Anda di halaman 1dari 34

TEORI ARSITEKTUR II

DOSEN :
I Kardek Mardika, S. T., M. Sc.
NIP. 197303152005011001

KELOMPOK 20 :
ELENA RIVERA FRANZAMELIA 193010502012
CINDERELLA SUZANNA CAROLYNDA 193010502012
THEA MEILUNA 193010502012
1. PENDEKATAN ANALOGI

Analogi adalah salah satu pendekatan bentuk yang digunakan dalam desain
arsitektur. Dalam bukunya, Design in Architecture, Geoffrey Broadbent mengatakan
bahwa “...mekanisme sentral dalam menerjemahkan analisa-analisa ke dalam
sintesa adalah analogi”.  
Pernyataan ini maksudnya adalah bahwa pendekatan analogi bukan hanya sekedar
menjiplak bentuk objek alam yang dianalogikan, tapi diperlukan proses-proses analisis
dan merangkainya sehingga menghasilkan bentuk baru yang masih memeiliki
kemiripan visual dengan objek yang dianalogikan. suatu pendekatan analogi dikatakan
berhasil apabila pesan yang ingin disampaikan atau objek yang dianalogikannya dapat
dipahami oleh semua orang. Oleh karena itu, harus terdapat benang merah antara
bangunan dan objek yang dianalogikannya dalam proporsi tertentu, sehingga tidak
menjadi terlalu naïf seperti menjiplak secara mentah-mentah.
ANALOGI LANGSUNG (DIRECT ANALOGY)
Analogi langsung merupakan analogi yang paling mudah
dipahami oleh orang lain. Dalam analogi ini, arsitek
menyelesaikan permasalahan dalam desain dengan fakta-fakta
dari beragai cabang ilmu lain yang sudah diketahui umum,
misalnya seperti pengaturan cahaya pada bangunan yang
menggunakan prinsip kerja diafragma pada mata. Berikut
adalah beberapa contoh karya arsitektur yang menggunakan
pendekatan analogi.
L’Hemispheric at City of Art and Science,
Valencia, Spain – Santiago Calatrava
L’ Hemispheric menggunakan analogi
langsung. Konsep analogi yang dimunculkan oleh
sang arsitek, Santiago Calatrava, adalah bola mata.
Konsep ini tidak hanya diterapkan untuk bentuk saja
namun juga struktur, material hingga fasad. Konsep
bola mata untuk mendasari bentuk bangunan
Penggambaran Calatrava akan konsepnya begitu
jelas sehingga bangunan benar-benarmenyerupai
mata. Bagian atas bangunan membentuk setengah
elips dan sebuah kubah ditengahnya. Dengan
elemen air, bangunan ini dipantulkan dengan
pencerminan pada sumbu dasar bangunannya
sehingga membentuk mata secara utuh. Selain
mampu menambah kekayaan konsep Calatrava,
Konsep bola mata untuk struktur bangunan

Untuk menghadirkan konsep bola mata, bangunan ini dibangun menggunakan struktur cangkang
sebagai penutup atapnya. Penggunaan struktur ini dikarenakan bentuknya yang menyerupai kubah
dibutuhkan untuk penggunaannya sebagai planetarium dan teater yang membutuhkan bentangan
cukup luas. Kubah ini juga dihasilkan tidak menggunakan lingkaran sebagai dasarnya melainkan bentuk
menyerupai elips (dapat dilihat pada denah bangunan).

