Anda di halaman 1dari 7

ANALISIS KALIBRASI ELECTROSURGICALDI RSU Dr

H.KUMPULAN PANE TEBING TINGGI


Feriyanta Purba *
Yulizam **
Departemen Fisika, Fakultas MIPA, Universitas Sumatera Utara, Medan
fery_charo@yahoo.com

ABSTRAK
Telah dilakukan Pengujian dan kalibrasi electrosurgical unit merk Bowa ARC 350 dengan menggunakan
electrosurgical analyzer, yang dilaksanakan di Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan (BPFK) Medan.Kajian
ini bertujuan untuk mendapat informasi tentang tata cara pengujian dan kalibrasi electrosurgical serta untuk
mengetahui data-data hasil kalibrasi tersebut yang berdasarkan pada prosedur pengujian dan kalibrasi
Electrosurgical unit dari Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Republik Indonesia, dengan ketentuan bahwa
keluaran electrosurgical unit berada dalam ambang batas (±10% untuk setting cutting dan setting coagulation
)dari setting pada saat pengujian. Darihasil penelitian yang dilakukan telah diketahui bahwa electrosurgical
Merk Bowa ARC 350 layak untuk digunakan.

Kata Kunci : Kalibrasi, Electrosurgical, Coagulation.

ANALYSIS CALIBRATION ELECTROSURGICAL AT RSU Dr. H.


KUMPULAN PANE TEBING TINGGI

ABSTRACT
Has been testing calibration of electrosurgical ARC 350 with using electrosurgical analyzer Health Facility
Safety Center Medan.This study aimed to obtain information about the method of testing and calibration of the
electrosurgical and to know the result of calibration data are based on the test procedures and calibration of the
electrosurgical from the Health Safety Center Republic ofIndonesia, with the provision that the Electrosurgical
output energy is in threshold of (± 10 % for energy cutting and energy coagulation)of the setting at the timeof
testing .From the researchmadeknown that the Electrosurgical merk Bowa ARC 350 feasible to use.

Key Words: Calibration, Electrosurgical, Coagulation.

