Anda di halaman 1dari 6

Laporan Praktikum Fisika Laboratorium 2 – (Hal 1-5 ) 1

Pembuktian Atenuasi Bunyi Berdasarkan


Inverse Square Law
Amanda Maulida Ulifah, Moh Rifqy Risqullah dan Endarko M.Si. Ph.D
Departemen Fisika, Fakultas Sains dan Analitika Data, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia
e-mail: amandaifa93@gmail.com

Abstrak— Pada praktikum yang telah dilakukan memiliki kuantitas tersebut dipancarkan dari sumber, semakin tersebar
beberapa tujuan yaitu untuk memperoleh pemahaman tentang dalam sebuah daerah yang sebanding dengan kuadrat jarak
pengukuran akustik dan menerapkan hukum kuadrat terbalik dari sumber. Dengan demikian, kuantitas yang melewati satu
pada atenuasi bunyi. Prinsip kerja yang digunakan yaitu atenuasi
satuan luas berbanding terbalik dengan kuadrat jarak dari
suara, propagasi suara, dan pembuktian menggunakan inverse
sumber [1].
square law. Variasi jarak yang digunakan yaitu 20 cm; 40 cm;
80 cm; 150 cm; dan 300 cm yang dilakukan pada dua ruangan Dalam fisika, bunyi atau suara adalah getaran yang
yang berbeda yaitu anechoic dan reverberation. Salah satu merambat sebagai gelombang akustik, melalui media
hukum yang digunakan dalam prinsip atenuasi bunyi adalah transmisi seperti gas, cairan atau padat. Suara dapat
Inverse Square Law, yang mengacu pada hubungan antara merambat melalui media seperti udara, air dan padatan
jarak dari sumber suara dan intensitas suara. Ada beberapa sebagai gelombang longitudinal dan juga sebagai gelombang
faktor yang dapat mempengaruhi atenuasi bunyi, di antaranya transversal dalam padatan. Gelombang suara dihasilkan oleh
jarak, absorpsi, penyebaran, dan interferensi. Data yang sumber suara, seperti diafragma bergetar dari speaker stereo.
dihasilkan dalam praktikum kali ini berupa SPL (sound
Suara ditransmisikan melalui gas, plasma, dan cairan
pressure level) yang muncul pada software realtime analyzer
sebagai pencuplik data. Selain itu, file sumber suara seperti sebagai gelombang longitudinal, juga disebut
white noise juga akan diamati besarannya. Setelah gelombang kompresi. Kecepatan suara tergantung pada
mendapatkan data SPL, kita dapat menghitung nilai intensitas medium yang dilewati gelombang, dan merupakan sifat
pada masing-masing jarak yang telah ditentukan. dasar material [2].
Ketidakakuratan data dapat disebabkan oleh beberapa faktor Atenuasi bunyi adalah ukuran hilangnya
seperti pantulan suara dan penyerapan suara oleh permukaan energi perambatan suara di media. Sebagian besar media
ruangan yang mempengaruhi intensitas suara pada jarak memiliki viskositas dan karenanya bukan media yang
tertentu.
ideal. Ketika suara merambat di media tersebut, selalu ada
konsumsi energi termal yang disebabkan oleh
Kata Kunci— Atenuasi bunyi, Intensitas, Inverse square law,
Sound Pressure Level. viskositas. Efek ini dapat diukur melalui hukum atenuasi
suara Stokes . Atenuasi suara juga dapat menjadi
hasil konduktivitas panas di media seperti yang telah
I. PENDAHULUAN ditunjukkan oleh G. Kirchhoff pada tahun 1868. Rumus