DENAH
Material untuk mengekspos konsep bola mata

Bangunan ini menggunakan kombinasi material struktur yaitu


beton denganbaja. Beton digunakan untuk penutup atap berupa
cangkang (shell) dan strukturlengkung (arch) penahannya
Sedangkan baja digunakan sebagai elemen – elemenstruktur
tegak yang menjadi pengaku arch bagian atas dengan arch bagian
bawah. Seperti dikatakan sebelumnya bahwa bangunan berasal
dari konsep mata dari sketsa Calatrava. Maka bangunan berbentuk
kubah ini elemen-elemennya didesain mengikuti elemen-elemen
pada mata manusia yang hasil akhirnya menyerupai bola mata
raksasa. Karena itu kubah yang di hasilkan tidak menggunakan
lingkaran sebagai dasarnya melainkan bentuk menyerupai elips
(dapat dilihat pada denah bangunan).
Olahan fasad untuk konsep bola mata
Struktur cangkang yang membentuk kelopak mata dapat terlihat sebagian dari tinggi
normal manusia karena bentuknya yang kubah. Bentuk lengkung menjadi bentuk
utama yang mendasari seluruh olahan fasad bangunan ini.
Pada salah satu sisi memanjang kedua buah arch dihubungkan oleh baja-baja lurus
yang diletakkan menyerupai pagar dengan jarak konstan yang memberi kesan bulu
mata. Selain itu dibawah arch bagian bawah terdapat curtain wall dengan bingkai
alumunium yang meneruskan garis-garis baja diatasnya memberi kesan bulu mata
yang lebih halus dibanding bagian atasnya. Penggunaan jarak yang konstan namun
lebih rapat juga diterapkan pada curtain wall ini. Jarak konstan tersebut ditambah
elemen-elemen kaca yang mengisinya memberikan kesan transparan sehingga
struktur teater imax yang berada didalamnya dapat terlihat dengan jelas. Seperti itulah
Calatrava menerapkan analogi bola mata di segala sisi bangunan L’Hemispheric.
PENDEKATAN KEBUDAYAAN NEO VERNAKULAR

Pendekatan sebagai sebuah konsep ilmiah tidaklah sama artinya dengan kata
pendekatan nyata biasa digunakan oleh umum atau awam. Kalau dalam konsep orang
awam atau umum kata pendekatan diartikan sebagai suatu keadaan atau proses mendekati
sesuatu, untuk supaya dapat berhubungan atau untuk membujuk sesuatu tersebut
melakukan yang diinginkan oleh yang mendekati, maka dalam konsep ilmiah kata
pendekatan diartikan sama dengan metodologi atau pendekatan metodologi. Pengertian
pendekatan sebagai metodologi adalah sama dengan cara atau sudut pandang dalam melihat
dan memperlakukan yang dipandang atau dikaji. Sehingga dalam pengertian ini,
pendekatan bukan hanya diartikan sebagai suatu sudut atau cara pandang tetapi juga
berbagai metode yang tercakup dalam sudut dan cara pandang tersebut.
Kebudayaan sebagai pedoman bagi kehidupan masyarakat, memungkinkan bagi para warga masyarakat tersebut
untuk dapat saling berkomunikasi tanpa menghasilkan kesalahpahaman. Karena dengan menggunakan kebudayaan
yang sama sebagai acuan untuk bertindak maka masing-masing pelaku yang berkomunikasi tersebut dapat
meramalkan apa yang diinginkan oleh pelaku yang dihadapinya. Begitu juga dengan menggunakan simbol-simbol
dan tanda-tanda yang secara bersama-sama mereka pahami maknanya maka mereka juga tidak akan saling salah
paham. Pada tingkat perorangan atau individual, kebudayaan dari masyarakat tersebut menjadi pengetahuan
kebudayaan dari para prilakunya. Secara individual atau perorangan maka pengetahuan kebudayaan dan dipunyai
oleh para pelaku tersebut dapat berbeda-beda atau beranekaragam, tergantung pada pengalaman-pengalaman
individual masing-masing dan pada kemampuan biologi atau sistem-sistem syarafnya dalam menyerap berbagai
rangsangan dan masukan yang berasal dari kebudayaan masyarakatnya atau lingkungan hidupnya. Dengan
demikian konsep pendekatan kebudayaan dapat diartikan sebagai metodologi atau sudut dan cara
pandang yang menggunakan kebudayaan sebagai kacamatanya.
BANDAR UDARA INTERNASIONAL KUALA
LUMPUR / Kuala Lumpur International Airport (KLIA)

