Anda di halaman 1dari 29

BAHAN AJAR

Nama Sekolah : SMK NEGERI 1 RAO SELATAN


Mata Pelajaran : PerencanaanInstalasi Sistem Audio Video (C3)
Kelas/Semester : XI/I
Materi Pokok : Gelombang Suara dan Sistem Akustik Ruang
Alokasi Waktu : 4 JP (45 Menit)

A. Tujuan Pembelajaran
1. Pengetahuan
a. Produk
1) Secara mandiri tanpa membuka bahan ajar, siswa dapat menjelaskan pengertian
gelombang suara dan sistem akustik ruangdengan mengerjakan soal terkait di
LP 3 minimal nilai sama dengan KKM
2) Secara mandiri tanpa membuka bahan ajar, siswa dapat mendefinisikan
konsepgelombang suara dan sistem akustik ruangdengan mengerjakan soal
terkait di LP 3 minimal nilai sama dengan KKM
b. Proses
Siswa diharapkan dapat menjelaskan langkah-langkah pengukurangelombang suara
dan dimensi sistem akustik ruangdengan mengerjakan evaluasi terkait di LP 4
minimal nilai sama dengan KKM
2. Keterampilan
Dengan menggunakan jobsheet siswa dapat mempraktekkan pengukurangelombang
suara dan dimensi sistem akustik ruangsesuai rincian tugas kinerja di LP 5 minimal
nilai sama dengan KKM
B. Kompetensi Dasar
3.1 Memahami Gelombang Suara Dan Sistem Akustik Ruang
4.1 Mengukur Gelombang Suara Dan Dimensi Sistem Akustik Ruang
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Pengetahuan
a. Produk:
3.1.1 Menjelaskan Pengertian Gelombang Suara Dan Sistem Akustik Ruang
3.1.2 Mendefinisikan Konsep Gelombang Suara Dan Sistem Akustik Ruang
b. Proses:
3.1.3 Menjelaskan Langkah-Langkah PengukuranGelombang Suara Dan
Dimensi Sistem Akustik Ruang
2. Keterampilan
Mempraktekkan PengukuranGelombang Suara dan Dimensi Sistem Akustik Ruang
D. Uraian Materi Ajar

Penggalan Materi 1

1. Pengertian Gelombang Suara dan Sistem Akustik Ruang


a. Gelombang suara
Audio diartikan sebagai suara atau reproduksi suara. Gelombang suara
adalah gelombang yang dihasilkan dari sebuah benda yang bergetar.
Gambarannya adalah senar gitar yang dipetik, gitar akan bergetar dan getaran
ini merambat di udara, atau air, atau material lainnya. Satu-satunya tempat
dimana suara tak dapat merambat adalah ruangan hampa udara. Gelombang suara
ini memiliki lembah dan bukit, satu buah lembah dan bukit akan menghasilkan satu
siklus atau periode. Siklus ini berlangsung berulang-ulang, yang membawa pada
konsep frekuensi. Jelasnya, frekuensi adalah jumlah dari siklus yang terjadi
dalam satu detik. Satuan dari frekuensi adalah Hertz atau disingkat Hz. Telinga
manusia dapat mendengar bunyi antara 20 Hz hingga 20 KHz (20.000Hz) sesuai
batasan sinyal audio. Karena pada dasarnya sinyal audio adalah sinyal yang
dapat diterima oleh telinga manusia. Angka 20 Hz sebagai frekuensi suara
terendah yang dapat didengar, sedangkan 20 KHz merupakan frekuensi tertinggi
yang dapat didengar.

Gambar 1. Ilustrasi audio


Pemanfaatan sinyal audio memberikan lapangan kerja bidang produksi
sinyal audio meliputi, perekaman, manipulasi sinyal dan reproduksi gelombang
suara. Untuk memahami audio harus memiliki pemahaman dua hal yaitu :
 Gelombang suara : apa itu suara, bagaimana menghasilkan dan bagaimana
mendengarkannya
 Peralatan suara : apa perbedaan komponen, bagaimana kerjanya, bagaimana
memilih peralatan yang benar dan bagaimana menggunakannya dengan
tepat.
Teori audio lebih sederhana dari pada teori video dan biasa dipahami
jalur dasar sumber suara, peralatan suara untuk mendengar, ini semua dimulai dari
pembuatan penginderaan. Sebagai catatan teknis : secara fisik suara merupakan
bentuk energi dikenal sebagai energi akustik
Bidang pekerjaan audio luas, terdapat beberapa area kerja khusus
seperti seorang yang memiliki hobi dibidang audio ataupun seorang pekerja
professional bisa mendapatkan cakupan kejuruan yang ketat. Beberapa area kerja di
bidang audio meliputi:
Beberapa pekerja professional lain memerlukan tingkatan kecakapan.
Misal untuk operator kamera video harus memiliki pengetahuan yang cukup
tentang cakupan audio dan video yang dapat direkam dengan kualitas suara
maupun gambar yang baik. Pembuat dokumen video profesional, penting untuk
mengenali audio dalam film dan video. Sebagian besar kesalahan pekerja
amatir adalah hanya berkonsentrasi pada gambar dan berasumsi bahwa
sepanjang mikropon bekerja akan menghasilkan audio yang baik. Banyak
pekerjaan produksi audio membutuhkan keterampilan pengaturan peralatan,
apakah itu mixing, drum kit atau pembuatan efek tiruan suara. Sebelum
mempelajari tugas khusus, yakinkan telah memiliki pemahaman prinsip-prinsip
suara pada umumnya.
Lebih jauh sebelum mempelajari bagaimana peralatan suara bekerja,
maka sangat penting untuk memahami bagaimana gelombang suara bekerja.
Pengetahuan ini akan mendasari apapun yang dikerjakan dalam bidang audio.

