Anda di halaman 1dari 4

A.

Biografi
Antoine-Chrysostome Quatremère de Quincy (1755–1849) adalah seorang arkeolog,
sejarawan seni, dan politikus, yang pengaruh luar biasa pada seni di Prancis berkembang
pesat setelah Restorasi Bourbon monarki pada tahun 1815 dengan pengangkatannya sebagai
sekretaris permanen Académie des Beaux-Arts (1816–39). Ketertarikannya pada arsitektur
muncul pada awal 1770-an saat mempelajari monumen Paris sebagai pematung magang di
studio Guillaume Coustou di bawah Pierre Julien.Mengikuti warisan dari ibunya, ia berangkat
ke Italia (1776–80 dan 1783–84) untuk mempelajari monumen Zaman Kuno Klasik,
mengunjungi Roma, dan menjelajahi situs penggalian arkeologi di Sisilia, Pompeii,
Herculaneum, dan Paestum. Meskipun tidak memiliki pelatihan arsitektur formal, monumen
dan arsitektur, Quatremère mengggap monument memiliki arti tertentu, ia menganggapnya
sebagai ekspresi kolektif dari budaya yang sangat maju.Monumen mewakili upaya seni dan
sosial budaya yang saling terkait, dengan pro perampasan alam oleh budaya yang
dicontohkan oleh Yunani kuno, seperti yang ia nyatakan dalam The Destination of Works of
Art and the Use to which they are Applied (Considérations morales sur la destination des
ouvrages de l'art, 1815): “Alam lebih sedikit menganimasikan Seni, daripada Seni itu sendiri
muncul untuk menjiwai setiap bagian dari alam. Melalui Seni setiap tubuh memiliki jiwa, dan
setiap jiwa memiliki tubuh. Di desa, di kota, di tempat umum, di rumah, di jalan raya, segala
sesuatu hidup, bernafas, dan berpikir melalui kekuatan Seni; setiap hal berbicara dengan
bahasanya, setiap hal menerima dan mengembalikan kesannya. Setiap langkah
menghadirkan sebuah monumen, dan setiap monumen memberikan pelajaran, menelusuri
kembali ingatan dan membangkitkan sentimen; itu karena masing-masing memiliki landasan
dalam tata krama dan adat istiadat tempat itu, pada sejarah negara, dan pada tradisi lokal”.
B. Karya-Karya
 Gereja Ste-Geneviève
Berdasarkan keyakinannya bahwa gaya dan fungsi tidak terpisahkan dalam
arsitektur, Quatremere de Quincy Pada 1791-1792 mengatur konversi Gereja Ste-
Geneviève di Paris (di bawah arahan Jean-Baptiste Rondelet) menjadi Panthéon.

 Arc de triomphe de l'Étoile atau biasa dikenal sebagai Arc de Triomphe (Bahasa


Indonesia: Gapura/Monumen Kemenangan) adalah monumen
berbentuk Pelengkung kemenangan di Paris yang berdiri di tengah area Place de
l'Étoile, di ujung barat wilayah Champs-Élysées. Bangunan ini dibangun atas
perintah Napoleon Bonaparte dengan tujuan untuk menghormati jasa tentara
kebesarannya. Quatremere de Quincy ikut memberikan pemikirannya dalam
pembangunan salah satu monument paling terkenal tersebut.

 Encyclopédie méthodique: Architecture (1788–1825)


