ABSTRAK
Telah dilakukan praktikum tentang Analisa Karakteristik 2 Sensor Arus dan Tegangan pada hari
Senin,tanggal 6 Maret 2017 di laboratorium SV 118 Universitas Gadjah Mada. Tujuan dari praktikum ini agar
mahasiswa dapat menganalisa karakteristik sensor arus dan tegangan dari nilai output dan inputnya. Pada praktikum
ini , praktikan menganalisa sensor arus WCS 1800. Sensor arus WCS 1800 adalah sensor arus yang bekerja secara
hall effect, yang digunakan untuk mendeteksi medan magnet. Sensor arus WCS memiliki 4 pin yaitu pin VCC, pin
GND, Pin Analog output dan pin digital output.
Dari praktikum yang telah dilaksanakan diperoleh kesimpulan yaitu sensor arus WCS 1800 termasuk dalam
karakteristik sensor zero drift dengan nilai zero drift yang didapatkan pada praktikum ini yaitu -0,049 Volt dan nilai
dari sensitivity driftnya yaitu 0,013732 Volt/Ampere,pada grafik hubungan antara nilai output (tegangan) dan nilai
input (arus) nya yang paling tinggi pada grafik zero drift dan sensitivity drift yaitu pada kondisi suhu tinggi
(300C),grafik zero drift dan sensitivity drift menunjukan bahwa semakin besar nilai inputnya (arus) maka semakin
besar pula nilai outputnya (tegangan),hubungan data forward dan data backward dapat dikatakan tidak balance
karena nilai pada data forward dan data backward pada grafik histerisis tidak memiliki kesesuaian dan mengalami
penyimpangan yang signifikan, menunjukan sensor arus WCS 1800 memiliki karakteristik sensor histerisis yang
tidak baik, dan hubungan antara grafik histerisis dan grafik linearitasnya dapat dikatakan bahwa grafik histerisis
menjauhi grafik linearitasnya. Nilai histerisis yang diperoleh pada praktikum ini yaitu 0,19403% pada 0,975
Ampere , dan nilai linearitasnya yaitu 0,089552% pada 0,061 Ampere.
Keywords Karakteristik Sensor,Sensor Arus WCS 1800
Batas1 = (n
*(sum(d_dr_in.*d_dr1)))-
((sum(d_dr_in)) *(sum(d_dr1)));
Bbawah1 = (n *(sum(d_dr_in.^2)))-
((sum(d_dr_in)^2));
sens1 = abs(Batas1 /Bbawah1);
[baris, n] = size(d_dr); untuk
mencari nilai korelasi
Batas1 (n *(sum(d_dr_in.*d_dr1)))-
((sum(d_dr_in)) *(sum(d_dr1)));
Bbawah1 = (n *(sum(d_dr_in.^2)))-
((sum(d_dr_in)^2));
sens1 = abs(Batas1 /Bbawah1); untuk
Gambar 5.1 Flowchart program matlab mencari nilai korelasi
Batas2 = (n
*(sum(d_dr_in.*d_dr2)))-
((sum(d_dr_in)) *(sum(d_dr2)));
Bbawah2 = (n *(sum(d_dr_in.^2)))-
((sum(d_dr_in)^2));
sens2 = abs(Batas2 /Bbawah2);
mencari nilai sensitivitas pada data bias panas dan
bias dingin)
fso_h = abs(data_hist_n(1:end,1))
- (data_hist_n(1:end,2)) ./r; untuk
mencari nilai fso
Gambar 5.4 Hasil Command Window pada
program
LAMPIRAN
clc
clear
%% hitung histerisis
data_input = xlsread('histerisis');
data_f = data_input(1:21,2);
data_b = data_input(21:41,2);
data_b_s = sort(data_b);
data_hist_n = [data_f data_b_s];
minn = min(min(data_hist_n));
maxn = max(max(data_hist_n));
r = max(max(data_hist_n)) - min(min(data_hist_n));
[hyst,no] = max(fso_h);
data_hyst_m = data_input(no);
disp(['Hysterisis = ' num2str(hyst) '% pada ' ...
num2str(data_hyst_m) ' Ampere'])
x = data_input(1:21,1);
figure(1)
plot(x,data_f,'ro',x,data_b_s,'bo'),
title('Grafik Histerisis dan Linearitas'),
axis([min(x) max(x) minn maxn]),
xlabel('Input(Ampere)'), ylabel('Output(Volt)'),
hold on,
xs = [min(x) max(x)];
ys = [minn maxn];
plot(xs,ys,'k'),
legend('Data Forward', 'Data Backward', 'Garis Linear'),
%% hitung linearitas
d_in = data_input(1:end,1);
d_out = data_input(1:end,2);
%% hitung drift
d_dr = xlsread('drift');
d_dr_in = d_dr(1:end,1);
d_dr1 = d_dr(1:end,2);
d_dr2 = d_dr(1:end,4);
[baris, n] = size(d_dr);