Anda di halaman 1dari 30

SEJARAH & TEORI Arsitektur 1

Ptm 5_masa Renaissance sebagai


awal modernitas :

Departemen Arsitektur Prodi S-1 kelas B, pengampu Bharoto


sistematika

Pengantar yang berisi pengertian modernitas


secara ringkas dan menjelaskan posisi
prolog Renaissance dalam linimasa perkembangan
modernitas di ‘barat’.

Kehidupan masyarakat Masa Renaissance yang


menandai kemunculan modernitas, sekaligus
utama beberapa pandangan utama gerakan
kemasyarakatan maupun tokoh utama yang
mencirikan modernitas masa itu.

Dua kata kunci dari pandangan-pandangan Masa


epilog Renaissance yang menjadi ciri modernitas, yaitu:
rasionalitas dan emansipasi.
PROLOG
pengantar
sumber: Mondal, L. (2014). Modernity in Philosophy and Sociology: An Appraisal with Special Reference to Bangladesh. 
Philosophy and Progress, 51 (1-2), 123-160.

 Modernitas dalam filsafat mengacu pada perubahan


mendasar dari filsafat politik pra-modern, yaitu penolakan
terhadap filsafat politik Socrates (470-399 STU), Plato
(?-348/327 STU) dan Aristoteles (384-322 STU).

 Modernitas pada fase awal ditandai melalui melemahnya


otoritas Gereja dan menguatnya otoritas keilmiahan oleh
beberapa ilmuwan terkemuka seperti: Nicolaus Copernicus
(1473-1543), Galileo Galilei (1564-1642), Johannes Kepler
(1571-1630), dan Issac Newton (1643-1727).

 Modernitas dalam sosiologi mengacu pada peralihan


tatanan masyarakat feodal/tradisional ke tatanan
masyarakat kapitalis di bawah proyek besar industrialisasi,
sekularisasi, dan rasionalisasi.
pengantar
sumber: Mondal, L. (2014). Modernity in Philosophy and Sociology: An Appraisal with Special Reference to Bangladesh.  
Philosophy and Progress , 51 (1-2), 123-160.

 Berdasarkan kesejarahan maka modernitas dapat diklasifikasikan ke


dalam tujuh tahap:
[1] Masa Renaissance (abad ke-14 hingga16)
[2] Gerakan Reformasi (abad ke-16 hingga17)
[3] Revolusi Saintifik (abad ke-16 hingga 17)
[4] Masa Pencerahan (abad ke-18)
[5] Perang Kemerdekaan Amerika (1776)
[6] Revolusi Perancis (1789)
[7] Revolusi Industri (akhir abad ke-18 hingga awal abad ke- 19)

 Selain klasifikasi sejarah tersebut, modernitas juga dapat dibagi dalam


tiga tahap berdasarkan karya seperti berikut:
[1] Awal modernitas (1453 - 1789) melalui karya historiografi tradisi dan
filsafat politik oleh Niccolo Machiavelli hingga John Locke.
[2] Modernitas klasik (1789 - 1914) melalui karya René Descartes
hingga Betrand Russell.
[3] Modernitas akhir (1900 - 1989) melalui karya kontemporer dari
Martin Heidegger (1938), Karl Popper (1944/45), Jaques Derrida
(1981, 1996), Michael Foucault (1966, 1969, 1975), Juergen
Habermas (1990), Anthony Giddens (1991), dan Zygmunt Bauman
(1989, 2000).
periodisasi sejarah Barat
Widagdo. (2008). materi ajar m.k. Sejarah Sosial Desain. Program Pasca Sarjana FSRD-ITB.

500 500 TU
STU
Classical antiquity
• filsafat alam 500 TU 1200
• filsafat berpikir, etika,
Kegelapan TU
estetika
• awal pragmatisme (dark ages)
• dogma
• agama
• ritual 1200 1600
• politik absolut
• feodalisme TU
Renaissance TU
• Copernican modernitas
Revolution
• Dasar ilmu 1600 1800
pengetahuan
modern TU
Pencerahan TU
• Rasionalisme
• Individualisme (aufklärung/
• Merkantilisme enlightenment)
• Desentralisasi • Ilmu pengeta-
politik huan 1800 1900
• Filsafat modern
• Sistem politik
TU TU
• Revolusi
parlementer Industri
• Sistem ekonomi • Budaya sains-
kapitalisme teknologi
• Cartesian doubt • historisisme 1900 2000
TU
• Sains modern TU
• Modernisme
• Kapitalisme-Ekonomi
kebangkitan pasar
aplikasi & pe- rintisan desain • Desain modern
lahirnya filsafat kembali filsafat modern • Refleksi anti industri
berpikir berpikir ngembangan
(pra-modern) • Limit of growth
pengantar
sumber: Mondal, L. (2014). Modernity in Philosophy and Sociology: An Appraisal with Special Reference to Bangladesh.  
Philosophy and Progress , 51 (1-2), 123-160.

 Pakar yang membicarakan modernitas, dari Karl Marx hingga


Daniel Bell, berpendapat bahwa modernitas merupakan
sambutan perkembangan ekonomi yang pada akhirnya
membawa perubahan super-struktural yang luas, misalnya
perubahan sosial dan budaya.

 Namun pakar lainnya, dari Max Weber hingga Samuel


Huntington, menggambarkan bahwa nilai-nilai budaya tersebut
memiliki kendali berkelanjutan dan otonom terhadap ekonomi,
masyarakat, dan individu.
pengantar
sumber: Mondal, L. (2014). Modernity in Philosophy and Sociology: An Appraisal with Special Reference to Bangladesh.  
Philosophy and Progress , 51 (1-2), 123-160.

 Sebaliknya beberapa pemikir terkemuka berpendapat


modernitas sebagai proyek besar berakhir pada pertengahan
atau akhir abad ke-20 dan dimulailah era postmodern yang
dilabeli sebagai:
• zaman narasi kecil di mana ditemukan keraguan terhadap
metanarasi — narasi kemanusiaan sebagai pahlawan
kebebasan (Lyotard, 1979)
• era simulacrum — di mana dunia nyata berubah menjadi
begitu banyak peristiwa semu (Jameson, 1990)
• zaman simulasi — di mana tanda-tanda dan gambar
ditemukan sebagai hiper realitas (Baudrillard, 1981, 1994)
• zaman kompresi ruang-waktu — di mana dunia menjadi tas
jinjing virtual dan ekonomi serta kehidupan sosial telah
menjadi sangat global (Harvey, 1989).
UTAMA
modernitas dan renaissance
sumber: https://essayswriters.com/essays/History/renaissance-and-modernity.html

 Renaissance berarti 'kelahiran kembali'. 


 Istilah tersebut digunakan untuk menunjukkan gerakan budaya
yang terjadi antara abad ke-14 dan berakhir pada abad ke-17.
 Meskipun mungkin dimulai di Italia pada akhir Abad Pertengah-
an, pengaruhnya juga menyebar ke seluruh Eropa dan dunia. 
 Periode Renaissance dipandang sebagai cara baru dalam
memandang berbagai hal, terutama pertentangannya dengan
pemikiran Abad Pertengahan dalam hal: agama, sains dan
kesadaran diri.

 Kondisi itu juga didorong oleh tekad kuat untuk menghasilkan


penemuan, penyelidikan, dan penyebaran informasi.
 Renaissance mangawali modernitas dengan berbagai cara.
Pertama secara kronologis dari Abad Pertengahan hingga
Renaissance kemudian modernitas.
Kedua melalui pemikiran berbeda yang terlihat dalam: seni,
sains, teknologi, percetakan, humanisme, kesadaran diri.
 Kesimpulan: penelusuran terhadap modernitas berpijak sejak
masa renaissance. 
Johannes Gutenberg (1400?-1468) sedang memperkenalkan penemuannya mesin cetak pada tahun 1440. Penemuan ini memberi kesempatan publik
untuk menikmati literasi. Kondisi yang tidak dapat ditemukan pada Masa Pertengahan (the Dark Ages).
sumber: https://www.telegraph.co.uk/art/london-culture/renaissance-changed-the-world/
Pelukis renaissance telah menggunakan teknik perspektif. Pelukis Masa Pertengahan belum menggunakan teknik
Objek utama (manusia) dibuat serealistik mungkin. Latar perspektif. Objek utama (manusia) tidak realistik. Tidak ada
belakang berupa pemandangan dibuat dengan dimensi latar belakang. Terkadang memasukkan figur gaib, seperti
kedalaman. Walaupun objek utama adalah figur religius, malaikat. Objek utama merupakan figur religius dan
namun seniman renaissance berupaya melukiskannya bak diupayakan terkesan sakral (terlihat frontal dan duduk di
manusia pada umumnya. singgasana).
Sesuatu yang membuat arsitektur Gotik menarik adalah korespon- Fasad Renaissance cenderung simetris di antara sumbu vertikal. 
densi antara ide-ide estetika dan inovasi teknologi. Tujuan menjadi- Fasad-fasad gereja pada periode ini umumnya terdiri dari pediment
kan interior bangunan suci bercahaya dan lapang tercapai berkat dan diorganisir oleh sistem pilaster serta busur pada pintu
penggunaan prinsip-prinsip konstruksi cross vault dan lengkungan masuk. Salah satu fasad Renaissance pertama yang asli adalah
runcing yang semakin disempurnakan dan revolusioner. Tidak ada- Katedral Pienza (1459-62), yang dirancang oleh arsitek Bernardo
nya beban dari dinding pelingkup, karena diserap oleh kolom dan Gambarelli dari Florentina (dikenal juga sebagai Rossellino).
penyangga eksternal. Dampaknya adalah dinding memiliki jendela sumber:
kaca dengan dimensi yang belum pernah dilihat sebelumnya. https://courses.lumenlearning.com/boundless-arthistory/chapter/renais
sumber: https://schoolhistory.co.uk/notes/gothic-architecture/ sance-architecture/
sejarah arsitektur Barat
Banister Fletcher. (1967). A History of Architecture on the Comparative Method . London: The Athlone Press University of London.
Pelbagai sumber internet

650 STU 30 STU


Classical Greece &
Hellenism

300 STU 300


Roman Empire
300 - 540
Early Christian &
Byzantine 750 1250
Romanesque
1130 1500
Gothic
 Kemunculan yang baru
1420 1620
dengan tradisi lain
 Kemunculan yang baru dan Renaissance
terjadi oposisi thd tradisi 1600 1780
 Kemunculan yang baru
Baroque &
bersifat kritis thd tradisi Rococo
1750 1840
Classicis
m 1840 1900
Historicism &
Industrial 1900 1945
Modernis Modernism
mI II
modernitas dan renaissance
sumber: Leithart, P. (2015). Renaissance and Modernity . dalam https://www.patheos.com/blogs/leithart/2005/05/renaissance-and-modernity-2/

 Renaissance pada hakekatnya merupakan ledakan kebebasan berpikir


dan budaya, sedangkan modernitas adalah upaya untuk
mengembalikan energi kreatif Renaissance kembali terkendali.

 Inti dari Renaissance tidak terletak pada penemuan kembali secara


mendadak peradaban klasik, melainkan pada penggunaan model-
model klasik untuk menguji otoritas yang mendasari kondisi
konvensional.

 Renaissance adalah awal humanisme sekuler, pandangan dunia yang


berpusat pada manusia, di mana manusia mengambil tempat Allah
dalam menentukan yang benar dan salah.

 Sekularisme adalah gagasan bahwa dunia material ekonomi,


masyarakat, dan politik berfungsi di luar agama.

 Sebenarnya ada dua hubungan antara Renaissance dengan


modernitas:
1. Pertama adalah modernitas dari Renaissance
2. Kedua adalah modernitas kontra terhadap Renaissance yang
dikaitkan dengan Pencerahan.
humanisme masa renaissance: Erasmus

Satu-satunya wilayah Eropa Barat pada yang memberi


keleluasaan publikasi hasil penelitian maupun pemikiran
masyarakat sipil hanyalah Belanda.

Terdapat beberapa tokoh Belanda yang tergerak di


bidang itu dalam naungan humanisme, salah satunya
adalah Gerard Gerardzoon atau Desiderius Erasmus
Roterodamus (1466-1536).

Seorang penulis yang kerap memberi kritisi


penyalahgunaan wewenang dan masukan untuk
perbaikan gereja.

Prinsip menulis yang disadapnya dari Quintus Horatius


Flaccus atau Horace (65-8 STU), penyair Romawi,
adalah: “sebarkan kebenaran dengan senyuman di bibir
kita”.
humanisme masa renaissance: Elsevier

Selain itu hadir pula Lodewijk Elzevier atau Elsevier


(1540 -1617), seorang penerbit dan penjual buku
tentang pemikir-pemikir klasik dengan harga yang
sangat murah.

Harga murah tersebut mendorong masyarakat untuk


mengonsumsi layaknya komoditas sehari-hari.
Dampaknya dunia klasik (Yunani- Romawi) dikenal
semakin luas.

Selain itu rumah Elsevier yang didirikannya termasuk


berani menerbitkan karya terakhir Galileo Galilei
berjudul “Discorsi e dimostrazioni matematiche intorno a
due nuove scienze” (Wacana dan Demonstrasi
Matematika Berkenaan dengan Dua Ilmu Baru) pada
tahun 1635. Padahal pada tahun 1632 pihak gereja
melarang penerbitan buku itu dan menghukum Galilei
seumur hidup.

Hendrik Willem van Loon, sejarawan Belanda, mengilus-


trasikan keriuhan Masa Renaisance itu sebagai berikut:
“Humanisme membuat semua orang merdeka dan
setara sebelum kata dicetak”.
filsafat masa renaissance: Bacon (1)

Pada Masa Renaissance lahir filsafat modern,


yaitu: empirisme dan rasionalisme.

Filsuf yang juga negarawan Inggris sebagai perintis filsafat


empirisme kala itu adalah Francis Bacon (1561-1626).

 Menurutnya, pengetahuan dapat diperoleh asalkan terpisah


dari teologi.

 Manusia dapat memahami suatu realita dan membangun


pengetahuannya hanya atas dasar kerja pikiran dan bukan
keyakinan terhadap dogma.

 Tugas utama ilmu pengetahuan adalah menghasilkan


temuan-temuan yang mampu meningkatkan kesejahteraan
manusia selama berkehidupan di dunia.

 Oleh karena itu bagi seseorang yang akan membangun


pengetahuan, maka ia harus melakukannya dengan tertib
agar dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
filsafat masa renaissance: Bacon (2)

Bacon menawarkan cara membangun pengetahuan dengan


tertib melalui metode induksi eksperimental.

Metode ini mensyaratkan seorang peneliti untuk:


1. mendengarkan alam dengan seksama,
2. menghimpun fakta-fakta darinya,
3. memilah sifat-sifat yang diperoleh dari fakta itu untuk
menempatkan satu sifat paling khas sebagai hukum, serta
4. menguji kembali hukum tersebut demi meneguhkan
kebenarannya.

Bacon juga melarang seseorang memiliki praduga terlebih


dahulu terhadap suatu realita alam yang akan diselidiki sebelum
menjalani metode tersebut.

Pemikiran Bacon ini lebih mengedepankan pengamatan indriawi


untuk mengenal fenomena di luar diri seseorang.
filsafat masa renaissance: Bacon (3)

Bacon juga mengilustrasikan konstruksi kehidupan masyarakat


modern di masa depan dalam bukunya “The New Atlantis” tahun
1623.

Ia memperkirakan bahwa masyarakat modern membutuhkan


kemajuan-kemajuan teknologi yang bersumber dari
pengembangan ilmu pengetahuan.
Kemajuan tersebut diharapkan dapat menjadi alat untuk lebih
meningkatkan kesejahteraan manusia.

Oleh sebab itu Bacon memumpunkan pengembangan ilmu


pengetahuan pada pencip-taan alat (teknik) ketimbang ilmu
pengetahuan alam murni. Alat itu pun harus dapat digunakan
oleh orang banyak karena kesejahteraan adalah hak semua
orang.

Walaupun deskripsi Bacon tentang masyarakat modern tersebut


merupakan fiksi pada zamannya, akan tetapi terbukti pada tiga
abad berikutnya.