Secara signifikan, Quatremère hanya dalam De l’architecture égyptienne
mengungkapkan gagasan bahwa asal usul arsitektur terkait dengan pembentukan
bahasa. Dia menjelaskan asal-usul arsitektur yang umum tetapi beragam dalam
konteks yang berbeda dengan menggunakan analogi linguistik, menyatakan bahwa
perkembangan arsitektur sama-sama bergantung pada kecerdasan sosial dan
budaya. Selain itu, ia menghilangkan argumen asal ganda dalam Mémoire, hanya
menghubungkan model gua dengan arsitektur Mesir. Untuk menjelaskan
kesempurnaan arsitektur Yunani menjadi sebuah seni, ia berpendapat bahwa
mereka menggantikan alam dengan budaya dan mengembangkan konsep rasa, yang
membedakan mereka dari orang Mesir dan membenarkan klaim mereka terhadap
gubuk sebagai kategori estetika dan budaya. Sementara orang Yunani menciptakan
'bahasa buatan' dan tulisan alegoris dan lambang melalui penemuan rasional dan
budaya, orang Mesir mempertahankan 'bahasa alami' dan dekorasi hieroglif
onomatopoetika bentuk-bentuk alami.
Kematangan teori arsitektur Quatremère dan pembalikan yang cukup besar dari
kesimpulan Mémoire di De l'architecture égyptienne dapat dijelaskan dengan
pengangkatannya sebagai editor Encyclopédie méthodique: Architecture (1788–
1825) pada 1787, yang memaksanya untuk mengandung seorang jenderal teori
arsitektur sehubungan dengan sistem seni. Secara signifikan, Quatremère hanya
dalam De l’architecture égyptienne mengungkapkan gagasan bahwa asal usul
arsitektur terkait dengan pembentukan bahasa. Dia menjelaskan asal-usul arsitektur
yang umum tetapi beragam dalam konteks yang berbeda dengan menggunakan
analogi linguistik, menyatakan bahwa perkembangan arsitektur sama-sama
bergantung pada kecerdasan sosial dan budaya. Selain itu, ia menghilangkan
argumen asal ganda dalam Mémoire, hanya menghubungkan model gua dengan
arsitektur Mesir. Untuk menjelaskan kesempurnaan arsitektur Yunani menjadi
sebuah seni, ia berpendapat bahwa mereka menggantikan alam dengan budaya dan
mengembangkan konsep rasa, yang membedakan mereka dari orang Mesir dan
membenarkan klaim mereka terhadap gubuk sebagai kategori estetika dan budaya.
Sementara orang Yunani menciptakan 'bahasa buatan' dan tulisan alegoris dan
lambang melalui penemuan rasional dan budaya, orang Mesir mempertahankan
'bahasa alami' dan dekorasi hieroglif onomatopoetika bentuk-bentuk alami.

C. Pandangan dan Pemikiran


Menurut Quetremere de quincy, bahwa setiap jenis bangunan pada prinsipnya harus
bisa ditemukan peruntukannya melalui pemakaiannya. Quincy mengaitkan karakter
dengan fungsi bangunan dan mengekspresikannya melalui yang disebut phsygonomy.
Istilah ini diartikan sebagai cara untuk menafsirkan obyek-obyek arsitektural dengan
jalan mengindentifikasinnya denagn suatu obyek ragawi, dab selanjutnya
akanmenghasilkan sebuah citra. Sebagai contohnya adalah sebuah kolom
mengekspresikan kekuatan karena berfungsi menahan atap dan bangunan (bangunan
berlantai banyak). Kekuatan identic dengan keperkasaan seoranglaki-laki. Oleh karena
itu, sebuah kolom harus berdimensi besar. Konsep phsygonomy juga mengungkapkan
bahwa tipologi dapat dilihat sebagai sebuah aktivitas pengelompokan yang
berdasarkan pada langgam. Quincy kemudian berpendapat bahwa setiap objek
mempunyai tipe berdasarkan pada fungsi dari objek tersebut.
Secara sederhana tipologi dapat didefinisikan sebagai sebuah konsep yang
mendeskripsikan sebuah kelompok obyek atas dasar kesamaan pada karakter bentuk-
bentuk dasarnya. Tipologi berdasarkan pada kemungkinan pengelompokan beberapa
obyek karena mempunyai kesamaan sifat-sifat dasar. Dengan demikian arsitektur
dapat diartikan sebagai cara membuat elemen elemen tipologi yaitu ide tentang
struktur bentuk sehingga dapat mencapai keadaan yang bisa mencirikan sebuah karya
secara utuh.

DAFTAR PUSTAKA
https://d-nb.info/103649621X/34
https://blogs.ed.ac.uk/ear-journal/wp-content/uploads/sites/3710/2011/11/EAR_27_71.pdf

Anda mungkin juga menyukai