Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

SPEKTROSKOPI UV –VIS

DISUSUN OLEH:
Ananda Dipta Swatejasa (15307141055)
Laely Permanasari (153071410)
Sintani Nur Choirin (15307141055)

PRODI KIMIA
JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2017/2018
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dengan semakin kompleksisitas berbagai keperluan saat ini, analisis kimia
dengan mempergunakan metoda fisik dalam hal identifikasi dari berbagai selektifitas
fungsi polimer campuran, pemodifikasi dan aditif digunakan untuk plastik dan
elastomer. Spektroskopi infra merah, metoda pengukuran fotometer UV, gas dan liquid
kromatografi dan spektroskopi masa bersama sama dengan dari metoda pengukuran
termoanalisis (DSC-TGA) merupakan alat yang teliti sebagai pilihan untuk analisis
kwalitatif dan kwantitatif bahan. Spektrofotometri merupakan salah satu metode dalam
kimia analisis yang digunakan untuk menentukan komposisi suatu sampel baik secara
kuantitatif dan kualitatif yang didasarkan pada interaksiantara materi dengan cahaya.
Sedangkan peralatan yang digunakan dalam spektrofometri disebut spektrofotometer.
Cahaya yang dimaksud dapat berupa cahaya visibel, UV dan inframerah, sedangkan
materi dapat berupa atom dan molekul namun yang lebih berperan adalah elektron yang
adapada atom ataupun molekul yang bersangkutan. Para kimiawan telah lama
menggunakan bantuan warna sebagai bantuan dalam mengenali zat-zat kimia.
Spektrofotometri dapat dianggap sebagai suatu perluasan pemeriksaan visual yang
dengan studi lebih mendalam dari absorpsi energi radiasi oleh macam-macam zat kimia
memperkenankan dilakukannya pengukuran ciri-ciri serta kuantitatifnya dengan
ketelitian lebih besar (Dewi dkk, 2014).

B. IDENTIFIKASI MASALAH
1. Apa pengertian dari Spektroskopi UV-VIS?
2. Bagaimana konsep dasar Spektroskopi UV-VIS?
3. Bagaimana cara kerja dari Spektroskopi UV-VIS?
4. Apa saja contoh aplikasi penggunaan Spektroskopi UV-VIS?

C. TUJUAN
1. Mengetahui pengertian dari Spektroskopi UV-VIS.
2. Mengetahui konsep dasar Spektroskopi UV-VIS.
3. Mengetahui cara kerja dari Spektroskopi UV-VIS.
4. Mengetahui contoh aplikasi penggunaan Spektroskopi UV-VIS.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
Spektrofotometri merupakan salah satu metode dalam kimia analisis yang
digunakan untuk menentukan komposisi suatu sampel baik secara kuantitatif dan
kualitatif yang didasarkan pada interaksi antara materi dengan cahaya. Peralatan
yang digunakan dalam spektrofotometri disebut spektrofotometer. Cahaya yang
dimaksud dapat berupa cahaya visibel, UV dan inframerah, sedangkan materi dapat
berupa atom dan molekul namun yang lebih berperan adalah elektronvalensi.

Spektroskopi UV-Vis adalah teknik analisis spektroskopi yang menggunakan


sumber radiasi elektromagnetik ultraviolet dan sinar tampak dengan menggunakan
instrumen spektrofotometer. Prinsip dari spektrofotometer UV-Vis adalah penyerapan
sinar tampak untuk ultra violet dengan suatu molekul dapat menyebabkan terjadinya
eksitasi molekul dari tingkat energi dasar (ground state) ketingkat energi yang paling
tinggi (excited stated). Pengabsorbsian sinar ultra violet atau sinar tampak oleh suatu
molekul umumnya menghasilkan eksitasi elektron bonding, akibatnya panjang absorbsi
maksimum dapat dikolerasikan dengan jenis ikatan yang ada didalam molekul. (Sumar
hendayana. 1994 : 155).

