Anda di halaman 1dari 5

PEMERIKSAAN URINE RUTIN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0351/SPO-AP/RSMI/V/2016 00 1/5

RS. MULIA INSANI


STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit Ditetapkan,
OPERASIONAL 31 Mei 2016

LABORATORIUM dr. Nindyakusuma Koratiwida, MARS


Direktur Utama
Pemeriksaan urine lengkap terdiri dari:
Pemeriksaan kimiawi urine meliputi menggunakan alat Uritex 720 Plus,
warna, kekeruhan, pH, berat jenis, protein, glukosa, bilirubin,
PENGERTIAN
urobilinogen, keton, nitrit.
Pemeriksaan sedimen urine mikroskopik: eritrosit, leukosit, silinder,
epitel, bakteri, jamur, protozoa dan kristal urine.
Sebagai acuan menerapkan langkah-langkah melakukan pemeriksaan urine
TUJUAN lengkap dengan tujuan untuk mengetahui/mendiagnosa adanya infeksi pada
saluran kencing dan gangguan pada faal ginjal.
1. Persiapan pasien : tidak ada .
2. Waktu pemeriksaan yang diperlukan : 60 menit.
3. Urine tengah (pagi hari atau sewaktu), harus diperiksa dalam waktu
KEBIJAKAN satu (1) jam.
4. Hasil urine yang secara mikroskopik tidak sesuai dengan hasil kimiawi
(alat Uritex 720 plus) dilakukan duplo untuk pemeriksaan kimiawi.
5. Kontra indikasi : Khusus wanita saat mentruasi sebaiknya ditunda.
1. Tabung S-Y.
2. Pipet Pasteur.
3. Kaca obyek beserta kaca penutup.
PERALATAN 4. Centrifuge.
5. Mikroskop.
6. Uritek 720 plus.
Prinsip
Makroskopik urine: Warna dan kejernihan dilihat secara visual.
Sedimen urine dengan alat mikroskop (manual).
Kimia urine dengan alat Uritex 720 Plus.

A. Makroskopik
Cara Kerja
PROSEDUR 1. Urine ditampung dalam wadah urine, jumlah minimal 10 ml.
2. Warna dan kejernihan urine dilihat secara visual.

B. Pemeriksaan Sedimen Urine secara mikroskopik


Cara Kerja
1. Setelah sampel diperiksa uji carik celup, untuk sampel di dalam tabung
centrifuge standart S-Y ditutup dengan penutup yang tersedia lalu
diputar pada 400-450 g (lihat konversi g ke rpm) selama 5 menit.
PEMERIKSAAN URINE RUTIN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0351/SPO-AP/RSMI/V/2016 00 2/5

RS. MULIA INSANI


STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit Ditetapkan,
OPERASIONAL 31 Mei 2016

LABORATORIUM dr. Nindyakusuma Koratiwida, MARS


Direktur Utama
2. Untuk tabung centrifuge S-Y : Buang supernatan dengan cara
membalikkan tabung dan secara otomatis urin akan tersisa 0,6 ml
sebagai sedimen untuk volume tabung 12 ml atau 0,5 ml sedimen
untuk tabung 10 ml. (jumlah sedimen yang tersisa sudah standar, urin
terpekatkan 20x).
3. Untuk tabung centrifuge biasa : Buang 10 ml atau 12 ml supernatan
urin dengan satu gerakan, sehingga tersisa kira-kira 1 ml sedimen.
4. Catatan : jika menggunakan 3 ml urin dekantasi seluruh urin hingga
tersisa sedimen.
5. Kocoklah tabung untuk meresuspensikan sedimen.
6. Teteskan 50 l pewarna sedimen ke dalam tabung, kocoklah dengan
hati-hati untuk meresuspensikan sedimen.
7. Untuk penggunaan preparat:
8. Teteskan campuran di atas pada obyek glass sebanyak 20 l secara
hati-hati kemudian tutup dengan kaca penutup / deck glass ukuran 22 x
22 mm.
9. Untuk penggunaan preparat.
10. Periksa di bawah mikroskop dengan obyektif 10 x (LPK) untuk
melihat unsur sedimen secara keseluruhan, contoh : sel epitel, sel
silinder, sel Kristal.
PROSEDUR 11. Pada obyektif 40 x (LPB) untuk melihat jenis-jenis sel epitel dan
silinder, sel leukosit, sel eritrosit, sel Kristal, bakteri, yeast sel, benang
mucus, dll.

C Pemeriksaan Kimia urine : dengan alat Uritex 720 Plus dan


carik celup
Prinsip kerja Uritex 720 Plus
Urinee analyzer mengevaluasi carik celup dengan cara reflectance
photometry menggunakan lightemitting diodes pada panjang
gelombang dan waktu pengukuran yang dibuat secara tepat untuk reaksi
kimia dan perubahan warna dari bantalan pemeriksan yang diamati.
Dalam perhitungan hasil, pengaruh warna urine dikoreksi dengan mengukur
bidang blanko pada carik celup (compensation flield)

Reagen
1. Strip 10.
2. Kovatrol (normal).

