabsorpsi) dan ada yang dilewatkan. Cahaya yang dilewatkan
kemudian diterima oleh detektor. Cahaya yang diterima dihitung dan untuk mengetahui
cahaya yang diserap sampel. Cahaya yang diserap sebanding dengan konsentrasi zat yang
terkandung dalam sampel, sehingga akan diketahui konsentrasi zat dalam sampel secara
kuantitatif.
III. METODE
1. Alat dan Bahan
Alat :
▪ Neraca analitik ▪ Beaker glass
▪ Pipet volume ▪ Batang pengaduk
▪ Labu takar 10, 100 ▪ Kertas perkamen
▪ Gelas arloji ▪ Sendok tanduk
▪ Spatula ▪ Spektofotometer-UV
▪ Pipet tetes
Bahan :
▪ Asetosal pulv ▪ Aquadest
▪ Aspilet tablet ▪ Kertas whatmann 42
▪ HCl pekat ▪ Kertas saring
▪ Methanol
2. Prosedur Kerja
a. Pembuatan larutan induk asetosal 100μg/ml
1) Timbang 10 mg asetosal
2) Larutkan dengan 50 ml larutan HCL 0,1 N : Metanol (1 : 1) dalam beaker glass
3) Masukkan dalam labu takar 100 ml, tambahkan larutan HCL 0,1 N : Metanol
(1:1) ad 100 ml, gojog ad larut.
b. Pembuatan larutan standar asetosal
1) Buat larutan standar dengan konsentrasi 0,2 ml; 0,4 ml; 0,6 ml; 0,8 ml; 1 ml
2) Masukkan masing-masing konsentrasi kedalam labu takar 10 ml
3) Tambahkan masing-masing konsentrasi dengan larutan HCl 0,1 N : Metanol
(1:1) ad 10 ml
4) Gojog ad larut dan homogen
c. Preparasi sampel
1) Haluskan dalam mortir 1 tablet Aspilet 80 mg
2) Timbang Aspilet pulv, didapatkan bobot 1 tablet Aspilet = 213 mg
3) Sejumlah 50 mg zat aktif Aspilet setara dengan 133,125 mg Aspilet pulv, dengan
perhitungan : 50 mg/80 mg x 213 mg = 133,125 mg
4) Masukkan ke dalam beaker glass, tambahkan larutan HCl 0,1 N : Metanol (1:1)
sebanyak 50 ml
5) Masukkan kedalam labu takar 50 ml
6) Tambahkan larutan HCL 0,1 N : Metanol (1:1) ad 50 ml
7) Gojog ad larut dan homogen
8) Saring dengan kertas saring whatman 42
9) Ambil 1 ml filtrat, masukkan dalam labu takar 10 ml
10) Tambahkan larutan HCl 0,1 N : Metanol (1:1) ad 10 ml
11) Gojog ad larut dan homogen
Y
1,9
1,89
1,88
absorbansi
1,87
1,86
1,85
Nilai absorbansi sampel pada panjang gelombang 360 = 1,860 → y = -0,125x + 1,9627
y = -0,125x + 1,9627
1,860 = -0,125x + 1,9627
1,860 – 1,9627 = -0,125x
-0,1027 = -0,125x
x = 0,1027
0,125
x = 0,8216 ppm
V. KESIMPULAN
Persamaan kurva baku merupakan hubungan antara sumbu x dan sumbu y dimana sumbu x
dinyatakan dengan konsentrasi yang diperoleh sedangkan sumbu y merupakan absorbansi
atau serapan yang diperoleh dari hasil pengukuran sehingga persamaan regresi linier dari
kurva baku yang diperoleh adalah y = -0,125x + 1,9627 dengan koefisien kolerasi r = 0,9915.
Harga koefisien kolerasi (r) yang mendekati 1 menyatakan hubungan yang linier antara
konsentrasi dengan serapan yang dihasilkan, dengan kata lain peningkatan nilai absorbansi
analit berbanding lurus dengan peningkatan konsentrasi yang sesuai dengan kriteria
penerimaan koefisien kolerasi (r) yang telah memenuhi persyaratan koefisien korelasi
menurut literatur yang berkisar antara 0,998 - 1,002 (Ambarwati, 2008)
DAFTAR PUSTAKA