Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

“ PENGGUNAAN PH METER DAN TERMOMETER”


(Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Keteknikan Laboratorium Biologi)

Dosen Pengampu :
Dr. Livana Dethris Rawung, SIK, M.Si

Disusun oleh :
Kelompok 4
1. Alfrisa Maria Lintong (20502004)
2. Syaloom Christin Pelealu (20502007)
3. Natalia Veronica Sambuaga (20502015)
4. Yunice Markumbo (20502019)

JURUSAN BIOLOGI PROGRAM STUDI BIOLOGI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MANADO
2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami limpahkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas Berkat dan Rahmat-
Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ PENGGUNAAN PH METER DAN
TERMOMETER”ini. Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Keteknikan Laboratorium Biologi. Kami berharap bahwa makalah ini dapat bermanfaat dalam
rangka menambah pengetahuan dan minat.

Kami pun menyadari bahwa di dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan
dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami mengharapkan adanya kritik dan saran demi
perbaikan makalah yang akan kami buat, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa
saran yang membangun. Mudah-mudahan makalah sederhana ini dapat dipahami oleh semua
orang khususnya bagi para pembaca. Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya jika terdapat
kata-kata yang kurang berkenan.

Tondano, November 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................ 1

KATA PENGANTAR .......................................................................................... 2

DAFTAR ISI ........................................................................................................ 3

BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................... 4

1.1 LATAR BELAKANG ............................................................................. 4

1.2 RUMUSAN MASALAH ......................................................................... 4

1.3 TUJUAN PEMBAHASAN ..................................................................... 4

BAB 2 PEMBAHASAN ...................................................................................... 5

2.1 PENGGUNAAN PH METER ................................................................. 5

2.2 PENGGUNAAN TERMOMETER .......................................................... 9

BAB 3 PENUTUP ................................................................................................ 16

3.1 KESIMPULAN ........................................................................................ 16

3.2 SARAN .................................................................................................... 16

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 17

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


pH meter merupakan suatu alat yang berfungsi untuk menentukan kadar keasaman atau
dapat juga disebut sebagai alat untuk menentukan konsentrasi ion hidrogen dalam larutan
(Shmaefsky, 2006). Pada bagian ujung pH meter terdapat suatu elektroda yang berfungsi untuk
menangkap aliran listrik didalam larutan yang kemudian menginterpretasikannya kedalam nilai
pH pada penunjuk angka. Elektroda dapat mudah rusak sehingga perlu penggunaan yang benar
dan hati-hati. Jika pH meter sedang tidak digunakan maka elektroda harus dalam keadaan
terendam dalam larutan berpH 4 (McQuarrie & John, 1997). Sebelum digunakan, pH meter
juga harus dikalibrasi terlebih dahulu dengan larutan standar karena mungkin saja pada saat
penyimpanan terjadi perubahan standarisasi yang dapat menyebabkan nilai pH yang terukur
kurang akurat.
Tingkat keasaman berhubungan erat dengan koduktivitas dan tekanan osmotic air.
Konduktivitas dari larutan bergantung pada jumlah ion dan mobilitas di dalam larutan.
Kekuatan konduktivitas larutan diyatakan melalui pergerakan ion-ion di dalam medan listrik.
Jika jumlah ion meningkat, maka aliran arus di dalam larutan juga meningakat. Kemampuan
kapasitor dalam menyimpan suatu muatan listrik disebut kapasitansi. Pada umumnya, nilai
kapasitansi sebuah kapasitor ditentukan oleh bahan dielektrik yang digunakan. Cairan
merupakan sebuah bahan dielektrik yang apabila diletakkan diantara dua pelat kapasitor keping
sejajar mempengaruhi nilai kapasitansi dari kapasitor tersebut. Penelitian analisis sebelumnya
yang telah dilakukan oleh A.Nawawi menggunakan plat seng untuk mengukur derajat
keasaman menggunakan rangkaian pengkondisi sinyal jembatan Schering. Namun alat yang
dihasilkan masih memiliki kelemahan yaitu untuk derajat asam yang tinggi, alat belum
berfungsi dengan baik.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa saja model pH Meter?
2. Bagaimana cara mengoperasikan dan merawat pH Meter?
3. Apa saja model Termometer?
4. Bagaimana cara mengoperasikan dan merawat Termometer?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui berbagai model pH meter beserta cara mengoperasikan dan
merawatnya.
2. Untuk mengetahui berbagai model Termometer beserta cara mengoperasikan dan
merawatnya.

