PENGERTIAN AKUSTIK
TEORI AKUSTIK
K ata akustik berasal dari bahasa Yunani ”akuostikos” yang berarti, segala sesuatu yang
bersangkutan dengan pendengaran pada suatu kondisi ruang yang dapat mempengaruhi mutu
bunyi. Akustik mempunyai ruang lingkup yang sangat luas dan menyentuh ke hampir semua segi
kehidupan manusia. Akustik lingkungan adalah menciptakan suatu lingkungan, dimana kondisi
ideal disediakan, baik dalam ruang tertutup maupun di udara terbuka.
Faktor – faktor yang mendasari masalah akustik adalah
1. Sumber suara
2. Perambatan suara
3. Penerimaan suara
4. Intensitas suara
5. Frekuensi suara
Faktor – faktor lain yang juga ikut mempengaruhi keberhasilan tata suara didalam ruang antara
lain faktor konstruksi bangunan, kualitas dan sifat bahan serta kondisilingkungan.
PERKEMBANGAN AKUSTIK AUDITORIUM
Maksud dan tujuan pengaturan ini agar penonton dapat sedekat mungkin dengan panggung,
sehingga dialog dapat didengar dan ekspresi muka aktor dapat terlihat. Contoh teater yang masih
ada sampai saat ini antara lain teater berbentuk semi-elliptical di Herodes Atticus-Athena, yang
bentuknya didesain dengan menggunakan banyak permukaan pantul di sekeliling panggung
untuk memperkuat intensitas bunyi asli.
Parameter Akustik antara lain :
1. Bunyi
2. Frekuensi
3. Desibel
4. Reverberation time (RT)
BAB II AKUSTIK
Keterangan :
y = konstanta Laplace
R = tetapan umum gas (8,31 J/mol K)
Keterangan :
E = modulus Young zat padat (N/m^3)
ρ = massa jenis zat padat (kg/m^2)
Kebisingan adalah suara ditempat kerja Nilai ambang batas untuk kebisingan di
berubah menjadi salah satu bahaya kerja tempat kerja adalah intensitas tertiggi dan
(occupational hazard) saat keberadaannya merupakan rata-rata yang masih diterima
dirasakan mengganggu atau tidak diinginkan tenaga kerja tanpa menghilangkan daya
secara fisik dan psikis yang akan menjadi dengar yang tetap untuk waktu terus menerus
polutan bagi lingkungan sehingga disebut tidak lebih dari 8 jam sehari atau 40 jam
polusi lingkungan yang disebabkan oleh suara. perminggu.
Pengaruh Paparan Bising Terhadap
Jenis –jenis kebisingan : Kesehatan Pekerja
Menurut Buchari, kebisingan dibagi menjadi 4 Secara umum kebisingan ada dua berdasarkan
jenis yaitu : tinggi rendahnya, yaitu :
1. Kebisingan yang kontinyu dengan 1. Pengaruh kebisingan intensitas tinggi (di
spektrum frekuensi yang luas, misalnya atas NAB)
mesin-mesin, dapur pijar, dll. a. Pengaruh kebisingan intensitas
2. Kebisingan yang kontinyu dengan tinggi terjadinya kerusakan pada indera
spektrum frekuensi yang sempit, misalnya pendengaran yang dapat menurunkan
gergaji serkuler, katup gas, dll. pendengaran baik bersifat sementara maupun
3. Kebisingan terputus-putus permanen.
(intermitten/interuted noise) adalah b. Pengaruh kebisingan akan sangat
kebisingan dimana suara mengeras dan terasa apabila jenis kebisingannya terputus-
kemudian melemah secara perlahan-lahan, putus dan umbernya tidak diketahui
misalnya lalu lintas, suara kapal terbang c. Secara fisiologi, kebisingan dengan
dilapangan udara. intensitas tinggi dapat menyebabkan gangguan
kesehatan
Berdasarkan pengaruh terhadap
manusia , diabgi atas : d. Reaksi masyarakat, apabila
kebisingan akibat dari suatu proses produksi
1. Bising yang mengganggu (irritatingnoise) demikian hebatnya, sehingga masyarkat protes
2. Bisng yang menutupi (masking noise) agar kegiatan dihentikan.
3. Bising yang merusak (damaging/injurious 2. Pengaruh kebisingan intensitas rendah (di
noise) bawah NAB)
a. Stres menuju keadaan cepat marah,
Pengukuran Kebisingan sakit kepala, dan gangguan tidur
b. Gangguan reaksi psikomotorik
c. Kehilangan konsentrasi
Metode pengukuran akibat kebisingan dilokasi d. Gangguan konsentrasi antara lawan
kerja, yaitu : bicara
1. Pengukuran dengan titik sampling e. Penurunan performasi kerja
2. Pengukuran dengan peta kontur
BAB V AKUSTIK
KEBISINGAN LINGKUNGAN
Pengendalian Kebisingan
1. Eliminasi
merupakan suatu pengendalian risiko yang bersifat permanen dan harus dicoba untuk
diterapkan sebagai pilihan prioritas utama.
2. Subtitusi
pengendalian ini untuk menggantikan bahan/peralatan dengan yang lebih aman, sehingga
pemaparan selalu dalam batas yang masih bisa ditoleransi
3. Engenering Control
merupakan merubah struktur objek kerja untuk mencegah terpapar kepada potensi bahaya
4. Isolasi
merupakan pengendalian risiko dengan cara memisahkan seseorang dari objek kerja.
5. Pengendalian Administratif
dengan menyediakan suatu sistem kerja yang dapat mengurangi kemungkinan seseorang
terpapar bahaya.
6. Alat Pelindung Diri
merupakan sarana pengendalian yang digunakan untuk jangka pendek dan bersifat
sementara.
BAB VI AKUSTIK
PANEL AKUSTIK
1. Reaksi serap
reaksi serap terjadi akibat turut
bergetarnya material terhadap gelombang
suara yang sampai pada permukaan
material tersebut. Getaran suara yang
sampai dipermukaan turut menggetarkan
partikel dan pori-pori udara pada material
tersebut. Sebagian dari getaran tersebut
terpantul kembali ke ruangan, sebagian
berubah menjadi panas dan sebagian
diteruskan kebidang lain.
2. Reaksi pantulan
dalam ruang kosong apabila
menepuk tangan dan mendengar suara
pantulan setelah menepuk tangan. Suara
pantulan terjadi berkali-kali dengan waktu
dan bunyi yang tidak teratur. Cara
mengatasi suara pantulan adalah dengan
meletakkan panel akustik yang berfungsi
sebagai penyerap suara yang tidak
diinginkan atau diffuser yang
menyebarkan energi pantulan ke berbagai
arah dan akan meniadakan pantulan suara.
3. Reaksi Sebar atau Ditembuskan
(transmission)
salah satu solusi akustik yang
terbaik adalah meletakan panel serap dan
sebar (difusi) pada bidang pantul paralel.
Panel sebar mengubah energi suara dari
satu arah dan satu besaran menjadi
beberapa arah dengan beberapa besaran.
BAB VI AKUSTIK
PANEL AKUSTIK