Anda di halaman 1dari 14

Alat-alat Ukur dalam Laboratorium

Dosen pengampu:
IKA WURI MAHDIANSANTI,S,si.

Disusun Oleh:
Mohammad Roy Ardiansyah

D3 Analis Keperawatan Malang


2019
1. Sentrifus

Fungsi Sentrifus
adalah pada pemisahan molekular dari sel atau organel
subselular. Pemisahan tersebut berdasarkan konsep
bahwa partikel yang tersuspensi di sebuah wadah akan
mengendap ke dasar wadah karena adanya gaya
gravitasi. Sehingga laju pengendapan suatu partikel
yang tersuspensi tersebut dapat diatur dengan
meningkatkan atau menurunkan pengaruh gravitasional
terhadap partikel. Pengaturan laju pengendapan
tersebut dapat dilakukan dengan cara menempatkan
wadah yang berisi suspensi partikel kemesin Sentrifus
tepatnya pada bagian rotor yang kemudian akan
berputar dengan kecepatan tertentu. Hal tersebut
tergantung pada ukuran dan bobot jenis dari suspensi. Dengan demikian Prinsip Kerja alat
tersebut adalah dengan memanfaatkan gaya Sentrifus sehingga bahan tesebut dapat terpisah.
Ini dilakukan dengan cara memutar campuran dengan sangat cepat dan bertumpu pada titik
pusat. Dan pada akhirnya alat ini akan berhenti beroperasi ketika katup/pintu Sentrifus terbuka
saat bekerja.

Cara Menggunakan Alat sentifus:


Persiapkan larutan yang akan dimurnikan atau dipisahkan
Sambungkan sentifus pada aliran arus listrik
Nyalakan sentrifus
Buka penutup sentrifus dengan tekan tombol open
Masukan larutan ke dalam gelas tabung sentrifus Larutan yang dimasukkan pada setiap tabung
haruslah sama ukurannya
Masukkan tiap tabung ke dalam lubang sentrifus Untuk meletakkan gelas tabung berisi larutan
yang akan dimurnikan tabung harus diletakkan secara bersilang berlawanan Namun hal ini tidak
perlu dilakukan jika semua lubang pada sentrifus terisi penuh oleh tabung larutan yang akan
dimurnikan.
Tutup kembali penutup sentrifus
Set atau atur waktu yang diperlukan dan tentukan pula kecepatan rotasi putaran (Rpm) yang
diinginkan
Tekan tombol on untuk memulai memurnikan larutan
Setelah pemurnian selesai, tekan tombol open dan ambil semua larutan dalam tabung yang
telah dimurnikan dengan cara mengambilnya secara berseling berlawanan pula.

2. Urine Analyzer

Fungsi Urine Analyzer


Urine Analyzer digunakan untuk membaca dan
mengevaluasi hasil dari Urine Test Strip.
(Contoh: Chemstrip 10MD*, Chemstrip 7, dan
Chemstrip 5 OB)
Urine analyzer adalah alat semi-otomatis untuk
pengecekan yang dilakukan diluar tubuh untuk
mendapatkan hasil pengecekan urine dengan hasil
yang lebih tepat.
Strip tes urine ini digunakan untuk strip
multiparameter penentuan berat jenis, pH,
leukosit, nitrit, protein, glukosa, keton, urobilinogen,bilirubin dan darah dalam urin.
Urine Analyzer menstandarisasi hasil ‘Urine Test Strip’ dengan dengan menghilangkan faktor-
faktor yang diketahui dapat mempengaruhi evaluasi/pengecekan secara visual pada strip tes
urine.
Urine Analyzer adalah alat fotometer reflektansi (reflectance photometer).Urine Analyzer
membaca strip tes urine pada kondisi standar, menyimpan hasil ke memori dan menampilkan
hasil melalui printer built-in dan / atau serial interface pada alat tersebut.

Cara menggunakan Urine Analyzer:


Penggunaan dimulai dari pilih layar utama
Tekan strip tes untuk melakukan strip tes urine
Layar yang muncul berikutnya yaitu persiapan uji
Pastikan menggunakan tabel uji yang sesuai strip tes yang digunakan
Siapkan juga tisu, strip tes, dan urune
Sentuh tombol strat
3. Mikroskop

Fungsi mikroskop

Mikroskop terdiri dari 2 bagian. pertama adalah


Bagian optik dan kedua adalah Bagian mekanik.
Bagian optik adalah bagian yang membuat
proyeksi bayangan benda di mata kita, bagian
optik terdiri dari : Lensa okuler, Lensa objektif,
Reflektor dan Kondensor.Sedangkan bagian
mekanik adalah bagian yang berfungsi sebagai
penunjangbagian optik, bagian mekanik terdiri
dari: Pengatur fokus, Tabung mikroskop,
Revolver, Penjepit objek, Diafragma, Meja objek, Lengan mikroskop, Kaki mikroskop dan Sendi
Inklinasi (skrup).