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGGUNAAN PH METER

pH meter adalah alat pengukur pH. Arti dari Ph sendiri yaitu tingkat / derajat kebasahan /
keasaman dari suatu benda padat, semi padat, cair hingga tingkat keasaman di suatu tempat.
Untuk arti dari huruf p sendiri ialah power dan untuk h yaitu simbol kimia yang berarti
hidrogen.

Pengertian dari phmeter secara lengkap yaitu salah satu alat laboratorium yang berfungsi
untuk mengukur dan mengetahui Ph. Di dalam ph meter terdiri dari elektroda yang telah
terhubung dengan alat elektronik yang akan menampilkan hasil pengukuran.

Alat ini pertama kali ditemukan pada 1906 oleh Mas Cremer. Percobaan pertamanya
dilakukan dengan menghubungkan antara ion hidrogen dan arus listrik. Dengan memanfaatkan
gelembung kaca tipis yang telah diisi dengan larutan dan disatukan dengan larutan lain.
Terdapat suatu tegangan listrik dari percobaan tersebut. Lalu hasil dari temuan tersebut
disempurnakan oleh Firtz Jabar dan Zygmunt Klemsiewcz. Mereka menambahkan fungsi
logaritma yang dihasilkan oleh gelembung kaca. Kemudian seorang asisten profesor kimia
Arnold Orville Beckman membuat suatu penelitian yang jauh lebih baik.

Hasil dari temuan tersebut dipergunakan untuk mengukur derajat keasaman. Percobaan
pertama dalam mengukur tingkat keasaman menggunakan jus lemon merek sunkist. Akhirnya
pada 1936 alat yang berupa phmeter pun dipatenkan dan diedarkan ke seluruh dunia.

5
Jenis/Model, Cara Pengoperasian dan Cara Merawat pH Meter

Ph meter ini terdiri dari 2 buah jenis, yaitu phmeter air dan phmeter tanah. Di bawah ini adalah
spesifikasi dari kedua jenis phmeter :

1. pH Meter Air : Phmeter jenis ini digunakan untuk mengukur Ph pada benda cair /
larutan. Untuk phmeter terdapat 2 buah jenis, yaitu phmeter laboratorium dan
phmeter kantong. Kedua jenis phmeter air ini mempunyai kegunaan / fungsi yang
hampir sama. Tetapi, terdapat sedikit perbedaan diantara phmeter air laboratorium
dan phmeter air kantong. Phmeter air kantong jauh lebih praktis dan fleksibel serta
portabel.

Phmeter ini dapat dibawa kemanapun dan memiliki ukuran yang tidak begitu besar. Untuk
tingkat akurasi dalam pengukuran dari phmeter ini cukup terbatas. Untuk ukuran dari phmeter
laboratorium jauh lebih besar daripada phmeter air kantong. Alat ini mempunyai tingkat
keakuratan dalam mengukur Ph cukup tinggi. Selain itu tidak hanya dapat digunakan untuk
mengukur Ph, tetapi juga dapat digunakan untuk mengukur suhu dan konduktivitas. Pada
phmeter laboratorium harus dilakukan kalibrasi terlebih dahulu sebelum digunakan. Tujuannya
agar hasilnya jauh lebih akurat.

2. pH Meter Tanah : Fungsi dari phmeter ini yaitu untuk mengukur Ph dari suatu tanah
di dalam tingkat kedalaman tertentu . Selain itu alat ini juga dapat digunakan untuk
mengukur tingkat kelembaban tanah serta besarnya kadar sinar matahari. Dengan

6
alat ini dapat mengetahui tingkat kesuburan tanah. Hal tersebut dilakukan dengan
cara mengetahui kadar fosfor, nitrogen dan kalium.

Untuk cara pengukuran dari alat ini terkadang tidak diperlukan kalibrasi terlebih dahulu.
Jadi hanya dengan memasukkan alat ini ke dalam tanah. Lalu pegang bagian atas phmeter dan
tunggu beberapa menit. Kemudian hasil dari pengukuran dapat terlihat.

Cara Menggunakan pH Meter:

1. Persiapan sebelum kalibrasi.


o Langkah pertama untuk menggunakan phmeter yaitu melakukan kalibrasi terlebih
dahulu. Tetapi sebelum melakukan kalibrasi, harus mempersiapkan beberapa hal
terlebih dahulu. Pertama hidupkan phmeter terlebih dahulu. Perlu diketahui bahwa
masing – masing alat / masing – masing merek phmeter mempunyai letak tombol
On yang berbeda – beda. Sehingga jangan terlalu terpaku pada sebuah tutorial,
khususnya tutorial dalam bentuk video.