T INGKAT kebisingan mempengaruhi kenyamanan


sebuah lingkungan atau ruang, dimana jika tingkat
kebisingan semakin tinggi maka lingkungan ataupun ruang
redaman Stokes-Kirchhoff memperhitungkan efek viskositas
dan konduktivitas termal. Untuk media heterogen, selain
viskositas media hamburan akustik merupakan alasan utama
tersebut tidak akan nyaman lagi. Banyak sekali sumber lain untuk menghilangkan energi akustik.
bising yang ada, misalnya bising karena kendaraan yang lalu Atenuasi akustik mwmiliki peran penting dalam banyak
lalang di jalan raya ataupun karena loudspeaker dan yang penelitian ilmiah dan bidang teknik, seperti ultrasonografi
lainnya. Maka dari itu diperlukan sebuah nose barrier atau medis , pengurangan getaran dan kebisingan [3].
penghalang bising yang berguna untuk mereduksi tingkat Akustik ruang adalah bagian dari ilmu akustika yang
kebisingan, sehingga lingkungan yang berada di dekat membahas tentang pengendalian ragam bunyi yang
sumber bising tetap nyaman dan layak untuk di tinggali, dihasilkan dalam suatu ruang. Permasalahan utama yang
untuk itu dilakukan praktikum ini dengan tujuan agar dapat diselesaikan dalam akustik ruang meliputi kebisingan,
memahami dasar pengukuran akustik derta menerapkan getaran dan bahan bangunan peredam suara. Acuan utama
konsep hukum kuadrat terbalik pada atenuasi bunyi. dalam merancang akustik ruang yaitu waktu dengung.
Inverse square law atau hukum kuadrat Akustik ruang menentukan tingkat kenyamanan dan
terbalik atau hukum kuadrat kebalikan atau hukum kuadrat ketahanan suatu bangunan yang berkaitan dengan bunyi.
invers, adalah hukum fisika apa pun yang menyatakan Penerapan akustik ruang dilakukan pada beragam jenis
besarnya suatu kuantitas atau kekuatan fisika berbanding ruangan. Akustik ruang dapat mempengaruhi kenyamanan
terbalik dengan kuadrat jarak dari sumber pemancarnya. tubuh maupun kejiwaan kepada pengguna suatu bangunan
Hukum kuadrat terbalik umumnya berlaku ketika suatu gaya, yang berkaitan dengan bunyi. Manusia memiliki telinga yang
energi, atau kuantitas kekal lainnya dipancarkan secara sangat peka terhadap suara atau bunyi. Akustik ruang yang
radial dari sumbernya. Karena luas permukaan sebuah bola sesuai dengan batas ambang kebisingan dalam ruang dapat
sebanding dengan kuadrat jari-jari, maka semakin jauh membuat pekerjaan tetap berlangsung tanpa gangguan [4].
Laporan Praktikum Fisika Laboratorium 2 – (Hal 1-5 ) 2

