Anda di halaman 1dari 8

PRAKTIKUM ANALISA SISTEM INSTRUMETASI

ANALISA KARAKTERISTIK STATIS II


Aningdyah Maulya Sandhi1, Prisma Megantoro2
Prodi D3 Metrologi dan Instrumentasi, Sekolah Vokasi,Universitas Gadjah Mada,
Yogyakarta, Indonesia
Sekip Utara PO BOX BLS.21 Yogyakarta 55281, Indonesia

Email: 1aningdyah.maulya.s@mail.ugm.ac.id , 2prisma.megantoro@giz.de

Abstrak. Telah dilaksanakan praktikum Analisa Sistem Instrumentasi dengan judul Analisa
Karakteristik Sensor Arus dan Tegangan, dimana pada praktikum ini besarnya tegangan output
pada sensor CR5310 diukur multimeter digital, selain mengukur nilai tegangan output, tegangan
input dari power supply juga diukur menggunakan multimeter digital kemudian dibandingkan.
Tujuan praktikum adalah agar mahasiswa dapat menganalisa karakteristik dari sensor tegangan
CR5310 yang digunakan dan dapat memahami karakteristik instrumen dengan analisa histerisis
dan analisa drift. Kesimpulan dari praktikum ini adalah sensor tegangan CR5310 series
merupakan DC transducer tegangan dan pemancar yang dirancang untuk memberikan output
sinyal DC yang proposional ke input tegangan DC. Dari pengolahan data dengan menggunakan
analisa histerisis dan analisa drift didapatkan hasil dari data analisa histerisis didapatkan hasil
sebesar 0,0055556% pada 22,57 Ampere. Dan untuk analisa drift atau zero drift didapatkan hasil
sebesar 20 Volt. Sensitivity drift sebesar 0,0089073 Volt/Ampere. Untuk Linearitas didapatkan
sebesar 0,00076616% pada 30,04 Ampere.

Keyword: Sensor, CR5310, Metode Histerisis, Metode Drift.

