PENDAHULUAN
Cara kerja miskroskop optic adalah dari cahaya lampu yang dibiaskan oleh
lensa condenser, setelah melewati kondensor sinar mengenai spesimen dan
diteruskan oleh lensa objektif. Lensa objektif ini merupakan bagian yang paling
penting dari mikroskop karena lensa ini dapat diketahui perbesaran yang
dilakukan mikroskop. Sinar yang diteruskan oleh lensa objektif ditangkap oleh
lensa okuler dan diteruskan pada mata atau kamera. Pada mikroskop ini
mempunyai batasan perbesaran yaitu dari 400x sampai 1400x (Respati, 2008).
Refraktometer tipe hand – held merupakan salah satu alat yang dapat
digunakan untuk menganalisis kadar sukrosa pada makanan. Refraktometer terdiri
atas beberapa bagian yaitu kaca prisma, penutu kaca prisma, sekrup pemutar
skala, grip pegangan, dan lubang teropong. Satuan skala pembacaan refraktometer
yaitu °Brix, yaitu satuan skala yang digunakan untuk pengukuran kandungan
padatan terlarut. Skala °Brix dengan refraktometer sama dengan berat gram
sukrosa dari 100 gram larutan sukrosa (Ihsan dan Wahyudi, 2010).
Pengukuran kadar keasaman larutan (pH) dan suhu dalam air merupakan
sesuatu yang sangat penting dalam budidaya ikan. Sehingga sangat penting untuk
tetap menjaga kadar pH dan suhu dalam air tetap stabil. Terdapat beberapa metode
dalam mengukur kadar keasaman ataupun mengukur kadar basa dari suatu larutan
yang telah disediakan (Astria et al. 2014).
Pengukuran kualitas air meliputi oksigen terlarut, karbondioksida, pH,
suhu, dan salinitas diukur bersamaan dengan pengambilan sampel air dan tanah
secara langsung (in situ) dengan alat DO meter untuk pengukura oksigen terlarut
dan suhu perairan, pH meter untuk pengukuran pH perairan serta Refraktometer
untuk pengukuran salinitas air (Suparjo, 2008).
Alat ukur yang langsung mengukur nilai salinitas ketika alat tersebut
dicelupkan kedalam air. Umumnya disamping untuk mengukur salinitas, alat ini
mengukur pula suhu air laut dan kedalaman pengukuran atau sejumlah besaran
lainnya seperti pH, kadar oksigen terlarut, kejernihan air dan kecepatan suara di
air tergantung tipe alat ukurnya. Alat ukur yang termasuk dalam kelompok ini
misalnya STD Meter (Salinity, Temperature, Depth meter), Salitermograph
(hanya mengukur salinitas dan suhu air) dan jenis “Water Quality Checker”
(Arief, 1984).
Cara kerja mikroskop Scanning Electron adalah sinar dari lampu yang
dipancarkan pada lensa kondensor, sebelum masuk pada lensa kondensor ada
pengatur dari pancaran sinar electron yang ditembakkan. Sinar yang terlewati
lensa kondensor diteruskan lensa objektif yang dapat diatur maju mundurnya sinar
yang melewati lensa objektif diteruskan pda specimen yang diatur miring
padapencekamnya, specimen ini disinari oleh deteksi x-ray yang menghasilkan
sebah gambar yang diteruskan pada layar monitor (Respati, 2008).
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat
Mahasiswa mengetahui definisi, fungsi hingga prinsip kerj dari setiap alat
Mikroskop dan Opti Lab,Termometer, Hand Refraktometer, Timbangan Analitik,
dan DO Meter, serta pH meter. Hal ini dapat mempermudah dan memperlancar
saat sedang berlangsungnya proses uji laboratorium, praktikum, dan juga
peneitian.
BAB II
METODOLOGI
Praktikum ini dilaksanakan pada hari senin, 27 Agustus 2018 pada pukul
13.00 WIB sampai dengan selesai di Laboratorium Bioekologi, Jurusan Ilmu
Kelautan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Sriwijaya.
2.2.1 Alat
laptop.
perairan.
