Anda di halaman 1dari 4

ARSITEKTUR METAFORA

A. Pengertian metafora

Arsitektur metafora dikembangkan di Eropa pada pertengahan abad ke-20. Dan


merupakan salah satu aspek postmodernisme juga merupakan perkembangan dari arsitektur
ekspresionis. Gaya ini ditandai dengan penggunaan analogi dan metafora sebagai inspirasi
dan arahan utama dalam mendisain.
Metafora merupakan bagian dari gaya bahasa yang digunakan untuk menjelaskan
sesuatu melalui persamaan dan perbandingan. Metafora berasal dari bahasa latin yaitu
“Methapherein” yang terdiri dari 2 buah kata yaitu “metha” yang berarti : setelah, melewati
dan “pherein” yang berarti : membawa. Secara etimologis diartikan sebagai pemakaian kata-
kata bukan arti sebenarnya, melainkan sebagai lukisan yang berdasarkan persamaan dan
perbandingan. Pada awal tahun 1970-an muncul ide untuk mengkaitkan arsitektur dengan
bahasa, menurut Charles Jenks dalam bukunya “The Language of Post Modern” dimana
Arsitektur dikaitkan dengan gaya bahasa, antara lain dengan cara metafora. Pengertian
Metafora dalam Arsitektur adalah kiasan atau ungkapan bentuk, diwujudkan dalam
bangunan dengan harapan akan menimbulkan tanggapan dari orang yang menikmati atau
memakai karyanya.
Metafora mengidentifikasikan hubungan antara benda dimana hubungan tersebut
lebih bersifat abstrak daripada nyata serta mengidentifikasikan pola hubungan sejajar.
Dengan metafora seorang perancang dapat berkreasi dan bermain-main dengan imajinasinya
untuk diwujudkan dalam bentuk karya arsitektur.
Metafora dapat mendorong arsitek untuk memeriksa sekumpulan pertanyaan yang
muncul dari tema rancangan dan seiring dengan timbulnya interpretasi baru. Karya –karya
arsitektur dari arsitek terkenal yang menggunakan metoda rancang metafora, hasil karyanya
cenderung mempunyai langgam Postmodern.
Metafora atau kiasan pada dasarnya mirip dengan konsep analogi dalam arsitektur,
yaitu menghubungkan di antara benda-benda. Tetapi hubungan ini lebih bersifat abstrak
ketimbang nyata yang biasanya terdapat dalam metode analogi bentuk. Perumpamaan adalah
metafora yang menggunakan kata-kata senada dengan “bagaikan” atau “seperti” untuk
mengungkapkan suatu hubungan. Metafora dan perumpamaan mengidentifikasi pola
hubungan sejajar.
B. Pendapat para ahli tentang metafora

1. Menurut Anthony C. Antoniades, 1990 dalam ”Poethic of Architecture”


Suatu cara memahami suatu hal, seolah hal tersebut sebagai suatu hal yang lain sehingga
dapat mempelajari pemahaman yang lebih baik dari suatu topik dalam pembahasan.
Dengan kata lain menerangkan suatu subyek dengan subyek lain, mencoba untuk melihat
suatu subyek sebagai suatu yang lain.
2. Menurut James C. Snyder, dan Anthony J. Cattanese dalam “Introduction of
Architecture”
Metafora mengidentifikasikan pola-pola yang mungkin terjadi dari hubungan- hubungan
paralel dengan melihat keabstrakannya, berbeda dengan analogi yang melihat secara
literal
3. Menurut Charles Jenks, dalam ”The Language of Post Modern Architecture”
Metafora sebagai kode yang ditangkap pada suatu saat oleh pengamat dari suatu obyek
dengan mengandalkan obyek lain dan bagaimana melihat suatu bangunan sebagai suatu
yang lain karena adanya kemiripan.
4. Menurut Geoffrey Broadbent, 1995 dalam buku “Design in Architecture”
Metafora pada arsitektur adalah merupakan salah satu metod kreatifitas yang ada dalam
desain spektrum perancang.