7
o Kedua bersihkan elektrode / probe terlebih dahulu. Ada cara khusus dalam
membersihkan elektrode / probe, yaitu penggunaan airnya. Air yang digunakan
bukan air keran, namun harus air destilasi. Setelah dibersihkan, keringkan
menggunakan tisu.
o Ketiga pilih buffer Ph. Masing – masing phmeter mempunyai buffer Ph yang
berbeda – beda, ada yang 10,1, 7,01 hingga 4,01. Untuk standar buffer yang sering
digunakan yaitu 7,01.

2. Kalibrasi.
o Setelah melakukan persiapan kalibrasi, selanjutnya yaitu tahap kalibrasi. Untuk
proses / tahap kalibrasi harus dilakukan sesuai dengan urutan. Untuk langkah
pertama yaitu letakkan buffer pada posisi 7,01. Selanjutnya dapat mengukur benda
yang telah dipersiapkan.
o Kedua letakkan phmeter pada benda tersebut. Kemudian tunggu selama 1 – 2 menit.
Sebaiknya tetapkan nilai Ph yang sesuai pada nilai buffer sehingga hasil dari
pengukuran akan stabil. Untuk menghitung pengukuran caranya dengan menunggu
angka pada phmeter berhenti / tidak berubah. Supaya mudah diingat, hasil yang
telah ditunjukkan sebaiknya dicatat.
o Langkah selanjutnya yaitu bersihkan kembali alektode / probe dengan air destilasi.
Jika menginginkan kalibrasi lebih dari 1 titik, maka lakukan kembali proses
kalibrasi ini. Tetapi untuk buffer selanjutnya bukan ditetapkan pada nilai 7,01,
melainkan pada nilai 4,01.
o Jika pada phmeter menunjukkan angka 7 dan angka 4, maka proses kalibrasi
berhasil. Selanjutnya dapat menarik kesimpulan dari nilai yang telah ditujukan oleh
phmeter tersebut.

Cara Kerja/Prinsip pH Meter:

Prinsip / cara kerja pada alat ini sesuai dengan elektro kimia diantara larutan yang ada di
dalam gelas elektro yang telah diketahui oleh larutan pada gelas yang belum diketahui.
Elektroda dalam gelas akan mengukur potensial atas elektro kimia dari suatu ion hidrogen. Ion
tersebut digunakan dalam melengkapi sebuah alur elektrik yang dibutuhkan pada elektroda
pembanding.

8
Cara Merawat pH Meter:

Sesudah menggunakan alat ini sebaiknya bersihkan probe dengan air suling / destilasi /
aquades. Tujuannya untuk membuang semua bekas solution yang sudah diukur. Jika tidak
dibersihkan solution tersebut akan berpengaruh pada pembacaan sebelumnya. Jadi angka yang
ditampilkan tidak valid.Setelah dibersihkan, sebaiknya dilap dengan tisu. Kemudian simpan
alat setelah digunakan. Sebaiknya saat disimpan, jaga kelembaban pada probe. Probe juga
harus berada di dalam keadaan basah.

2.2 PENGGUNAAN PENGUKUR SUHU (TERMOMETER)

Suhu merupakan derajat panas suatu benda. Benda yang panas memiliki suhu yang lebih
tinggi daripada dengan benda yang dingin. Pada dasarnya alat indera (kulit) tidak dapat
menentukan suhu benda dengan akurat, hanya menurut perkiraan dan perasaan subjeknya saja.
Hal ini disebabkan karena alat inderea memiliki keterbatasan, salah satunya tidak dapat dipakai
untuk menyenyuk benda yang terlalu panas atau terlalu dingin

Alat ukur suhu adalah termometer. Termometer menggunakan sifat termometrik suatu zat,
yaitu perubahan sifat-sifat zat karena perubahan suhu zat tersebut. Termometer pada awalnya
ditemukan oleh Galileo Galilei (1564-1642). Termometer ini dinamakan dengan termometer
udara. Termometer udara tersusun atas sebuah boa kaca yang sudah lengkap dengna sebatang
pipa kaca panjang. Selanjutnya pipa tersebut dicelupkan ke dalam cairan berwarna.

Jenis/Model, Cara Pengoperasian dan Cara Merawat Termometer

Adapun macam-macam atau jenis-jenis alat ukur suhu yang disebut juga termometer adalah
sebagai berikut:

Termometer Berdasarkan Bahan Zat Cair

1. Termometer Ruang

Termometer ruang umumnya dipasang pada tembok dirumah atau kantor. Termometer
ruang berfungsi mengukur suhu udara di suatu saat. Skala termometer ruang adalah dari -50
°C sampai 50 °C. Skala ini dipergunakan karena suhu udara di beberapa tempat bisa mencapai
dibawah 0 oC, misalnya pada wilayah Eropa. Sementara di sisi lainnya, suhu tidak pernah
melebihi 50 °C.

