Anda di halaman 1dari 8

ANALISA DISTRIBUSI KEBISINGAN

RUANGAN, DENGAN MATLAB


Rizqy Amaliyatunnisa#1, Prisma Megantoro*2
Metrologi dan Instrumentasi Sekolah Vokasi, Universitas Gadjah Mada, Jln. Sekip Unit 1 Catur Tunggal
Yogyakarta 55281 INDONESIA
1
rizqyamaliyatunnisa@gmail.com,2prisma.megantoro@giz.de

ABSTRAK
Telah dilakukan pengukuran tentang Analisa Distribusi Kebisingan Ruangan dengan Matlab pada hari
Senin, 13 Februari 2017. Tujuan dari praktikum ini yaitu agar mahasiswa dapat mengetahui tingkat kebisingan di
setiap area Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada. Bunyi merupakan perubahan tekanan yang dapat dideteksi oleh
telinga atau kompresi mekanikal atau gelombang longitudional yang merambat melalui medium, medium dapat berupa
zat cair, padat maupun gas. Kebisingan adalah bunyi yang tidak diinginkan dari usaha atau kegiatan dalam tingkat dan
waktu tertentu yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan manusia dan kenyamana lingkungan. Sound level meter
yaitu alat yang digunakan untuk mengukur kebisingan pada suatu tempat. Kesimpulan yang didapat pada praktikum
ini yaitu distribusi kebisingan di spot pengukuran di bagian Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada memiliki tingkat
kebisingan yang berbeda-beda nilainya,alat untuk mengukur intensitas suara yaitu sound level meter,nilai minimum
pada pengukuran kebisingan ini yaitu 0 dB,nilai maksimum pada pengukuran kebisingan ini yaitu 78.5 dB,rata-rata
keseluruhan data yang diperoleh dari hasil distribusi kebisingan ruangan sebesar 45.5 dB dengan standart deviasinya
yaitu 0.65 dB,dan distribusi kebisingan di spot pengukuran di bagian Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada
berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No. 718 tahun 1987 termasuk dalam zona wilayah B karena memiliki
rentang 45-55 dB.
Keywords Kebisingan,Level Sound Meter
A. Pendahuluan belakang dan distrubusi tekanan bunyi serta waktu
Dewasa ini segala bentuk aktivitas manusia dengung. Pada penelitian ini memiliki persamaan
dan aktivitas mesin yang menimbulkan suatu suara dengan praktikum yang dilakukan praktikan yaitu
dalam suatu tempat akan menimbulkan suatu menggunakan sound level meter dalam mengukur
kebisingan. Kebisingan ini pasti akan mengganggu suatu kebisingan tempat , akan tetapi pada penelitian
konsetrasi manusia dalam melakukan segala bentuk ini mengukur kebisingan hanya pada suatu ruangan
aktivitasnya. Kebisingan adalah salah satu kondisi sedangkan praktikum yang dilakukan praktikan tidak
lingkungan kerja yang mempengaruhi performansi dalam suatu ruangan tetapi di luar ruangan sehingga
kerja seseorang. Pada dasarnya, segala bunyi yang bising yang ukur berasal dari segala macam aktivitas
tidak dikehendaki oleh penerimanya dianggap sebagai manusia ataupun yang lain bukan dari speaker seperti
kebisingan. Bunyi-bunyi yang tidak dikehendaki ini pada penelitian ini, pada praktikum yang dilakukan
dapat mengganggu penerima bunyi dalam melakukan praktikan juga tidak mengukur tingkat tekanan bunyi
aktivitasnya. Kebisingan yang terjadi dalam waktu dan waktu dengung dan pada penelitian ini tidak
