Kegunaan penerapan Metafora dalam Arsitektur sebagai salah satu cara atau
metode sebagai perwujudan kreativitas Arsitektural, yakni sebagai berikut :
Intangible methaphors
Tangible methaphors
Combined methaphors (metafora kombinasi)
Tangible methaphors (metafora yang nyata),
Metafora yang berangkat dari hal-hal visual serta
spesifikasi / karakter tertentu dari sebuah benda
seperti sebuah rumah adalah puri atau istana, maka
wujud rumah menyerupai istana.
Intangible methaphors, (metafora yang tidak dapat
diraba) metafora yang berangkat dari suatu konsep,
ide, hakikat manusia dan nilai-nilai seperti :
individualisme, naturalisme, komunikasi, tradisi dan
budaya.
Jewis hMuseum – Daniel Liebeskind
Berlin Holocaust Memorial – Peter Eisenman
Combined methaphors (metafora kombinasi),
merupakan penggabungan kategori 1 dan kategori 2
dengan membandingkan suatu objek visual dengan
yang lain dimana mempunyai persamaan nilai
konsep dengan objek visualnya. Dapat dipakai
sebagai acuan kreativitas perancangan.
Apple campus – Foster & Partners
ANALOGI
Konsep analogi adalah type konsep perancangan yang
mengidentifikasikan hubungan harafiah (menyamakan yang
mungkin diantara benda-benda). Konsep analogi ini
mengambil bentuk yang sudah ada yang memiliki seluruh
karakteristik yang diinginkan untuk diterapkan sebagai
rancangan
Personal Analogy :
Membayangkan dirinya sebagai
salah satu elemen Arsitektur
yang ada.
Beijing National Stadium
“BIRD NEST”
Perpustakaan Pusat Universitas Indonesia
“ CRYSTAL OF KNOWLEDGE “
Museum Tsunami Aceh – Ridwan Kamil
Direct / Straight Analogy : Analogi langsung
berdasarkan kesamaankesamaan yang dapat
diidentifikasikan, diamati bentuk fisik dari objek
arsitektur yang memiliki kemiripan dengan apa yang
ada di jagad raya
Symbolic Analogy :
Kesamaan yang lebih bersifat simbolis (kepala, mata,
kaki) atau simbol-simbol lainnya