B. KONSEP DASAR
Spektrofotometer UV-Vis adalah pengukuran panjang gelombang dan
intensitas sinar ultraviolet dan cahaya tampak yang diabsorbsi oleh sampel. Sinar
ultraviolet dan cahaya tampak memiliki energy yang cukup untuk mempromosikan
elektron pada kulit terluar ketingkat energi yang lebih tinggi. Spektroskopi UV-Vis
biasanya digunakan untuk molekul dan ion anorganik atau kompleks di dalam larutan.
Spektrum UV-Vis mempunyai bentuk yang lebar dan hanya sedikit informasi tentang
struktur yang bisa didapatkan dari spektrumini. Tetapi spektrum ini sangat berguna
untuk pengukuran secarakuantitatif. Konsentrasi dari analit di dalam larutan bisa
ditentukandengan mengukur absorban pada panjang gelombang tertentu dengan
menggunakan hukum Lambert-Beer. Sinar ultraviolet berada pada panjang gelombang
200-400 nm sedangkan sinar tampak berada pada panjang gelombang 400-800 nm.
(Dachriyanus, 2004)

Cahaya yang diserap diukur sebagai absorbansi (A) sedangkan cahaya yang
hamburkan diukur sebagai transmitansi (T), dinyatakan dengan hukum lambert-beer atau
Hukum Beer, berbunyi:

“jumlah radiasi cahaya tampak (ultraviolet, inframerah dan sebagainya)


yang diserap atau ditransmisikan oleh suatu larutan merupakan suatu fungsi
eksponen dari konsentrasi zat dan tebal larutan”.

Berdasarkan hukum Lambert-Beer, rumus yang digunakan untuk menghitung


banyaknya cahaya yang hamburkan :

dimana I0 merupakan intensitas cahaya datang dan It atau I1 adalah intensitas cahaya
setelah melewati sampel.

Rumus yang diturunkan dari Hukum Beer dapat ditulis sebagai:

A= a . b . c atau A = ε . b . c
dimana:

A = absorbansi

b atau terkadang digunakan l = tebal larutan (tebal kuvet diperhitungkan juga umumnya
1 cm)

c = konsentrasi larutan yang diukur

ε = tetapan absorptivitas molar (jika konsentrasi larutan yang diukur dalam molar)

a = tetapan absorptivitas (jika konsentrasi larutan yang diukur dalam ppm).

Secara eksperimen hukum Lambert-beer akan terpenuhi apabila peralatan yang


digunakan memenuhi kriteria-kriteria berikut:

1. Sinar yang masuk atau sinar yang mengenai sel sampel berupa sinar dengan dengan
panjang gelombang tunggal (monokromatis).
2. Penyerapan sinar oleh suatu molekul yang ada di dalam larutan tidak dipengaruhi
oleh molekul yang lain yang ada bersama dalam satu larutan.
3. Penyerapan terjadi di dalam volume larutan yang luas penampang (tebal kuvet) yang
sama.
4. Penyerapan tidak menghasilkan pemancaran sinar pendafluor. Artinya larutan yang
diukur harus benar-benar jernih agar tidak terjadi hamburan cahaya oleh partikel-
partikel koloid atau suspensi yang ada di dalam larutan.
5. Konsentrasi analit rendah. Karena apabila konsentrasi tinggi akan menggangu
kelinearan grafik absorbansi versus konsntrasi.

Faktor-faktor yang sering menyebabkan kesalahan dalam menggunakan


spektrofotometer dalam mengukur konsentrasi suatu analit:

1. Adanya serapan oleh pelarut. Hal ini dapat diatasi dengan penggunaan blangko,
yaitu larutan yang berisi selain komponen yang akan dianalisis termasuk zat
pembentuk warna.
2. Serapan oleh kuvet. Kuvet yang ada biasanya dari bahan gelas atau kuarsa, namun
kuvet dari kuarsa memiliki kualitas yang lebih baik.

Kesalahan fotometrik normal pada pengukuran dengan absorbansi sangat rendah


atau sangat tinggi, hal ini dapat diatur dengan pengaturan konsentrasi, sesuai dengan
kisaran sensitivitas dari alat yang digunakan (melalui pengenceran atau pemekatan).