A. Pendahuluan sebuah medan listrik untuk menyebabkan aliran


listrik dalam sebuah konduktor listrik. Tergantung
Dewasa ini perkembangan ilmu pengetahuan pada perbedaan potensi listrik satu tegangan listrik
dan teknologi sangatlah pesat, terutama dibidang dapat dikatakan sebagai ekstra rendah, rendah,
teknologi elektronika yang sangat mempengaruhi tinggi atau ekstra tinggi. Tenaga (the force) yang
kehidupan masyarakat untuk bisa lebih maju dan mendorong elektron agar bisa mengalir dalam
praktis dengan kemajuan zaman yang menuntut sebuah rangkaian dinamakan tegangan. Tegangan
tiap pribadi manusia agar bekerja secara efektif adalah nilai dari beda potensial energi antara dua
dan seefesien mungkin. Salah satu teknologi titik. Pada sebuah rangkaian, besar energi potensial
elektronik yang sangat berperan besar dalam yang ada untuk menggerakkan elektron pada titik
kehidupan manusi yaitu listrik dan sensor dimana satu dengan titik yang lainnya merupakan jumlah
listrik adalah rangkaian yang sangat berhubungan tegangan.
dengan adanya aliran muatan listrik. kemudian
sensor berfungsi sebagai pengolah variasi gerak, Berhubungan dengan tujuan dilakukannya
panas, cahaya atau sinar, magnetis, dan kimia praktikum ini, dilakukan sebuah penelitian
menjadi tegangan serta arus serta berfungsi sebagai pengujian sebuah sensor CR5310 terhadap power
alat untuk mendeteksi dan untuk mengetahui
supply sebagai alat ukur standar.. Diperlukannya
amgnitude. Bentuk perubahan pada sensor yaitu
merubah suatu energi kedalam bentuk energi lain, pengukuran tegangan output dari CR5310 dan
dari energi yang diubah yaitu bertujuan menunjang tegangan input dari power guna mengetahui nilai
kenerja. pada sensor dengan menggunakan metode
histerisis dan juga dengan metode drif.
Tegangan listrik (Voltage) adalah perbedaan
potensi listrik antara dua titik dalam rangkaian B. Literatur
listrik. Tegangan dinyatakan dalam satuan V
(Volt). Besaran ini mengukur energi potensial
Untuk menunjang dalam kemudahan dalam C. Dasar Teori
penulisan pembuatan laporan ini, praktikan
mencari referensi dari beberapa penelitan Sensor adalah detektor yang memiliki
kemampuan untuk mengukur beberapa
diantaranya:
jeniskualitas fisik yang terjadi, seperti tekanan atau
cahaya. Sensor kemudian akan dapat
Penelitian yang dilakukan oleh Riny Sulistio
mengkonversi pengukuran menjadi sinyal bahwa
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknologi seseorang akan dapat membaca.Sebagian besar
Industri, ITATS mengenai perancangan prototype sensor yang digunakan saat ini benar-benar akan
sistem kontrol dan monitoring. Sistem kontrol dapat berkomunikasidengan perangkat elektronik
otomatik yang diterapkan untuk membatasi daya yang akan melakukan pengukuran dan
listrik telah dirancang dan dikembangkan berbasis perekaman.Kunci utama yang sama untuk semua
mikrokontroler ATMEGA16. Dalam melakukan sensor adalah konversi: sensor, (atau "detektor"),
mendeteksi dan mengukur benda-benda fisik atau
pengontrolan, sistem tersebut menggunakan aksi
kuantitas, yang dapat beragam seperti kode
kontrol on-off. Sebagai aktuator digunakan relay identifikasi elektronik pada label yang dirancang
beserta drivernya sedangkan sensornya khusus dikenal sebagai chipRFID, (di mana RFID
menggunakan sensor arus berbasis efek Hall kepanjangan dari Radio Frequency Identification),
ACS712. Sistem tersebut dilengkapi keypad untuk kuantitaspanas dalam suatu objek, cairan atau
memasukkan set point daya listrik dan peraga LCD orang, pergerakan suatu objek, orang atau hewanke
untuk memantau arus yang terukur. Hasil bidang elektronik dipantau visi, atau jenis
percepatan suatu benda mengalami,seperti free-fall
pengujian alat pada proyek akhir ini mampu
atau rotasi. Setelah pengukuran, sensor
menghasilkan arus error rata-rata sebesar 4.88% mengkonversi data yang telahditerima ke dalam
pada setiap ruang dan daya listrik error rata-rata sinyal atau tampilan visual yang kemudian dapat
sebesar 2.76% pada setiap ruang. bermaknaditafsirkan oleh salah satu agen manusia
atau oleh perangkat elektronik lain.Sistem
Dan penelitian yang dilakukan oleh Fiana instrumentasi yang digunakan untuk melakukan
Rianti tentang Karakteristik Tegangan Output pengukuran memiliki masukanberupa nilai
Menggunakan Sensor Arus Eddy Sebagai sebenarnya dari variabel yang sedang diukur, dan
keluaran berupa nilaivariabel yang terukur.
Pendeteksi Kemurnian Baja Salah satu tujuan
dilakukannya penelitian ini untuk membedakan CR5310 series merupakan DC transducer
jenis baja yang digunakan melalui metode induksi tegangan dan pemancar yang dirancang untuk
elektromagnetik. Rancangan penelitian yang memberikan output sinyal DC yang proposional ke
digunakan pada penelitian ini adalah Induksi yang input tegangan DC. Perangkat ini sangat cocok