Gambar 1. Skema rangkaian percobaan

Dalam akustika ruang, impedansi akustik dari sebuah


material terdiri dari dua parameter penting, yaitu adalah
koefisien absorpsi suara (sound absorption coefficient) dan
koefisien penyebaran suara (sound scattering coefficient).
Absorpsi suara merupakan nilai dari proses dimana sebuah
Gambar 2. Skema alat percobaan
benda, material, struktur atau objek menyerap energi suara
ketika menerima energi suara tersebut. Selisih perbanding
sebelum melakukan pengukuran dengan jarak yang
antara energi suara yang dipantulkan oleh benda atau
ditentukan lakukan kalibrasi terlebih dahulu dengan
material tersebut dengan energi suara total yang diterima
menghidupkan alat SLM dan kalibrasi. Pasang SLM yang
oleh benda tersebutlah yang disebut dengan koefisien
telah dikalibrasi pada tripod. Ketiga, letakkan loudspeaker
absorpsi suara. Koefisien absorpsi suara pada sebuah
pada ujung ruangan yang berlawanan dengan SLM.
permukaan sangat dipengaruhi oleh jenis material yang
Keempat, gunakan loudspeaker untuk mengeluarkan sinyal
membangun atau menduduki sebuah permukaan tersebut [5].
white noise sebesar 100 dB pada jarak 20cm. Kelima, atur
ketinggian tripod sehingga SLM sejajar dengan loudspeaker.
II. URAIAN PENELITIAN Keenam, ukur tingkat tekanan suara pada jarak 20 cm, 40
A. Alat dan Bahan cm, 80 cm; 150 cm, dan 300 cm. Terakhir, ulangi langkah-
langkah tersebut pada ruangan berikutnya hingga
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktikum
mendapatkan data yang diinginkan.
Pembuktian atenuasi bunyi berdasarkan inverse square law
yaitu sebagai berikut sound level meter (SLM) beserta tripod D. Flowchart
yang digunakan untuk mengukur tingkat tekanan bunyi pada Adapun flowchart atau diagram alir yang digunakan pada
rentang pendengaran manusia. Kemudian, disiapkan juga praktikum Pembuktian atenuasi bunyi berdasarkan inverse
tripod yang berbeda untuk menyangga sebuah loudspeaker square law terdapat pada gambar 5.
digunakan untuk mengeluarkan bunyi yang akan diukur oleh
SLM. Lalu, soundcard yang digunakan untuk mengirimkan E. Persamaan
data audio dari SLM ke PC yang sudah terpasang software Adapun persamaan yang digunakan pada praktikum
realtime analyzer sebagai pencuplik data. Kalibrator SLM Pembuktian atenuasi bunyi berdasarkan inverse square law
juga diperlukan untuk mengkalibrasi hasil keluaran suara yaitu,
pada sound yang tertangkap oleh SLM, sebagai tolak ukur 
kebenaran pengambilan data. Selain itu, file sumber suara
seperti white noise yang akan diamati besarannya. Lalu, (1)
meteran gulung yang digunakan untuk mengukur jarak SLM 
ke loudspeaker. Terakhir, beberapa kabel pelengkap seperti
satu set kabel amplifier-loudspeaker untuk menghubungkan
(2)
amplifier ke speaker dan satu set kabel RCA untuk 
menghubungkan perangkat audio seperti soundcard dan
amplifier ke perangkat lain seperti speaker juga perlu
disiapkan. (3)
Dimana, adalah tingkat tekanan suara adalah
B. Skema Alat adalah impedansi akustik, adalah Intensitas.
Adapun skema alat yang digunakan pada praktikum
Pembuktian atenuasi bunyi berdasarkan inverse square law
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
terdapat pada gambar 1 untuk skema rangkaian dan gambar
2 skema alat. A. Analisa Data
Setelah melakukan pengambilan data pada praktikum
C. Langkah Kerja Pembuktian atenuasi bunyi berdasarkan inverse square law
Adapun langkah kerja yang dilakukan pada praktikum didapatkan data seperti yang tertera pada tabel 1.
Pembuktian atenuasi bunyi berdasarkan inverse square law
yaitu sebagai berikut. Pertama, persiapkan semua alat dan B. Perhitungan
bahan yang dibutuhkan untuk melakukan praktikum. Kedua, Berdasarkan data hasil percobaan Pembuktian atenuasi
bunyi berdasarkan inverse square law, maka dapat dilakukan
Laporan Praktikum Fisika Laboratorium 2 – (Hal 1-5 ) 3

Tabel 1. Tabel 2.
Data hasil percobaan SPL (dB) Data perhitungan nilai I pada SPL (dB)
Jarak (cm) Anechoic Reverb Jarak (cm) Anechoic Reverb

