SPEKTROFOTOMETRI VISIBLE
Oleh:
Imelda Yulianti
Mi’rajunnisa
Muhammad Junaidi
Nita Amalia
Nita Harianti
Nuristiqomah
Norania
2014
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Spektrofotometri merupakan salah satu metode dalam kimia analisis yang
digunakan untuk menentukan komposisi suatu sampel baik secara
kuantitatif dan kualitatif yang didasarkan pada interaksi antara materi
dengan cahaya. Sedangkan peralatan yang digunakan dalam
spektrofometri disebut spektrofotometer.
Para kimiawan telah lama menggunakan bantuan warna sebagai bantuan
dalam mengenali zat-zat kimia. Spektrofotometri dapat dianggap sebagai
suatu perluasan pemeriksaan visual yang dengan studi lebih mendalam
dari absorpsi energi radiasi oleh macam-macam zat kimia
memperkenankan dilakukannya pengukuran ciri-ciri serta kuantitatifnya
dengan ketelitian lebih besar.
Dengan semakin kompleksisitas berbagai keperluan saat ini, analisis kimia
dengan mempergunakan metoda fisik dalam hal identifikasi dari berbagai
selektifitas fungsi polimer campuran, pemodifikasi dan aditif digunakan
untuk plastik dan elastomer. Spektroskopi infra merah, metoda
pengukuran fotometer UV, gas dan liquid kromatografi dan spektroskopi
masa bersama sama dengan dari metoda pengukuran termoanalisis (DSC-
TGA) merupakan alat yang teliti sebagai pilihan untuk analisis kwalitatif
dan kwantitatif bahan.
BAB II
TEORI
1. Spektrofotometri
Spektrofotometri sesuai dengan namanya adalah alat yang terdiri
dari spektrometer dan fotometer. Spektrofotometer menghasilkan sinar
dari spektrum dengan panjang gelombang tertentu dan fotometer adalah
alat pengukur intensitas cahaya yang ditransmisikan atau yang diabsorpsi.
Jadi spektrofotometer digunakan untuk mengukur energi secara relatif jika
energi tersebut ditransmisikan, direfleksikan atau diemisikan sebagai
fungsi sebagai panjang gelombang. Kelebihan spektrofotometer dengan
fotometer adalah panjang gelombang dari sinar putih dapat lebih dideteksi
dan ini diperoleh dengan alat pengurai seperti prisma, grating atau celah
optis. Pada fotometer filter dari berbagai warna yang mempunyai
spesifikasi melewatkan trayek panjang gelombang tertentu.
1%
E1 cmmempunyai kesalahan kira-kira 10 % sehingga harga yang tercantum
dapat sebagai pengarahan saja. Lagipula, kondisi peralatan khusus
(spektrofotometer, alat ukur) tidak selalu sama,
(4)
¿
A= - log T = -log Io
dimana:
A = absorbansi
1. Adanya serapan oleh pelarut. Hal ini dapat diatasi dengan penggunaan
blangko, yaitu larutan yang berisi selain komponen yang akan dianalisis
termasuk zat pembentuk warna.
2. Serapan oleh kuvet. Kuvet yang ada biasanya dari bahan gelas atau kuarsa,
namun kuvet dari kuarsa memiliki kualitas yang lebih baik.
3. Kesalahan fotometrik normal pada pengukuran dengan absorbansi sangat
rendah atau sangat tinggi, hal ini dapat diatur dengan pengaturan
konsentrasi, sesuai dengan kisaran sensitivitas dari alat yang digunakan
(melalui pengenceran atau pemekatan).
3. Spektrofotometri Visible (Spektro Vis)
Pada spektrofotometri ini yang digunakan sebagai sumber
sinar/energi adalah cahaya tampak (visible). Cahaya visible termasuk
spektrum elektromagnetik yang dapat ditangkap oleh mata manusia.
Panjang gelombang sinar tampak adalah 380 sampai 750 nm. Sehingga
semua sinar yang dapat dilihat oleh kita, entah itu putih, merah, biru, hijau,
apapun.. selama ia dapat dilihat oleh mata, maka sinar tersebut termasuk
ke dalam sinar tampak (visible). Sumber sinar tampak yang umumnya
dipakai pada spektro visible adalah lampu Tungsten. Sample yang dapat
dianalisa dengan metode ini hanya sample yang memiliki warna. Hal ini
menjadi kelemahan tersendiri dari metode spektrofotometri visible. Oleh
karena itu, untuk sample yang tidak memiliki warna harus terlebih dulu
dibuat berwarna dengan menggunakan reagent spesifik.
BAB III