dibuat dalam sensor arus eddy yaitu sensor yang untuk aplikasi dengan shunt saat ini untuk
memantau arus DC.
terdiri dari kumparan primer dan skunder. Masing-
masing kumparan dihubungkan pada komponen
elektronika pendukung. Sensor eddy ini akan
mendeteksi kadar besi dalam baja melalui induksi.
baja dapat dibedakan dengan melihat perubahan
tegangan yang dihasilkan oleh alat sebagai nilai
kemurnian baja. Alat diuji dengan mendeteksi 5
sampel baja dengan kadar besi yang berbeda. Data
yang diperoleh dari penelitian ini dianalisis
dengan analisis variansi, dan untuk mengetahui
nilai kebenaranya dilakukan uji XRF (XRays
Fluorensens).
Gambar 1. Sensor CR5310
Karakteristik sensor dapat diketahui dari
hubungan input dan output tersebut diantaranya
adalaha Fungsi Transfer (persamaan matematik
yang merepresentasikan hubungan antara input dan
output dari sebuah sensor),Sensitivitas (bagian dari
hubungan antara sinyal input dengan sinyal
output), Span ( merepresentasikan nilai input yang
dapat dikonversi sensor tanpa menyebabkan
ketidakakuratan), Akurasi (Ketidakakuratan diukur
dari deviasi terbesar yang dihasilkan sensor dalam
pengukuran. Deviasi dapat diartikan sebagai
perbedaan antara nilai perhitungan dengan nilai
eksperimen), Nonlinearity error (deviasi
maksimum fungsi transfer dari pendekatan garis
linier. Dapat dilakukan pendekatan linier untuk
sensor dengan fungsi transfer nonlinier), Saturasi
(batasan operasi suatu Peningkatan nilai input
tidak selalu menghasilkan output yang diinginkan), Gambar 2. Kurva Histerisis
Resolusi (kemampuan sensor untuk mendeteksi
sinyal input minimum), Repeatabilitas (sebuah Drift yaitu meliputi koreksi drift yang
kesalahan yang disebabkan karena dilakukan karena adanya hasil yang didapatkan
ketidakmampuan sensor untuk menghasilkan nilai jauhu dari yang semestinya didaptkan dari suatu
yang sama pada kondisi yang sama). alat percobaan yang digunakan pada saat
pengukuran. Setelah dipakai berulang-ulang pada
Histeresis adalah ketergantungan sebuah satu hari survey maka alat tersebut akan
sistem, tidak hanya pada keadaannya sekarang, mengalami adanya hasil yang didapatkan jauhu
tetapi juga pada keadaannya pada masa lalu. dari yang semestinya, untuk koreksinya adalah
Ketergantungan ini muncul karena sistem tersebut dengan kembali melakukan pengukuran di titik
dapat berada di lebih dari satu kondisi internal. base sesering mungkin. Pengukuran kembali di
Untuk mengira-ngira perubahan berikutnya, baik titik base dapat dilakukan setiap satu jam sekali
kondisi internal maupun sejarahnya harus atau dua jam sekali tergantung kondisi yang terjadi
diketahui. Bila sebuah masukan yang diberikan di lapangan. Namun, semakin sering melakukan
naik dan turun secara bergantian, keluarannya akan pengukuran kembali maka akan semakin baik
cenderung membentuk sebuah ikal. dalam mendapatkan data untuk koreksi.
Bagaimanapun, ikal-ikal juga terjadi karena
keterlambatan dinamis antara masukan dengan D. Metode Penelitian
keluaran. Seringkali, efek ini mengacu kepada
histeresis. Efek ini menghilang saat masukannya Penelitian ini dilaksanakan pada hari Rabu, 8
berganti secara perlahan, jadi para ahli tidak Maret 2017, di laboratorium 118 Metrologi dan
menganggap hal itu sebagai histeresis sebenarnya. Instrumentasi UGM. Alat dan bahan yang
digunakan dalam melakukan percobaan adalah
Histeresis terjadi di bahan-bahan feromagnetik sensor CR5310, PSU, Multimeter digital.
dan feroelektrik, seperti pada deformasi bahan- Percobaan kali ini dilakukan dengan menggunakan
bahan (seperti karet gelang) dalam merespon metode langsung. Data yang diambil yaitu
berbagai gaya. Di sistem alami, histeresis selalu merupakan data histerisis dan data drift dimana
dihubungkan dengan perubahan termodinamika data drift diambil pada keadaan AC menyala dan
tak-terbalikkan. Banyak sistem buatan didesain AC mati. Pada pengambilan data histerisis
untuk mempunyai histeresis, contohnya, di dilakukan sebanyak 40 kali pengambilan data
termostat dan pemicu Schmitt, histeresis dibuat dimana tegangan power suplly diatur dari 1,5
oleh umpan balik positif untuk menghindari hingga 3,0 begitu pula untuk pengukuran drift
peralihan cepat yang tidak diinginkan. Histeresis dalam AC menyala maupun mati. Untuk
telah diidentifikasi di berbagai bidang, termasuk memperlancar praktium kali ini dibawah ini
ekonomi dan biologi. merupakan skema praktikum analisa karteristik
statis dengan menggunakan sensor tegangan e. Catat untuk uji forward
CR5310. f. 20 lampu LED menyala
g. Matikan 1 lampu LED
h. Amati tegangan keluaran sensor dan
pembacaan tegangan pada PSU
i. Catat hasil pembacaan pada tabel
j. Ulangi langkah g-i sampai semua
LED mati
k. Catat untuk uji backward