C. DASAR TEORI

D. CARA KERJA
Pada bagian A telah dirinci mekanisme absorpsi cahaya oleh materi. Sebagian
materi melakukan absorpsi pada daerah sinar UV (λ 200-400 nm) dan lainnya pada
daerah tampak/ visibel (λ 400-750 nm). Pada bagian ini akan dibahas jenis
instrumenuntuk pengukuran absorpsi, prinsip kerja dan fungsi-fungsi dari komponen-
komponennya.

Tabung Nessler

Persyaratan larutan yang harus dipenuhi untuk absorpsi sinar tampak adalah
larutan harus berwarna. Oleh karena itu metode spektroskopi sinar tampak disebut
jugametode kolorimetri dan alatnya disebit kolorimeter. Tabung Nessler merupakan
kolorimeter yang paling sederhana. Metode kolorimeter didasarkan pada keadaan dimana
perubahan warna larutan tergantung pada konsentrasi komponen pembentuk larutan.
Oleh karena itu aspek kuantitatif merupakan tujuan pengukuran dengan metode
kolorimetri. Larutan cuplikan yang tidak berwarna dibuat berwarna dengan suatu
pereaksi yang dapat menghasilkan warna. Warna ini kemudian dibandingkan dengan
larutan standar yangdibuat dari komponen sama dengan yang dianalisis, tetapi
konsentrasi telah diketahui. Jadi tabung Nessler bekerja berdasarkan prinsip
perbandingan warna.
Gambar Spektroskopi UV-VIS

Alat spectronic 20 Baush dan Lomb merupakan spektrofotometerberkas tunggal.


Komponen spectronic 20 yang penting antara lain :

1. Suatu sumber cahaya yaitu lampu wolfram yang berkesinambungan yang


meliputidaerah 380-750 nmn (daerah sinar tampak).
2. Suatu monokromator, yakni suatu komponen untuk menyeleksi pita sempitpanjang
gelombang dari spektrum lebar yang dipancarkan oleh sumber cahaya.
3. Suatu wadah sampel atau cuvet dari gelas atau kaca.
4. Suatu detektor, yang berupa tranduser yang mengubah energi cahaya menjadisuatu
isyarat listrik (detektor fotolistrik, tabung foton).
5. Suatu pengganda (amplifier) dan rangkaian yang berkaitan yang membuat
isyaratlistrik itu dapat terbaca.
6. Suatu sistem baca (skala absorbansi atau % T dengan jarum penunjuk) yang
menyatakan besarnya isyarat listrik.

Bagian-bagian penting Spectronic 20 dan fungsinya adalah sebagai berikut :

1. Power switch/ Zero Control, berfungsi untuk menghidupkan alat (yangditunjukkan


oleh nyala lampu Pilot Lamp) dan pengatur posisi jarum penunjuk(meter) pada angka
0,00 % T pada saat Sampel Compartment kosong dan ditutup.
2. Transmittance/ Absorbance Control, berfungsi untuk mengatur posisi jarum
meterpada angka 100%T pada saat kuvet yang berisi larutan blangko berada
dalamSampel Compartment dan ditutup.
3. Sampel Compartment berfungsi untuk menempatkan larutan dalam kuvet padasaat
pengukuran. Selama pembacaan, Sampel Compartment harus dalam keadaantertutup.
4. Wavelength Control berfungsi untuk mengatur panjang gelombang (
yangdikehendaki yang terbaca melalui jendela sebelahnya.
5. Pilot Lamp (nyala) berfungsi untuk mengetahui kesiapan instrumen.
6. Meter berfungsi untuk membaca posisi jarum penunjuk absorbansi dan atau
transmitansi.

Larutan yang mengarbsopsi sinar tampak (sinar putih) adalah larutan yang
berwarna. Warna larutan tersebut (yang kelihatan) adalah komplemen dari warna sinar
tampak yang diabsorpsinya.