Cara menggunakan mikroskop:


Letakkan meja preparat dalam permukaan yang darat agar memudahkan pengamatan.
Atur perbesaran lensa objektif pada fase yang lebih rendah menggunakan revolver. Lensa
objektif harus diletakkan pada sumbu pengamatan agar berada pada garis yang sama dengan
arah masuknya cahaya dan lensa okuler.
Jika mikroskop yang Anda gunakan berjenis monokuler maka Anda harus menggunakan lensa
okuler dengan satu mata. Begitu pula jika mikroskop yang Anda gunakan adalah binokuler maka
Anda dapat melihatnya dengan kedua mata.
Nyalakan lampu dan atur cermin sedemikian rupa agar jumlah sinar yang diperlukan dapat
terpenuhi untuk melakukan pengamatan preparat.
Bukalah diafragma dengan menggunakan tuas dan sesuaikan lubangnya agar sinar yang
diterima mata dapat optimal, tidak terlalu redup maupun terang.
Pastikan lensa objektif berada cukup jauh dari meja preparat dengan cara mengatur
makrometer searah jarum jam.
Letakkan preparat yang telah disiapkan pada meja preparat, tepat di bawah lensa objektif.
Gunakan penjepit agar preparat tidak bergeser.
Naikkan meja preparat mendekati lensa objektif hingga berjarak sekitar 0.5 cm dengan
menggunakan makrometer.
Lihatlah bayangan benda melalui lensa okuler sambil menaikturunkan meja preparat
menggunakan mikrometer agar mendapatkan bayangan objek yang jelas.
Lihatlah objek preparat dari arah samping sambil menyesuaikan lensa objektif dengan
perbesaran yang lebih tinggi pada kedudukannya.
4. Blood gas Analyzer

Fungsi Blood Gas Analyzer


Sebuah alat yang digunakan untuk
mengukur tekanan parsial gasyang ada di
dalam darah seperti CO2 dan O2
mengukur pH dan mengukur elektrolit
seperti potasium, natrium, zat kapur serta
klorid.
Cara menggunakan Bolos Gas Analyzed:
1. Nyalakan power ON
2. Setiap pertama kali menghidupkan
alat, lalu kalibrasi dengan cara tekan
calibrate kemudian enter. Alat akan
melakukan kalibrasi secara otomatis.
3. Apabila ada sample pemeriksaan sebelum melakukan pemeriksaan tekan status untuk
mengetahui kondisi apakah pH, PCO2 dan PO2 kondisinya OK. Jika OK sample langsung dapat
diperiksa. Setelah dilakukan pemeriksaan, alat ini akan mengkalibrasi secara otomatis.
4. Apabila alat sudah dalam kondisi ready for analysa berarti alat sudah siap melakukan
pemeriksaan, tekan Analyzer. Selang pengisap sample akan keluar secara otomatis kemudian
masukan sample bersamaan tekan lagi analyzer sampai sample terhisap secara otomatis selang
akan masuk sendiri.
Wadah sampel yang dimasukkan ke selang dapat disesuaikan dengan kondisi.

5. Rapid test

A. HCGtest (tes kehamilan)


Fungsi dari hcg tets untung tes kehamilan
Cara menggunakan test pack jenis ini adalah dengan
memasukan urine ke dalam wadah, lalu celupkan strip tersebut
ke dalam wadah dan tunggu 5 hingga 10 detik sampai strip
menunjukkan warna atau simbol yang tertera.
B. HBsHG (tes hepatitis)
Fungsi cek hbsag untuk mendeteksi penyakit virus hepatitis
b
mendeteksi hepatitis dengan sangat cepat karena hanya
diperlukan waktu kurang dari 20 menit. Penggunaan alat ini
sangat sederhana dan hampir mirip dengan cara
penggunaan tes kehamilan pada umumnya, hanya saja
untuk tes kehamilan spesimen yang digunakan adalah urin
sedangkan untuk mendeteksi hepatitis diperlukan spesimen
yang dapat berupa darah (Whole Blood), serum ataupun
plasma.