yang cukup lama dapat menyebabkan gangguan dalam menggunakan program matlab untuk menganalisis
bekerja, kerusakan pendengaran dan juga dapat hasil pengukuran. Hasil yang didapatkan pada
menyebabkan kesalahan komunikasi Untuk itu pada penelitian yang dilakukan RB Muhammad
praktikum ini praktikan dapat mengetahui tingkat Kadarisman yaitu dengan 2 speaker yang menyala
kebisingan pada Sekolah Vokasi Universitas Gadjah bersama memiliki distribusi TTB yang lebih merata
Mada menggunakan alat sound level meter. dibandingkan dengan penggunaan 1 speaker.
Berdasarkan frekuensi diperoleh untuk frekuensi 1000
B. Literatur Hz, 2000 Hz dan 4000 Hz memiliki distribusi yang
lebih merata dibandingkan dengan frekuensi 250 Hz
Penelitian yang dilakukan oleh RB
dan 500 Hz, nilai kriteria bising latar belakang ruang
Muhammad Kadarisman (2013) yang berjudul
siding Fisika FMIPA adalah NC-45 s/d NC-49.
Analisa Bising Latar Belakang, Distribusi Tingkat
Penelitian yang dilakukan oleh Norra
Tekanan Bunyi dan Waktu Dengung di Ruang Sidang
Phersiana (2010) yang berjudul Analisa dan
Fisika FMIPA (G-202) ITS Surabaya tujuan dari
Pemetaan Kebisingan Akibat Aktivitas Kerja PT XYZ
penelitian ini yaitu untuk mengetahui bising latar
tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui
tingkat kebisingan yang terjadi di kawasan PT. XYZ akustik. Seringkali sumber kebisingan ini dapat
akibat operasional pabrik, memperoleh pemetaan diidentifikasikan
kebisingan di unit produksi kawasan PT XYZ , dam 3. Kebisingan residual yaitu kebisingan yang
memperoleh alternatif yang dapat dilakukan dalam tertinggal sesudah penghapusan seluruh
menurunkan intensitas kebisingan yang terjadi. Pada kebisingan spesifik dari jumlah kebisingan di
penelitian ini memiliki persamaan dengan prrktikum suatu tempat tertentu dan waktu tertentu.
yang dilakukan praktikan yitu mengukur suatu 4. Kebisingan latar belakang yaitu semua
kebisingan pada suatu tempat dengan menggunakan kebisingan lainnya ketika memusatkan perhatian
sound level meter, hanya saja pada penelitian ini pada suatu kebisingan tertentu.
dilakukan pada sebuah perusahaan sedangkan
praktikum yang dilakukan praktikan hanya pada Keputusan Menteri Tenaga Kerja
daerah fakultas saja dan pada penelitian Norra Nomor:KEP-51/MEN/1999 tentang Nilai
Phersiana dilakukan pada setiap ruangan do dalam ambang batas faktor fisika di tempat kerja
perusahaan tersebut. Pada penelitian ini dilakukan sebagai berikut.
dalam waktu satu hari sedangkan praktikum yang
dilakuakan praktikan hanya dilakukan beberapa jam.
Penelitian Norra Phersiana tidak menggunakan
program matlab untuk menganalisis distribusi
kebisingan pada PT XYZ. Dari penelitian yang
dilakukan oleh Norra Phersiana hasil yang didapat
yaitu nilai kebisingan tertinggi yang diterima pekerja
selama satu hari kerja (Leq) sebesar 97 dB(A) dan nilai
kebisingan terendah 80 dB(A),intensitas kebisingan
ini berada pada ruang pembuat galon . Menurut hasil
pemetaan hampir seluruh area produksi mengalami
kebisingan yang melebihi baku mutu. Kecuali
sebagian besar area kantor. Alternatif pengendalian
kebisingan menggunakan teknik isolasi sumber bising.