1. PENDAHULUAN menjamin kebenaran nilai keluaran dan


keselamatan pemakainya.
Perkembangan teknologi medis yang terjadi
pada saat sekarang ini tentu juga harus Akurasi suatu instrument tidak
diikuti dengan faktor akurasi dan keamanan sendirinya timbul dari suatu rancangan
alat sesuai dengan yang ketentuan yang yang baik, tetapi dipengaruhi oleh kinerja,
diinginkan.Setiap alat dan peralatan stabilitas kehandalan dan pemeliharaan
terlebih lagi alat kesehatan yang (maintenance).Akurasi hanya timbul dari
berhubungan langsung dengan manusia kalibrasi yang benar, artinya hasil
dan sangat kritis (berhubungan dengan pengukurannya dapat ditelusur kembali ke
nyawa) wajib dilakukan kalibrasi untuk standar nasional ataupun internasional,
atas dasar inilah perlu dilakukan kalibrasi
pada instrument dengan teratur. Kalibrasi
peralatan untuk kesehatan dilakukan untuk memotong, mengental, dan mengeringkan
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan jaringan.Electrosurgicalmerupakan alat
masyarakat, dan ini sejalan dengan medis yang selalu digunakan selama
amanatUndang-undang nomor 44 tahun proses operasi. Dengan menggunakan alat
2009 tentang rumah sakit pasal 16 ayat 2 ini diharapkan selama proses operasi,
bahwa peralatan medis harus diuji dan pasien tidak mengalami kehilangan banyak
dikalibrasi secara berkala (sumber : darah karena alat ini selain dapat
Undang-undang Republik Indonesia digunakan untuk melakukan pembedahan
Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah juga dapat digunakan untuk menutup
Sakit). jaringan setelah mengalami pembedahan.
Dalam penggunaan electrosurgical, alat ini
Mengingat karena alat ini menggunakan
selalu berpasangan dengan alat
frekuensi tinggi dari arus listrik maka perlu
elektrosurgery. Electrosurgery adalah
dilakukan analisa, safety dan
suatu alat bedah medis yang
ketidakpastian alat electrosurgical dengan
memanfaatkan frekuensi tinggi dari arus
melakukan pengukuran daya potong dan
listrik yang digunakan untuk memotong,
pengukuran kemampuan pengentalan.Dari
mengental, dan mengeringkan jaringan.
hasil pengambilan data pengukuran daya
Dengan kemajuan teknologi membuat
potong dan pengambilan data pengukuran
Electrosurgical ini menjadi wajib
daya pengentalan maka dapat kita analisa
digunakan dalam selama proses
keandalan electrosurgical dapat ditentukan
bahwa alat itu dapat bekerja dengan baik pembedahan ( Ansell Care ).
dan safety untuk digunakan. Electrosurgicaldengan menggunakan
energy RF(Radio Frekuensi) 300kHz
sampai dengan 3 MHz untuk memotong
2. TINJAUAN PUSTAKA dan membekukan tissue/ jaringan, yang
mana tergantung pada efek panas yang
PENGERTIAN KALIBRASI disebabkan oleh arus listrik frekuensi
Kalibrasi adalah serangkaian kegiatan tinggi melalui tepi yang tajam.
yang membentuk hubungan antara nilai Pada cut current mode, jaringan
yang ditunjukkan oleh instrumen pengukur dipotong menggunakan elektroda yang
atau sistem pengukuran dengan nilai-nilai mengenai jaringan dan kapiler yang mana
yang sudah diketahui yang berkaitan dari goresan tersebut tersegel kembali (kering)
besaran-besaranyang diukur dalam kondisi karena jaringan menyusut. Oleh karena itu
tertentu. Sedangkan defenisi kalibrasi cara ini sering disebut “Bloodless
menurut Dewan Standarisasi Nasional Surgery”/ Bedah tanpa darah.
(DSN/1990) adalah suatu kegiatan untuk Pada Coag Current Mode, Jaringan
menentukan kebenaran konvensional dibekukan dengan menggunakan
penunjukan instrument ukur dan bahan discharging RF dari elektroda ke jaringan,
ukur dengan cara membandingkan sehingga terjadi loncatan energy yang
terhadap standar nasional dan/atau dapat menghentikan pendarahan. Dengan
internasional. Selain itu kalibrasi juga prosedur yang tepat, proses kesembuhan
dapat dikatakan sebagai kegiatan peneraan pasca operasi akan menjadi lebih cepat.
untuk menentukan kebenaran nilai
penunjukan alat ukur dan/atau bahan ukur
(defenisi : Permenkes No.363 Tahun 1998)
ELECTROSURGICAL
Electrosurgical adalah suatu alat bedah
medis yang memanfaatkan frekuensi tinggi
dari arus listrik yang digunakan untuk
B. Standar deviasi

(Stdev)=√ ∑ …..(2)
C. Nilai koreksi = nilai rata-rata pengukuran
– Nilai standarsetting………(3)

D. Perhitungan ketidakpastian
1. Ketidakpastian kemampuan daya ulang
pembacaan (Ua)
Gambar 1. Prinsip kerja Electrosurgical …………...….(4)
Unit (ESU) √

2. Ketidakpastian dari sertifikat


Teori Ketidakpastian electrosurgical Analyzer (Ub1)
Ketidakpastian pengukuran atau adalah suatu
parameter berupadispersi nilai-nilai yang
mungkin diambil sebagai nilai besaran ukur .……...(5)
(measurand). Dengan kata lain, ketidakpastian
pengukuran adalah parameter yangterkait 3. Ketidakpastian baku gabungan (Uc)
dengan hasil pengukuran, yang electrosurgical adalah
mengkarakteristikkan disperse (penyebaran) √ (6)
nilai-nilai yang mewakili nilai yang diukur.
Ketidakpastian yang didasarkan pada E.Untuk Menentukan kelaikan pakai
percobaan yang berulang yang kemudian Electrosurgical ditentukan dengan:
dievaluasi dengan metode statistik dari
distribusi statistik hasil-hasil pengukuran | | …(7)
berulang yang dinyatakan dalam bentuk nilai
„standar deviasi‟ (simpangan baku).

