Anda di halaman 1dari 3

Pengertian membaca sastra

Membaca sastra adalah membaca suatu karya sastra yang tercermin dari keserasian,
keharmonisan antara keindahan bentuk dan keindahan isi. Seorang pembaca dapat mengenal
serta mengerti seluk-beluk bahasa dalam suatu karya sastra, semakin mudahlah dia memahami
isinya serta menikmati keindahannya.

Bahasa yang digunakan


Bahasa Sastra Pada umumnya bersifat konotatif Menulis cerita pendek, puisi, atau pidato untuk
umum, kita biasanya mempergunakan kata-kata konotatif, karena tulisan- tulisan seperti itu
acapkali menggarap hal-hal yang berhubungan dengan emosi dan nilai-nilai.

Gaya Bahasa yang digunakan


a. Perbandingan
1. Metafora
ang satu adalah suatu kenyataan, suatu yang dipikirkan, yang menjadi objek; dan
yang satu lagi merupakan pembanding terhadap kenyataan tadi
2. Kesamaan
Menyatakan bahwa yang satu sama dengan yang lain; biasanya menggunakan kata-
kata seperti atau sebagai dan sejenisnya.
3. Analogi
melihat beberapa titik persamaan, bukan hanya satu saja.
b. Hubungan
1. Metonimia
majas yang menggunakan sepatah-dua patah kata yang merupakan merek, macam
atau lainnya yang merupakan satu kesatuan dari sebuah kata
2. Sinekdok
Memberi nama suatu bagian apabila yang dimaksud adalah keseluruhan; atau
sebaliknya: keseluruhan pengganti sebagian.
c. Taraf Pernyataan
1. Hiperbola
bahasa kiasan yang berasal dari Yunani yang berarti “berlebihan”
2. Litotes
majas yang mengungkapkan perkataan dengan rendah hati dan lemah lembut.
3. Ironi
 majas yang menyatakan atau menyampaikan sesuatu dengan makna yang berlawanan
dengan memberikan sedikit sindiran.
Manfaat dalam membaca sastra

1. Mengembangkan imajinasi dan kreativtas dalam berfikir


2. Meningkatkan kemampuan menulis
3. Menambah wawasan yang beragam
4. Meningkatkan insting dan peka dalam suatu hal
5. Membaca karya sastra sebagai media [enghibur diri
6. Menignkatkan kemampuan dalam berkomunikasi
7. Meningkatkan daya ingat

Perbedaan membaca sastra dan Non-sastra

Bagaimana Anda membaca teks non-sastra? Membaca teks sastra termasuk mencari motif,
metafora, dan simbolisme, tetapi membaca dan menganalisis teks non-sastra sangat berbeda.
Menganalisis teks non-sastra membutuhkan konfirmasi fakta, mendapatkan pengetahuan,
mengembangkan keterampilan, dan melakukan tugas.

MEMBACA KRITIS

Pengertian

Membaca kritis adalah kemampuan pembaca mengolah bahan bacaan secara kritis untuk
menemukan keseluruhan makna bahan bacaan, baik makna tersurat maupun makna tersiratnya
melalui tahap mengenal, memahami, menganalisis, mensintesis, dan menilai.
Mengolah secara kritis artinya dalam proses membaca seorang pembaca tidak hanya menangkap
makna yang tersurat (makna baris-baris bacaan, atau istilahnya (reading the lines), tetapi juga
menemukan makna antarbaris (reading between the lines), dan makna di balik baris (reading
beyond the lines).

Ciri-ciri pembaca kritis:

1. Membaca kritis selalu melibatkan tingkat berpikir kritis.


2. Pembaca tidak langsung menyetujui pendapat pengarang.
3. Membaca karena ingin mencari suatu kebenaran.
4. Selalu terlibat dengan permasalahan gagasan utama dalam sebuah bacaan.
5. Membaca kritis berarti mengolah bahan bacaan.

Anda mungkin juga menyukai