Pemikiran Bacon tentang pengetahuan sebagai hasil kerja rasio


merupakan ‘alat’ untuk mencapai kesejahteraan bersama adalah
pandangan awal tentang rasionalitas dan emansipasi.
filsafat masa renaissance: Descartes (1)

Pada masa Renaissance lahir pula filsafat rasionalisme dari


René Descartes (1596-1650).

Jelas sekali dalam pemikiran Descartes bahwa pembentukan


pengetahuan sepenuhnya berada di tangan manusia.

Meskipun terdengar senada dengan pendapat Francis Bacon


tentang pemisahan pengetahuan dengan teologi, justru metode
yang ditawarkan Descartes sangat ekstrem dan bertolak
belakang dengan Bacon.

Descartes menganjurkan kerja akal (rasio) terlebih dahulu untuk


mengerti suatu substansi secara jelas dan terpilah-pilah (clearly
and distinctly).
filsafat masa renaissance: Descartes (2)

Setidaknya pemikiran Descartes tersebut terlihat dari dua


substansi yang terdapat di dunia ini.

Substansi pertama adalah res-extensa (sesuatu yang memiliki


keluasan, akan tetapi tidak dapat berpikir), yaitu segala macam
yang tampak atau bersifat material.

Substansi kedua adalah res-cogitans (sesuatu yang tidak


memiliki keluasan, akan tetapi dapat berpikir), yaitu segala
macam kepentingan yang tidak berwujud atau bersifat imaterial.

Pengertian sederhana bagi substansi res-extensa adalah tubuh


atau fisik, sedangkan substansi res-cogitans adalah pikiran.
filsafat masa renaissance: Descartes (3)

Frase ‘pengertian yang jelas’ dapat dipahami sebagai berikut:


seseorang yang sedang mempertanyakan suatu substansi fisik
harus selalu menyangsikan pengertian-pengertian sebelumnya
(skeptis).

Pengetahuan sebelumnya itu dapat berasal dari pengalamannya


sendiri maupun dari luar dirinya, misal informasi dari buku,
pemberitahuan orang lain maupun pelajaran di sekolah.

Selanjutnya ia berusaha memikirkan substansi fisik itu secara


mandiri sebagai sebuah ‘kesadaran’ untuk memperoleh
‘kebenaran yang pasti’.
filsafat masa renaissance: Descartes (4)

Pada dasarnya pemahaman terhadap suatu substansi fisik


terletak pada kualitas, modus, dan atribut.

 Kualitas adalah fakta bahwa suatu substansi memiliki sifat


jenis tertentu (misal, air adalah benda cair).

 Modus merupakan sifat substansi yang tidak mutlak ada,


dapat berubah, atau diubah (misal, air yang dididihkan akan
menguap).

 Atribut adalah sifat-sifat dasar substansi sebagai


determinasi hakikatnya (misal, air akan mengikuti bentuk
wadahnya).
filsafat masa renaissance: Descartes (5)

Oleh karena itu sifat setiap substansi fisik pasti memiliki


mekanismenya sendiri-sendiri sebagai pengejawantahan
keluasan atau res-extensa.

Keluasan itu akan terlingkup dalam ruang (dimensi, komposisi


unsur-unsur penyusun, dan lain-lain) serta waktu (diam,
bergerak, dan lain sebagainya).

Oleh karenanya seseorang dapat menjangkarkan kebenaran


pengertian suatu substansi fisik berdasarkan sifat-sifat yang
telah ia pikirkan itu.

Lebih lanjut Descartes menjelaskan bahwa ‘kepastian’ tidak


dapat disandarkan pada pengertian kualitatif sifat-sifat substansi
fisik itu saja, akan tetapi justru terpumpun pada kandungan
kuantitatif (berwujud angka atau bilangan).

Secara tegas Descartes menyatakan bahwa ‘kebenaran yang


pasti’ akan berupa hisab (operasi aljabar untuk ruang dan
aritmetika untuk waktu) dari sifat-sifat substansi fisik, karena
angka selalu bersifat pasti dan tidak pernah salah
dipersepsikan.
filsafat masa renaissance: Descartes (6)

Pengertian yang dibangun dari pengalaman dan pengamatan


indriawi dapat saja menjurus pada doxa (pengetahuan khayal)
dan ketidakpastian.