C. Dasar Teori
Bunyi merupakan perubahan tekanan yang
dapat dideteksi oleh telinga atau kompresi mekanikal
atau gelombang longitudional yang merambat melalui
medium, medium dapat berupa zat cair, padat maupun
gas. Kecepatan frekuensi bunyi yang diukur dalam
Hertz (Hz) dan amplitude atau kenyaringanbunyi
dengan pengukuran dalam decibel. Bunyi yang dapat
didengar manusia yaitu dari frekuensi 20 Hz sampai
dengan 20 kHz. Suara diatas 20 kHz disebut ultrasonik
sedangkan bunyi dibawah 20 Hz disebut dengan
infrasonik.
Kebisingan adalah bunyi yang tidak
diinginkan dari usaha atau kegiatan dalam tingkat dan
waktu tertentu yang dapat menimbulkan gangguan Tabel 1.1 Nilai Ambang Kebisingan Menurut
kesehatan manusia dan kenyamana lingkungan Kep Menaker No. KEP-51/MEN/1999
(KepMenLH No.48 Tahun 1996) atau semua suara
yang tidak dikehendaki yang bersumber dari alat-alat
kerja pda tingkat tertentu dapat menimbulkan
gangguan pendengaran (KepMenNaker No. 51 Tahun
1999). Kebisingan menurut karakteristiknya dapat
dibagi menjadi :
1. Jumlah kebisingan yaitu kebisingan yang terjadi
disuatu tempat dan dalam suatu waktu tertentu.
2. Kebisingan Spesifik yaitu jumlah kebisingan
yang dapat dibedakan untuk alasan-alasan
Gambar 3.1 Sound Level Meter
Prinsip kerja Sound Level Meter ialah didasarkan pada
getaran yang terjadi. Apabila ada objek atau benda
yang bergetar, maka akan menimbulkan terjadinya
sebuah perubahan pada tekanan udara yang kemudian
akan ditangkap oleh sistem peralatan, Lalu selanjutnya
akan tebaca pada layer display sound level meter yang
dinyatakan dengan nilai dB.
D. Langkah Percobaan
Pelaksanaan praktikum pada hari Senin,13
Tabel 1.2. Nilai baku tingkat kebisingan Februari 2017 di laboratorium SV 118 dibentuk
(Kep. MENLH 1996) menjadi 4 kelompok. Dari 4 kelompok tersebut yang
membedakan adalah mengukur intensitas kebisingan
Peraturan menteri kesehatan No. 718 tahun 1987 di spot yang berbeda di Sekolah Vokasi Universitas
tentang kebisingan pada kesehatan dibagi menjadi Gadjah Mada. Praktikan melakukan pengukuran
empat zona wilayah yaitu: kebisingan dengan spot pengukuran 2 yaitu bagian
1. Zona A adalah zona untuk tempat lobby dan pos satpam Sekolah Vokasi `dan sekitarnya.
pendidikan, rumah sakit, tempat perawatan Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini
kesehatan atau sosial. Intensitas tingkat yaitu meteran dan sound level meter. Dengan langkah
kebisingannya berkisar 35-45 dB. percobaan seperti dibawah ini :
2. Zona B adalah untuk perumahan, tempat a) membentuk kelompok diskusi
pendidikan, dan rekreasi. Membatasi angka b) mengukur panjang dan lebar ruangan
kebisingan antara 45-55 dB. c) menggaambarkan denah ruangan dan
3. Zona C antara lain perkantoran, pertokoan, tentukan grid/spot pengukuran, yang luasnya
perdagangan, pasar. Dengan kebisingan setiap 500 cm, catat setiap koordinatnya
sekitar 50-60 dB. (dimulai dari koordinat 0,0 adalah pojok
4. Zona D untuk lingkungan industri, pabrik, utara-timur)
stasiun kereta api dan terminal bus. Tingkat d) menentukan jumlah grid koordinat x dan
kebisingan berkisar 60-70 dB. koordinat y
Sound level meter yaitu alat yang digunakan e) mengukur kebisingan untuk setiap spot
untuk mengukur kebisingan pada suatu tempat. Sound pengukuran (jangan lupa sesuaikan dan catat
Level Meter berfungsi untuk mengukur kebisingan nilai pada koordinatnya) pada ketinggian +
antara 30-130 dB dalam satuan dBA dari frekuensi 75 cm dari lantai
antara 20-20.000Hz. Cara penggunaan sound level f) memasukan data ke Matlab dalam bentuk
meter yaitu sebagai berikut : matriks ukuran x,y
a. Pilih selektor pada posisi fast untuk jenis g) memakai fungsi imagesc(data)untuk
kebisingan continue/berkelanjutan, selektor menampilkan grafik distribusi dengan
pada posisi slow untuk jenis kebisingan bermacam jenis lakukan pengolahan data
impulsif/ terputus-putus. juga di 3D field.
b. Pilih selektor range intensitas kebisingan.
c. Tentukan area pengukuran.
d. Setiap area pengukuran dilakukan
pengamatan selama 1-2 menit dengan kurang
lebih 6 kali pembacaan. Hasil pengukuran
yaitu angka yang ditunjukkan pada monitor.
E. Hasil dan Pembahasan Pada flowchart diatas dapat dijelaskan bahwa saat
Dari praktikum yang telah dilakukan dapat dilihat proses start praktikan melakukan pengukuran untuk
bahwa denah spot pengukuran 2 di daerah lobby jarak pengukuran setiap 500 cm, saat proses deklarasi
sampai dengan pos satpam Sekolah Vokasi yang data didapatkan data sebanyak 110 data kemudian dari
dilakukan praktikan yaitu sebagai berikut : 110 data diinput menjadi nilai x dan y. Setelah data x
dan y di hitung pada program matlab maka dihasilkan
nilai minimum pada data yaitu 0 dB, nilai
maksimumnya yaitu 78.5 dB, rata-rata setiap kolom
dari kolom ke-1 sampai ke-5 yaitu 41.56 dB, 52.9 dB,
52.12 dB, 41.24 dB,47,35 dB, dan rata-rata pada
kolom ke-6 sampai dengan kolom ke-10 yaitu 35 dB,
61.92 dB, 30.17 dB, 30.29 dB, dan 62.47 dB. Nilai
rata-rata data seluruhnya yaitu 45.5 dB dengan nilai
standar deviasinya yaitu 0.65 dB. Dari hasil data diatas
diperoleh dari codingan matlab seperti pada dibawah
ini :