20 104.8 100.5 20 0.0301995 0.0112201

40 103.47 95.74 40 0.0222333 0.0037497

80 99.858 91.731 80 0.0096783 0.0014897

150 96.017 87.733 150 0.0039966 0.0005933

300 93.517 83.941 300 0.0022475 0.0002477

perhitungan untuk mengetahui nilai Intensitas (I). Berikut melakukan pengukuran dengan jarak yang ditentukan
adalah contoh perhitungannya, lakukan kalibrasi terlebih dahulu dengan menghidupkan alat
Diketahui : = SLM dan kalibrasi. Pasang SLM yang telah dikalibrasi pada
tripod. Kemudian, letakkan loudspeaker pada ujung ruangan
SPL =
Ditanya : I ? yang berlawanan dengan SLM. Setelah itu, gunakan
Jawab : loudspeaker untuk mengeluarkan sinyal white noise sebesar
100 dB pada jarak 20cm. Lalu, atur ketinggian tripod
sehingga SLM sejajar dengan loudspeaker. Ukur tingkat
tekanan suara pada jarak 20 cm, 40 cm, 80 cm; 150 cm, dan
300 cm. Dan yang terakhir, ulangi langkah-langkah tersebut
pada ruangan berikutnya hingga mendapatkan data yang
diinginkan.
Atenuasi bunyi dapat menjadi faktor penting dalam
merancang ruang atau bangunan agar dapat mengurangi
gangguan suara dari lingkungan luar atau tetangga. Ada
beberapa faktor yang dapat mempengaruhi atenuasi bunyi, di
Dengan menggunakan perhitungan yang sama, maka akan
antaranya jarak, absorpsi, penyebaran, dan interferensi.
didapatkan nilai I pada SPL yang lainnya. Seperti yang
Semakin jauh suara atau sinyal merambat, semakin besar
terdapat pada tabel 2.
atenuasi yang terjadi karena energi sinyal atau suara terbagi
C. Grafik rata pada area yang semakin besar seiring meningkatnya
Pada praktikum Pembuktian atenuasi bunyi berdasarkan jarak. Medium yang dilewati suara atau sinyal juga dapat
inverse square law diperoleh grafik seperti yang tertera pada menyerap sebagian energinya, seperti kain, busa, karpet,
gambar 3 dan gambar 4. atau udara yang dapat menyerap energi dari sinyal
elektromagnetik. Selain itu, sinyal atau suara dapat
D. Pembahasan dipantulkan atau disebarkan oleh objek atau struktur dalam
Pada praktikum pembuktian atenuasi bunyi berdasarkan medium, seperti dinding atau permukaan yang keras, yang
inverse square law bertujuan untuk memperoleh pemahaman dapat mengurangi intensitasnya. Dalam beberapa kasus,
tentang pengukuran akustik dan menerapkan hukum kuadrat interferensi juga dapat terjadi ketika dua atau lebih
terbalik pada atenuasi bunyi. Praktikum ini memiliki prinsip gelombang suara atau sinyal saling mempengaruhi satu sama
percobaan yaitu atenuasi suara, propagasi suara, dan lain dan mengurangi intensitas suara atau sinyal. Atenuasi
pembuktian menggunakan inverse square law. Konsep bunyi dapat ditingkatkan dengan menggunakan bahan
inverse square law berkaitan dengan hubungan antara jarak
peredam suara atau dengan memperhatikan desain dan
dari sumber suara dan intensitas suara. Variasi jarak yang
konstruksi bangunan.
digunakan yaitu 20 cm; 40 cm; 80 cm; 150 cm; dan 300 cm,
Data yang dihasilkan dalam praktikum kali ini berupa SPL
serta pada dua ruangan yang berbeda yaitu anechoic dan
reverberation. Data yang diambil berupa nilai Sound (sound pressure level) yang muncul pada software realtime
Pressure Level (SPL), yang selanjutnya digunakan untuk analyzer sebagai pencuplik data. Selain itu, file sumber suara
menghitung intensitas suara. Dari data dan perhitungan seperti white noise juga akan diamati besarannya. Setelah
tersebut, dapat dibuat grafik yang menunjukkan hubungan mendapatkan data SPL, kita dapat menghitung nilai
antara intensitas suara dan r kuadrat. intensitas pada masing-masing jarak yang telah ditentukan.
Ada beberapa alat dan bahan yang diperlukan pada Data perhitungan nilai intensitas tersedia pada tabel dua.
praktikum kali ini yaitu sebagai berikut sound level meter Grafik dan nilai yang diperoleh mungkin tidak terlalu
(SLM) beserta tripod, soundcard, kalibrator SLM, meteran akurat atau presisi karena beberapa faktor, termasuk variasi
gulung, beberapa kabel pelengkap dan perangkat lain seperti jarak yang tidak tepat serta adanya beberapa kesalahan
speaker juga perlu disiapkan. Adapun langkah kerja yang dalam pengambilan data. Selain itu, dalam pengambilan data
dilakukan pada praktikum Pembuktian atenuasi bunyi juga dipengaruhi oleh keberadaan benda-benda di ruangan
berdasarkan inverse square law yaitu Pertama, persiapkan yang dapat menyerap suara dan mempengaruhi hasil
percobaan. Karena faktor-faktor tersebut, grafik yang
semua alat dan bahan yang dibutuhkan. Lalu, sebelum
dihasilkan dan nilai yang diperoleh mungkin tidak terlalu
Laporan Praktikum Fisika Laboratorium 2 – (Hal 1-5 ) 4

akurat atau presisi. Ketidakakuratan data dapat disebabkan


oleh beberapa faktor seperti pantulan suara dan penyerapan
suara oleh permukaan ruangan yang mempengaruhi
intensitas suara pada jarak tertentu. Hal ini terjadi karena
persamaan inverse square law hanya berlaku dalam kondisi
ideal dan homogen, sehingga faktor-faktor tersebut dapat
menyebabkan hasil pengukuran tidak ideal.

