Anda di halaman 1dari 16

TEORI ARSITEKTUR

LANJUT
G O L D E N R AT I O & F I B O N A C C I

YAMIN HARDJOKO
Pengertian Golden Ratio
Pada dasarnya rasio emas adalah sebuah bilangan yang memiliki nilai 1.6180339887... dan termasuk ke dalam bilangan
irasional. Dalam artian bilangan ini tidak memiliki angka yang mengakhiri suatu bilangan setelah melewati tanda decimal.
Sementara itu Rasio itu sendiri merupakan hubungan antara 2 angka yang menunjukkan ada beberapa nilai pada angka pertama
yang terkandung pada angka setelahnya atau angka ke 2. selain rasio emas, terdapat juga Barisan yang memiliki hubungan
dengan rasio emas yang di temukan oleh seseorang bernama Leonardo Bonacci dan Barisan tersebut dikenal dengan Barisan
Fibonacci. Jika di gambarkan maka akan membentuk barisan 0,1,1,2,3,5,8,13,… dan seterusnya. Barisan angka tersebut di
dapatkan dari penjumlahan 2 angka sebelumnya. Apabila di gambarkan maka akan seperti gambar di bawah ini.

0 1 1 2 3 5 8 13

1 2 3 5 8 13 21
Hubungan Golden Ratio dan Deret Fibonacci
Lalu, hubungan dari Rasio emas dan Barisan Fibonacci dapat dilihat apabila kita memerhatikan angka pada deret Fibonacci,
apabila kita menjumlah tiap 2 angka pada Fibonacci, maka hasilnya tidak akan jauh dari 1,6 yang merupakan bilangan rasio
emas atau dikenal sebagai Phi.

A B B/A
2 3 1,5
3 5 1,66…
5 8 1,6
8 13 1,625
Hubungan Golden Ratio dan Deret Fibonacci
Dan apabila kita jadikan angka tadi menjadi sebuah bidang persegi dan menarik garis yang menghubungkan bagian ujung dari
tiap tiap persegi, maka akan mendapatkan hasil sebagai berikut :
Studi Kasus
Pastor Van Ars Church
Ga Den Haag, Belanda

Architect :
Aldo Van Eyck
Deret Fibonnaci dan Rasio emas pada Denah Bangunan
Pada denah bangunan ini, jika dilihat memiliki Perbandingan 5 : 8, dimana angka ini termasuk dalam bilangan deret
Fibonacci. Apabila di buat Grid yang sama dengan format 5 x 8 dengan masing masing modul nya yakni 1x1, maka apabila di
sejajarkan pada denah, garis Dinding atau pembatas ruang pada denah akan menyatu dengan garis pada pola grid yang telah di
buat.

Rasio Emas Denah lantai 1

Grid 5x8 Denah Lantai Dasar


Deret Fibonnaci dan Rasio emas pada Denah Bangunan
Akibat dari penggunaan rasio emas pada denah, maka terbentuk skema komposisi dalam menentukan ruang ruang pada
bangunan ini. Pada Kolom C1 merupakan ruang untuk tempat paroki atau penggembala/ pastor. Pada kolom C2, C3, C4
menciptakan ruang untuk area masuk dan juga untuk ekspansi ruang liturgy. Untuk kolom C5 disebut area Central Nave. Dan
kolom C6, C7, C8 membentuk ruang untuk Area Ibadah atau pelaksanaan Liturgi.

Denah lantai 1 Denah Lantai Dasar


Deret Fibonnaci dan Rasio emas pada Site
Dari konsep awalnya sendiri pun, Aldo van Eyck juga mengkonfirmasi ia merancang denah gereja ini dengan menggunakan
deret fibonnaci dan dapat terlihat dari sketsa berikut yang ia telah buat. Selain denah bangunan, site bangunan juga menerapkan
dan berhubungan dengan Fibonacci sehingga menciptakan permainan bentuk yang geometris.

