PENGANTAR ARSITEKTUR
DOSEN : Dr.Ir.Hj. R.A. Retno Hastijanti, MT
Dalam mengembangkan bentuk Arsitektural kita bisa menggunakan 4 cara yang spesifik, yang dalam hal ini bis
a juga dikatakan sebagai 4 kategori proses desain arsitektural.
Keempat cara ini terdiri dari :
a. Canonic (Kanonik)
b. Analogy (Analogi)
c. Methaphor (Metafora)
d. Mimetic (Mimesis).
CANONIC (KANONIK)
Pengertian
Pendekatan perancangan yang didasarkan pada berbagai aspek tertentu seperti aspek geo
metrika objek, sistem proporsi, modul, tatanan massa yang semuanya mengarah pada ket
eraturan sebagai dasar perancangan.
Pengertian canonic design adalah disain yang menggunakan sumbu – sumbu grid yang m
embentuk suatu modul disain & kontruksi. Setelah bentuk dan ukuran ruang tercipta baru
kemudian menggunakan sistem proporsi yang diinginkan.
Dalam buku Design in Architecture: Architekcture and the Human Sciences disebutkan b
ahwa dalam desain kanonik selalu ada suatu acuan, aturan, maupun komponen penting y
ang sudah ditetapkan sejak dulu dan aturan-aturan ini cenderung tidak fleksibel/harus dip
atuhi.
1. Süleymaniye Mosque - Turki
2. Lotus Temple - India
3. Pantheon
ANALOGY (ANALOGI)
Pengertian
Analogi desain merupakan desain yang didasarkan atas analogi tertentu. Analogi yang di
gunakan bisa menggunakan hal – hal dalam arsitektur atau diluar arsitektur misalnya ben
tuk-bentuk alam. Atau bisa dijelaskan sebagai upaya desain yang berangkat dari suatu “P
engibaratan/Pengandaian” . Dalam hal ini objek ( arsitektur atau elemen arsitektur tertent
u ) diibaratkan sebagai suatu hal yang spesifik. Untuk itu perlu dibedakan antara yang dia
nalogkan dengan analognya. Yang dianalogkan menunjukkan pada objek yang akan dides
ain, sementara analognya adalah objek yang menjadi sumber pengibaratan.
Menara Api - Dubai
L’Hemispheric at City of Art and Science, Valencia, S
pain – Santiago Calatrava L’ Hemispheric
Konsep analogi yang dimunculkan oleh sang
arsitek, Santiago Calatrava, adalah bola mata.
Konsep in tidak hanya diterapkan untuk bentuk
saja namun juga struktur, material hingga
fasad.
Konsep bola mata untuk mendasari bentuk
bangunan
Penggambaran Calatrava akan konsepnya
begitu jelas sehingga bangunan benar-benar
menyerupai mata. Bagian atas bangunan
membentuk setengah elips dan sebuah kubah
ditengahnya.
John Wax Building – Frank Lloyd Wright
Pada bangunan ini, terdapat elemen-elemen
yang dianalogikan dengan bunga water lily,
yaitu pada bagian kolomnya. Pada bagian atas
kolom dibentuk lingkaranlingkaran yang lebar
sehingga menyatu dari satu kolom ke kolom
lain, dan terbentuk langit-langit yang dapat
dianalogikan sebagai bentuk daun pada bunga
water lily. Sedangkan kolom-kolom diibaratkan
seperti tangkai bunga water lily. Selain itu, ada
pula yang memahami bentuk kolom pada
bangunan John Wax Building berasal dari
analogi jamur dengan bagian atas yang melebar
dan tangkai seperti tangkai jamur.
Cottbus Library - Herzog and De Meuron
Secara kasat mata, apabila dilihat dari atas,
bangunan perpustakaan ini seperti amoeba
berukuran raksasa, dengan sisi melengkung-
lengkung tanpa sudut. Hal ini dimaksudkan
agar dapat menyesuaikan dengan suasana
lansekapnya sehingga dapat menciptakan ruang
publik di sekitar bangunan.
METHAPHOR (METAFORA)
Pengertian
Metafora merupakan bagian dari gaya bahasa yang digunakan untuk menjelaskan sesuatu
melalui persamaan dan perbandingan. Metafora dalam Arsitektur adalah kiasan atau ungk
apan bentuk, diwujudkan dalam bangunan dengan harapan akan menimbulkan tanggapan
dari orang yang menikmati atau memakai karyanya.
Metafora atau kiasan pada dasarnya miirp dengan konsep analogi dalam arsitektur, yaitu
menghubungkan di antara benda-benda. Tetapi hubungan ini lebih bersifat abstrak ketim
bang nyata yang biasanya terdapat dalam metode analogi bentuk. Perumpamaan adalah
metafora yang menggunakan kata-kata senada dengan “bagaikan” atau “seperti” untuk m
engungkapkan suatu hubungan.
Metafora adalah suatu cara memahami suatu hal, seolah hal tersebut sebagai suatu hal
yang lain sehingga bisa mempelajari pemahaman yang lebih baik dari suatu topik dala
m pembahasan. Singkatnya adalah menerangkan suatu subyek dengan subyek lain dan
berusaha melihat suatu subyek sebagai suatu hal yang lain.
James C. Snyder dan Anthony J. Cattanese
dalam “Introduction of Architecture”
Metafora sebagai kode yang ditangkap pada suatu saat oleh pengamat, yang diperoleh
dari suatu obyek dengan mengandalkan obyek lain. Misalnya bagaimana melihat suatu
bangunan sebagai suatu yang lain karena adanya unsur yang mirip.
Geoffrey Broadbent
1995 dalam buku “Design in Architecture”
Metafora pada arsitektur ialah suatu metode kreatifitas yang ada pada desain spektrum
sang perancang
The Botta Berg Oase
Karya Mario Botta
The Botta Berg Oase adalah karya arsitek
Mario Botta di Arosa-Switzerland. Karya ini
menunjukkan metafora tentang hakikat
tubuh dan semesta. Bangunan ini berfungsi
sebagai Spa center yang terletak di suatu
kawasan pegunungan di Switzerland. Di
sekelilingnya terdapat hutan pinus dan
cemara.
Jewish Museum
Daniel Libeskind
Jewish Museum di Berlin yang dirancang
oleh Daniel Libeskind. Dalam
perancangannya, arsitek Daniel Libeskind
menekankan filosofi bahwa “Yang
terpenting dari segala hal adalah bagaimana
Anda mendapatkan pengalaman dari ruang
itu sendiri. Ini yang membuat orang
berusaha memunculkan segala macam
intepretasi.”
Museum Tsunami
Ridwan Kamil
Konsep besar museum ini yaitu “Rumoh
Aceh as a ascape hill”. Ridwan Kamil
mengibaratkan museum sebagai rumah
panggung yang mampu menyelamatkan
para penduduk Aceh bila sewaktu-waktu
terjadi Tsunami. Di bagian dalam museum
juga menceritakan dan mengajak kita untuk
dapat merasakan suasana saat terjadi
Tsunami di Aceh.
MIMETIC (MIMESIS)
Pengertian