C. HIV test
Fungsi penyakit Hiv untuk mengetehui penyakit hiv
Cara menggunakan
Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
Dimasukkan 3 tetes serum pada sumur sampel.
Ditambahkan 1 tetes larutan buffer.
Didiamkan selama beberapa menit.
Dibaca reaksi yang terjadi.
6. Tabung Reaksi

fungsi tabung reaksi adalah sebagai tempat dimana kita


mereaksikan bahan kimia dalam laboratorium.
Cara penggunaan Tabung Reaksi
1. Tabung reaksi ini dipangaskan dahulu ke dalam gelas
kimia yang berisi air dan selanjutnya dipanaskan
menggunakan kompor/heater pembakar spiritus
2. Memegang Tabung reaksi harus dijepit oleh penjepit
tabung reaksi atau kita menggunakan sarung tangan
anti panas agar tangan kita tidak terkena dampak panas
dari tabung dan selanjutnya dibakar langsung di atas
api.

7. Pipet

A. Pipet tetes

Fungsi Pipet tetes untuk membantu memindahkan cairan dari


wadah yang satu ke wadah yang lain dalam jumlah yang sangat
kecil yaitu setetes demi tetes.

Cara menggunakan adalah Pertama bagian bola karet yang ada


diatas pipet tetes dipencet dan tahan kemudian dimasukkan ke
dalam cairan. Saat pipet dimasukkan bola karet dipencet lalu
lepaskan dan angkat pipet dari cairan lalu pindahkan ke wadah
lain. Untuk memindahkan ke dalam wadah lain kita hanya perlu memencet kembali karet
dibagian atas pipet secara perlahan, pengambilan cairan ini sesuai dengan kebutuhan.

B. Pipet Volume

Fungi pipet volume adalah untuk memindahkan cairan-cairan yang digunakan dalam proses
pengujian dengan jumlah mulai sangat kecil hingga ukuran
lainnya yang diinginkan sang penguji.
Caranya adalah dengan menyedot cairan yang akan dipindahkan
dengan menggunakan mulut secara perlahan lahan. Sehingga
sangat penting sekali untuk selalu ingat saat menggunakan alat
ini harus cukup berhati hari terutama saat akan memindahkan
berbagai jenis cairan yang berbahaya.
C. Pipet Ukur

Yang mana Pipet ukur berfungsi untuk memindahkan


cairan atau larutan ke dalam wadah dalam berbagai
ukuran volume dan skala terbesar adalah 50ml.
Berikut cara menggunakan pipet ukur adalah
Pasang/hubungkan pipet ukur dengan rubber bulb.
Pastikan terpasang dengan benar. cairan disedot
dengan pipet ukur dengan bantuan filler sampai
dengan volume yang diinginkan. Volume yang
dipindahkan dikeluarkan mengikuti skala yang tersedia
(dilihat bahwa skala harus tepat sejajar dengan
meniscus cekung cairan) dengan cara menyamakan
tekanan filler dengan udara sekitar.

D. Mikropipet

Mikropipet digunakan untuk memindahkan larutan atau cairan dari


satu tempat ke tempat yang lainnya, namun dengan volume yang
sangat kecil (hingga 1 ml).
Cara menggunakan adalah
Membersihkan mikropipet sebelum dan sesudah pemakaian dengan
menggunakan alkohol.
Mensterilkan komponen mikropipet yang dapat disterilkan dengan
menggunakan alat autoclave.
Jangan menggunakan mikropipet tanpa menggunakan tips.
Jangan menggunakan tips bekas untuk sampel yang berbeda karena
dapat menyebabkan kontaminasi. Gantilah tips setiap berganti
sampel.
Mengecek secara rutin kondisi mikropipet.

8. Gelas ukur

Fungsi gelas ukur adalah sebagai alat ukur volume cairan yang tidak
memerlukan ketelitian yang tinggi,

Cara menggunakan
Untuk mengukur volume larutan yang tidak berwarna, Anda harus
memperhatikan batas meniskus cekung bagian bawah. ...
Untuk mengukur volume raksa, Anda harus memperhatikan batas
meniskus cembung yang dilihat sejajar dengan mata dan meletakan gelas ukur pada bidang
yang rata

