Anda di halaman 1dari 18

PH METER

Anggota Kelompok :
Intan Simubani Sultoni (20193010028)
Luqyana Ulya Rahman (20193010069)
Anida Zahra Khoirunnisa (20193010080)
Dwi Wahyu Mega R.S (20193010095)
Restu Khusnul H.I.S (20193010110)
Deta Homsah Fitri (20193010118)
PENGERTIAN
Alat ukur pH meter adalah jenis alat
ukur untuk mengukur derajat keasaman
atau kebasaan suatu cairan. Pada alat ukur
pH meter digital terdapat elektroda khusus
yang berfungsi untuk mengukur pH bahan-
bahan semi padat , elektroda (probe
pengukur) terhubung sebuah alat elektronik
yang mengukur dan menampilkan nilai pH.
Bagian-Bagian pH Meter
1. Electrode kaca
Elektrode kaca berfungsi sebagai salah
satu kutub di antara dua elektroda pH
meter yang tercelup ke dalam larutan.
Pada ujung elektrode ini
terdapat bulb yang berfungsi sebagai
tempat terjadinya pertukaran ion positif
(H+).
Bagian-Bagian pH Meter
2. Elektrode Referensi
Elektrode referensi berfungsi sebagai kutub
lain selain elektrode kaca sehingga diantara
keduanya, yang terendam larutan tertentu,
terbentuk rangkaian listrik.
Bagian-Bagian pH Meter
3. Termometer
Sensor temperatur menjadi satu
komponen wajib pH meter, karena
nilai pH sangat dipengaruhi oleh
temperatur larutan. keberadaan sensor
temperatur sangat krusial untuk
mendapatkan pembacaan pH meter
yang akurat.
Bagian-Bagian pH Meter
4. Amplifier
Setiap pH meter selalu membutuhkan
penguat voltase atau dikenal
dengan amplifier. Voltase yang
dihasilkan oleh dua elektrode pH meter
terlalu rendah yakni hanya sekitar 60
mV untuk setiap tingkatan nilai pH.
Bagian-Bagian pH Meter
5. Mikroprosesor
Mikroprosesor pada pH meter berfungsi
untuk menterjemahkan nilai voltase yang
dikirim oleh amplifier menjadi nilai pH.
Perhitungan kompensasi nilai temperatur
larutan terukur, juga dihitung oleh
mikroprosesor. Mikroprosesor memproses
semua opsi input yang ada pada pH meter.
Hasil dari pemrosesan mikroprosesor ini
ditampilkan pada layar LCD pH meter.
PRINSIP KERJA PH Meter
Prinsip kerja pH Meter adalah didasarkan pada potensial elektro kimia yang terjadi
antara larutan yang terdapat di dalam elektroda gelas yang telah diketahui dengan
larutan yang terdapat di luar elektroda gelas yang tidak diketahui. Hal ini
dikarenakan lapisan tipis dari gelembung kaca akan berinteraksi dengan ion
hidrogen yang ukurannya relatif kecil dan aktif. Elektroda gelas akan mengukur
potensial elektrokimia dari ion hidrogen atau di istilahkan dengan potential of
hidrogen. Untuk melengkapi sirkuit elektrik dibutuhkan suatu elektroda
pembanding.
Skema elektroda pH Meter akan mengukur potensial listrik antara Merkuri
Klorid (HgCl) pada elektroda pembanding dan potassium chloride (KCl)
yang merupakan larutan didalam gelas elektroda serta petensial antara
larutan dan elektroda perak. Tetapi potensial antarasampel yang tidak
diketahui dengan elektroda gelas dapat berubah tergantung sampelnya.
Elektroda semacam ini tidak mudah terkontaminasi oleh logam dan unsure
natrium. Elektroda gelas terdiri dari tabung kaca yang kokoh dan
tersambung dengan gelembung kacayang tipis. Di dalamnnya terdapat
larutan KCl yang buffer ph 7. Elektroda perak yang ujungnya merupakan
perak kloride (AgCl2) dihubungkan ke dalam larutan tersebut. Untuk
meminimalisir pengaruh elektrik yang tidak diinginkan, alat tersebut
dilindungi oleh suatu lapisan kertas pelindung yang biasanya terdapat di
bagian dalam elektroda gelas.