9
2. Termometer Laboratorium

Alat ini seringkali digunakan untuk mengukur suhu air yang sedang dipanaskan atau air
dingin. Termometer laboratorium memakai alkohon atau raksa sebagai penunjuk suhu. Raksa
dimasukkan pada pipa yang sangat kecil (pipa kapiler), kemudian pipa dibungkus dengan kaca
yang tipis. Hal ini bertujuan agar panas dapat diserap dengan cepat oleh termometer.

3. Termometer Klinis

Termometer klinis dapat disebut juga dengan termometer demam. Termometer ini
digunakan oleh dokter untuk mengukur suhu pada tubuh pasien. Dalam keadaan sehat, suhu
tubuh manusia sekitar 37 °C, tetapi ketika demam, suhu tubuh dapat melebihi angka tersebut,

10
bahkan bisa mencapkai angka 40 °C. Skala pada termometer jenis ini hanya dari 35 °C – 43
°C. Hal tersebut karena disesuaikan dengan suhu tubuh manusia, suhu tubuh tidak mungkin
dibawah 35 °C dan lebih dari 43 °C.

4. Termometer Six-Bellani

Termometer Six-Bellani dapat disebut pula dengan termometer maksimum-maksimum.


Termometer jenis ini dapat mencatat suhu tertinggi dan suhu terendah dalam rentang waktu
tertentu. Termometer ini mempunyai 2 cairan, yakni alkohol dan raksa dalam satu termometer.

Termometer Berdasarkan Bahan Zat Padat

1.1 Termometer Bimetral

Termometer bimetral menggunakan logam untuk menunjukkan jika terdapat suatu


perubahan suhu dengan prinsip logam akan memuai jika dipanaskan dan menyusul apabila

11
didinginkan. Kepala bimetral dibentuk spiral dan tipis, sedangkan ujung spiral bimetal ditahan
maka tidak bisa bergerak dan ujunng lainnya menempel di pinggir penunjuk. Semakin besar
suhu, maka keping bimetal semakin melengkung dan menjadikan jarum penunjuk menuju ke
kanan, ke arah skala yang lebih besar. Termometer bimetal sering terdapat di sebuah mobil.

1.2 Termometer Hambatan

Termometer hambatan yaitu termometer yang paling tepat untuk dipakai dalam industri
sebagai pengukur suhu diatas 1000 °C. Termometer ini terbuat dengan dasar perubahan
hambatan logam, seperti termometer hambatan platina. Dalam termometer hambatan berisi
kawat penghambat yang disentuhkan pada benda yang akan diukur suhunya, contohnya pada
pengolahan besi dan baja. Suatu tegangan atau potensial listrik yang bernilai tetap diberikan
sepanjang termistor yaitu sensor yang dibuat dari logam dengan hambatan yang bertambah jika
dipanaskan.

12
1.3 Termokopel

Pengukuran suhu dengan ketetapakan yang tinggi dapat dilaksanakan dengan memakai
termokopel, yang mana suatu teganan listrik dihasilkan pada saat dua kawat berbahan logam
yang berbeda disambungkan untuk membentuk suatu loop. Kedua sambungan tersebut
memiliki suhu yang tidak sama. Untuk meningkatkan besar tegangan listrik yang didapatkan,
beberapa termokopel bisa disambungkan secara seri untuk membentuk sebuah termopil.

Termometer Berdasarkan Bahan Gas

Termometer gas adalah jenis termometer yang memanfaatkan sifat-sifat termal gas. Ada dua
macam termometer gas, yakni Pyrometer dan Thermometer Inframerah

1. Pyrometer

Prinsip kerja pryrometer yaitu dengan mengukur intensitas radiasi yang dipancarkan oleh
benda-benda yang suhunya sangat tinggi. Pyrometer dapat digunakan untuk mengukur suhu
antara 500 °C – 3000 °C.

13
2. Thermometer Inframerah

Termometer inframerah digunakan dengan cara menekan tombol sampai menunjukkan


angkat paling tinggi dengna cara mengarahkan sinar inframerah ke arah yang dituju. Sinar yang
diarahkan pada benda yang diukur akan memantul dan pantulan itu direspon oleh alat sehingga
termometer inframerah menunjukkan skala suhu yang tepat.