Kuala Lumpur International Airport adalah bandara internsional utama Kuala Lumpur Malaysia
yang terletak di Sepang, negara bagian Selangor. Airport yang terletak di Kuala Lumpur, Malaysia
ini dirancang oleh Dr. Kisho Kurokawa dan di bangun pada tahun 1992-1998. Airport ini
berkapasitas 25 juta orang, dalam rencana pengembangannya akan dibuat jalur penghubung antara
Kuala Lumpur dengan pusat kota. Di lahan seluas 10.000 ha,.
Dr. Kisho Kurokawa merancang Airport ini dengan gaya pencampuran identitas nasional Malaysia
dengan fasilitas High-tech sehingga dapat mencerminkan Malaysia yang modern. Airport ini menjadi
simbol kebanggaan Nasional Malaysia dan menjadi kesan pertama yang menarik ketika para
penumpang tiba di Malaysia. Kuala Lumpur International Airport merupakan bangunan neo-
vernakular yang memiliki konsep vernakular yang cukup jelas, penggunaan bentukan dan material
atap yang melengkung mencerminkan Malaysia yang sangat kental nuansa Islaminya namun dengan
sentuhan material modern menjadi sangat modern namun tidak meninggalkan unsur vernakularnya.
Bangunan KLIA merupakan simbol perpaduan
arsitektur islam, modern dan teknologi. KLIA
mempunyai konsep ruang yang luas dan memebentang
lebar yang menentukan fungsi bangunan tersebut.
Konsep desain berupa “Airport in the forest, forst in the
airport” yaitu menggunakan konsep bandara udara
ditengah hutan, hutan didalam bagian bandara, yang di
kelilingi oleh pohon-pohon penghijauan. Konsep ini
dilakukan dengan kerja sama dari Insitut Penelitian
hutan Malaysia. Keseluruhan hutan hujan di
transpalantasikan dari hutan dan di letakkan ditengah -
tengah bangunan satlit di bandara ini.
Konsep desain KLIA memperlihatkan identitas negara
Malaysia yang terkenal dengan hujan tropisnya. Sehingga
pada bangunan ini terdapat hutan buatan pada bagian tengah
terminal utama. Dan bentuk kolom penyangga juga di
padankan seperti berbentuk pohon. Struktur pendukung atap
gedung dan kolom penyanga pada bandara ini mengacu pada
bentuk perkebunan sawit Malaysia. Bentukan itu sendiri
terbentuk dari kerang hypar, membangkitkan referensi
canggih dan abstrak ke kubah islam sementara secara
bersamaan memproyksikan gambar teknologi yang tinggi.
PENDEKATAN
GEOMETRI
Desain memegang peranan penting dalam kehidupan sehari-hari. Kesadaran akan desain
yang baik menjadi suatu bagian karakter individual, persepsi manusia sepenuhnya didasarkan
pada asimilasi melalui kelima indranya terutama mata. Yang banyak mempengaruhi desain
terutama berasal dari alam, dan timbul rangsangan dan dorongan dalam diri manusia melihat
hal-hal yang ada di sekitarnya seperti garis, pola, warna, bentuk, dan keadaan permukaan
benda.
Kemudian mulai dibentuk pengertian-pengertian yang membantu menghasilkan suatu
keindahan. Arsitektur memiliki ikatan yang kuat dengan geometri karena kebutuhannya akan
keteraturan dan efisiensi dari konstruksi, dan hasrat untuk menciptakan struktur yang
memuaskan secara estetika. Bentuk segitiga, segiempat, lingkaran, kurva, kubus, ataupun
bola
akan diolah menjadi karya-karya yang indah baik denah hingga fasade, ornamen-ornamen,
bentuk kolom, pintu maupun jendela memperlihatkan karakter bentuk-bentuk geometri.
Selain itu, matematika dan arsitektur saling terkait seperti halnya seni
lainnya, arsitek menggunakan matematika untuk beberapa alasan. Selain
matematika yang dibutuhkan dalam teknik bangunan, para arsitek
menggunakan geometri untuk menentukan bentuk ruang bangunan. Dari
Pythagoras di abad ke-6 SM, hingga seterusnya; menciptakan bentuk-
bentuk yang dianggap harmonis, dalam menyusun bangunan dan
lingkungannya yang sesuai dengan prinsip matematika.
Geometri di dalam arsitektur itu pada umumnya membahas mengenai
bentuk-bentuk geometris yang hadir dan terbentuk dalam suatu ruang
untuk dialami oleh manusia. Dalam pengertiannya, geometri dan arsitektur
secara bersama-sama memberikan makna pada kehadiran suatu bentuk
atau dalam kata lain; geometri membicarakan sifat dari bentuk-bentuk
dalam ruang atau, wujud permukaan, atau isi. Karena itulah pembahasan
tentang geometri itu selalu terkait garis, bidang dan ruang.
GEOMETRI ARSITEKTUR