Pada setiap pengukuran % T atau A digunakan 2 tabung kuvet, yaitu kuvet


cuplikan yang berisi larutan analit x yang dicari atau larutan standar dan kuvet blangko
yang berisi larutan blangko. Larutan blangko terdiri atas pelarut sama dengan pelarut
yang dipakai untuk membuat larutan cuplikan analit x, atau terdiri atas pelarut
ditambahsegala macam pereaksi yang sama seperti yang digunakan dalm larutan
cuplikan, tetapi tidak mengandung zat analit x sendiri. Kuvet cuplikan dan kuvet blangko
harus“matched” atau harus saling berpadanan. Artinya harus sejauh mungkin identik satu
samalain, mengenai jenis bahan kaca yang dipakai untuk membuatnya, tebal kaca dinding
kuvet dan diameter dalam kuvet. Apabila kedua kuvet itu tidak saling berpadanan, maka
dicari kuvet-kuvet yang memberikan nilai % T yang sama (atau hampir sama).

Cara Operasi Spectronic 20

1. Hidupkan instrumen dengan memutar kearah putaran jarum jam tombol PowerSwitch
dan biarkan hangat kira-kira 15 menit.
2. Pilih panjang gelombang yang dikehendaki dengan tombol Wafelength Control.
3. Kosongkan Sampel Compartment, tutup, dan atur harga tranmitansi menjadi0,00 %
T dengan tombol Power Switch.
4. Pasang kuvet yang berisi larutan blanko ke dalam Sampel Compartment dantutup.
Atur harga transmitansi menjadi 100 % T dengan tombol Transmitance/Absorbance
Control.
5. Ganti kuvet yang berisi larutan blangko dengan kuvet larutan standar/ sampeldan
pasang ke dalam Sampel Compartment dan tutup. Baca harga transmitansinya pada
skala Meter. Ulangi langkah d dan e untuk larutan yang lain.

Spektrofotometer

Spektrofotometer adalah alat yang terdiri dari spektrofotometer denganfotometer.


Spektrofotometer menghasilkan sinar dari spektrum dengan panjanggelombang tertentu
dan fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yangditransmisikan atau diabsorpsi.
Kelebihan Spektrofotometer dibandingkan fotometeradalah panjang gelombang dari
sinar putih lebih terseleksi, diperoleh dengan alatpengurai seperti prisma, grating atau
celah optis. Suatu Spektrofotometer tersusun darisumber spektrum tampak yang
kontinyu, monokromator, sel pengabsorpsi untuk larutansampel atau blangko dan suatu
alat untuk mengukur perbedaan absorpsi antara sampeldan blangko ataupun
perbandingan.

Berikut ini ditunjukkan diagram blok sistem optis, dan fotosel spektronic
20(Gambar 6 dan 7) yang merupakan spektrofotometer berkas tunggal.
Diagram Blok yang menunjukkan komponen sebuah spektrofotometer berkas tunggal.

E. APLIKASI
Spektrofotometer UV-VIS pada umumnya digunakan untuk :

1. Menentukan jenis kromofor, ikatan rangkap yang terkonyugasi dan auksokrom dari
suatu senyawa organik.
2. Menjelaskan informasi dari struktur berdasarkan panjang gelombang maksimum
suatu senyawa.
3. Mampu menganalisis senyawa organik secara kuantitatif dengan menggunakan
hukum Lambert-Beer.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA

Alfiyani, Reni. 2017. Jurnal Kimia Analitik III Spektroskopi UV-VIS. Surabaya:
FMIPAUNESA.
Dachriyanus. 2004. Analisis Struktur Senyawa Organik Secara Spektroskopi. Padang:
LPTIK Universitas Andalas.
Dewi, Hilda Sartika, dkk. 2014. Makalah Kimia Analitik UV-VIS Spektrofotometri. Jakarta:
ISTN.
Kristianingrum, Susila. 2018. Handout Spektroskopi Ultra Violet Dan Sinar Tampak
(Spektroskopi Uv – Vis). Yogyakarta: UNY.

Sumar, Hendayana. 1994. Kimia Analisis Farmasi. Jakarta: UI Press.

Anda mungkin juga menyukai