Dan untuk menjelaskan secara terperinci


yaitu dijelaskan dalam bentuk flowchart dibawah
ini:

Gambar 2.1 Skema Percobaan

Dalam melakukan praktikum ini, standar


operational procedurenya sebagai berikut :

1. Bentuk kelompok diskusi


2. Set peralatan percobaan seperti pada blok
diagram.
3. Analisa drift:
a. Pastikan AC dalam kondisi menyala
dengan suhu sekitar 29 derajat
celcius
- nyalakan 1 lampu LED
- amati tegangan keluaran sensor dan
pembacaan tegangan pada PSU
- catat hasil pembacaan pada tabel
- ulangi langkah diatas sampai 20
LED menyala
b. Pastikan AC dalam keadaan mati
dengan suhu ruang diatas 33 derajat
celcius ditunggu kurang lebih 30
menit.
- nyalakan 1 lampu LED Gambar 2.2 Flowchart
- amati tegangan keluaran sensor dan
pembacaan tegangan pada PSU Dari grafik flowchart diatas dapat dijelaskan
- catat hasil pembacaan pada tabel bahwa pada deklarasi data terdapat fungsi r yaitu
- ulangi langkah diatas sampai 20 sebagai range untuk penunjukan data yang akan
LED menyala dihasilkan dalam grafik. Fungsi num2str yaitu
4. Analisa histerisis: mengubah number ke string, dan kemudian
a. Nyalakan 1 lampu LED dikonversi pada number ke string.
b. Amati tegangan keluaran sensor dan
pembacaan tegangan pada PSU
c. Catat hasil pembacaan pada tabel
d. Ulangi langkah a-c dari 1 sampai 20
LED menyala
E. Data Hasil dan Analisa 10 16,52 269,8
Dari praktikum yang telah dilaksankan 11 15,02 245,3
didapatkan hasil praktikum sebagai berikut: 12 13,54 220,9
13 12,05 196,4
No Standar (mV) Uji (mV)
14 10,49 170,6
1 1,534 23,3
15 9,05 146,9
2 3,015 47,6
16 7,53 121,8
3 4,54 72,8
17 6,05 97,5
4 6,02 97,2
18 4,55 72,7
5 7,58 122,8
19 3,045 48
6 8,99 146
20 1,53 23
7 10,59 170,7
8 12,03 196
9 13,58 221,6 Tabel 1.2 Data Hasil Analisa Histerisis 2
10 15,04 245,5 No Standar (mV) Uji (mV)
11 16,57 270,8 1 1,508 22,5
12 18,07 295,6 2 3,04 47,8
13 19,56 320,1 3 4,55 72,6
14 20,99 343,6 4 6,08 97,7
15 22,57 369,6 5 7,52 121,5
16 24,06 394,2 6 9,01 146
17 25,52 417 7 10,51 170,8
18 27,06 442 8 12,01 195,4
19 28,52 467 9 13,51 220,2
20 30,04 491 10 15,8 246,1
11 16,5 269,4
Tabel 1.1Data Hasil Analisa Histerisis 1 12 18 294,2
13 19,58 320,2
14 21,07 344,6
No Standar (mV) Uji (mV) 15 22,56 369,2
1 30,04 491 16 24,05 394
2 28,53 466 17 25,52 417
3 27,06 442 18 27,06 442
4 25,57 417 19 28,53 466
5 24,02 392 20 30,04 491
6 22,51 367
7 21,06 344,7
Tabel 1.3Data Hasil Analisa Drift AC mati
8 19,53 319,4
9 18,05 295,1 No Standar (mV) Uji (mV)
1 1,505 22,5
2 3,046 48 pengambilan data yang kedua yaitu pada suasana
ruang AC dimatikan. Untuk AC menyala suhu 29
3 4,5 71,9
derajat celcius, sedangkan untuk AC dimatikan
4 6,06 96,5 harus menunggu hingga suhu naik hingga
5 7,49 121,2 mencapai 33 derajat celcius. Untuk data hasil
hiterisi yaitu berupa standar dan uji dari data yang
6 9,03 146,4
telah diperoleh kemudian praktikan mengolah data
7 10,51 170,9 tersebut dalam bentuk grafik linieritas pada
8 12,08 196,5 histerisisnya dimana pada pengambilan data
histerisis didaptkan tegangan awal pada standar
9 13,52 220,4 sebesar 10,7 x 10-3
10 15,02 245,2
11 16,55 270,4
12 18 294,1
13 19,58 320,3
14 21,07 344,8
15 22,56 369,3
16 24,01 392
17 25,52 417
18 27,03 441
19 28,56 466
20 30,05 491