Michael Leyton dalam bukunya yang berjudul ‘’Shape as Memory – A


Geometric Theory of Architecture’’ mengemukakan suatu teori baru tentang
geometri yang merupakan seluruh restrukturisasi ilmu pengetahuan. Ini adalah
suatu pemahaman yang radikal tentang desain, dan merupakan pondasi baru
geometri sebagai pondasi baru dalam arsitektur,dimana bentuk adalah cara
merekonstruksi sejarah. Obyek dari yang satu dapat menemukan informasinya
mengenai masa lalu, yang disebut penyimpanan memori.
Peran Memori dari Simetri dan Asimetri.
Menurut dasar baru dari geometri setiap fitur dunia adalah penyimpanan memori. Memori disimpan
dalam asimetris, memori terhapus oleh simetris.

Golden Mean

Banyak dari para arsitek dan seniman menerapkan golden ratio pada karya-karya mereka, khususnya pada
golden rectangle, golden spiral karena dipercaya bahwa golden mean ini secara estetis menyenangkan dan
mengagumkan perbandingan 1 :1.168.
Fibonacci dan Alam
Tanaman tidak tahu tentang barisan ini,mereka hanya tumbuh
dengan cara yang paling efisien. Banyak tanaman menunjukkan
bilangan fibonacci dalam susunan daun sekitar batang.
Beberapa kerucut pinus dan kerucut cemara juga menunjukkan
bilangan fibonacci, seperti halnya bunga aster dan bunga
matahari. bunga matahari dapat berisi bilangan 89, 144

Golden Rectangle
Golden rectangle adalah persegi panjang yang perbandingan
sisi-sisinya membentuk perbandingan 1 berbanding golden
ratio, 1: phi, atau 1 : 1.618.
Golden Spiral
Golden spiral adalah spiral logaritmik yang faktor
pertumbuhannya adalah phi atau golden ratio. Secara
khusus, sebuah golden spiral semakin melebar atau
menjauh dari titik awalnya dengan faktor phi untuk tiap
seperempat lingkaran yang dibuat. Sebuah persegi
Panjang yang panjang dan lebarnya masing-masing
berukuran 1,618 dan 1 satuan panjang adalah persegi
panjang emas.
CONTOH BANGUNAN

NANYANG TECHNOLOGICAL UNIVERSITY, SCHOOL of ART, DESIGN,


and MEDIA, SINGAPORE

Nanyang Technological University atau NTU merupakan salah satu universitas terbesar di
Singapura. Gedung ini termasuk dalam green building dengan sangat mempertimbangkan
karakter lingkungan dan iklim yang ada. Gedung ini juga memperoleh sertifikat Greenship
dengan predikat PLATINUM. Fasade dari bangunan; menggunakan double-glazed glass
untuk meminimalkan heat transfer ke bangunan. Atap bangunan menggunakan hamparan
rumput untuk menyerap panas, bagian courtyard terdapat kolam air.
TINJAUAN ARSITEKTUR GEOMETRI