Cara Mudah Merawat Termometer Setelah Digunakan

Termometer dikenal sebagai alat untuk mengukur suhu tubuh terlebih ketika seseorang
angah mengalami lemah tubuh semisal demam serta flu. Umumnya termometer dipergunakan
dengan cara menempelkan langsung ke bagian tubuh tertentu semisal termometer oral,
termometer telinga serta termometer dubur. Karena penggunaannya yang amat personal inilah,
bahwa termometer memerlukan langkah perawatan secara khusus supaya kondisinya tetap
steril serta tak menyimpan kuman sewaktu digunakan kembali.

Termometer juga diciptakan dengan menggunakan bahan baku yang berbeda-beda, seperti
plastik dan kaca, oleh karena itu juga benda ini tidak bisa diperlakukan sembarangan. Meskipun
merupakan alat bantu kesehatan yang memiliki fungsi sebagai pengukur suhu, tapi tidak berarti
bahwa termometer pasti bisa bertahan di suhu tinggi untuk membunuh kuman yang menempel.

Merawat termometer sama sensitifnya seperti merawat bayi sebab sewaktu dibersihkan
memakai air panas, akan terjadi ketidakstabilan suhu pada termometer yang kemudian
membuat termometer kehilangan fungsinya. Ketika hendak melakukan perawatan pada
termometer, sebaiknya Anda mengetahui bagian mana yang disebut pengukur suhu (ujung)

14
serta bagian yang disebut pegangan. Termometer dapat dibersihkan dengan cara
mencelupkannya pada air hangat. Namun ingat, yang dicelupkan ialah pegangan
termometernya saja.

Apabila proses pencelupan sudah selesai, setelah itu cucilah termometer dengan
menggunakan air bersabun serta bersihkanlah dengan telapak tangan. Apabila termometer yang
Anda miliki termasuk ke dalam termometer digital, maka berhati-hatilah untuk tak merusak
bagian elektroniknya. Kemudian usapkanlah cairan antibakteri semisal alkohol ataupun jenis
larutan yang lainnya. Usapkanlah secara perlahan supaya kuman yang menempel pada
termometer benar-benar mati dan tak menempel kembali. Larutan yang menempel mesti dicuci
ulang dengan menggunakan air hangat, sehingga takkan ada bahan-bahan kimia alkohol yang
mungkin saja bisa masuk ke tubuh pemakai termometer yang selanjutnya. Langkah pembilasan
sebaiknya dilakukan dua kali.

Apabila termometer sudah dibersihkan seluruhnya, maka pakailah plastik baru guna
menyimpan termometer serta tempatkanlah termometer di kotak yang bersih dan kering.
Termometer yang bersih pun sebelum dipergunakan mesti dicuci kembali sebab proses
penyimpanan pun bisa memungkinkan debu untuk menempel.

15
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
pH meter adalah alat pengukur pH. Arti dari Ph sendiri yaitu tingkat / derajat kebasahan /
keasaman dari suatu benda padat, semi padat, cair hingga tingkat keasaman di suatu tempat.
Untuk arti dari huruf p sendiri ialah power dan untuk h yaitu simbol kimia yang berarti
hidrogen.

Suhu merupakan derajat panas suatu benda. Benda yang panas memiliki suhu yang lebih
tinggi daripada dengan benda yang dingin. Pada dasarnya alat indera (kulit) tidak dapat
menentukan suhu benda dengan akurat, hanya menurut perkiraan dan perasaan subjeknya saja.
Hal ini disebabkan karena alat inderea memiliki keterbatasan, salah satunya tidak dapat dipakai
untuk menyenyuk benda yang terlalu panas atau terlalu dingin

Alat ukur suhu adalah termometer. Termometer menggunakan sifat termometrik suatu zat,
yaitu perubahan sifat-sifat zat karena perubahan suhu zat tersebut. Termometer pada awalnya
ditemukan oleh Galileo Galilei (1564-1642). Termometer ini dinamakan dengan termometer
udara. Termometer udara tersusun atas sebuah boa kaca yang sudah lengkap dengna sebatang
pipa kaca panjang. Selanjutnya pipa tersebut dicelupkan ke dalam cairan berwarna.

3.2 SARAN

Untuk penulis selanjutnya agar dapat memperbaiki jika ada kesalahan dalam penulisan
dalam materi/pembahasan dan juga dapat lebih menggali mengenai Penggunaan pH meter
dan Termometer, karena makalah yang telah dibuat ini masih jauh dari kata sempurna.

16
DAFTAR PUSTAKA

- https://www.pengelasan.net/ph-meter/
- https://www.seputarpengetahuan.co.id/2017/10/pengertian-alat-ukur-suhu-fungsi-
macam-macam-cara-kerja.html

17

Anda mungkin juga menyukai