Anda di halaman 1dari 20

Nefelometri dan

Turbidimetri
APT. FAJAR FAKRI, S.FARM., M.S.FARM.
PENDAHULUAN
Ketika sejumlah partikel disuspensikan ke dalam sebuah cairan (solution)
dalam sebuah kuvet, suspense tersebut akan membentuk cairan yang tidak
jernih (turbid). Dan jika cahaya ditembakkan melewati kuvet tersebut maka
akan terjadi tiga reaksi, yakni :

1. Sejumlah cahaya akan diabsorbsi (diblok) oleh partikel


2. Sejumlah cahaya akan ditransmisikan (diteruskan) melewati kuvet
3. Sejumlah cahaya akan disebarkan ke beberapa arah
PENDAHULUAN
Turbidimetri dan Nefelometri

Turbidimetri mengukur intensitas seberkas


cahaya yang ditransmisikan melalui sampel,
dan nefelometri mengukur cahaya yang
tersebar (scattered) pada sudut menjauhi
berkas cahaya.
Turbidimetri dan Nefelometri
Turbidimetri dan Nefelometri
Turbidimetri dan Nefelometri
Turbidimetri dan Nefelometri
Turbidimetri dan Nefelometri
Turbidimetri dan Nefelometri
Turbidimetri
Prinsip kerja : menghitung jumlah cahaya yang diteruskan (dan mengkalkulasi jumlah cahaya yang
diabsorbsi) oleh partikel dalam suspense untuk menentukan konsentrasi substansi yang ingin dicari.

Karena menggunakan jumlah cahaya yang diabsorbsi untuk pengukuran konsentrasi, maka jumlah cahaya
yang diabsorbsi akan bergantung pada :

1. Jumlah partikel
2. Ukuran partikel.
Semakin besar dan banyak jumlah partikel, maka jumlah cahaya yang diabsorbsi akan semakin besar.

Dan untuk penentuan kadarnya (detector) digunakan spektrofotometer cahaya.


Turbidimetri
▪ Sejumlah cahaya ditembakkan dari sebuah sumber cahaya
menuju monokromator
▪ Monokromator akan menguraikan cahaya dan
meneruskannya menuju cuvet yang berisikan larutan
suspense.
▪ Ketika cahaya melewati cuvet, maka terjadi tiga
kemungkinan:
1. Cahaya akan diserap sebagian oleh partikel
tersuspensi
2. Sebagian cahaya diteruskan
3. dan sebagian lagi menyebar ke segala arah (didalam
larutan).
▪ Jumlah cahaya yang diserap akan sebanding dengan jumlah
partikel tersuspensi (konsentrasi sampel).
▪ Pengukuran dilakukan dengan spektrofotometr (detektor)
Turbidimetri
▪ Penentuan konsentrasi total protein dalam cairan biologis
seperti urin dan cerebrospinal fluid (CSF) yang mengandung
sedikit protein (mg/L kuantitas) menggunakan Asam
Trikoloroasetat.

▪ Penentuan aktivitas amilase menggunakan pati sebagai


substrat. Penurunan kekeruhan berbanding lurus dengan
aktivitas amilase.

▪ Penentuan aktivitas enzim lipase menggunakan trigliserida


sebagai substrat. Penurunan kekeruhan berbanding lurus
dengan aktivitas enzim lipase.
Nefelometri
▪ Nephelometry menitik beratkan pengukuran pada jumlah cahaya yang
disebarkan (scaterred) dari kuvet yang mengandung suspense partikel
dalam suatu cairan (solution)
▪ Komponen-komponen dari nefelometer itu sama dengan komponen
yang terdapat pada spectrometer cahaya kecuali pada detector yang
ditempatkan pada sudut yangkhusus dari sumber cahaya.
▪ Detector merupakan sabuah tube fotomultiplier yang ditempatkan pada
suatu posisi untuk mendeteksi cahaya yang tersebar. Detektor bisa
ditempatkan pada sudut 90o, 70o or 37o tergantung pada sudut mana
paling banyak ditemukan cahaya yang disebarkan
▪ Karena jumlah cahaya yang disebarkan jauh lebih besar daripada yang
diteruskan dalam suspensi turbid, maka nefelometri memiliki tingkat
sensitifitas yang lebih tinggi daripada turbidimetri.
▪ Jumlah cahaya yang disebarkan, bergantung pada jumlah dan ukuran
partikel yang tersuspensi.
Nefelometri
▪ Sebagian besar aplikasi klinis, sumber cahaya yang digunakan adalah
lampu tungsten, dimana tungsten memberikan cahaya dalam daerah
visible
▪ Untuk sensitivitas yang lebih tinggi dan untuk aplikasi penentuan ukuran
dan jumlah partikel dalam suspense, digunakan laser light nephelometer
▪ Digunakan secara luas untuk menentukan konsentrasi zat yang tidak
diketahui dimana terdapat reaksi antigen-antibody seperti:
a. Penentuan immunoglobulin (total, IgG, IgE, IgM, IgA) di dalam
serum dan cairan biologi lainnya.
b. Penentuan konsentrasi serum protein individu; Hb, Haptoglobin,
Transferring, c-reaktif protein, a1-antitrypsin, albumin (dengan
menggunakan antibody spesifik untuk setiap protein)
c. Penentuan ukuran dan jumlah partikel dalam larutan suspense
(dengan laser – nephelometer).
Ketentuan Turbidimetri dan Nefelometri
▪ Reaksi dalam turbidimetri dan nefelometri tidak mengikuti hukum Beer (Beer’s Law)
sehingga, kurva standard harus diplot terlebih dahulu dan konsentrasi dari zat yang akan
dicari (sample) ditentukan dari kurva standard.
▪ Karena absorbansi bergantung pada jumlah dan ukuran partikel, larutan standard yang
digunakan untuk kurva standard harus memiliki ukuran yang sama sesperti dalam suspensi
yang terdapat sampel.
▪ Karena sejumlah precipitasi dan settlement partikel bisa terjadi seiring berjalannya waktu,
maka untuk mendapatkan hasil dengan tingkat akurasi yang bagus, hal2 yang penting untuk
dipertimbangkan meliputi:

1. Campurkan sample dengan baik sebelum menempatkan kuvet dalam instrument


2. Buatlah lama pengukuran setiap sample dalam waktu yang sama
Ketentuan Turbidimetri dan Nefelometri
Pemilihan Panjang Gelombang,
1. Jika larutan dan partikel tersuspensi tidak berwarna, maka gunakan panjang gelombang
dalam range visible.
2. Jika larutannya berwarna tetapi partikel tersuspensinya tidak berwarna, maka gunakanlah
panjang gelombang yang memberikan absorbansi minimum untuk larutan
3. Jika partikelnya berwarna dan larutannya tidak berwarna maka gunakanlah panjang
gelombang yang memberikan absorbansi maksimum terhadap partikel
4. Jika larutan dan partikelnya berwarna maka gunakan dua panjang gelombang, yang satu
panjang gelombang yang memberikan absorbansi minimum untuk larutan dan yang satu
lagi absorbansi maximum untuk partikel.
PERHITUNGAN:
Penentuan Konsentrasi Partikel Tersuspensi dalam Sampel
PERHITUNGAN:
Penentuan Konsentrasi Partikel Tersuspensi dalam Sampel
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai