DOSEN PENGAJAR:
MUTIA YUHESTI,SKM
DI SUSUN OLEH:
LIDYA JOANDA PUTRI
NURUL SYAFIKA
JUWITA MINANGSARI
NUR AZIZAH
LEONY SENDI SAPUTRI
PURWANTO
MUHARAM
NANDITO PRATAMA P
M.RAJA RAFLI
KURNIAWAN RAMADHAN
Penulis
BAB I
PENDAHLUUAN
1.1 Latar Belakang
Air bersih merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia, manusia tidak ada yang bisa
hidup tanpa keberadaan air. Hampir 95% tubuh manusia terdiri dari air karena itu air untuk
kebutuhan manusia harus memenuhi syarat fisik, kimia, bakteriologis mau zat berbahaya lainnya.
Air bersih yang tidak memenuhi persyaratan untuk kesehatan dapat menyebabkan terjadinya
penyakit-penyakit yang ditularkan melalui air (waterborne deseases) seperti penyakit thypus,
colera, disentri, gatal-gatal di kulit, dan sebagainya.
Pengambilan contoh air minum/bersih secara bakteriologis dilakukan dalam rangka pemeriksaan
air minum/bersih di laboratorium terhadap kandungan mikrobiologi dalam air bersih/minum
tersebut. Pemeriksaan persyaratan fisik air merupakan suatu memenuhi tersedianya salah satu
kualitas air yang di persyaratkan oleh Menteri Kesehatan RI dalam Permenkes RI
No.492/MEN.KES/PER/IV/2010 tentang persyaratan kualitas air minum.
Penggunaan lux meter adalah alat ukur kuat penerangan dalam suatu ruang. Juga untuk
mengetahui nilai ambang batas dari suatu pencahayaan.
Penggunaan sound level meter adalah alat pengukur suara. Gunanya juga untuk mengetahui nilai
ambang batas dari suara/kebisingan.
Penggunaan thermohygrometer adalah alat untuk mengukur suhu dan kelembapan. Gunanya
untuk mengetahui suhu dan kelembapan pada suatu ruangan.
Bagian-bagian alat :
1. Layar panel
Fungsinya adalah untuk menampilkan hasil pengukuran yang sudah dilakukan
menggunakan skala.
2. Tombol power
berfungsi untuk bisa menghidupkan dan mematikan, sehingga penggunaannya juga dapat
lebih diatur.
3. Tombol Range
Berfungsi untuk menentukan jangkauan pengukuran hingga sebesar apa.
4. Zero Adjust VR.
Pada bagian ini berfungsi untuk mengatasi masalah alat yang berkaitan dengan
pembagian tanda skala. Apabila terjadi error, Zero adjust VR mampu mengembalikannya
seperti semula, namun artinya Anda juga harus mengulang kembali proses pengukuran
dari awal.
5. Sensor Cahaya.
Bagian yang satu ini memiliki peran yang paling penting karena digunakan untuk
menangkap cahaya yang hendak diukur.
Cara kerja :
1. Lakukan pembagian titik untuk mengukur pencahayaan (bagi 6 titik) sesuai ruangan
2. nyalakan alat terlebih dahulu dengan cara menekan tombol on atau yang memiliki
gambar bulat dengan garis di tengahnya.
3. pilih kisaran range untuk dijadikan patokan saat proses pengukuran. Tekan tombol
berwarna merah yang bertuliskan range, lalu pilih tiga kisaran level yang ditampilkan
yakni 2.000 lux, 20.000 lux, dan 50.000 lux. Sebenarnya jika ingin mengukur cahaya
alami lebih disarankan menggunakan range 2.000 lux karena nanti hasilnya akan lebih
jelas dan mudah untuk dibaca.
4. mengarahkan sensor cahaya pada sudut area yang ingin diketahui jumlah intensitas
cahayanya. Pastikan untuk mengarahkan pada tempat yang strategis, agar nantinya sensor
yang diperoleh benar-benar akurat.
5. Kemudian setelah ketiga proses tersebut dilakukan dengan baik, Anda bisa menunggu
sejenak dan nantinya hasil dari pengukuran akan muncul pada layar panel. Cara membaca
hasilnya bergantung pada kisaran range yang dipilih, kemudian dikalikan dengan jumlah
1 lux.
6. Setelah dapat pengukurannya dibagi dengan jumlah titiknya.
Cara kerja :
1. Sebelum digunakan kita perlu melakukan kalibrasi alat untuk memastikan nilai akurasi
pada saat melakukan pengukuran.
2. Kalibrasi ideal adalah 90% ke atas, dengan menggunakan alat kalibrasi yang dimasukkan
ke microphone. Alat dikalibrasikan dengan 114 dB (A).
3. Selanjutnya, yaitu menentukan range dan satuan yang akan digunakan. Satuan yang
digunakan pada umumnya yaitu dB (decibel).
4. Selanjutnya, memasang windscreen pada microphone agar suara angin tidak masuk ke
dalam alat. Selain itu, akan mencegah debu apabila alat ditempatkan pada ruangan yang
berdebu, sehingga microphone dapat terjaga.
5. Lalu, microphone diarahkan ke sumber suara yang akan diukur. Terakhir, alat akan
menunjukkan angka sebagai tingkat kebisingan suara.
1. Thermohygrometer
Bagian-bagian alat :
1. Skala Dry
Bagian ini bisa dikatakan sebagai bagian utama karena fungsinya adalah untuk mengukur
kelembaban udara sekitar.
2. Skala Wet
Bagian utama yang kedua adalah Skala Wet yang berguna dalam pengukuran suhu udara
yang basah atau jenuh atau lembap.
3. Sumbu
Sumbu adalah bagian yang berfungsi untuk menghantarkan air ke skala wet.
4. Tabung
Tabung pada alat ini berguna dalam penampungan air
5. Air
Air ini sangat berguna dalam mengetahui suhu basah yang terdapat pada alat ini.
Cara kerja :
1. Meletakkan thermohygrometer pada tempat yang ingin di ukur kelembaban dan suhu
udaranya.
2. Tunggulah tiga sampai lima menit
3. Mengamati skala yang ada pada thermohygrometer analog.
4. Turbidimeter
Bagian-bagian alat :
1. Standar angka kekeruhan
2. Tempat sampel : untuk meletakkan botol sampel yang berisi sampel
3. Tombol zero
4. Tombol test
5. Tombol kal : untuk mengakses kalibrasi modus dan tetap aktif selama kalibrasi
6. Display
7. Botol standar
8. Botol sampel : untuk meletakkan sampel
Cara kerja :
1. Masukkan sampel kedalam botol sampai mendekati garis tera
2. Botol sampel di lap dengan tisu untuk membersihkan atau mengeringkannya
3. Tekan tombol On/Off untuk menghidup matikannya
4. Tekan call
5. Tekan read, monitor akan menunjukkan NTU kemudian angka turbiditas akan muncul
dalam NTU.
6. Catat angka turbiditas setelah symbol lampu padam
Cara kerja :
1) Kran dibuka penuh dan dibiarkan mengalir selama 2-3 menit, atau dalam waktu yang
dianggap cukup untuk membersihkan pipa parsial, kemudian ditutup
2) Kran dipanaskan sampai cukup panas dengan nyala lampu spiritus/ Bunsen (diflambir)
3) Kran dibuka selama 1 –2 menit, kemudian tutup botol dilepas dengan tangan kiri dan
botol dipegang dengan tangan kanan.
4) Botol Sampel dibuka pembungkusnya dari bagian atas, kertas pembungkus ditaruh dalam
cool box, kemudian mulut botol sampel diflambir dengan lampu Bunsen.
5) Botol diisi sampai penuh kemudian tuangkan ke dalam beker glass kurang lebih sepertiga
bagian untuk pemeriksaan suhu atau pH kemudian mulut botol difalmbir lagi.
6) Botol yang telah berisi contoh air 2/3 bagian (lebih besar dari 100 ml) kemudian
dibungkus kembali dengan kertas pembungkus, diikat pada lehernya, kemudian
ditempelkan kertas label
HASIL PENGAMATAN :
Pengukuran debit dapat dilakukan secara langsung dan secara tidak langsung. Pengukuran debit
secara langsung adalah pengukuran yang dilakukan dengan menggunakan peralatan berupa alat
pengukur arus (current meter), pelampung, zat warna, dll. Debit hasil pengukuran dapat dihitung
segera setelah pengukuran selesai dilakukan.
Pengukuran debit secara tidak langsung adalah pengukuran debit yang dilakukan dengan
menggunakan rumus hidrolika misal rumus Manning atau Chezy. Pengukuran dilakukan dengan
cara mengukur parameter hidraulis sungai yaitu luas penampang melintang sungai, keliling
basah, dan kemiringan garis energi.
Cara Kerja
HASIL PRAKTIKUM :
1000 ml keran penuh = 21,70 detik
1000 ml keran setengah = 20,88 detik
500 ml keran penuh = 11,40 detik
500 ml keran setengah = 15,38 detik
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Setelah melakukan praktik fisika lingkungan dalam waktu sehari yang dilakukan di
POLTEKKES KEMENKES TANJUNG PINANG, maka penulis dapat mengambil kesimpulan
Sebagai berikut :
3.2 Saran