Merupakan struktur hidup yang sangat asimetris sehingga memungkinkan kita untuk memulihkan
sejarah, proses beragam yang dihasilkan : membengkuk, memotong, memutar, melanggar, bergulat dsb.
Merupakan tempat penyimpanan memori yang sangat baik. Hal ini tidak membosankan dan menyendiri
dapat hidup dengan waktu karena diisi dengan memori, hidup dengan pikiran kita. (Michael Leyton
2006). Bentuk ini baik untuk menghindari bagian bangunan banyak menerima sinar matahari sehingga
dapat mengurangi penerimaan panas yang berlebihan pada bangunan.
MATAHARI
Bentuk kurva pada atap bangunan dengan hamparan rumput membuat seakan orang di ajak untuk
menaiki bukit hijau dengan suasana teduh, dibalik itu adalah bangunan modern (material kaca yang
banyak dibuat double glazed-glass) yang tanggap terhadap lingkungan.
Alur angin terhadap bangunan
Bentuk lengkung memungkinkan angin dibagian atas bangunan dengan kecepatan tinggi
dapat lewat dengan baik tanpa terhadang bangunan, sedang bagian yang membutuhkan angin
tetap dapat menerima angin dengan baik tanpa memberatkan beban struktur bangunan.
Dari segi estetika, tampilan bangunan sangat indah, dengan mengambil bentuk bangunan
dengan beranalogi pada alam yaitu perbukitan, bentuk komposisi keseimbangan asimetris
membuat gedung ini tidak membosankan, bentuk dasar kurva yang artinya menuju ke
lingkaran memberi kesan relaks pada bangunan. Atap kurva berupa hamparan rumput seakan
mengajak kita untuk menyatu dengan alam di area perbukitan, tampilan yang tampak alami
dengan kemewahan arsitektur yang sungguh menyatu dengan alam merupakan arsitektur
yang beranalogikan biologis/organic.
Ketinggian yang tidak
sama pada kedua sisi
membuat tampilan yang
ekspresif memainkan
perasaan pengamat
sebagai seakan berada
diperbukitan (pendekatan
terhadap alam).
KUIL LOTUS, DELHI, INDIA
Arsitek: Fariborz Sahba

Bentuknya mirip kelopak bunga berwarna putih ini sebagai lambang pemersatu
manusia. Kuil ini terletak di New Delhi, India. Kuil Lotus terbuka bagi semua
kalangan tanpa memandang agama atau perbedaan lainnya. Kuil ini dibentuk 27
marmer dan disusun tiga kelompok untuk membentuk sembilan sisi.
ESTETIKA