Persiapan dan Stabilitas Reagen


1. Strip 10 disimpan pada suhu kamar, stabil sampai kadaluwarsa.
2. Kovatrol, diencerkan terlebih dahulu (1 : 15 ml). Disimpan pada
PEMERIKSAAN URINE RUTIN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0351/SPO-AP/RSMI/V/2016 00 3/5

RS. MULIA INSANI


STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit Ditetapkan,
OPERASIONAL 31 Mei 2016

LABORATORIUM dr. Nindyakusuma Koratiwida, MARS


Direktur Utama
0
suhu 0 C stabil sampai kadaluwarsa on board (1 bulan). Pada saat
penggunaan dicairkan terlebih dahulu baru digunakan, setelah penggunaan
simpan kembali pada suhu 00 C.
Reagen yang terdapat pada reagent paper akan bereaksi dengan zat yang
terdapat didalam urine membentuk warna yang dapat dibaca secara manual
atau dengan alat Uritec 720 plus
Cara Kerja
1. Ambil 1 carik celup/strip dari tabung reagen dan tutup kembali dengan
rapat
2. Celupkan strip dalam sampel urine segar / bahan kontrol tidak lebih
dari satu (1) detik
3. Tiriskan/tempatkan sisi tepi dari carik celup pada kertas penyerap untuk
menghilangkan adanya kelebihan urine dan untuk menghindari adanya
sisa urine di antara bantalan pemeriksaan karena dapat menyebabkan
kesalahan pemeriksaan.
4. Baca dalam waktu yang disarankan petunjuk pabrik

Alat ke 2 Uritex 720 Plus untuk pemeriksaan kimia urine


Persiapkan alat Uritex 720 Plus
1. Hidupkan alat (tombol dibelakang alat).
PROSEDUR
2. Log in user.
3. Kosongkan limbah (bila perlu).
4. Periksa kertas printer.

Menggunakan alat Uritex 720 Plus untuk menilai strip urine


a. Sentuh (work place).
b. Sentuh (sample entry).
c. Masukkan data pasien
> ID sample.
> Warna dan kejernihan.
d. Sentuh V (OK).
e. Masukkan test strip.
1. Keluarkan tes strip dari tabung.
2. Celupkan tes strip ke dalam urine dan tiriskan
pada tissue.
f. Ulangi langkah 3-5 untuk sampel berikut
g. Hasil Quality Control save dan dicetak pada akhir bulan.
dan dibuat grafik
Catatan: Jangan menyentuh bantalan tes, karena dapat mempengaruhi
reaksi kimia
PEMERIKSAAN URINE RUTIN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0351/SPO-AP/RSMI/V/2016 00 4/5

RS. MULIA INSANI


STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit Ditetapkan,
OPERASIONAL 31 Mei 2016

LABORATORIUM dr. Nindyakusuma Koratiwida, MARS


Direktur Utama
Hasil
A. Makroskopik urine:
Warna dilaporkan sesuai dengan warna urine, sedangkan kejernihan
dilaporkan dalam jernih, agak keruh dan keruh

B. Mikroskopik
Sel Epitel : / LPK.
Sel Silinder : / LPK.
Sel Leukosit : / LPB.
Sel Eritrosit : / LPB.
Kristal : (-), 1(+), 2(+), 3(+), 4(+).
Bakteri : (-), 1(+), 2(+), 3(+), 4(+).
Benang hialin : (-)/(+).
Yeast cell/Protozoa : (-)/(+).

C. Kimia urine:
Protein, glukosa, bilirubin, keton dan nitrit dilaporkan secara semi
kualitatif yaitu : (-), (+) 1, (+) 2, (+) 3, (+) 4, sedangkan pH, BJ dan
urobilinogen dilaporkan secara kuantitatif.

PROSEDUR Nilai Rujukan


Warna : Kuning
1. Kejernihan : Jernih
2. Protein : Negatif
3. Glukosa : Negatif atau normal
4. Sedimen :
a. Eritrosit : 0-1/ LPB
b. Leukosit : 0-5 / LPB
c. Silinder hialin : 0-1 / LPK
d. Silinder bergranula : 0/LPK
e. Silinder leukosit : 0/LPK
5. Silinder eritrosit : 0/LPK
6. Sel epitel : (-) atau (+)
Sel Epitel Squamous : Pria : < 5 / LPK
Wanita : < 15 / LPK
7. Kristal : (-)
Kristal triple fosfat : 0-1
8. pH : 4,5-8,0
9. Berat jenis : 1003-1030
10. Bilirubin : Negatif
11. Urobilinogen : Negatif
PEMERIKSAAN URINE RUTIN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0351/SPO-AP/RSMI/V/2016 00 5/5

RS. MULIA INSANI


STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit Ditetapkan,
OPERASIONAL 31 Mei 2016

LABORATORIUM dr. Nindyakusuma Koratiwida, MARS


Direktur Utama
12. Keton : Negatif
13. Darah samar : Negatif
14. Nitrit : Negatif
15. Leukosit esterase : Negatif

Quality Control
1. Celupkan strip 10 masing-masing ke dalam tabung centrifuge yang
berisi Kovatrol sampai- seluruh strip tercelup.
2. Angkat strip, lalu tiriskan pada tissue.
3. Masukan strip pada alat Uritex 720 Plus
PROSEDUR 4. Tunggu sampai hasil tercetak pada printer alat.
5. Bandingkan hasil dengan nilai control

Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan


1. Syarat memakai Urine analyzer
- Tegangan listrik harus stabil ( memakai Uninterrupted Power Supply
(UPS) dan stabilisator.
- Daya listrik cukup.
- Grounding listrik.
- Suhu ruangan diatur pakai AC (20-25 0C )
2. Faktor-faktor yang bias mempengaruhi hasil kimiawi urine (lampiran).
UNIT TERKAIT -

Anda mungkin juga menyukai