C. Prinsip-prinsip dalam konsep metafora


Arsitektur yang berdasarkan prinsip-prinsip Metafora, pada umumnya dipakai jika :
1. mencoba atau berusaha memindahkan keterangan dari suatu subjek ke subjek lain.
2. mencoba atau berusaha untuk melihat suatu subjek seakan-akan sesuatu hal yang lain.
3. mengganti fokus penelitian atau penyelidikan area konsentrasi atau penyelidikan lainnya
(dengan harapan jika dibandingkan atau melebihi perluasan kita dapat menjelaskan subjek
yang sedang dipikirkan dengan cara baru).

D. Kegunaan konsep metafora


Kegunaan penerapan Metafora dalam Arsitektur sebagai salah satu cara atau metode sebagai
perwujudan kreativitas Arsitektural, yakni sebagai berikut :
1. Memungkinkan untuk melihat suatu karya Arsitektural dari sudut pandang yang lain.
2. Mempengaruhi untuk timbulnya berbagai interprestasi pengamat.
3. Mempengaruhi pengertian terhadap sesuatu hal yang kemudian dianggap menjadi hal
yang tidak dapat dimengerti ataupun belum sama sekali ada pengertiannya
4. Dapat menghasilkan Arsitektur yang lebih ekspresif.
E. Tiga kategori dari metafora :
- Intangible Metaphor (metafora yang tidak diraba)
Intangible methaphors, (metafora yang tidak dapat diraba) metafora yang berangkat dari
suatu konsep, ide, hakikat manusia dan nilai-nilai seperti : individualisme, naturalisme,
komunikasi, tradisi dan budaya.
- Tangible Metaphors (metafora yang dapat diraba)
Tangible methaphors (metafora yang nyata), Metafora yang berangkat dari hal-hal visual
serta spesifikasi / karakter tertentu dari sebuah benda seperti sebuah rumah adalah puri
atau istana, maka wujud rumah menyerupai istana.
- Combined Metaphors (penggabungan antara keduanya)
Combined methafors (metafora kombinasi), merupakan penggabungan kategori 1 dan
kategori 2 dengan membandingkan suatu objek visual dengan yang lain dimana
mempunyai persamaan nilai konsep dengan objek visualnya. Dapat dipakai sebagai
acuan kreativitas perancangan.

F. Contoh Penerapan Pendekatan Metafora pada Arsitektur


Berikut ini adalah contoh-contoh bangunan dengan pendekatan arsitektur metafora baik
secara konkret, abstrak, maupun kombinasi keduanya:

1. LEGO House
Sebuah bangunan yang diracang oleh arsitek Bjarke Ingel Group (BIG) ini terletak di
Denmark. Bangunan ini disebut-sebut menjadi LEGO Experience Center dimana
pengunjung dapat merasakan pengalaman dan mengingat kembali pengalaman di dunia
LEGO. Tidak hanya bentuk bangunan, setiap furnitur di dalamnya dirancang khusus
sesuai dengan bentuk dan konsep dari LEGO itu sendiri.

Gambar. LEGO House


(Sumber: archdaily.com, 2017)
2. Sydney Opera House
Sydney Opera House mnerupakan karya arsitektur yang memberikan multi- interpretasi
bahasa metafora kepada setiap orang yang melihatnya. Bangunan yang dirancang oleh
Jorn Utzon ini memberikan berbagai macam interpretasi. Ada yang beranggapan bahwa
konsep dari Sydney Opera House berasal dari cangkang kerang atau siput. Ada juga yang
mengatakan bahwa konsep dari bangunan ini adalah kiasan layer kapal yang sedang
dikembangkan, ada juga yang berpendapat bahwa bentuknya bagaikan bunga yang sedang
mekar.
Gambar. Sydmey Opera House
(Sumber: www.sydneyoperahouse.com, 2017)

3. Puzzling World Wanaka


Karya Stuart Landsborough ini berbentuk seperti puzzle. Ia merancang bangunan ini
sebagai objek wisata di daerah Wanaka, Selandia Baru. Di dalamnya terdapat ruangan
ruangan yang mengakomodasi permainan teka teki, kamar dengan ilusi optic, dan lain
sebagainya.

Gambar. Puzzling World


(Sumber: wwwpuzzlingworld.co.nz, 2017)

Anda mungkin juga menyukai