9.Corong Pisah

Fungsi Corong Pisah adalah Untuk membuat dan atau


mengencerkan larutan dengan ketelitian yang tinggi.
Selain itu juga untuk memisahkan dua cairan yang tidak
bercampur karena kepolarannya yang berbeda.
Cara menggunakan corong ini dapat dilakukan dengan
cara campuran dan dua fase pelarut dimasukkan ke
dalam corong dari atas dengan corong keran ditutup.
Corong ini kemudian ditutup dan digoyang dengan kuat
untuk membuat dua fase larutan tercampur. Corong ini
kemudian dibalik dan keran dibuka untuk melepaskan
tekanan uap yang berlebihan. Corong ini kemudian
didiamkan agar pemisahan antara dua fase berlangsung.
Penyumbat dan keran corong kemudian dibuka dan dua fase larutan ini dipisahkan dengan
mengontrol keran corong.

10. Beaker glas

Fungsi gelas beaker adalah sebuah wadah


penampung yang digunakan untuk mengaduk,
mencampur, dan memanaskan cairan.
Cara menggunakan
Bersihkan gelas dengan aquadest sebannyak 3 kali,
kemuadian masukkan larutanpercobaan dan simpan
gelas diatas kasa asbes diatas kakitiga untuk
melakukan pembakaran.

11. Hematology Analyzer

Fungsi Hematology adalah sebagai alat analis sempel


darah.
Cara menggunakan
Bagi Anda yang ingin mengetahui
bagaimana cara kerja hematologi analyzer ini, Anda berada pada segmen bahasan yang tepat.
Prinsip kerja hematologi analyzer didasarkan pada sistem flow cytometer. Hal yang dimaksud
dengan sistem flow cytometer adalah sistem yang memungkinkan darah sampel dapat mengalir
melalui suatu celah yang sangat sempit hingga sel darah yang melaluinya dapat lewat satu
persatu. Dengan demikian, jumlah sel dapat dihitung.
Selain itu, ukuran dari sel darah juga dapat diketahui. Selain menggunakan metode tersebut,
pengukuran juga dilakukan dengan sistem spektrofotometri yaitu mengetahui tingkat
penyerapan sinar yang terjadi karena interaksi larutan sampel darah yang dilewati suatu sinar
dengan panjang gelombang tertentu. Alat ini/ bekerja untuk memberikan data berupa jumlah,
volume, konsentrasi, sampai dengan informasi yang lebih detail seperti bagian intraseluler
darah.

12. Gelas corong

Fungsi corong gelas adalah sebagai alat


bantu untuk memindah atau memasukkan
larutan ke wadah yang mempunyai dimensi
pemasukkan sampel bahan kecil dan untuk
menyaring campuran kimia dengan
gravitasi.
Cara menggunakan corong gelas sangatlah
mudah hanya dengan mengambil corong
sesuai ukuruan wadah yang digunakan agar
air tidak melimpah. Kemudian tuangkan
larutan dengan hati-hati kemudian angkat
corong perlahan. Kekurang hati-hatian
dalam menggunakan corong akan mengakibatkan corong pecah atau retak yang dapat
menyebabkan larutan melimpah sehingga corong harus diganti.

13. Erlenmeyer

Fungsi Labu Erlenmeyer adalah digunakan untuk proses titrasi


untuk menampung larutan yang akan dititrasi.
Cara Menggunakan Erlenmeyer
Pegang leher erlenmeyer, masukkan larutan yang akan dititrasi.
Diguncangkan dengan perlahan - lahan dan hati - hati serta lihat
perubahan warna yang terjadi.
14. Biuret

Fungsi Biuret adalah untuk mengetahui ikatan peptida.


Reaksi ini positif (berwarna ungu) untuk zat yang mengandung 2 atau
lebih ikatan peptida.
Cara menggunakannya
Cuci buret hingga bersih, bebas lemak maupun debu.
Buret diklem pada tiang buret dalam posisi tegak lurus dengan datar
air.
Periksa kran buret, kran harus mudah diputar dan tidak bocor. Bila
kran sukar diputar atau bocor, lepaskan kran tersebut dan olesilah permukaannya dengan
vaselin.
Bilaslah buret dengan larutan yang akan dipakai untuk titrasi, kemudian isi buret dengan
larutan yang sama sampai diatas titik nol.
Alirkan larutan dengan membuka kran dan usahakan kolom pipa dibawah kran terisi larutan
( tidak terdapat gelembung udara ).
Atur tinggi cairan sampai meniskusnya tepat pada angka nol atau angka lain dan catatlah angka
mula - mula ini.
Mulailah titrasi, tangan kiri memegang kran sambil memutarnya dan tangan kanan memegang
labu erlenmeyer yang berisi cairan yang akan dititrasi. Selama titrasi labu erlenmeyer digoyang -
goyang dengan gerakan berputar agar larutan yang menetes dari buret segera bercampur.
Demikian seterusnya sampai titik akhir dicapai ( ditandai dengan adanya perubahan warna ).