clear all
clc
data = xlsread (dataku),
[baris,kolom] = size(data),
Gambar 5.1 Denah Spot Pengukuran di Sekolah n_data = baris *kolom;
Vokasi Universitas Gadjah Mada x2 = 1:n_data,
Berikut ini flowchart yang digunakan untuk
menganalisis distribusi kebisingan ruangan dengan data1 = data (:),
menggunakan matlab dan 3D Field :
x= 1:11,
START x1=repmat (x,11,1),
y=x,
y1=repmat (y,1,10),
Deklarasi data, data1 n_ukur
Maks = max (data1)
Min = min (data1)
Input nilai x dan y rata_rata = mean (data)
rata_rata_keseluruhan = mean (mean
(data))
stdev =
Hitung nilai x1,y1
sqrt(rata_rata_keseluruhan/(n_data-
1))

Hitung nilai min,max,rata-rata kolom,rata-rata clf


keseluruhan,stdav tidak Dari setiap syntax diatas maksudnya yaitu
clear all digunakan untuk menghapus workspace, clc
digunakan untuk menghapus command window,
data=xlsread(dataku) digunakan untuk
Perhitungan menampilkan data yang akan
selesai diinput,[baris,kolom]=size(data)digunaka
n untuk mengetahui ukuran data setiap kolom dan
baris, n_data = baris *kolom digunakan untuk
Ya
mengetahui banyaknya data yang diinput, x2 =
Plot grafik histogram
1:n_data digunakan untuk menuliskan data dari
plot grafik perhitungan baris ke-1 sampai ke seluruh data yang diinput,
plot grafik distribusi data1 = data(:) semua data digunakan untuk
plot grafik 3D
diproses dalam matlab ,x= 1:11 menunjukan x
dari baris ke-1 sampai dengan baris ke 11 kemudian
Finish pengulang ke baris sebanyak 11 kali dengan
pengulangan data sebanyak 1kali ke kanan setelah data menuliskan title ('Histogram'),
pengulangan kebawah 11 kali terinput dengan syntax xlabel('Intensitas Suara (dB))
x1=repmat(x,11,1).y=x' merupakan transpose digunakan untuk memberikan nama pada sumbu x
dari baris menjadi kolom kemudian dilakukan dengan nama Intensitas Suara (dB) sedangkan
pengulangan data kolom sebanyak 10 kali kearah ylabel('Jumlah Data)digunakan untuk
kanan (baris) dan 1 kali menunjukan pengulangan data memberikan nama pada sumbu y dengan nama Jumlah
ke bawah (kolom) y1=repmat (y,1,10) Data.

Untuk mencari nilai maksimum dari data Grafik histogram sangat membantu dalam
yang diinput menggunakan syntax Maks = max pembacaan banyaknya data dengan bantuan batang.
(data1), Min=min(data1) digunakan untuk Dapat dilihat dari hasil grafik tersebut bahwa
mencari nilai minimum dari data yang diinput intensitas suara dari rentang 0-10 dB memiliki data
,rata_rata = mean (data) digunakan untuk sekitar 30-an , intensitas suara dari rentang 50 dB
mencari nilai rata-rata dari setiap kolom, sedangkan memiliki data sekitar 3 data, intensitas suara dari
rata_rata_keseluruhan = mean (mean rentang 60 dB memiliki data lebih dari 30 data ,
(data)) digunakan memperoleh nilai rata-rata intensitas suara dari rentang 70 dB memiliki data
secara keseluruhan data dan untuk mencari standar sebanyak 30 data, dan intensitas suara dari rentang
deviasi dituliskan dengan syntax sampai 80 dB memiliki data sekitar 10 data, sehingga
sqrt(rata_rata_keseluruhan/(n_data- pada pengukuran kebisingan ini diperoleh data
1)) . Clf digunakan untuk membersihkan figure yang sebanyak 110 data.
sedang aktif.
2. Plot Grafik Pengukuran
Berikut ini hasil yang diperoleh dari data
yang diinput ke dalam program matlab sehingga
dihasilkan grafik seperti dibawah ini :
1. Grafik Histogram