Pengoperasian pH Meter
Cara menggunakan pH Meter air digital yaitu :
• Ambil sampel air yang mau di ukur kadar pHnya (letakkan dalam wadah).
• Nyalakan dengan menekan tombol on pada pH meter.
• Masukkan pH meter ke dalam wadah yang berisi air yang akan di uji.
• Pada saat di celupkan ke dalam air, skala angka akan bergerak acak.
• Tunggu hingga angka tersebut berhenti dan tidak berubah-ubah.
• Hasil akan terlihat di display digital.
Pemeliharaan pH Meter
• Cucilah Ph Meter dengan cairan khusus yaitu elektrolit KCL 3 M (Memiliki Ph 0) sebelum atau
sesudah digunakan.
• Lakukan kalibrasi secara berkala, jika Ph meter digunakan secara 24 jam non stop. Kalibrasi dilakukan
minimal setiap 8 jam penggunaan.
• Jika sudah dibilas dengan air, tutuplah Ph meter. Perhatikan saat menutup Ph meter, pastikan Ph meter
ditutup dengan tepat.
• Simpanlah Ph meter didalam box plastic yang didapat saat membeli. Karena box plastik sudah
dirancang khusus untuk menyimpan Ph meter.
• Simpan Ph meter pada ruangan dengan suhu antara 0-50 derajat celcius.
• Perhatikan jenis Ph meter, jika Ph meter khusus untuk cairan, jangan gunakan Ph meter untuk mengukur
zat lain selain cairan.
Cara mengkalibrasi alat
1. Langkah pertama sebelum melakukan serangkaian proses kalibrasi, siapkan terlebih dahulu
alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Tandai masing-masing gelas, misalnya gelas A untuk pH 6 (Mixed phosphate, pH 6,86),
gelas B untuk pH 4 (Potassium Hydrogen Phthlate, pH 4,00) dan gelas C untuk cairan
pembilas.
3. Selanjutnya 3 buah gelas kimia (gelas A, B dan C) diisi aquades, air accu atau air buangan
AC dengan temperatur suhu ruangan.
4. Larutkan pH buffer Mixed phosphate (pH = 6,86) pada gelas A, dan Potassium Hydrogen
Phthlate (pH = 4,00) pada gelas B.
5. Rendam beberapa saat bagian elektroda pH meter pada gelas C, kemudian keringkan dengan
tissue
6. Nyalakan pH meter (tekan tombol “on“) dan celupkan bagian elektrodanya pada gelas A
(larutan Mixed phosphate, pH = 6,86). Diamkan beberapa saat sampai angka yang terbaca di
layar stabil. Jika angka pada layar tidak sama dengan 6.86, gunakan obeng kecil untuk mengatur
angka dengan memutar kekiri atau kekanan skrew yang ada dibagian belakang pH meter sampai
layar menunjukkan angka 6.86.
7. Selanjutnya matikan pH meter (tekan tombol “off) kemudian elektroda pH meter dibilas dengan
mencelupkan ke gelas C selama beberapa saat. Kemudian elektroda pH meter dikeringkan
menggunakan tissue sampai benar-benar kering.
8. Berikutnya, nyalakan kembali pH meter dan aduk larutan buffer pada gelas B (larutan Potassium
Hydrogen Phthlate, pH = 4,00), rendam selama beberapa saat elektroda pH meter. Diamkan
beberapa saat sampai angka di layar stabil, jika angka yang terbaca dilayar tidak sama dengan
4,00. Gunakan kembali obeng kecil dengan cara yang sama pada langkah (6).
9. Langkah terakhir adalah membilas elektroda pH meter dengan mencelupkan pada gelas C.
Keringkan menggunakan tissue sampai benar-benar kering, proses kalibrasi sudah selesai dan pH
meter siap digunakan.
