Anda di halaman 1dari 3

Bangunan Analogi

Analogi merupakan salah satu pendekatan bentuk yang digunakan dalam dunia arsitektur.
Pendekatan analogi dapat dikatakan berhasil jika pesan yang ingin disampaikan atau objek yang
dianalogikan dapat dimengerti oleh mayoritas orang. Dalam konsep analogi, hal yang terpenting
adalah persamaan antara bangunan dan objek yang dianalogikan. Maksud persamaan ini adalah
pesan yang akan disampaikan nantinya. Bukan benar-benar bentuk atau pun ukuran bangunan yang
serupa.

Konsep analogi sendiri terdiri dari berbagai macam kategori berdasarkan tipe analogi yang
digunakan. Berikut ini adalah macam-macam dari konsep analogi, yaitu :

 Analogi Personal (Personal Analogy)

Yang dimaksudkan oleh analogi personal adalah seorang arsitek yang membayangkan atau
mengandaikan dirinya sendiri sebagai bagian dari permasalahan yang ada di dalam desain sebuah
arsitektur. Hal ini dimisalkan seperti sang arsitek yang seolah-olah membayangkan dirinya sebagai
bangunan yang menghadap ke suatu arah tertentu, bagaimana respon yang akan diterimanya
terhadap cahaya matahari yang datang.

 Analogi Langsung (Direct Analogy)

Direct analogy atau analogi langsung ialah analogi yang paling mudah dimengerti atau dipahami bagi
orang-orang lain dibandingkan dengan tipe analogi lainnya. Dengan analogi ini, arsitek akan
menyelesaikan permasalahan desain berdasarkan fakta dari cabang-cabang ilmu lain.

 Anaolgi Simbolik (Symbolic Analogy)

Analogi simbolik adalah analogi dimana sang arsitek menyelesaikan permasalahan desain dengan
cara menyisipkan makna tertentu secara tersirat. Analogi ini dapat dikatakan sebagai bentuk analogi
tidak langsung.

Dari tiga macam analogi diatas, sudah banyak bangunan yang dihasilkan dan dirancang oleh seorang
arsitek. Apa saja sih contoh bangunan yang dikatakan sebagai bangunan analogi? Berikut ini adalah
deretan contoh bangunan analogi, yakni :

1. Menara Eiffel, Prancis

Well, siapa yang tidak tahu dengan Menara Eiffel? Pada


awalnya, Menara Eiffel dibangun sebagai gerbang I’Exposition Universelle 1889, yakni sebuah
World’s Fair yang bertepatan dengan 100 tahun dari peristiwa Revolusi Perancis. Meski pada saat
berlangsungnya proses pembangunan mendapat banyak kecaman dan protes dari masyarakat
setempat, akan tetapi Menara Eiffel tetap dibangun dari tahun 1887 sampai dengan tahun 1889.
Desain dari Menara Eiffel ini ternyata juga menggunakan pendekatan analogi, lho! Menara Eiffel
dirancang sebagai sebuah bangunan yang menggambarkan sesosok wanita feminim yang elegan.
Menara Eiffel seakan merepresentasikan bagaimana seorang wanita anggun berdiri, bagaimana
bentuk tubuhnya yang elegan.

2. Ronchamp Chapel – Le Corbuzier

Le Corbuzier adalah salah satu arsitek terkenal dan


berpengaruh di dunia arsitektural. Karya Le Corbuzier yang satu ini banyak sekali dimiripkan dengan
bermacam-macam objek seperti telapak tangan yang membuka seolah berdoa, atau juga seperti
kapal laut, bentuk bebek, topi pelukis dan masih banyak lagi.

Akan tetapi, arti dari bangunan tersebut ternyata berbeda dengan apa yang dimaksud dari Le
Corbuzier sendiri. Broadbent menuturkan bahwa inspirasi dari Ronchamp Chapel ini berasal dari
sebuah cangkang kepiting yang secara tidak sengaja ditemukan oleh Le Corbuzier pada saat sedang
berjalan-jalan di Pulau Long Island.

3. Bird Nest Stadium, Beijing China – Herzang & De Meuron

Bird Nest Stadium, dibangun oleh sang arsitek


berdasarkan inspirasinya kepada bentuk sarang burung. Maka dari itu, penamaan dari stadium ini
sendiri mengadopsi kata “bird nest”. Analogi dari sarang burung ini terlihat tidak hanya dari segi
estetis eksteriornya saja.

Akan tetapi juga pada sistem struktural yang dapat terlihat dari luar bangunan. Seluruh struktur yang
terlihat dari bagian luar ini merefleksikan cabang sarang yang menyatu satu sama lain sehingga
menghasilkan ketahanan yang luar biasa pada setiap elemen bangunannya.

4. Turning Torso, Swedia – Santiago Calatrava


Analogi yang diambil dari bangunan Turning Torso ini adalah
pergerakkan tubuh manusia yakni bentuk tulang belakang yang seolah seperti dipilin. Analogi ini
memberikan pembelajaran mengenai movement dan structure. Sang arsitek, Calavatra menyadari
bahwa di dalam struktur itu sendiri terdapat movement yang tidak dapat dihindarkan lagi pasti akan
terjadi.

Pada desain Turning Torso ini dapat dilihat struktur tulang belakang manusia masih sangat
memungkinkan untuk terjadinya pergerakkan. Akan tetapi, masih dapat menjadi struktur yang kokoh
dan masih dapat bertahan hingga saat ini.

5. Montjuic Communication Tower – Santiago Calatrava

Menara komunikasi ini terletak di daerah Montjuic,


Barcelona, Spanyol. Montjuic merupakan sebuah area olimpiade, dimana Torre Telofonica ini
difungsikan sebagai pengirim siaran televisi Olimpiade Musim Panas pada tahun 1992.

Sebagai arsitek, Santiago Calatrava mendesain menara ini dengan menggunakan analogi seperti
seorang atlet yang tengah memegang obor olimpiade. Hal ini dihasilkan berdasarkan pertimbangan
site dan fungsinya. Menara ini pun menggunakan pentransformasian dari sebuah bentuk alam
dengan representasi simbolik.

Demikianlah beberapa contoh bangunan analogi tersebut. Dari bangunan-bangunan diatas, dapat
disimpulkan bahwa konsep dapat lahir dari berbagai macam cara dan bentuk apapun. Yang menjadi
batas hanyalah imajinasi diri kita sendiri. Anda dapat pula menggunakan pendekatan analogi sebagai
tips membuat rumah minimalis modern atau untuk membangun jenis-jenis rumah tinggal. Semoga
bermanfaat!

Anda mungkin juga menyukai