Sumbu simetri pada tampak bangunan Kuil ini


berbentuk bunga Lotus dengan komposisi yang hampir
sama dengan aslinya, perletakan bangunan dikelilingi
oleh kolam yang lebih memperlihatkan seakan tumbuh
ditempat aslinya. Tampak seperti bunga lotus raksasa
yang tumbuh. Karena bentuk mengadopsi hampir sama
dengan aslinya, yang adalah geometri ciptaan Tuhan
maka bangunan ini dapat dikatakan memiliki bantuk
keseimbangan yang sempurna, bunga lotus sendiri
dianggap sebagai lambang pemersatu seluruh manusia
dan menyimbolkan kesucian, berfungsi sebagai tempat
peribadatan kepercayaan Baha’i. Bangunan ini terdiri
dari 27 marmer yang dibagi atas tiga tingkat dengan
struktur cangkang,tampilan bangunan tampak ringan,
bentuk segitiga pada tampak bangunan menunjukkan
kesucian menuju pada yang Mahakuasa, tampak
anggun dan menyatu dengan alam.
Pendekatan Geometri
pada Bangunan Makam Kyai Semar
Makam yang terletak di puncak Gunung
Tidar, Magersari, Magelang tersebut
berbentuk Tumpeng Jejeg Sejati yang di dasar
tumpeng dikelilingi (disabuki) dengan tulisan
jawa Ha Na Ca Ra Ka dan di puncaknya
ditusuk dengan janur kuning.
Makam tersebut dikelilingi dengan pagar tembok berbentuk balok yang setiap sisinya terdapat
naga. Keseluruhan makam Kyai Semar mulai dari atas sampai bawah yang jika ditinjau dari
pendekatan geometri makam ini merupakan gabungan dua bangun ruang, yaitu bangun kerucut dan
bangun balok. Bangun balok pada makam Kyai Semar memiliki ukuran panjang dan lebar masing-
masing sebesar 9 meter serta memiliki tinggi sekitar 1,5 meter, sedangkan pada bangun kerucut
memiliki ukuran diameter dan tinggi masing-masing sebesar 9 meter serta apotema 10,06 meter.
Dengan demikian, volume dari bangun makam Kyai Semar adalah 313 meter kubik.
Bentuk Makam Kyai Semar menyerupai bangun ruang berdimensi tiga. Pendekatan dari bentuk
bangunan ini adalah balok dan kerucut. Bangun berbentuk kerucut merupakan bentuk Makam Kyai Semar
bagian atas, sedangkan untuk bagian bawahnya berbentuk balok.
Bangunan makam Kyai Semar mengadopsi
bentuk nasi tumpeng sebagaimana permintaan
dari sang eyang. Ketika ditinjau dari
pendekatan geometri, makam ini merupakan
gabungan dua bangun ruang yaitu bangun
kerucut dan bangun balok seperti yang terlihat
pada Gambar 2. Kerucut adalah suatu bangun
ruang yang merupakan suatu limas beraturan
yang bidang alasnya berbentuk lingkaran
(Adiwinata, 2018). Bangun ruang kerucut
memiliki beberapa unsur diantaranya diameter
alas, jari-jari alas, tinggi kerucut, dan selimut
kerucut. Sedangkan balok merupakan bangun
ruang dengan sisi-sisi berhadapan berbentuk
persegi panjang yang kongruen. Unsur-unsur
dari balok terdiri dari 6 sisi, 12 rusuk, dan 8
titik sudut.
Dari gambar di atas, apabila bangunan Makam Kyai Semar dilihat dari samping,
menunjukkan ada dua bangun geometri yaitu balok dan kerucut. Sebenarnya pada
bagian makam Kyai Semar yang berbentuk balok terdapat ornamen-ornamen
berbentuk balok kecil-kecil yang mengelilinginya. Dalam hal ini peneliti hanya fokus
pada bangun balok dan kerucut saja.
Lain halnya jika dilihat dari depan, maka penampakan dari bangunan Makam Kyai Semar merupakan
gabungan dari dua bangun geometri yaitu persegi panjang dan segitiga, seperti terlihat pada gambar di
atas, dengan panjang persegi panjang adalah 9 meter dan lebarnya adalah 1,5 meter, sedangkan ukuran
tinggi segitiga adalah 9 meter. Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan menggunakan Teorema
Phytagoras, maka diperoleh ukuran sisi miringnya adalah 10,06 meter. Berikut perhitungan menggunakan
Teorema Pythagoras.
Berdasarkan gambar itu, bangunan makam Kyai Semar dilihat dari atas maka akan terlihat bangun
geometri lingkaran yang berada di dalam bangun persegi. Titik pusat dari lingkaran tersebut
menggambarkan bagian puncak dari bangun kerucut. Ukuran setiap sisi persegi adalah 9 meter serta
10,06 meter adalah ukuran jari-jari lingkarannya. Bangun balok pada makam Kyai Semar memiliki
ukuran panjang dan lebar masingmasing sebesar 9 meter serta memiliki tinggi sekitar 1,5 meter.
Sedangkan pada bangun kerucut memiliki ukuran diameter dan tinggi sebesar 9 meter serta apotema
10,06 meter. Angka 9 merupakan representasi dari 9 ulama atau lebih dikenal dengan sebutan
Walisongo. Dengan Demikian keseluruhan bangunan makam Kyai Semar memiliki volume 313 m3.

Anda mungkin juga menyukai