Troubleshooting
1. Periksa Age of the Probe
Probe untuk pengukur pH Anda biasanya berlangsung selama 12-18 bulan. Ini berlaku baik probe sedang
digunakan atau tidak. Kode lot akan menentukan usia probe pH.
2. Lakukan Perawatan Rutin
Menjaga kebersihan probe pH juga dapat membantu menghilangkan masalah kalibrasi pH.
3. Periksa Kerusakan Fisik pada Probe
Jika probe Anda rusak, bohlam kaca pecah, kaca retak, dll., Probe harus diganti.
4. Konfirmasikan Probe pH Tidak Pernah Kering
Selalu simpan probe pH Anda di lingkungan yang lembab atau terendam dalam larutan buffer 4. Jika
menemukan probe pH sudah mengering, mungkin perlu diganti.
5. Periksa Probe Suhu yang Digunakan dengan Instrumen
Periksa spesifikasi suhu probe Anda. pH tidak akan berfungsi secara akurat jika probe suhu di luar spesifikasi karena
kemiringan elektroda bergantung pada suhu larutan. Keakuratan data pH bergantung pada keakuratan data suhu. 
6. Selalu Gunakan Buffer pH Segar, Tidak Digunakan, Tidak Kedaluwarsa untuk Kalibrasi
Setelah buffer digunakan untuk kalibrasi, buffer tersebut diasumsikan terkontaminasi dan tidak boleh digunakan lagi.
7. Lakukan Sedikitnya Kalibrasi 2 Poin
Yang terbaik adalah melakukan setidaknya kalibrasi 2 titik dan buffer pH 7 harus menjadi salah satu titik
tersebut. Buffer pH yang digunakan harus berbeda setidaknya dua unit pH dan harus sesuai dengan kondisi pH in-situ
yang diharapkan.
8. Buffer 7 Harus Menjadi Yang Pertama
Meskipun tidak selalu diperlukan (dan beberapa instrumen memiliki pengenalan buffer otomatis), yang terbaik
adalah memulai kalibrasi dengan buffer pH 7 dan dapat dengan mudah menjadi bagian dari Prosedur Operasi Standar
(SOP).
9. Atur Ulang Kalibrasi ke Default Pabrik jika Memungkinkan
Mengembalikan ke kalibrasi default dapat membantu menghilangkan peringatan kesalahan kalibrasi.
10. Konfirmasikan Waktu Respons Probe di Setiap Buffer
Waktu respons tidak boleh lebih dari 60 detik dan elektroda yang baik harus stabil dalam waktu
tersebut.
11. Periksa Millivolt di Setiap Buffer
12. Jangan Pernah Menerima Kalibrasi Di Luar Rentang
Jika Anda menerima kalibrasi di luar jangkauan, probe Anda tidak akan mengkalibrasi dengan
benar. Kemungkinan besar Anda tidak akan mengumpulkan data pH yang dapat digunakan jika
kalibrasi di luar rentang diterima.
13. Periksa Level Elektrolit
Untuk elektroda isi ulang, pastikan level pengisian elektrolit minimal 2 cm di atas level larutan
pengukuran. Ganti elektrolit jika sudah terkontaminasi.
14. Buka Slider / Stopper Isi Ulang
Untuk elektroda laboratorium YSI yang dilengkapi referensi isi ulang, langkah pertama untuk
mengkalibrasi dan / atau melakukan pengukuran adalah membuka bukaan isi ulang.
15. Persimpangan dan Sensor Suhu Harus Dibenamkan
Persimpangan referensi harus benar-benar terendam dalam larutan. Sensor
suhu juga harus berada dalam larutan agar dapat secara akurat
mengkompensasi pH untuk suhu.
16. Periksa Set Buffer yang Dipilih
Nilai pH larutan buffer bergantung pada suhu (seperti yang disebutkan
sebelumnya) dan respons dapat bervariasi dari produsen ke produsen. Juga,
nilai pH buffer dalam satu set buffer dapat bervariasi dari satu set ke set
lainnya. 

Anda mungkin juga menyukai