IV. KESIMPULAN
Dari percobaan Pembuktian atenuasi bunyi berdasarkan
inverse square law yang telah dilakukan, dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut :
1) Percobaan atenuasi bunyi ini bergantung pada
pengukuran SPL (Sound Pressure Level) yang diukur
oleh SLM dari sumber suara dengan satuan desibel Gambar 4. Grafik hubungan intensitas suara dengan jarak kuadrat
(dB), yang merujuk pada tingkat kebisingan yang dapat terbalik pada ruangan reverb.
didengar oleh manusia dengan pendengaran normal.
Intensitas suara digunakan dalam percobaan ini dan
jarak dari sumber suara memengaruhi hasil
pengukuran.
2) Atenuasi bunyi adalah ukuran hilangnya
energi perambatan suara di media. Ada beberapa
mekanisme yang mempengaruhi pengurangan energi
bunyi, seperti penyerapan, pemantulan, dan hamburan
gelombang bunyi. Hukum Inverse Square Law
menjelaskan hubungan antara jarak dari sumber suara
dan intensitas suara. Menurut hukum tersebut, intensitas
bunyi pada jarak tertentu dari suatu titik sumber bunyi
berbanding terbalik dengan kuadrat jarak dari sumber.
Oleh karena itu, semakin jauh jarak dari sumber bunyi,
intensitas bunyi akan berkurang dengan cepat.

LAMPIRAN

Gambar 3. Grafik hubungan intensitas suara dengan jarak kuadrat


terbalik pada ruangan anechoic

Gambar 5. Flowchart / diagram alir percobaan pembuktian


atenuasi bunyi berdasarkan inverse square law
Laporan Praktikum Fisika Laboratorium 2 – (Hal 1-5 ) 5

UCAPAN TERIMA KASIH


Penulis A.M.U. mengucapkan terima kasih kepada
Allah SWT karena atas karunianya saya bisa mengikuti
semua kegiatan praktikum Fisika Laboratorium II dengan
kondisi sehat, Selanjutnya saya mengucapkan terimakasih
kepada Bapak Endarko, sebagai dosen pembimbing yang
telah memberikan pengetahuan dalam mata kuliah Fisika
Laboratorium II. Terakhir saya mengucapkan terimakasih
kepada Asisten Laboratorium saya, Mas Rifqy Risqullah,
Serta teman-teman kelompok praktikum 2 Laboratorium
Akustik kelas E.

DAFTAR PUSTAKA
[1] Williams, E.; Faller, J.; Hill, H. (1971), "New Experimental Test of
Coulomb's Law: A Laboratory Upper Limit on the Photon Rest Mass"
[2] Matthews, M. (1999). Introduction to timbre. In P.R. Cook (Ed.),
Music, cognition, and computerized sound: An introduction to
psychoacoustic (pp. 79–88). Cambridge, Massachusetts: The MIT
press.
[3] Benjelloun, Saad; Ghidaglia, Jean-Michel (2020). "Pada hubungan
dispersi untuk Persamaan Navier-Stokes yang dapat dikompresi"
[4] Kaharuddin dan Kusumawanto, A. (Januari 2011). "Rekayasa
Material Akustik dalam Desain Bangunan (Studi Kasus: Rumah
Tinggal Sekitar Bandara Adisutjipto Yogyakarta)"
[5] Jensen, Paul dkk. 1978. "Industrial Noise Control Manual". Bolt
Beranek and Newman, Inc Cambridge, Massachusetts, US
Government printing office, Washington Dc
Laporan Praktikum Fisika Laboratorium 2 – (Hal 1-5 ) 6

Anda mungkin juga menyukai