2.3.1 Mikroskop
Hidupkan Mikroskop
2.3.2 Optilab
Lepaskan salah satu lensa okuler
2.3.3 Termometer
Letakkan ujung termometer di larutan yang akan diukur
Teteskan sampel yang akan diukur ke kaca prisma lalu tutup kaca tersebut
2.3.6 DO Meter
Tekan tombol on untuk menghidupan alat
Nyalakan pH meter, lalu celupkan elektrode ke dalam sampel yang akan diukur
Setelah itu tekan tombol bertuliskan MEAS dan akan muncul kata HOLD di
layar
2.3.8 Turbiditimeter
Masukkan cell sampel dalam ruang cell dengan mengorientasikan tanda garis
pada bagian ruang depan cell
Pilih daerah / range secara manual atau otomatis denga menekan tombol range
Pilih mode signal dan tekan tombol read untuk menunjukkan nilai NTU pada
display
BAB III
3.1 Mikroskop
Keterangan
4 3. Revolver 11.Mikrometer
2 5. Meja Preparat
3 6.Penjepit Preparat
10 6 5 7. Tombol ON/OFF
7 11 12 9 8. Lengan Mikroskop
Pembahasan
3.2 Optilab
Keterangan :
1 1. Usb
3 2. Kamera
2 3. Kabel penghubung
Pembahasan
Salah satu keunggulan dari penggunaan optilab ini adalah tampilan yang
ditampilkan dimonitor berupa spesifikasi 3D, kemudian kemampuan untuk
menangkap dan menampilkan gambar secara real time. Adapun kekurangan yang
dimiliki dari optilab ini ialah, spesifikasi 3D yang ditampilkan menyebabkan
harga dari optilab semakin mahal, serta belum bisa portable.
Agar optilab tetap dapat digunakan dengan baik maka dari itu cara
penyimpanan setelah penggunaannya juga harus diperhatikan dan diperlakukan
dengan baik, setelah selesai menggunakan lepaskan kamera pada tempat lensa
okuler dan letakkan pada kotak optilab bersamaan dengan USB serta
kabelnya,kemudian letakkan kembali ditempat pengambilannya semula.
Keterangan
1 1.Auto-Power 6.Max
7 2.Farenheit 7.Hold
3 3.Back – Light 8. °C
Pembahasan
3.4 Handrefrktometer
Keterangan :
1. Kaca Prisma
2. Pengatur Skala
2 3. Sekrup kalibrasi
Pembahasan
Keterangan
2 2.Layar 7.PRINT
3ON/OFF 8. RE-ZERO
3 4. CAL
4
5.MODE
5 6 7 8 6.SAMPLE
Pembahasan
Keterangan
1 1.ON/OFF 8.PRINT
2 2.HOLD 9.Sensor
3 3.CAL 10.Layar
4 4.MR
5 5.MI
6 6.MODE
10 7 8 9 7.SETUP
Pembahasan
3.7 pH Meter
Keterangan
1 1.ON/OFF 6.°C
6 2.Sensor
3 3.CFM
4 4.CAL
5 2 5.HOLD
Pembahasan
3.8 Turbidimeter
Keterangan
1 1.READ/ENTER 8.20NTU
2 2.CAL 9.0.02NTU
3 3.ON/OFF 10.Tutup
4 4.ATAS botol
5 5.BAWAH 11.Layar
Pembahasan
BAB IV
KESIMPULAN
4. pH meter digital lebih efektif digunakan data yang ditampilkan real time.
Arief D. 1984. Pengukuran Salinitas Air Laut dan Peranannya dalam Ilmu
Kelautan. Jurnal Oseana Vol 9 (1): 3-10.
Astria F, Subito M, Nugraha DW. 2014. Rancang Bangun Alat Ukur pH dan suhu
Berbasis Short Message Service (SMS) Gateway. Jurnal Mektrik Vol
1(1): 47 – 55.
Ihsan F, Wahyudi A. 2010. Teknik Analisis Kadar Sukros pada Bauh Pepaya.
Jurnal Bulein Teknik Pertanian Vol 55(1): 10 – 12.
Karim MY. 2007. Pengaruh Osmotik Pada Berbgai Tingkat Salinitas Media
Terhadap Vitalitas Kepiting Bakau (Scylla serata) Betina. Jurnal
Protein Vol 14(1): 65 – 73.
Respati SMB. 2008. Macam – Macam Mikroskop dan Cara Penggunaan. Jurnal
Momentum Vol 4(2): 42 – 44.
Riskitavani DV, Purawri KI. 2013. Studi Potensi Biohibrisida Ekstrak Daun
Ketapang (Terminalia cattapa) Terhdap Gulma Rumput Teki
(Cyperrus rotundus). Jurnal Sains dan Seni Pomits Vol 2(2): 59 – 63.
Suparjo MN. 2008. Daya Dukung Lingkungn Perairan Tambak Desa Mororeja
Kabupaten Kendal Jurnal Saintek Perikanan Vol 4(1): 50 – 55.