Denah lantai 1
Site plan
Studi Kasus
AZUMA HOUSE
Osaka, Jepang

Architect :
Ando Tadao
Proporsi pada Azuma House
Azuma house hasil rancangan Tadao Ando juga menggunakan prinsip proporsi dimensi sisi lebar sebagai tumpuannya,
rumah ini terdiri dari 3 buah modul persegi, dimana itu juga yang membagi zoning pada rumah ini, yakni Zona Entrance, Zona
Courtyard, dan zona servis. Jika dilihat pada gambar di bawah, apabila modul persegi di Tarik garis diagonal sehingga
membentuk ¼ lingkaran atau sudut yang melingkar, maka akan menciptakan golden rectangle.
Pengaplikasian pada Denah
Bila di gambarkan berdasarkan denah asli, maka akan membentuk 3 bagian golden rectangle dan bentuknya tertata sesuai
denah aslinya. Dan apabila di hitung, dimensi ruang pada tiap modul rumah ini yakni 3,3m x 4,7m, apabila di jumlahkan maka
hasilnya akan menjadi 1,4…. Yang jumlahnya tidak jauh dari Phi yakni 1,6…

Denah Lt. 1 Denah Lt.2


Studi Kasus

RUMOH ACEH
Aceh, Indonesia
Pengaplikasian pada Denah
Rumoh Aceh pada secara tampak memiliki bentuk persegi empat dan segitiga, bagian kaki dan badan bangunan yang terdiri
dari bentuk persegi empat, dan unsur segitiga pada bagian atap nya. Pada kasus Rumoh aceh ini, proporsi hanya di gunakan
pada citra visual saja.
Dan pada pembahasan ini terdapat 3 jenis rumoh Aceh yang diteliti. Disimpulkan kisaran ukuran pada Rumoh aceh yang
jaraknya tidak terlalu jauh, kesamaan hanya terdapat pada kemiringan atap, berikut data kisaran ukurannya :
- Jarak antar tiang (L1, L2, dan L3) = 2,5m – 3m.
- Tinggi kaki bangunan (T1) = 2,5m
- Tinggi kaki bangunan ke ruang tengah (T4) = 3m
- Tinggi dari Lantai ke Atap (T2) = 147,5cm
- Tinggi Atap (T3) = 242,5cm

T3

T2

T1 T4

L1 L2 L3

Tipe 4 Tipe 5 Tipe 7


Desa Lubuk, Kecamatan Blang Bintang Desa Lubuk, Kecamatan Blang Bintang Geuceu inem, Banda Aceh
Tabel Rasio Proporsi Rumoh Aceh
pada hasil perhitungan di bawah, Rumoh aceh memiliki perbandingan proporsi (L=T) 8 : 6,6. hasil perbandingan ini
menunjukkan bahwa komposisi lebar bangunan rumoh aceh lebih besar dari pada tinggi bangunan tersebut. Dan dapat dikatakan
bangunan ini memakai satuan dasar dalam proporsi modern yang mengadopsi unsur arsitektur lokal.
Daftar Pustaka
Jose Fernandez Llebrez, Jose Maria Franz. (2013). The Church in the Hague by Aldo van Eyck: The presence of the Fibonacci
numbers and the Golden rectangle in the Compositional Scheme of the Plan. Valencia Polytechnic University, Spain.

Abiram Devnathan. (2016). The Golden ratio and it’s Application on Designs. Loyola College, Department of Mathematics.

Soraya Masthura Hassan, Armelia Dafrina. (2018). Proporsi pada karya desain bangunan Tadao ando dalam konteks
Geometri. Universitas Malukussaleh, Fakultas teknik. Kampus Loyola, Departemen Matematika.

Erna Meutia. (2017). Identifikasi model proporsi bangunan Arsitektur Tradisional Aceh. Universitas Syiah Kuala, Prodi Arsitektur
dan Perencanaan.

Anda mungkin juga menyukai