Gambar 2. Speaker menciptakan gelombang suara


Gelombang suara bervariasi sebagaimana variasi tekanan media
perantara seperti udara. Suara diciptakan oleh getaran dari suatu obyek, yang
menyebabkan udara disekitarnya bergetar. Getaran udara ini kemudian
menyebabkan kendang telinga manusia bergetar, yang kemudian oleh otak di
interpretasikan sebagai suara. Diilustrasikan pada gambar speaker menciptakan
gelombang suara.
Gelombang suara berjalan melalui udara kebanyakan dengan cara yang
sama seperti perjalanan gelombang air melalui air. Dalam kenyataannya,
karena gelombang air mudah untuk dilihat dan dipahami, ini sering digunakan
sebagai analogi untuk mengilustrasikan bagaimana perambatan gelombang suara.
Gelombang suara dapat juga ditunjukkan dalam suatu grafik standar x
versus y seperti ditunjukkan gambar 4. Ini memungkinkan untuk
memvisualisasi gelombang dengan sudut pandang matematis, menghasilkan
kurva yang dikenal sebagai bentuk gelombang. Gelombang ditunjukkan pada
nada konstan frekuensi tertentu. Nois dapat didengar dan digunakan sebagai uji
atau identifikasi sinyal. Tes nada dibuat dalam bentuk gelombang yang baik ideal
untuk tujuan teknis.

Gambar 3. Ilustrasi gelombang suara seperti perjalanan gelombang air melalui air
Bentuk grafis gelombang dua dimensi namun gelombang sebenarnya
dalam bentuk tiga dimensi. Grafik menunjukkan perjalanan gelombang
sepanjang jalur dari kiri ke kanan, namun perjalanan gelombang sebenarnya
mengembang berlapis dari sumber. Oleh karena itu model kerja dua dimensi
menjelaskan dengan baik bila berpikir tentang bagaimana suaraberjalan dari satu
tempat ke tempat lain. Hal lain yang perlu dipertimbangkan adalah apa yang
ditampilkan grafik, apa maknanya bila gelombang berada pada titik tinggi atau
rendah. Penjelasan sederhana cara memandang bagaimana gelombang suara bekerja
dan bagaimana ditunjukkan sebagai bentuk gelombang. Jangan diambil secara
harfiah, anggaplah sebagai cara bermanfaat untuk memvisualisasi apa yang
terjadi.

Gambar 4. gelombang pada nada konstan frekuensi tertentu


Dalam sinyal elektronik, harga tinggi ditunjukkan dengan tegangan
positip tinggi. Bila sinyal diubah ke dalam gelombang suara, dapat dipikirkan
harga tinggi ditunjukkan sebagai penambahan tekanan udara. Bila bentuk
gelombang pada titik tinggi, ini berkaitan dengan kerapatan molekul udara.
Bila gelombang pada titik rendah molekul udara menyebar lebih tipis.
Gambar 5 di bawah ini, titik hitam menunjukkan molekul udara.
Sebagaimana getaran loudspeaker, menyebabkan molekul disekitarnya bergetar
dalam pola tertentu ditunjukkan dengan bentuk gelombang. Getaran udara ini
menyebabkan gendang telinga pendengar bergetar dengan pola yang sama.
Variations in Air Pressure and Corresponding Waveform
Gambar 5. Getaran udara ini menyebabkan gendangtelinga pendengar bergetar dengan
pola yang sama

Catatan :
Molekul udara sebenarnya tidak berjalan dari loudspeaker ke telinga.
Setiap molekul udara berpindah pada jarak yang kecilsebagai getaran, namun
mengakibatkan molekul yang bersebelahan bergetar semua terpengaruh
berjalan sampai telinga. Semua gelombang pasti memiliki tiga sifat penting
untuk kerja audio meliputi : panjang gelombang, amplitudo dan frekuensi.
Panjang gelombang : Jarak antar titik gelombang dan titik ekuivalen pada fasa
berikutnya
Panjang gelombang

.
Gambar 6. Panjang gelombang
Amplitudo : Kekuatan atau daya gelombang sinyal. Tinggi gelombang
yang bisa dilihat sebagai grafik. Gelombang yang lebih tinggi diinterpretasikan
sebagai volume yang lebih tinggi, sehingga dinamakan amplifier untuk perangkat
yang menambah amplitudo.
amplitudo
Gambar 7. Amplitudo
Frekuensi : Jumlah getaran yang terjadi dalam waktu satu detik. Diukur
dalam hertz atau siklus perdetik. Getaran gelombang suara semakin cepat,
frekuensi semakin tinggi.
Frekuensi lebih tinggi diinterpretasikan sebagai jalur lebih tinggi. Misal bila
menyanyi dalam pita suara tinggi memaksa tali suara untuk bergetar secara cepat.

Gambar 8. Frekuensi, Perioda, Fasa


Frekuensi, perioda, fasa
Frekuensi adalah jumlah getaran yang terjadi dalam waktu satu detik
atau banyaknya gelombang/getaran listrik yang dihasilkan tiap detik. Frekuensi
dilambangkan dalam huruf f.
Perioda adalah selang waktu yang diperlukan untuk melakukan satu getaran
sempurna. Perioda dilambangkan dengan huruf T. Hubungan antara frekuensi
dan periode adalah berbanding terbalik,berarti semakin besar frekuensinya
periodenya akan semakin kecil. Secara matematis dapat dituliskan :
f = 1/T → T = 1/f
Dengan pengertian :
f : frekuensi, dalam siklus per detik atau Herz
T : periode, dalam detik.
Jika kecepatan perputaran sudut dinyatakan dengan ω, maka
frekuensinya sama dengan kecepatan sudut dibagi dengan besarnya sudut satu
putaran penuh (2π) atau dapat ditulis :
f = ω/2π → ω= 2πf
Dengan pengertian ωadalah kecepatan sudut dalam Radial/detik.
Fasa dari listrik arus bolak-balik artinya pergeseran periode waktu arus
bolak-balik dari posisi baris nol. Gambar 9 menggambarkan tiga kumparan yang
serupa ditempatkan sejauh sudut αdan β, bergerak pada medan yang sama dengan
kecepatan sudut yang sama pula.

Gambar 9. Tiga kumparan ditempatkan sejauh sudut αdan β


Pada gambar terlihat bahwa besarnya tegangan induksi dari ketiga
kumparan sama, tetapi harga nol dan maksimumnya tidak bersamaan dalam
mencapainya. Hal tersebut berarti beda fasa antara 1 dan 2 adalah β o; beda fasa
antara 2 dan 3 αo, dan beda fasa antara 1 dan 3 adalah (α+ β) o. Jika besarnya
tegangan sesaat :
u1= Umsin ωt, maka
u2= Umsin (ωt – β), dan
u3= Umsin {ωt – (α+ β)}
Beda fasa dalam rangkaian listrik dikenal istilah “lag” atau “lead”.
Lagartinya harga maksimum atau nol yang dicapai satu siklus lebih lambat atau
ketinggalan dari siklus lainnya. Sedangkan lead artinya harga maksimum atau nol
yamg dicapai satu siklus mendahului siklus lainnya
Tabel 1 berikut mengilustrasikan bagaimana gelombang suara (gelombang lain)
bercampur satu sama lain, hasilnya tergantung pada hubungan fasa nya.
Tabel 1. Ilustrasi gelombang suara bercampur satu sama lain
Penjumlahan sefasa Penjumlahan beda fasa Perbedaan Gelombang
180o
 Gelombang suara dalam fasa yang sama dijumlahkan menghasilkan gelombang
yang lebih kuat.
 Gelombang suara dengan fasa berlawanan, tertinggal 180o masing-masing
dijumlahkan menghasilkan nol. Ini banyak dijumpai pada kerja piranti
penundaan nois.
 Gelombang suara yang mempunyai hubungan fasa bervariasi menghasilkan
pengaruh suara yang berbeda.

Contoh gelombang suara dengan sifat bervariasi.


Wave Movement Wavelength Amplitudo Fasa Attenuation
50 10 0 0.002

150 10 0 0.002

50 20 0 0.002

50 20 0.5 0.002

50 40 0 0.007

Gambar 10. Gelombang suara dengan sifat bervariasi


Propagasi Gelombang
Perjalanan gelombang suara dalam udara sekitar 344 m/detik. Kecepatan
ini relatip kecil tergantung temperature, dan dalam kondisi ruang normal dapat
diabaikan. Panjang gelombang suara merupakan jarak antara pengulangan berturut-
turut dari bentukgelombang sebagai perjalanan suara melalui udara. Panjang
gelombang diekspresikan dalam persamaan berikut :
Panjang gelombang = kecepatan / frekuensi
λ= c/f
Dengan pengertian : c = kecepatan rambat gelombangsuara m/detik
f = frekuensi (Hertz)
λ= panjang gelombang (m)
Perioda (T) didefinisikan sebagai waktu yang diperlukan untuk satu siklus
bentuk gelombang T = 1/f. Untuk f = 1kHz, maka T = 1/1000 = 1 mdetik atau 0,001
detik dan λ= 344 / 1000 = 0,344 m
Suara terendah yang dapat didengar memiliki panjanggelombang 10 m dan
yang tertinggi mempunyai panjang gelombang sependek 20nm. Cakupan cukup
besar dan kita akan melihat ini memiliki perilaku suara yang tegas.

Gammbar 11. Aspek-aspek dasar gelombang sinus


Bentuk gelombang sinus merupakan dasar pembentukan dari semua sinyal
pembicaraan dan musik. Gambar 11 menunjukkan aspek-aspek dasar gelombang
sinus. Gelombang dapat mempunyai frekuensi sama, amplitudo dan sudut fasa
keduanya dapat berbeda. Amplitudo dan sudut fasa berhubungan antara
gelombang sinus ditentukan bagaimana kombinasi akustik dan elektrik.
Kombinasi gelombang sinus
Berdasarkan gambar 12. jika dua atau lebih sinyal gelombang sinus
mempunyai frekuensi sama dan amplitudo ditambahkan, didapatkan hasil sinyal
yang memiliki frekuensi sama dan amplitudo tergantung hubungan fasa dari
sinyal aslinya. Jika terdapat beda fasa 120o, menghasilkan amplitudo yang sama
seperti salah satu dari sinyal aslinya. Jika dikombinasikan dalam fasa yang sama
menghasilkan dua kali dari amplitudo dari salah satu sinyal asli. Untuk
perbedaan fasa antara 120o dan 240o menghasilkan sinyal yang selalu memiliki
amplitudo kurang dari salah satu dari sinyal aslinya. Jika kedua sinyal memiliki beda
fasa pasti 180oakan menghasilkan total nol.
Gambar 12. Kombinasi gelombang
Dalam rangkaian listrik sulit mempertahankan hubungan fasa yang
identik untuk semua komponen gelombang sinus dari sinyal yang lebih kompleks,
kecuali untuk kasus-kasus tertentu dimana sinyal dikombinasikan dengan
hubungan fasa 0o atau 180o. Rangkaian yang mempertahankan hubungan fasa
khusus (misal 45o) diluar lebar cakupan frekuensi jelas kompleks.

Gambar 13. Kombinasi dua pembangkit nooise acak


Cakupan lebar demikian, semua fasa yang dilewatkan menggeser jaringan
yang digunakan dalam pemrosesan sinyal akustik. Bila berkaitan dengan sinyal
kompleks seperti musik atau pembicaraan, satu hal yang harus dimengerti yaitu
konsep koherensi. Sinyal listrik diumpankan melalui penguat berkualitas tinggi.
Sebagian kecil sinyal mengalami distorsi, sinyal keluaran merupakan replika
sinyal masukan, kecuali untuk amplitudo. Kedua sinyal meski tidak identik,
dikatakan memiliki koheren (terpadu) tinggi. Jika sinyal dilewatkan melalui sebuah
amplifier yang kurang baik, maka akan didapatkan substansi perbedaan antara
masukan dan keluaran, dan koherensi tidak akan sebesar dengan penguat yang baik.
Jika diperbandingkan perbedaan sinyal secara total, terdapat keserupaan secara
acak dan keduanya dapat dikatakan tidakkoheren.
Bila dua sinyal yang tidak koheren ditambahkan, harga rms sinyal yang
dihasilkan dapat dihitung dengan menambahkan daya relatip dari kedua sinyal,
lebih baik dari pada tegangannya. Misal jika mengkombinasikan keluaran dari
pembangkit noise yang terpisah, masing-masing menghasilkan keluaran 1 volt
rms, pengukuran akan menghasilkan 1,414 volt rms ditunjukkan pada gambar 13.
Kombinasi Gelombang Sinus Tertunda
Jika dua sinyal cakupan lebar koheren dikombinasi dengan spesifikasi
perbedaan waktu antara keduanya ini lebih baik dari pada hubungan fasa yang
tetap. Beberapa frekuensi akan ditambahkan dan yang lain akan ditunda. Satu sinyal
yang sampai ditunda dan dikombinasi dengan sinyal original menghasilkan bentuk
filter comb, yang memasuki respon frekuensi sinyal sebagaimana ditunjukkan
dalam gambar 14. Penundaan dapat dicapai secara elektrikal melalui penggunaan
jaringan tunda yang melewatkan semua sinyal atau dengan pemroses digital.
Berkaitan dengan sinyal akustik di udara, tidak ada cara untuk menghindari
pengaruh penundaan dikarenakan kecepatansuara relatip lambat.

Gambar 14.A. kombinasi sinyal tertunda

Gambar 14.B. pengkombinasian dua sinyal koheren dengan penundaan


waktu konstan
b. Akustik Ruangan
Sebuah sistem Akustik harus memiliki 3 komponen, yaitu Sumber Suara,
Medium Penghantar Energi dan Penerima Suara. Apabila salah satu dari 3 hal
tersebut tidak ada, maka sistem tidak bisa disebut sebagai sistem akustik. Misalnya
saja, didalam sebuah ruangan yang dirancang sedemikian hingga seluruh
permukaannya berfungsi secara akustik, tidak akan menjadi ruang akustik apabila
tidak ada sumber suara yang dimainkan dalam ruangan tersebut atau tidak ada
penonton atau sensor penerima energi suara (microphone-red) yang berada didalam
ruangan tersebut. Jadi ke 3 komponen tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak
dapat dipisahkan.
Akustika Ruang merupakan kondisi audial yang nilainya ditentukan oleh
fungsi ruangan atau space itu sendiri. Misalnya, sebuah ruangan kelas memerlukan
kondisi akustik ruang yang berbeda dengan ruangan konser musik klasik atau musik
pop/rock. Perbedaan berdasarkan fungsi itu, kondisi akustik diimplementasikan
dalam bentuk: geometri ruangan dan material penyusun permukaan ruangan.
Geometri dan material ruangan inilah yang kemudian akan berinteraksi dengan
sumber suara yang dimainkan dalam ruangan tersebut, yang pada akhirnya diterima
oleh pendengar yang ada dalam ruangan, bisa orang yang memiliki telinga (live
listening) ataupun microphone sebagai simulator telinga (recording). Interaksi
ketiga komponen akustik ini ditunjukkan dengan sebuah fenomena yang disebut
sebagai transmisi, absorpsi, refleksi (termasuk diffusi) dan difraksi gelombang suara
yang dihasilkan sumber suara.
Dalam akustik ruangan merangkum semua problem penyebaran bunyi
dalam ruangan yang tertutup.Didalam ruang bebas yang absolut, bunyi menyebar
dari sumber bunyi berbentuk bola.Gambar 12 memperjelas hubungan
ini.Sumber bunyi membangkitkan pulsa bunyi. (Misal, lamanya4 detik),

Gambar 12. Rambatan bunyi


Dalam ruang bebasbunyi mencapai titik dengar H setelah beberapa saat.
Selain terlambat juga amplitudonya kecil. Intensitas bunyi menurun dibanding
dengan kuadrat jaraknya. Sedang bentuk pulsanya sama dengan pulsa sumbernya.
Pada Gambar 13 diperlihatkan, jika misalnya ada sebuah didinding
pantul,maka pada titik penerima (titik H) akan terdapat penjumlahan antara
bunyi langsung dengan bunyi dari lintasan tak langsung. Pada detik ke 6 dan
ke 8 terdapat penguatan bunyi. Hal ini memiliki efek baik, karena ada penaikan
level bunyi, tetapi juga menimbulkan keburukan,yaitu adanya gema (detik ke
8-10). Hal ini baik jika hanya beberapa derajat tertentu.
Untuk pidato dan musik cepat, gema yang panjang dapat mengaburkan
informasi. Untuk reproduksi pidato dalam ruangan dengan volume menengah

Gambar 13. Hubungan bunyi lintasanlangsung dan tak langsung.


dan untuk kejelasan informasi yang baik, maka waktu gema sekitar 0,8 detik.
Musik yang direproduksi dalam ruangan yang sangat sedikit waktu gema,
bunyinya akan “mati”. Gema akan memperbaiki kualitas musik dengan waktu
gema antara 1,5 sampai 2,5 detik. Pada Gambar 14 diperlihatkan waktu gema
untuk bermacam-macam ruangan.

Gambar 14. Waktu gema dalam keterpengaruhan dengan volume ruang


Dalam ruangan yang memiliki dinding paralel akan timbul pula gema
yang bergetar (Flutter Echo). Pada ruangan yang demikian, bunyi akan
berpantul bolak-balik. Untuk menghilangkan efek gema dalam ruangan, maka
digunakan bahan dinding yang dapat menyerap bunyi. Hanya sayangnya tidak ada
bahan yang dapat menyerap bunyi untuk keseluruhan daerah frekuensi. Maka
digunakan beberapa bahan yang kemudian dikombinasi. Terdapat dua grup bahan
penyerap bunyi.
Pertama, bahan berpori-pori, bahan ini seperti karpet, pelapis furnitur,tirai,
glass woll dan sebagainya. Pada bahan ini bunyi akan menerobos masuk dalam
poripori, semakin tinggi frekuensi semakin baik.
Kedua, bahan berosilasi, penggunaan kayu lapis, hardboard dan panel
kayu, dinding furnitur dan lainnya. Melalui beberapa permukaan datar dan licin
bunyi berfrekuesi tinggi akan dipantulkan.Pada frekuensi rendah bahan ini
dirangsang untuk bergetar.

2. Konsep Gelombang Suara dan Sistem Akustik Ruang


Bunyi terdengar, jika terpenuhi tiga syarat, yaitu:
1. Sumber bunyi
Sumber bunyi adalah semua benda yang bergetar dan menghasilkan suara
merambat melalui medium atau zat perantara sampai ketelinga. Contohnya berbagai
alat musik, seperti gitar, biola, piano, drum, terompet, dan seruling. Bunyi
dihasilkan oleh benda yang bergetar. Hal-hal yang membuktikan bahwa bunyi
dihasilkan oleh benda yang bergetar adalah : Ujung penggaris yang digetarkan
menimbulkan bunyi. Pada saat berteriak, jika leher kita dipegangi akan terasa
bergetar.Dawai gitar yang dipetik akan bergetar dan menimbulkan bunyi.Kulit pada
bedug atau gendang saat dipukul tampak bergetar.

2. Medium
Medium adalah zat perantara tempat merambatnya bunyi. Contohnya udara, air, dan
kayu. Tanpa medium perantara bunyi tidak dapat merambat sehingga tidak akan
terdengar. Berdasarkan penelitian, zat padat merupakan medium perambatan bunyi
yang paling baik dibandingkan zat cair dan gas.
3. Pendengar
Berdasarkan frekuensinya, gelombang bunyi dapat dibedakan menjadi tiga macam,
yaitu:

a. Gelombang infrasonik, yaitu suara dengan frekuensi terlalu rendah untuk dapat
didengar oleh telinga manusia. Frekuensi infrasonik di bawah 20 Hz berada
dalam rentang 17 Hertz sampai 0,001 Hertz. Rentang frekuensi ini adalah sama
dengan yang digunakan oleh seismometer untuk mendeteksi gempa bumi.
Gelombang infrasonik bercirikan dapat menjangkau jarak yang jauh dan dapat
melewati halangan tanpa kehilangan kekuatannya atau relatif kecil. Binatang
yang bisa mendengar bunyi infrasonik diantaranya: anjing, jangkrik, angsa, dan
kuda.

b. Gelombang audiosonik, yaitu gelombang bunyi yang mempunyai frekuensi


antara 20 Hz sampai 20.000 Hz. Yang bisa mendengar bunyi audiosonik
diantaranya adalah manusia.Telinga kita hanya dapat mendengar bunyi yang
mempunyai frekuensi tertentu. Bunyi yang dapat kita dengar dinamakan bunyi
audio (Audiosonik). Bunyi audio (audiosonik) mempunyai frekuensi antara 20
Hz sampai 20.000 Hz. Jadi, kita akan dapat mendengar suatu bunyi berkisar 20
Hz – 20.000 Hz. Bunyi di bawah 20 Hz atau di atas 20.000 Hz tidak dapat kita
dengar. Namun beberapa orang yang memiliki pendengaran tajam dapat saja
mendengar bunyi dengan frekuensi di bawah 20 Hz atau di atas 20.000 Hz. Hal
itu sebagai pengecualian saja. seiring bertambahnya usia, kemampuan
pendengaran manusia berkurang, apalagi kalau sering mendengar suara yang
bising dan gaduh, misalnya suara mesin pabrik, kendaraan bermotor, suara
pesawat atau konser-konser musik

c. Gelombang ultrasonik, yaitu suara atau getaran dengan frekuensi yang terlalu
tinggi untuk bisa didengar oleh telinga manusia, yaitu kira-kira di atas 20
kiloHertz. Hanya beberapa hewan, seperti lumba-lumba menggunakannya untuk
komunikasi, sedangkan kelelawar menggunakan gelombang ultrasonik untuk
navigasi. Dalam hal ini, gelombang ultrasonik merupakan gelombang ultra (di
atas) frekuensi gelombang suara (sonik).

Gelombang ultrasonik dapat merambat dalam medium padat, cair dan gas.
Reflektivitas dari gelombang ultrasonik ini di permukaan cairan hampir sama
dengan permukaan padat, tapi pada tekstil dan busa, maka jenis gelombang ini
akan diserap.

Frekuensi yang diasosiasikan dengan gelombang ultrasonik pada aplikasi


elektronik dihasilkan oleh getaran elastis dari sebuah kristal kuarsa yang
diinduksikan oleh resonans dengan suatu medan listrik bolak-balik yang
dipakaikan (efek piezoelektrik). Kadang gelombang ultrasonik menjadi tidak
periodik yang disebut derau (noise), dimana dapat dinyatakan sebagai
superposisi gelombang-gelombang periodik, tetapi banyaknya komponen adalah
sangat besar. Kelebihan gelombang ultrasonik yang tidak dapat didengar,
bersifat langsung dan mudah difokuskan. Jarak suatu benda yang memanfaatkan
delay gelombang pantul dan gelombang datang seperti pada sistem radar dan
deteksi gerakan oleh sensor pada robot atau hewan.

Hewan-hewan tertentu, seperti anjing, kucing, dan lumba-lumba dapat


mendengar gelombang ultrasonik. Kelelawar dapat menghasilkan dan
mendengar frekuensi setinggi 100.000 Hz untuk mengetahui posisi makanan
dan menghindari benda-benda saat terbang di kegelapan. Gelombang ultrasonik
digunakan pada sonar di samping pada diagnosis kesehatan dan pengobatan.
Penggalan Materi 2
Langkah-Langkah Pengukuran Gelombang Suara Dan Dimensi Sistem Akustik
Ruang
Terbangkitnya bunyi
Siapkan alat yang dibutuhkan seperti generator fungsi (FG) Z0 = 50 Ω, CRO dan
loudspeaker 5” dengan ring karet

Cara 1
1. Pada FG →Function, set pada DC atau kalau tidak ada, tetap pada SINUS dengan
amplitudo minimum dan attenuator maksimum.
2. Atur knop DC-offset pada 0, masukkan saklar DC-offset
3. Atur CRO, masukan pada DC, V/div=0,1V
4. Atur knop DC-offset pada 0, naikkan perlahan-lahan kearah +, hingga pada CRO
tertampil tegangan 0,5V
5. Perhatikan membran loudspeaker
a. Apakah membran maju atau mundur, saat pengaturan knop DC-offset dari 0 ke
0,5V?
b. Setelah proses (1), apakah membran bergerak?
c. Apakah ada bunyi dari membran?
Cara 2
1. Pada FG → Amplitudo output set pada 30% Function, pada SINUS. Frekuensi
paling rendah (0Hz). V/D dan T/D pada CRO menyesuaikan
2. Atur frekuensi perlahan dari 0Hz ke 100Hz
3. Perhatikan membran, catat kejadiannya!
Penggalan Materi 3
Siswa disuruh mempraktekan sesuai dengan urutan langkah kerja
E. Rujukan
Sri waluyanti dkk. 2008. Teknik Audio Video, Kelas XII Semester I. Direktorat Pembina
SMK
Hendro Hermanto. 2016. Perencanaan sistem audio. Jakarta: Kementerian Pendidikan &
Kebudayaan.
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
Gelombang Suara dan Sistem Akustik Ruang
Nama Kelompok :
Nama Siswa :
Kelas :

A. Tujuan Pembelajaran
1. Pengetahuan
a. Produk
1) Secara mandiri tanpa membuka bahan ajar, siswa dapat menjelaskan
pengertian gelombang suara dan sistem akustik ruang dengan mengerjakan
soal terkait di LP 3 minimal nilai sama dengan KKM
2) Secara mandiri tanpa membuka bahan ajar, siswa dapat mendefinisikan
macam-macam gelombang suara dan sistem akustik ruang dengan
mengerjakan soal terkait di LP 3 minimal nilai sama dengan KKM
b. Proses
Siswa diharapkan dapat menjelaskan langkah-langkah pengukurangelombang
suara dan dimensi sistem akustik ruangdengan mengerjakan evaluasi terkait di LP
4 minimal nilai sama dengan KKM
2. Keterampilan
Dengan menggunakan jobsheet siswa dapat mempraktekkan pengukurangelombang
suara dan dimensi sistem akustik ruangsesuai rincian tugas kinerja di LP 5 minimal
nilai sama dengan KKM
B. Kompetensi Dasar
3.1 Memahamigelombang suara dan sistem akustik ruang
4.1 Mengukur gelombang suara dan dimensi sistem akustik ruang
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Pengetahuan
a. Produk:
3.1.1 Menjelaskan Pengertian Gelombang Suara dan Sistem Akustik Ruang
3.1.2 Mendefinisikan Macam-MacamGelombang Suara dan Sistem Akustik
Ruang
b. Proses:
3.1.3 Menjelaskan Langkah-Langkah PengukuranGelombang Suara dan
Dimensi Sistem Akustik Ruang
2. Keterampilan
Mempraktekkan PengukuranGelombang Suara Dan Dimensi Sistem Akustik Ruang

D. Langkah Pembelajaran
Identifikasikan macam-macamgelombang suara dan sistem akustik ruang, kemudian
kerjakan soal berikut ini dengan menuliskan deskripsi hasil identifikasi sebagai ciri-ciri
masing-masinggelombang suara dan sistem akustik ruang
b
lo
d
r
k
m
e
t
is
g
n
a
u
ti
Namagelombang
suara dan sistem
akustik ruang
Gelombang
audiosonic

Gelombang
ultrasonic

Gelombang
infrasonic

Sistem Akustik
Ruangan

E. Diskusi
Deskripsi ciri-ciri masing-masinggelombang suara dan
sistem akustik ruang

Buatlah kelompok 3-4 orang, diskusi cara pengukuran gelombang suara dengan alat
praktik sederhana.
F. Peta Konsep

G. Daftar Pustaka
Sri waluyanti dkk. 2008. Teknik Audio Video, Kelas XII Semester I. Direktorat
Pembina SMK.
Hendro Hermanto. 2016. Perencanaan sistem audio. Jakarta: Kementerian Pendidikan
& Kebudayaan
KUNCI JAWABAN LKPD
1. Identifikasikan macam-macam gelombang suara dan sistem akustik ruang, kemudian
kerjakan soal berikut ini dengan menuliskan deskripsi hasil identifikasi sebagai ciri-ciri
masing-masinggelombang suara dan sistem akustik ruang

Namagelombang
Deskripsi ciri-ciri masing-masinggelombang suara dan
suara dan sistem
sistem akustik ruang
akustik ruang
Gelombang Bunyi audio (audiosonik) mempunyai frekuensi antara 20 Hz sampai 20.000
audiosonic Hz

Gelombang Ultrasonik adalah suara atau getaran dengan frekuensi yang terlalu tinggi
ultrasonic untuk bisadidengar oleh telinga manusia, yaitu kira-kira di atas 20 kiloHertz

Infrasonik adalah suara dengan frekuensi terlalu rendah untuk dapat didengar
Gelombang
oleh telinga manusia. Infrasonik berada dalam rentang 17 Hertz sampai 0,001
infrasonic Hertz.

Sistem Akustik cara menata suatu ruang agar suara tidak terjadinya gangguan suara pada
Ruangan ruangan-ruangan seperti hall, panggung, auditorium, atau studio

2. Hasil diskusi cara pengukuran gelombang suara dengan alat praktik sederhana
Alat yang disiapkan batang penggaris mika 30 cm

Jepit penggaris dengan ibu jari


tangan kiri di bibir meja, tarik
ujung atas dengan jari sejauh 4 cm,
dan yang kedua 2 cm

Percobaan selanjutnya panjang pernggaris diturunkan


menjadi 15 cm saja diatas meja, tarik ujung penggaris
sejauh 4 cm
Lampiran 2. Rubrik penilaian
Tabel Spesifikasi Lembar Penilaian

Indikator LP dan Butir Soal Kunci LP dan


Butir Soal
Sikap Prilaku Karakter LP1 Deskripsi
Sikap Sosial LP2
Produk: LP 3 Produk Kunci LP 1 Produk
1. Menjelaskan Pengertian Gelombang Butir 1, 2, 3, 4, Butir 1, 2, 3, 4,
Suara Dan Sistem Akustik Ruang.
2. Mendefinisikan Macam-Macam
Gelombang Suara Dan Sistem Butir 5, 6, 7, 8, 9 Butir 5, 6, 7, 8, 9
Akustik Ruang

Proses:
Menjelaskan Langkah-Langkah LP 4 Proses: RTK Dipercayakan
PengukuranGelombang Suara Dan 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, kepada judgement
Dimensi Sistem Akustik Ruang 9, 10 Penilai/Guru
Keterampilan:
Mempraktekkan PengukuranGelombang LP 5 Keterampilan: Dipercayakan
Suara Dan Dimensi Sistem Akustik RTK 1, 2, 3, 4, 5, 6, kepada judgement
Ruang. 7, 8, 9 dan 10 Penilai/Guru
Siswa: Kelas: Tanggal:

LP 1: Format Penilaian Sikap Prilaku Karakter

Petunjuk:
Untuk setiap sikap berikut ini, beri penilaian atas siswa siswa dengan mengguna-kan skala
berikut ini:
Skor Perolehan
Aspek Sikap /ranah Non- Believe (B) Evaluation (E)
instruksional/ (Attitude) (Preferensi (Oleh Guru/
No
oleh Peserta mentor)
didik ybs.)
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 Kedisiplinan
2 Kejujuran
3 Kerja sama (Peduli)
4 Responsif terhadap informasi
5 Tanggung jawab
6 Memecahkan masalah
7 Kemandirian (Pro-aktif)
8 Ketekunan (berkesinambungan)

Nilai Attitude( NAt )=


∑ (Bn + E n) × S
max
(5+ 5)×n max

Keterangan:
Bn dan En skor B dan E pada aspek sikap ke n

n max= banyaknya aspek sikap = 8

Smax = Skor maksimum 100 atau sesuai dengan ketetapan tertentu

Peserta didik dapat mengisi skor diri sendiri terlebih dahulu, kemudian diserahkan kepada
guru/mentor untuk diisi dan diolah nilai NAt

Air Hangat, 2019


Pengamat,

( )
DESKRIPSI PENETAPAN SKOR SIKAP (ATTITUDE)
Deskripsi Skor
No Komponen
5 4 3 2 1
1 Kedisiplinan Mentaati Mentaati semua Mentaati Peraturan kerja Peraturan
semua pe-raturan kerja semua kadang-kadang kerja sering
peraturan secara konsisten peraturan dilanggar meski- dilanggar
kerja secara dengan sedikit kerja dengan pun diawasi meskipundia
konsisten pengawasan dari penga-wasan wasi
tanpa guru guru
instruksi dan
pengawasan
guru
2 Kejujuran Selalu jujur Jujur selama Kadang- Kadang-kadang Sering tidak
diawasi kadang jujur tidak jujur jujur
walaupun diawasi walaupun
diawasi
3 Kerja sama (Peduli) Dapat Bisa bekerjasama Dapat Hanya dapat Tidak dapat
bekerjasama dengan group bekerjasa-ma bekerjasama bekerjasama
dengan tertentu tanpa dalam group dengan guru
semua pihak pengawasan kerja selama
(sesama diawasi guru
teman
maupun
guru,
pegawai)
4 Responsif terhadap Respon Respon Kadang- Respon Kurang
informasi terhadapakse terhadapakses kadang terhadapakses mampu
s informasi informasi tapi respon dalam informasi baru mengakses
dan kurang mencari tetapi terlambat informasi
memanfaat- memanfaatkannya informasi baru
kannya baru
5 Tanggung jawab Dapat Bertanggungjawab Kadang Bertanggungjawab Kurang
bertanggung tetapi hanya kadang selama bertanggung-
jawab dalam sebagian saja bertanggung- menguntungkan jawab pada
segala jawab jika dan diawasi kewajibannya
kewajiban diawasi
6 Memecahkan Dapat Dapat Dapat Dapat Semua
masalah memecahkan memecahkan memecahkan memecahkan masalah
masalah masalah dengan sebagian sebagian masalah diselesaikan
dengan baik baik atas besar walau tanpa selalu dengan
tanpa bimbingan masalah bimbingan bimbingan
bimbingan tanpa
Semua bimbingan
7 Kemandirian (Pro- Dapat Dapat belajar Kadang Kadang kadang Kurang
aktif) belajar sendiri dengan kadang dapat mandiri jika mampu
sendiri tanpa pengawasan guru belajar diawasi bekerja
pengawasan mandiri mandiri
guru
8 Ketekunan Tekun tanpa Tekun selama Kadang Kadang kadang Kurang tekun
(berkesinambungan) harus dibimbing kadang tekun kurang tekun walau
dibimbing walau dibimbing dibimbing
Siswa: Kelas: Tanggal:

LP 2 : Format Pengamatan Sikap Sosial

Petunjuk:
Untuk setiap keterampilan sosial berikut ini, beri penilaian atas keterampilan sosial siswa
dengan menggunakan skala berikut ini:

Format Pengamatan Keterampilan Sosial

Memerlukan
Rincian Tugas Menunjukkan Memuaskan Sangat baik
No perbaikan
Kinerja (RTK) kemajuan (C) (B) (A)
(D)

1 Bertanya

Menyumbang ide atau


2
pendapat

Menjadi pendengar
3
yang baik

4 Berkomunikasi

Keterangan;
D = Memerlukan perbaikan
C =Menunjukkan kemajuan
B =Memuaskan
A =Sangat Baik

Air Hangat, 2019


Pengamat,

( )
Nama : NIS : Tanggal :
LP3 : Produk
1. Jelaskan secara tertulis pengertian gelombang bunyi
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
........................................................................................

2. Jelaskan secara tertulis sifat gelombang bunyi


................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
........................................................................................

3. Jelaskan secara tertulis pengertian resonansi


................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
........................................................................................

4. Jelaskan secara tertulis pengertian interferensi


................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
........................................................................................

5. Jelaskan secara tertulis pengertian akustik ruang


................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
........................................................................................

6. Jelaskan secara tertulis macam-macam gelombang bunyi


................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
........................................................................................

7. Jelaskan secara tertulis tentang gelomabng infrasonic.


................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
.........................................................................................
8. Jelaskan secara tertulis tentang gelombang ultrasonik
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
..........................................................................................
9. Jelaskan secara tertulis tentang audiosonic
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
..........................................................................................
Kunci LP3 : Produk
1. Jelaskan secara tertulis pengertian gelombang bunyi
Jawab:
Gelombang bunyi adalah gelombang longitudinal yang terjadi karena adanya rapatan dan
renggangan medium baik gas, cair, maupun padat
2. Jelaskan secara tertulis sifat gelombang bunyi
Jawab :
Dapat di pantulkan, di biaskan, di padukan, dilenturkan
3. Jelaskan secara tertulis pengertian resonansi
Jawab:
peristiwa turut bergetarnya suatu benda karena pengaruh getaran lainnya
4. Jelaskan secara tertulis pengertian interferensi
Jawab:
Gelombang baru tersebut memiliki amplitudo yang berbeda, karena suatu saat
keduanya saling menjumlahkanterkadang saling mengurangkan
5. Jelaskan secara tertulis pengertian akustik ruang
Jawab :
cara menata suatu ruang agar suara tidak terjadinya gangguan suara pada ruangan-
ruangan seperti hall, panggung, auditorium, atau studio
6. Jelaskan secara tertulis macam-macam gelombang bunyi
Jawab:
Gelombang audiosonic, gelombang ultrasonic, dan gelombang infrasonic
7. Jelaskan secara tertulis tentang gelomabng infrasonic
Jawab :
suara dengan frekuensi terlalu rendah untuk dapat didengar oleh telinga manusia. Infrasonik
berada dalam rentang 17 Hertz sampai 0,001 Hertz
8. Jelaskan secara tertulis tentang gelombang ultrasonik
Jawab :
Ultrasonik adalah suara atau getaran dengan frekuensi yang terlalu tinggi untuk bisadidengar oleh
telinga manusia, yaitu kira-kira di atas 20 kiloHertz
9. Jelaskan secara tertulis tentang audiosonic
Jawab :
Bunyi yang dapat kita dengar dinamakan bunyi audio (Audiosonik).Bunyi audio
(audiosonik) mempunyai frekuensi antara 20 Hz sampai 20.000 Hz
10.
Nama : NIS : Tanggal :
LP4 : Proses
Prosedur:

1. Guru meminta siswa menyebutkan proses terjadinya gelombang bunyi dan sistem akustik
ruang
2. Penentuan skor kinerja siswa mengacu pada Format Assessmen Kinerja pada tabel
3. Berikan format ini kepada siswa sebelum assessmen dimulai
4. Siswa diijinkan mengakses kinerja mereka sendiri dengan menggunakan format yang
tersedia
Format Assessmen Kinerja Proses
Skor Assesmen
Skor
No Rincian Tugas Kinerja Oleh Siswa Oleh
Maksimum
Sendiri Guru
Langkah kinerja proses pengukuran
gelombangSuara Dan Dimensi Sistem Akustik
Ruang
1 Siswa menyebutkan alat yang digunakan untuk 16,6
mengukur gelombang suara.
2 Siswa menyebutkan langkah penyusunan 16,6
rangkaian untuk pengukuran gelombang suara.
3 Siswa menyebutkan langkah penggunaan alat 16,6
pengukuran gelombang suara
4 Siswa menyebutkan langkah pembacaan nilai 16,7
gelombang suara pada alat
5 Siswa menyebutkan fungsi dari setiap alat yang 16,7
digunakan.
6 Siswa menyebutkanpenentuan jenis gelombang 16,8
suara
Skor Total 100

Padang, 2019

Siswa Guru,

( ) ( )
Nama : NIS : Tanggal :

LP5 : Keterampilan
Prosedur:

1. Siapkan alat untuk digunakan masing-masing siswa


2. Tugasi siswa mengukur gelombang suara.
3. Penentuan skor kinerja siswa mengacu pada Format Assessmen Kinerja pada tabel
4. Berikan format ini kepada siswa sebelum assessmen dilakukan
5. Siswa diijinkan mengakses kinerja mereka sendiri dengan menggunakan format ini

Format Assessmen Kinerja Keterampilan

Skor Assesmen
Skor
No Rincian Tugas Kinerja Oleh Siswa
Maksimum Oleh Guru
Sendiri
Langkah kinerja pengukuran
gelombang suara dan dimensi ruang
akustik
1 Membuat rangkaian pengukur gelombang
16,6
suara
2 Menentukan fungsi dari setiap komponen 16,7
3 Menghidupkan rangkaian pengukur
16,6
gelombang suara
4 Membaca alat ukur untuk menentukan
16,6
nilai gelombang suara
5 Mengoperasikan alat pengukuran nilai
16,7
gelombang suara
6 Menentukan nilai dari angka yang terbaca
16,8
dari gelombang suara
Skor Total 100

Padang, 2018

Siswa Guru

( ) ( THOHIRI,S.Pd )

Anda mungkin juga menyukai