Gambar 5.3 Hasil Plot Grafik Pengukuran dengan


Matlab
Pada grafik plot pengukuran diatas didapat dengan
coding seperti dibawah ini :
subplot (2,2,2);
Gambar 5.2 Hasil Grafik Histogram dengan Matlab
plot (data1, 'o');
Grafik Histogram diatas didapatkan dengan title ('Plot Pengukuran');
coding seperti dibawah ini : xlabel ('Pengukuran ke-'),
subplot (2,2,1); ylabel ('Intensitas Suara (dB)');
hist(data1); axis tight;
axis tight; syntax plot (data1, 'o')yaitu berfungsi untuk
title ('Histogram'); memasukan data dalam grafik sedangkan o
xlabel ('Intensitas Suara (dB)'), merupakan tanda yang akan muncul pada plot
ylabel ('Jumlah Data'); pengukuran. Pada plot pengukuran dapat dilihat
axis tight; bahwa dari data yang berjumlah 110 data memiliki
nilai intensitas pengukuran suara yang berbeda-beda
syntax subplot(2,2,1), yaitu ploting dalam karena tanda o yang terdapat pada plot pengukuran
satu jendela figure dengan 2 x 2 subplot,dimana 1 tersebar pada seluruh daerah data yang diinput. Hasil
merupakan urutan dari suatu plotting. yang bervariasi ini menunjukan bahwa setiap spot
hist(data1)fungsi untuk menampilkan grafik pengukuran memiliki intensitas suara yang berbeda-
histrogram dari semua data yang diinput. axis beda. Dapat diketahui bahwa nilai intensitas suara
tight merapatkan data grafik agar lebih detail. tertinggi yaitu 78.5 dB sedangkan intensitas suara
Untuk memberikan judul pada grafik dengan terendah yaitu 0 dB. Nilai pengukuran terendah 0 dB
merupakan nilai yang diambil pada spot pengukuran Gambar 5.5 Hasil Grafik 3D dengan Matlab
tertutup atau didalam ruangan , sehingga tidak
dilakukan pengukuran pada ruang tersebut. Dari grafik 3D diatas didapatkan dengan codingan
seperti dibawah ini :
3. Plot Grafik Distribusi Kebisingan subplot (2,2,4),
mesh (x1,y1,data),
title ('3D Distribusi Intensitas
Suara'),
xlabel ('Koordinat barat-timur'),
ylabel ('Koordinat selatan-utara');
zlabel ('Intensitas Suara (dB)'),
axis tight;

syntax mesh (x1,y1,data) merupakan syntax


yang digunakan untuk menampilkan grafik 3D dari
matlab x1,y1,data merupakan nilai pada koordinat x,
Gambar 5.4 Hasil Grafik Distribusi Kebisingan dan y dari data. Untuk mempermudah pembacaan
dengan Matlab Analisa pada program matlab maka dibuatlah grafik
Hasil grafik distribusi kebisingan ruangan diatas 3D seperti pada gambar diatas. Pada gambar diatas
didapat dengan coding sperti dibawah ini : dapat diketahui bahwa kebisingan di Sekolah Vokasi
subplot (2,2,3);
tersebut, memiliki intensitas suara yang berbeda. Dari
imagesc (data);
grafik 3D terdapat warna biru yang memilik intensitas
colorbar;
suara yang rendah yaitu 0 dB karena tidak
axis tight;
dilakukannya pengukuran pada spot tersebut
title ('Distribusi Intensitas
sedangkan warna yang semakin gelap merupakan spot
Suara');
yang dilakukan pengukuran dan memiliki nilai yang
xlabel ('Koordinat barat-timur'),
paling .tinggi yaitu 78.5 dB
ylabel ('Koordinat selatan-utara');
axis tight; Berikut ini merupakan hasil data yang praktikan olah
syntax imagesc(data)digunakan untuk menggunakan program 3D Field untuk mempermudah
menampilkan grafik warna dengan data yang kita praktikan dalam menganalisa distribusi kebisingan di
input , colorbar digunakan untuk menampilakan Sekolah Vokasi. Sebelum memasukan data yang akan
tingkatan warna serta membantu dalam pembacaan diolah menggunakan 3D Field , praktikan menghitung
data. Dari hasil grafik distribusi kebisingan tersebut rata-rata dari data sebanyak 110 data menjadi 30 data
dapat dilihat bahwa terdapat warna yang berbeda , yang akan diinput pada program , sehingga dihasilkan
warna yang berbeda ini menunjukan bahwa intensitas 3D Field seperti dibawah ini :
suara pada suatu ruangan nilainya berbeda. Warna biru 1. Color Cell 3D Field
merupakan warna yang menunjukan intensitas suara
sebesar 0 dB, warna biru sendiri menunjukan ruangan
yang tidak dilakukan pengukuran. Semakin gelap
warna pada distribusi kebisingan menunjukan semakin
tinggi intensitas suaranya. Pada pengukuran ini
intensitas suara terjadi karena suara kendaraan, dan
karena suara dari orang-orang berbicara menyebabkan
warna pada distribusi kebisingan semakin gelap.