Akibatnya substansi fisik yang berbeda dimengerti sama dan ini-


lah yang harus dihindari.
Jadi segala substansi fisik tentu memiliki pengertian yang
berbeda (distinct) dan kebenarannya dinyatakan secara pasti
dalam wujud angka.

Filsafat Descartes ini mengantarkan nilai kebenaran suatu


pengetahuan bersifat objektif dan universal.
Kita tidak dapat menyangkal bahwa pernyataan itu berawal dari
himbauannya agar manusia bekerja terlebih dahulu dengan akal
(berpikir).

Akal seseorang tidaklah kosong karena di dalamnya terdapat


idea tentang kesempurnaan suatu materi. Di sini juga terbaca
filsafat Descartes mengritisi filsafat Plato (427-347 STU) tentang
dua dunia (idea dan representasi).
Namun Descartes tidak menyangkal kehadiran Tuhan, karena
kesempurnaan idea bersumber pada-Nya dan bukan dari
manusia lain yang pada dasarnya makhluk tidak sempurna.
EPILOG
epilog

a). Modernitas merupakan perubahan dalam kehidupan manusia yang


cukup signifikan dan ditandai melalui hilangnya cara hidup tradisional.

 Cara hidup tradisional bertumpu pada pengetahuan, aturan, dogma,


dan lainnya yang bersumber dari luar dirinya serta dianut secara
turun temurun tanpa mempersoalkan kembali kebenarannya.

 Sebaliknya dalam modernitas, pemikiran (rasionalitas) tiap individu


memperoleh tempat dalam komunitasnya dan digunakan untuk
menentukan pelbagai hal demi mencapai kebaikan.

b). Oleh karena itu ciri khas modernitas tidak dapat lepas dari dua hal,
yaitu: [1] rasionalitas dan [2] emansipasi (kesetaraan) dalam
berkomunikasi (menyampaikan pemikiran).

c). Perkembangan akhir modernitas menunjukkan kondisi ekstrem karena


bersifat penyeragaman masyarakat dunia secara global (masyarakat
kapitalis/industri). Hal ini tidak lepas dari dominasi pemikiran bahwa
kehidupan bergantung pada perekonomian yang dimotori industri.
epilog

d). Walaupun akhir modernitas tidak terkesan positif, akan tetapi perlu kita
ketahui cita-cita awal dari modernitas. Oleh sebab itu seyogyanya kita
meninjau kembali masa Renaissance sebagai rentang waktu sejarah
kehidupan manusia (di Barat) yang menandai munculnya modernitas.

e). Rasionalitas dan emansipasi sebagai ciri khas modernitas mulai tumbuh
pada Masa Renaissance. Situasi tersebut tercerap melalui dua hal,
yaitu:
 Berkembangnya gerakan humanisme yang mengedepankan fitrah
manusia sebagai penghuni dunia dan makhluk berpikir, serta upaya
menggerakkan komunikasi secara publik dalam prinsip kesetaraan.
Contoh:
˗ Karya-karya seni lukis yang menempatkan manusia (semua
strata) sebagai objek utama.
˗ Karya arsitektur yang berupaya mempelajari dan menghidupkan
kembali peninggalan masa lalu.
˗ Kritik atas praktik otoritas yang sewenang-wenang melalui
publikasi: Desiderius Erasmus Roterodamus.
˗ Penyebaran karya filsafat, seni, dan ilmu pengetahuan: Elsevier.
epilog

 Berkembangnya keinginan manusia untuk menyelidiki segala hal


dan mempertanyakan kembali fenomena alam. Banyak filsuf yang
berusaha membuka jalan bagi manusia untuk membangun
pengetahuan tersebut.
Masa Renaissance cukup unik untuk pengembangan hal ini karena
muncul dua ‘school of thought’ yang bertolak belakang, yaitu
empirisme (Francis Bacon) dan rasionalisme (René Descartes).
Walaupun berbeda, kedua aliran berpikir ini sama-sama
mengedepankan peran manusia dalam pengembangan
pengetahuan.

Anda mungkin juga menyukai