Tabel 1.4 Data Hasil Analisa Drift AC menyala

Gambar 2.3 Grafik Histerisis dan Linieritas Antara


F. Hasil dan Pembahasan
Input(Ampere) serta Outputnya(Volt)
Telah dilaksanakan praktikum Analisa
Dapat dilihat dari grafik histerisis antara
Sistem Instrumentasi dengan judul Analisa
input dan outputnya bahwa grafik yang didapatkan
Karakteristik Sensor Arus dan Tegangan pada
naik terhadap output dan inputnya, dan dapat
tanggal 8 Maret 2017 di Lab SV 118 Universitas
dilihat bahwa selang antara data forward dan data
Gadjah Mada. Pada praktikum kali ini alat dan
backwarndnya tidak begitu jauh bahkan sangat
bahan yang digunakan yaitu sensor CR5310,
mendekati, dari grafik tersebut dapat diketahui
multimeter, serta power suplly. Dimana pada
data yang paling tinggi yaitu dengan nilai input 30
praktikum kali ini sensor CR5310 merupakan alat
Ampere dengan outputny 491Volt. Dari grafik
uji sedangkan power suplly merupaka alat standar
diatas juga sudah terdapat garis linieritasnya untuk
yang digunakan untuk membandingkan hasil
data hasil pada histerisisnya.
keluaran pada sensor melalui multimeter. Pada
analisa kali ini praktikan menggunakan dua analisa Untuk data hasil dari pengambilan data
yaitu analisa histerisis dan analisa drift, dimana drift dalam keadaan AC menyala maupun
analisa histerisis dilakukan sebanyak 40 dimatikan dapat dilihat pada tabel data hasil
pengambilan data dengan setting pada power dimana masing-masing keadaan diambil datanya
suplly dengan beban yang diberikan pada power duapuluh kali, dengan total data empat puluh.
suplly sebesar 1,5 hingga 3,0. Untuk metode drift Dimana beban yang diberikan pada power suplly
yaitu dengan dua pengambilan data yang berbeda sebesar 1,5 hingga 3,0 kemudian dari 3,0 hingga
dimana untuk pengambilan yang pertama yaitu 1,5. Dan pada praktikum kali ini pada saat
dalam suasana ruang AC menyala dan pada pengambilan data dalam keadaan suasana ruangan
AC menyala sebesar 28 derajat celcius dengan G. Kesimpulan
tegangan awal 2,1 mV dan untuk pada suasana AC
dimatikan suhu harus 33 derajat celcius dengan Dari praktikum yang telah dilaksanakan dapat
tegangan awal sebesar 2,1 mV. Dan dari hasil yang disimpulkan bahwa:
diperoleh kemudia diolah dalam bentuk grafik 1. Sensor tegangan CR5310 series
linier pada analisa Drift seperti dibawah ini:
merupakan DC transducer tegangan dan
pemancar yang dirancang untuk
memberikan output sinyal DC yang
proposional ke input tegangan DC.

2. Dari pengolahan data dengan


menggunakan analisa histerisis dan
analisa drift didapatkan hasil dari data
analisa histerisis didapatkan hasil sebesar
0,0055556% pada 22,57 Ampere. Dan
untuk analisa drift atau zero drift
didapatkan hasil sebesar 20 Volt.
Sensitivity drift sebesar 0,0089073
Volt/Ampere. Untuk Linearitas
didapatkan sebesar 0,00076616% pada
30,04 Ampere.

Gambar 2.3 Grafik Linieritas Antara Input


(Ampere) dan Output (Volt). H. Daftar Pustaka

Dapat dilihat dari grafik linieritas drift diatas


1. Design and Implementation of a Wireless
dari hubungan Input (Ampere) dan Output (Volt)
menunjukkan bahwa drift menunjukkan data yang Sensor Network for Intelligent Light
dihasilkan hampir mendekati dengan hasil Control, Heemin Park and Mani B.
liniernya atau standarnya, dan error yang Srivastava. Networked and Embedded
dihasilkan juga kecil antara hasil uji dengan hasil Systems Laboratory Electrical
liniernya. Hal tersebut dikarenakan dari kesalahan Engineering Department University of
pada praktikan pada saat melakukan praktikum
California, Los Angeles.
pada saat pembacaan data hasil pada
multimeternya karena selang pemunculan data 2. http://elektronikadasar.web.id/komponen/
hasil sangat cepat berubahnya. sensor-tranducer/sensor-cahaya-ldr-
lightdependent-resistor/
Dari praktikum yang telah dilaksanakan (Diakses pada tangal 13 Maret 2017)
praktikan mendapatkan hasil histerisis dan juga 3. Irman, Sistem Pengukuran,
hasil dari analisa drift. Untuk hasil data analisa
https://irmanrostaman.wordpress.com/201
histerisis didapatkan hasil sebesar 0,0055556%
pada 22,57 Ampere. Dan untuk analisa drift atau 1/11/27/sistempengukuran-part-1/
zero drift didapatkan hasil sebesar 20 Volt. 4. Martinus. 2012. Buku Ajar Mekatronika.
Sensitivity drift sebesar 0,0089073 Volt/Ampere. Teknik Mesin Universitas Lampung.
Untuk Linearitas didapatkan sebesar 0,00076616% Bandar Lampung.
pada 30,04 Ampere.
Lampiran

Matlab

Anda mungkin juga menyukai