4. Plot Grafik 3D

Gambar 5.6 Hasil Color Cell dengan 3D Field


Mada memiliki tingkat kebisingan yang
2. Color Fill Countour berbeda-beda nilainya.
2. Alat untuk mengukur intensitas suara yaitu
sound level meter .
3. Nilai minimum pada pengukuran kebisingan
ini yaitu 0 dB.
4. Nilai maksimum pada pengukuran kebisingan
ini yaitu 78.5 dB.
5. Rata-rata keseluruhan data yang diperoleh dari
hasil distribusi kebisingan ruangan sebesar
45.5 dB dengan standart deviasinya yaitu 0.65
dB.
6. Distribusi kebisingan di spot pengukuran di
Gambar 5.7 Hasil Color Fill Countour dengan 3D bagian Sekolah Vokasi Universitas Gadjah
Field Mada berdasarkan Peraturan Menteri
3. 3D Color Fill Countour Kesehatan No. 718 tahun 1987 termasuk dalam
zona wilayah B karena memiliki rentang 45-55
dB.
7. Saran, seharusnya dalam pembentukan team A
72.05
sebagai team pengukur seluruh area sekolah
64.00
vokasi diperbanyak lagi anggotanya, supaya
56.00

48.00 lebih efektif dan cepat dalam pelaksanaan


40.00

32.00
praktikum. Dan juga alat dan bahan seperti
24.00

16.00
meteran jumlahnya diperbanyak agar dalam
8.00

0.00
pelaksanaan praktikum lebih kondusif.
G. Daftar Pustaka
Gambar 5.8 Hasil 3D Color Fill Countour dengan 3D 1. Kadarisman, RB Muhammad. 2013. Analisa
Field Bising Latar Belakang, Distribusi Tingkat
Dari hasil 3D field dapat diketahui bahwa Tekanan Bunyi dan Waktu Dengung di Ruang
pada Sekolah Vokasi bagian lobby sampai dengan pos Sidang Fisika FMIPA (G-202) ITS Surabaya.
satpam dan sekitarnya nilai kebisinganya tidak merata Institut Teknologi Sepuluh November :
karena terlihat dari setiap sudut spot pengukuran Surabaya, Indonesia.
memiliki warna yang berbeda. Setiap warna memiliki 2. Phersiana,Norra. 2010. Analisa dan Pemetaan
intensitas suara yang berbeda. Pada 3D Field dapat Kebisingan Akibat Aktivitas Kerja PT XYZ.
dilihat bahwa warna biru merupakan warna yang Institut Teknologi Sepeluh November :
memiliki intensitas suara 0 dB. Sedangkan warna yang Surabaya. Indonesia.
lain memiliki intensitas suara sesuai dengan rentang 3. Rahmi,Adita. 2009. Analisis Hubungan
spesifikasi alat sound level meter yaitu pada slow Tingkat Kebisingan dan Keluhan Subjektif .
dengan 30~80 dB , hal ini menunjukan bahwa alat Universitas Indonesia : Depok, Indonesia.
yang digunakan dalam kondisi yang baik karena
intensitas suara yang terbaca termasuk dalam rentang
spesifikasi alatnya. Dari hasil data tersebut bahwa
berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No. 718
tahun 1987 dapat diketahui bahwa spot pengukuran di
bagian Sekolah Vokasi termasuk dalam zona wilayah
B karena pada zona wilayah B memiliki nilai
kebisingan sekitar 45-55 dB sedangkan pada sekolah
vokasi nilai rata-rata keseluruhan intensitas suaranya
yaitu 45.5 dB. Zona wilayah B digunakan untuk
perumahan , pendidikan , dan rekreasi.
F. Kesimpulan
1. Distribusi kebisingan di spot pengukuran di
bagian Sekolah Vokasi Universitas Gadjah
H. Lampiran

Anda mungkin juga menyukai