15. Gelas arloji

Fungsi gelas arloji atau kaca arloji adalah untuk


menimbang bahan-bahan kimia yang bersifat
higroskopis, sebagai penutup saat melakukan
pemanasan bahan kimia, dan sebagai wadah untuk
mengeringkan suatu bahan dalam desikator.
Cara menggunakannya
Seperti yang disebutkan sebelumnya gelas arloji
termasuk sebagai tutup untuk gelas. Dalam hal ini kaca
arloji ditempatkan di atas wadah, yang membuatnya
lebih mudah untuk mengontrol dan mengubah kondisi saturasi uap.Oleh para ahli kimia
digunakan untuk menguapkan cairan dan menutup gelas beaker selama percobaan. Kaca Arloji
juga dapat digunakan untuk menaruh zat padat pada saat ditimbang.
16. Neraca Analitik

Neraca analitik digunakan untuk menimbang bahan


kimia dengan ketilitian hingga 4 digit
Cara menggunakan
Letakkan wadah di atas piringan (pan) dan tutuplah
penutup timbangan.
Tekan tombol Tare pada neraca. ...
Ambil bahan tertimbang dan letakkan di atas wadah. ...
Tutup semua pintu kaca dan baca angka yang tertera di
monitor.

17. Labu ukur

Fungsi labu ukur adalah Untuk membuat larutan dengan konsentrasi


tertentu dan mengencerkan larutan dengan keakurasian yang tinggi,
Cara Kerja Labu Ukur
Zat terlarut ditimbang teliti ke dalam sebuah labu ukur, kemudian
ditambahkan dengan air suling.
Kemudian campuran digoyang melingkar untuk melarutkan zat.
Setelah ditambahkan air lagi, digunakan pipet tetes untuk
menambahkan air.
Labu disumbat dan kemudian dikocok agar larutan seragam.

18. Water bath

Fungsi utama dari water bath adalah untuk menciptakan


suhu yang konstan dan digunakan untuk inkubasi pada
analisis mikrobiologi. Serta, digunakan untuk melebur
basis, menguapkan ekstrak. Pemanasan untuk
mempercepat kelarutan.
Cara kerja water bath :
Air dimasukkan ke dalam bejana.
Atur suhu yang dikehendaki dan hidupkan water bath.
Masukkan benda yang akan dipanaskan ke dalam air ( untuk tangas air ) letakkan benda pada
salah satu lubang ( untuk tangas uap ), ingat lubang lain yang tidak digunakan tetap ditutup.
19. Oven

fungsinya untuk memamaskan atau mengeringkan alat-alat


laboratorium atau objek-objek lainnya. ... Biasanya digunakan
untuk mengeringkan peralatan gelas laboratorium, zat-zat kimia
maupun pelarut organik.

Cara Menggunakan:
Hubungkan dengan sumber listrik.
Masukkan alat/objek yang akan dikeringkan, atur dengan rapi
lalu tutup pintu dengan rapat.
Hidupkan alat dengan menekan tombol ON, lampu indikator
akan menyala (merah dan kuning).
Atur temperatur suhu dan waktu yang diinginkan : Bila suhu 1700C, atur waktu 1 jam. Bila suhu
1600C, atur waktu 2 jam. Bila suhu 1500C, atur waktu 2,5 jam. Bila suhu 1400C, atur waktu 3
jam.
Bila waktu yang diatur telah selesai, pengatur waktu secara otomatis kembali ke nol.
Biarkan alat/objek dingin, lalu keluarkan bahan dan alat yang disterilkan/dikeringkan.

20. Autoclave

Autoclave juga banyak digunakan untuk menyembuhkan


komposit dan dalam vulkanisasi karet.
Cara Kerja Autoclave
Cek dahulu volume air dalam Autoclave, pastikan tinggi air
pada batas yang telah ditentukan. ...
Masukkan peralatan dan bahan. ...
Tutup Autoclave dengan rapat dan kencang agar uap tidak
keluar. ...
Nyalakan Autoclave, lalu atur timer minimal 15 menit dengan
suhu 121oC.

Anda mungkin juga menyukai