Anda di halaman 1dari 37

TRANSFORMASI

DALAM
ARSITEKTUR
KELOMPOK 15
SHANDRI M. LOSA BOBBI ANDI MOKODASER
1802 1102 071 1802 1102 022

KELOMPOK 15
Transformasi dalam
arsitektur bukanlah
hal baru karena
selalu berkaitan
dengan masalah
klasik tentang
Apa Itu
Transformas
i?
Transformasi berasal dari bahasa
Inggris “Transformation” yang
terdiri dari dua kata dasar, 'trans
dan form'. Trans yang berarti
melintasi dari sisi satu ke sisi
lainnya atau melampaui; dan kata
Form berarti bentuk.
Secara
etimologis
Transformasi
adalah
Perubahan
Rupa (bentuk,
sifat, fungsi
limas merupakan
bentuk-bentuk primer
yang luar biasa yang
oleh cahaya
ditunjukkanlah
kehebatannya; citra
mereka sangat nyata
dan jelas di dalam diri
kita tanpa ada
keraguan sedikitpun. Proses terbentuknya sebuah ruang
(3 dimensi), dimulai dari titik
Atas dasar itulah maka kemudian garis, rangkaian garis
mereka merupakan yang tertutup membentuk sebuah
bidang datar 2 dimensi, dan
bentuk-bentuk yang rangkaian bidang dengan ketinggian
tertentu membentuk sebuah ruang
PENGERTIAN TRANSFORMASI
MENURUT PARA AHLI
“Transformation is a process and a
phenomenon of the change of form
under altering circumstances”.

Transformasi adalah sebuah


proses fenomena perubahan
bentuk dalam keadaan yang
berubah-ubah, dengan demikian
transformasi dapat terjadi secara
tak terbatas. D’ Arcy Thompson
PENGERTIAN TRANSFORMASI
MENURUT PARA
Transformation “......those operations performed
AHLI
on the elements of a given existent code which
depart from the original, normal, or canonical
usage of the code, by distorting, regrouping,
reassembling, or in general altering it in such a
way that it maintains its references to the original
while tending to produce a new meaning
(Silvetti,1977).”
Tindakan perubahan yang dilakukan terhadap
elemen-elemen ataupun aturan-aturan
(codes) yang ada dengan cara penyimpangan,
pengelompokkan kembali,
perakitan/pengumpulan kembali, yang mana
mengacu pada keaslian dan diharapkan
menghasilkan arti yang baru. Cara – cara ini
Jorge Silvetti
mampu untuk mempertahankan keasliannya
PENGERTIAN TRANSFORMASI
MENURUT PARA AHLI
Transformasi adalah sebuah proses perubahan secara
berangsur-angsur sehingga sampai pada tahap
ultimate, perubahan dilakukan dengan cara memberi
respon terhadap pengaruh unsur eksternal dan
internal yang akan mengarahkan perubahan dari
bentuk yang sudah dikenal sebelumnya melalui
proses menggandakan secara berulang-ulang atau
melipatgandakan.
Anthony Antoniades,1990
PENGERTIAN TRANSFORMASI
MENURUT PARA AHLI
Menurut Josef Prijotomo dalam
prastyanto dkk 2015, kata
Transformasi dalam bahasa
indonesia dapat disamakan
dengan kata pemalihan, yang
artinya perubahan dari benda
asal menjadi benda hasilnya.
Perubahan yang terjadi dapat
Josef Prijotomo dikategorikan perubahan yang
sudah tidak memperlihatkan
Transformasi dalam
arsitektur
berkaitan dengan proses
perubahan bentuk dari
keadaan awal/dasar menjadi
keadaan
baru. Esensi yang sama dari
beragam transformasi
Manfaat Transformasi Walt Disney
Concert Hall,

dalam Perancangan
California. by
Frank O. Gehry
Transformasi dilakukan untuk (1999-2003)
menghasilkan sebuah karya arsitektur
yang dapat memberikan dan Chapelle Notre
Dame du Haut,
mencerminkan jati diri para Ronchamp,
Prancis. by
perancangnya. Le Corbusier
(1950-1955.)
Sebuah karya arsitektur yang memiliki
bentuk dan ciri yang spesifik terhadap
pencerminan jati diri perancangnya Heydar Aliyef
Center, by Zaha
akan lebih mudah dikenali oleh setiap Hadid (2017)

pengamat dan lebih dilirik oleh


Menurut Ching (2007), Transformasi
Bentuk terbagi menjadi 3 jenis yaitu:
a. Transformasi Dimensional
b. Transformasi Substraktif
(pengurangan)
c. Transformasi Adiktif
(penambahan)
suatu bentuk
dapat
ditranformasikan
dengan cara
merubah satu
atau lebih
dimensi-
dimensinya dan
tetap
mempertahankan
identitasnya
sebagai anggota
b. Transformasi
Substraktif
(pengurangan)
Suatu bentuk dapat
ditransformasikan
dengan cara
mengurangi sebagian
volumenya.
c. Transformasi Adiktif
(penambahan)
Suatu bentuk dapat
ditransformasikan
dengan menambah
elemen-elemen pada
volumenya.
Kategori Transformasi
(Menurut Laseau, 1980 dalam
Sembiring 2006) antara lain :
1. Transformasi bersifat topologikal
(geometri)
2. Transformasi bersifat Gramatika
hiasan (ornamental)
1. Transformasi
bersifat topologikal
(geometri)
bentuk geometri yg
berubah dengan
komponen
pembentuk & fungsi
ruang yg sama.

Contohnya Cottage
yang menggunakan
bentuk geometri
Snowflake
Penggunaan bentuk
geometri dasar
2. Transformasi bersifat Gramatika hiasan
(ornamental) dilakukan dengan
menggeser, memutar, mencerminkan,
menjungkirbalikan,melipat, dll.

Transformasi Ornamen Rumah Betawi dalam Unsur-Unsur Ruang


Contoh Lainnya

Transformasi Ornamen Rumah Betawi dalam Unsur-Unsur Ruang


3. Transformasi bersifat
Reversal (kebalikan)
pembalikan citra pd figur
objek yg akan
ditransformasi dimana
citra objek dirubah
menjadi citra sebaliknya
Wujud rumah Niang yang
secara alami terbentuk dari
proses penyesuaian dengan
iklim yang terdapat di
pegunungan membuatnya
memiliki bentukan yang
demikian. Pada proses
pengembangannya,
arsitektur rumah Niang yang
mengkini, akan juga
4. Transformasi bersifat Distortion (merancukan)
kebebasan perancang dalam beraktifitas
Anthony Antoniades
menggambarkan tiga strategi
transformasi arsitektur:
1. Strategi Tradisional
2. Strategi Peminjaman (borrowing)
3. Dekonstruksi atau dekomposisi
1. Strategi Tradisional:
evolusi progresif dari sebuah
bentuk melalui penyesuaian
langkah demi langkah terhadap
batasan-batasan;
- Eksternal: site, view, orientasi,
Contohnya arah angin, kriteria lingkungan

- Internal: fungsi, program


ruang, kriteria structural
- Artistik: kemampuan, kemauan
dan sikap arsitek untuk
memanipulasi bentuk,
berdampingan dengan sikap
terhadap dana dan kriteria
pragmatis lainnya.
pada bangunan. Dalam penataan massa
bangunan, pendekatan didasarkan atas
pertimbangan-pertimbangan pada faktor-
faktor konsep Green Architecture dan
konsep-konsep umum berikut:
- Bentuk / Kondisi Site - Aksesibilitas -
Sirkulasi / Penzoningan
- Sifat kegiatan - Orientasi /view -
Klimatologi

REDESAIN PASAR BERSEHATI DI MANADO (Green Architecture)


2. Strategi Peminjaman
(borrowing):
meminjam dasar bentuk dari
lukisan, patung, obyek benda-
benda lainnya, mempelajari
properti dua dan tiga dimensinya
sambil terus
menerus mencari kedalaman
interpretasinya dengan Contohnya
memperhatikan kelayakan aplikasi
dan validitasnya. Tranformasi
pinjaman ini adalah ‘pictorial
transferring’ (pemindahan rupa)
dan dapat pula diklasifikasi
sebagai ‘pictorial metaphora’
(metafora rupa).
Nautilus House – Meksiko
Rumah ini dirancang seperti The Piano House – China
siput besar yang berwarna- Bangunan satu ini benar-benar
menyerupai sebuah piano dan
warni. Di dalam rumah ini uniknya lagi, untuk masuk ke
terdapat kamar, mandi, kamar dalam bangunan ini kamu akan
tidur dan dapur. Rumah ini masuk ke dalam bangunan
dibangun dari Grancrete yang menyerupai sebuah violin.
lebih kokoh dari semen. Selain Bangunan ini sendiri dirancang
oleh mahasiswa arsitektur di
tahan api, rumah ini juga Hefel University of Technologu
menyediakan isolasi yang baik pada tahun 2007.
dan tahan gempa.
3. Dekonstruksi atau
dekomposisi : sebuah
proses dimana sebuah
susunan yang ada
Contohnya
dipisahkan untuk dicari cara
baru dalam kombinasinya
dan menimbulkan sebuah
kesatuan baru dan tatanan
baru dengan strategi
struktural dalam komposisi
yang berbeda.
Arsitektur dekonstruktivis dicirikan oleh
manipulasi tampilan, fragmentasi, dan
bentuk-bentuk non-bujursangkar yang
distorsi dan melanggar norma arsitektur
konvensional, terutama pada struktur dan
tampilan bangunan. Gaya ini dengan sengaja
menyandingkan elemen-elemen yang
tampaknya saling bertentangan untuk
menantang gagasan tradisional tentang
harmoni dan kontinuitas bahkan stabilitas.

UFA-Palast di Dresden, Germany, Vitra Design Museum oleh Frank Gehry,


oleh Coop Himmelb Weil am Rhein, Germany
Faktor yang tak lepas dari strategy
transformasi yang dikemukakan oleh
Anthoniades, dalam menggunakan strategy
yang ada setiap perancang tak terlepas dan
selalu memperhatikan bagian ini dalam
mereka menghasilkan sesuatu karya desain,
diantaranya :
 Skala (Scale)
 Keterkaitan antar bagian (Whole vs. Parts)
 Pengaruh External (Forced Externalities)
 Semantik (Semantic)
Banyak hal dalam transformasi yang
berhubungan dengan skala.
Pembesaran atau pengurangan / pengecilan
dilakukan dalam komposisi yang benar, agar
ukuran yang baru dapat diterima dengan statistik
dan visual.

Skala adalah perbandingan dari ruang atau


bangunan dengan lingkungan atau elemen
arsitektural lainnya. Pada dasarnya, skala pada
desain arsitektur tak ada aturan khusus karena Pengurangan Penambahan
skala bisa disesuaikan dengan nuansa atau
 Keterkaitan antar bagian
(Whole vs. Parts)
Perhatian yang kedua yakni
berupa penjelasan dan
penyatuan antara bentuk
keseluruhan dan sebagiannya.
Setiap bagian, dalam hal ini
ruang dan fungsinya mempunyai
peranan dan pengaruh yang
penting dalam transformasi
Contohnya dapur dengan
bentuk secara keseluruhan. kamar mandi ataupun
ruang keluarga yang
letaknya tidak berjauhan
dikarenakan ke – 3 ruang
ini saling berkaitan.
 Pengaruh External
(Forced Externalities)
Transformasi juga terjadi
dengan mempertimbangkan
pengaruh atau tekanan dari
luar, lingkungan senantiasa
tidak bisa dipisahkan dan
mempunyai kekuatan untuk
mempengaruhi transformasi. Faktor yang mempengaruhi seperti Iklim,
Kebisingan, View, dll
 Semantik (Semantic)
Transformasi didasarkan
pada konotasi visual,
berupa bentuk, wujud,
tipologi, gambaran,
tampak, dan bayangan.
Pernyataan transformasi
yang bermakna visual
karena transformasi itu Contohnya Cottage
sendiri berkaitan erat yang memakai
dengan gubahan bentuk. tipologi geometri
Snowflake
KESIMPULAN
Jadi dapat disimpulkan, transformasi adalah
suatu perubahan dari suatu kondisi (bentuk
awal) ke kondisi yang lain (bentuk akhir) dan
dapat terjadi secara terus-menerus atau
berulang kali yang dipengaruhi oleh dimensi
waktu yang dapat terjadi secara cepat atau
lambat, tidak saja berhubungan dengan
perubahan fisik tetapi juga menyangkut
perubahan sosial, budaya, ekonomi, politik
masyarakat karena tidak dapat lepas dari
Referensi
• Antoniades, Anthony C., 1990. Poetics of Architecture, Van Nostrand
Reinhold, New York
• Josef Prijotomo dalam prastyanto dkk 2015 (Transformasi)
• REDESAIN PASAR BERSEHATI DI MANADO (Green Architecture),
Michelle A. M. Nangoy, Hanny Poli, Alvin J. Tinangon
• Ching, Francis D.K. 1979. Arsitektur Bentuk, Ruang, dan Tatanan.
Jakarta: Erlangga.
• Laseau, 1980 dalam Sembiring. 2006. Kategori Transformasi.
• Laseau, Paul. 1986. Berpikir Gambar bagi Arsitek dan Perancang.
Bandung: ITB.
• Sulaiman, et al. 2012. Kajian Pengembangan Ornamen Betawi.
Jakarta: Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta.
• Antar, Yori (2010): Pesan dari Wae Rebo, Penerbit PT Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta.
• Bagul Dagur, Anthony (1996) : Kebudayaan Manggarai Sebagai Satu
Kasanah Kebudayaan Nasional. Percetakan UbharaPress, Surabaya.

Anda mungkin juga menyukai