Dengan menggunakan metode statistik 3. METODE PENELITIAN


dan ketidakpastian dapat diketahui nilai
koreksi dan nilai ketidakpastian pengukuran 1. Menentukan titik pengukuran untuk
terjadi pada data pengukuran electrosurgical. energy pemotongandengan
memberikan settting pemotongan dari
Adapun nilai-nilai tersebut adalah sebagai
electrosurgical kepada electrosurgical
berikut:
analyzer , tunggu beberapa saat
A. Nilai rata-rata data pengukuran ( VM atau sampai kondisi energy yang telah
Mean) disetting terbaca pada electrosurgical
analyzer. Energi yang diberikan 25,

50, 75, 100, 125, 150, 175, 200 dalam
satuan watt.
…………………………(1) 2. Tentukan titik pengukuran untuk
energipenggumpalan dengan
Keterangan : memberikan setting energi dari
electrosurgical kepada electrosurgical
V1= nilai data ke 1 Analyzer , tunggu beberapa saat
V2= nilai data ke 2 sampai kondisi energy yang telah
V3= nilai data ke 3
disetting terbaca pada electrosurgical
Vn= nilai data ke-n
n = jumlah data analyzer.Besar energi yang di setting
adalah 20, 40, 60, 80 dalam satuan
watt.
3. Mencatat hasil pengujian dalam suatu 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
bentuk laporan berbentuk form.
4. Setelah pengujian dilakukan , alat N Parameter Setting Pembacaan Standar (watt)
O (watt) I II
electrosurgical direset atau 25 25,21 25,11
dimatikan/off sesuai prosedur 50 49,97 50,18
Energy 75 75,24 75,71
operasional dan dicek kelengkapan 1 Cutting 100 100,28 100,82
untuk dikembalikan ketempatnya. (watt) 125 125,22 124,82
150 150,11 150,51
175 175,41 174,81
200 200,22 199,43

5. Dilakukan teset alat ukur Energy 20 20,32 19,25


2 Coagulation 40 40,12 39,73
electrosurgical Analyzer, peralatan (watt) 60 60,24 60,55
dimatikan/off sesuai prosedur 80 80,14 80,35
operasional dan dicek kelengkapannya
untuk dikembalikan ketempatnya. N Parame Setting Pembacaan Standar (watt)
O ter (watt) III IV V
25 25,62 25,25 25,27
50 50,61 50,22 51,60
Energy
1 Cutting 75 75,32 74,45 75,81
(watt) 100 99,63 100,11 100,72
125 125,76 125,85 125,63
150 150,84 150,83 150,25
175 175,23 175,25 175,89
200 200,27 200,63 200,44
Energy 20 20,24
2 Coagulat
20,87 19,55
ion 40 40,23 39,86 40,49
(watt) 60 60,84 59,27 59,88
80 80,27 80,18 79,55
Tabel 4.1.hasil pengukuran menggunakan
Gambar 10. Sistem Set Alat Electrosurgical Analyzer

Setelah data pengujian diperoleh maka


dilakukan telaah berdasarkan data
pengujian kinerja electrosurgical tersebut
dengan ketentuan dari Balai Pengamanan
Fasilitas Kesehatan (BPFK) Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia.Diizinkan
dan dinyatakan laik pakai, jika kinerja
electrosurgical tidak melebihi ambang
batas ± 10% .
Setelah didapat hasil pengukuran
diatas maka dapat dianalisa dari data
pengukuran tersebut untuk dapat diketahui
kelayakan pakaian electrosurgical untuk
parameter cutting coagulation.
Sebagai contoh dan untuk mewakili
cara pengambilan data, penulis mengambil
contoh pada parameter energy cutting 25
watt.Dari data yang diatas diambil
sebanyak 5 kali pengukuran dengan
menggunakan electrosurgical analyzer.
Dari para meter 25 watt maka nilai Dengan menggunakan rumus % koreksi, maka
rata-rata pengukuran untuk 25 watt dapat dapat kita ketahui kelaikan pakai
dihitung dengan menggunakan rumus pada electrosurgical untuk seluruh parameter
persamaan 1 (satu). dimasukkan kedalam tabel hasil:

| |

Dari data pengukuran (contoh setting


cutting 25 watt) tersebut dapat dicari
ketidakpastian pengukuranmenggunakan
rumus pada persamaan 2 (dua) yaitu: Dari hasil data perhitungan diatas dan %
koreksi untuk perhitungan untuk parameter
setting cutting 25 watt (sebagai contoh
perhitungan) adalah 0,1168% memiliki hasil
√ ∑
“LULUS” atau masih berada dalam nilai
penyimpangan ±10% untuk kalibrasi

parameter setting cutting yang diijinkan
Kementerian Kesehatan.Hasildata perhitungan
Nilai koreksi sesuai pada persamaan 3 (tiga)
tersebut dapat dirangkum dalam tabel berikut:
yaitu = nilai rata-rata pengukuran – nilai
standar setting
Setting
No Parameter Mean Koreksi Stdv
= 25,292 – 25 Standar
= 0,292
1 Energy 25 25,292 0,292 0,193442
Nilai ketidakpastian sesuai dengan persamaan
cutting 50 50,516 0,516 0,648560
4 ( empat) dan 5 (lima) sehingga diperoleh :
(watt) 75 75,306 0,306 0,537243

100 100,312 0,312 0,482566



125 125,656 0,656 0,484283

√ 150 150,508 0,508 0,331240

175 175,318 0,318 0,389256

200 200,198 0,198 0,458443

2 Energy 20 20,046 0,046 0,646398

coagulation 40 40,860 0,860 0,916283

(watt) 60 60,156 0,156 0,610598

80 80,098 0,098 0,316970


Ub2 = Resolusi alat medik

= 0,0288675, maka




= 0,09600
Ketidakpastian Ansell Care (2004) “ Information and
No Parameter
Ua Ub1 Ub2 Uc educational program for the hospital and
1 Energy 0,086510 0,03 0,028868 0,096007
medical community”.
cutting 0,290045 0,03 0,028868 0,293018
Dirjen Pelayanan Medik .2001. Pedoman
(watt) 0,240262 0,03 0,028868 0,243843 Pengujian dan Kalibrasi Alat Kesehatan.
0,215810 0,03 0,028868 0,219789 Jakarta : Departemen Kesehatan R.I
0,216578 0,03 0,028868 0,220543
John G. Webster, (1998) “Medical
0,148135 0,03 0,028868 0,153874
Instrumentation, Application and Design”,
0,174080 0,03 0,028868 0,178990
Canada: John Wiley & Sons
0,205022 0,03 0,028868 0,209206
Joseph J Carr, John M. Brown, (1998)
2 Energy 0,289078 0,03 0,028868 0,292060
“Introduction to Biomedical Equipment
Technology”, New Jersey: Prentice-Hall
coagulation 0,409774 0,03 0,028868 0,411884
(watt) 0,273068 0,03 0,028868 0,276223 Komisi Metrologi Dewan Standarisasi
0,141753 0,03 0,028868 0,147741 Nasional .1990. Direktori Pengukuran
Kalibrasi Perawatan perbaikan dan
Tabel 4.3 Tabel Hasil Koreksi Pengadaan Instrumentasi
Pengukuran.Edisi 90/91.Jakarta : Komisi
Dari tabel diatas maka seluruh hasil
pengukuran parameter untuk setting cutting Metrologi Dewan Standardisasi Nasional.
dan coagulation adalah “LULUS” dan masih Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor
berada dalam nilai penyimpangan yang
363 tentang Pengujian dan Kalibrasi Pada
diijinkan Kementerian Kesehatan yaitu untuk
kalibrasi parameter setting cutting dan Sarana Pelayanan Kesehatan
coagulation sebesar ± 10%, maka Richard Aston, (1991), “Principles of
electrosurgical Bowa ARC 350yang diuji Biomedical Instrumentation and
dinyatakan masih laik pakai serta aman untuk
digunakan.
Measurement”, Singapore: Macmillan
Undang-Undang Republik Indonesia
5. KESIMPULAN Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah
Bahwa alat electrosurgical merk Bowa Arc Sakit
350 yang digunakan Rumah Sakit Dr.
Kumpulan Pane Tebing tinggi dinyatakan
laik pakai ambang batas yang dinyatakan
aman sesuai dengan standart Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai