(EXPERT CRITICISM)
Seorang kritikus dengan basis
kepakaran atau keahlian akan
bertindak bukan atas dasar kuasa
otoritatif yang dimilikinya tapi
berdasarkan pada informasi-informasi
spesifik dan sensitivitas yang teruji.
Sang kritikus tidak menuntut
perhatian tapi memiliki bakat untuk
mempengaruhi pendapat orang lain
untuk berubah. Kritikus yang menulis
di media populer seperti surat kabar
dan majalah adalah contoh yang jelas
dari situasi kritik semacam ini.
Para kritikus ini bisa dilihat sebagai
pihak yang memiliki keahlian untuk
melakukan kritisasi karena mereka
umumnya merupakan jurnalis dan
oleh karenanya diperkirakan
memiliki kepekaan terhadap hal-hal
yang pantas diberitakan dan
memiliki skill atau teknik yang
menarik dalam menampilkan fakta-
fakta.
Melalui sejumlah pengalaman
dan keterlibatan mereka dalam
berbagai bidang yang relevan
serta kritisasi sebelumnya,
mereka juga
mendemonstrasikan
kemampuan untuk memahami
beragam wacana tentang aspek
rancangan lingkungan binaan.
Kritisasi dalam surat kabar
memiliki dua bentuk. Yang
pertama adalah dalam bentuk
kolom reguler dari seorang
kritikus yang sudah dikenal, dan
yang kedua adalah dalam
bentuk cerita-cerita yang
terkategori sebagai berita yang
“semu” (pseudo-news).
Bentuk yang terakhir, yang
sebenarnya lebih merupakan
suatu pendapat (pandangan
personal) dan bukannya berita
(ungkapan fakta), memiliki
kecenderungan untuk
menghindari kontroversi dan
secara esensial memiliki
karakter yang promosional
(usulan/penawaran).
“... 'The pseudo-news of real estate
blurs a line between news and
advertising. ... Above all, most real
estate news columns amount to
week-by-week confessions of a
deeper failure. They neither
represent nor even reflect the crisis
in urban areas.' ...”
(Kuhn, 1968)
Atensi yang serius dan reguler
terhadap aspek-aspek rancangan
lingkungan binaan di kalangan surat
kabar Amerika, mulai dirintis oleh
Grady Clay dalam Jurnal Lousiville-
Courier, dan kemudian oleh George
McCue di media St. Louis Post -
Dispatch. Wolf von Eckardt dan Ada
Louis Huxtable memulai kolom
regularnya di The Washington Post
dan The New York Times sejak tahun
1963.
Salah satu bukti bahwa
kritisasi media surat kabar
tidak hanya semakin
berkembang tapi juga mulai
mendapatkan respek adalah
praktik pemberian
penghargaan.
Sebagai contoh, pada
tahun 1968, McCue
mendapatkan
penghargaan dalam
bidang kritik arsitektur
oleh American Institute
of Architects (AIA).
Huxtable, pada tahun
1969 mendapatkan
Medali Kritik Arsitektur
dari organisasi yang
sama, serta Pulitzer Prize
untuk kategori Pulitzer Prize
“distinguished criticism”
pada tahun 1970.
Ada Louise
Huxtable
Meskipun kritik arsitektur melalui
media surat kabar di Amerika
sangat berkembang pesat dalam
kuantitasnya, kritisasi-kritisasi
tersebut pada dasarnya juga tidak
terlepas dari kritik (kritik terhadap
kritik).
“... I do not know if (the critic) has any
qualifications in terms of judging good architecture,
but I think he is way off base in stating that. ...
Dear Mr. Critic: Your article on architecture clearly
indicates you have poor taste.
Architecture is too important to be left to the
architecture critics.
When someone criticizes something so
vehemently, it is probably an expression of some
personal problem rather than a clear expression of
feelings about the building. ...”
Kutipan di atas yang merupakan surat
terhadap sebuah koran Midwestern,
mengindikasikan sejumlah isyu yang
dapat menyebabkan keraguan
terhadap para kritikus. Satu isyu
terkait dengan legitimasi serta
kompetensi para kritikus sementara
yang lain terkait dengan bias
objektivitas dan interes personal diri
mereka.
Sehubungan dengan
kenyataan bahwa tidak ada
pelatihan atau pendidikan
formal untuk kritikus
arsitektur, maka kepakaran
seorang kritikus arsitektur
harus dikembangkan melalui
pengayaan pengalamannya di
berbagai bidang yang relevan
seperti perancangan
profesional, jurnalisme,
sejarah arsitektur dan lain
sebagainya.
McCue, Clay dan Paul Gapp (jurnalis
pada Chicago Tribune), misalnya,
merupakan pekerja-pekerja surat kabar
yang melihat adanya kebutuhan
terhadap perhatian serta diskusi publik
atas pengembangan fisik di wilayah St.
Louis, Louisville, dan Chicago. Huxtable
dan Allen Temko (jurnalis San Fransisco
Chronicle) masing-masing telah
mempublikasikan buku di bidang sejarah
arsitektur. Von Eckardt mengembangkan
skill sebagai seniman grafis yang
kemudian mempublikasikan karyanya
dalam sejarah.
Sekalipun upaya penguatan
legitimasi kompetensi para
kritikus dapat dilakukan
dengan modus seperti di
atas, yakni melalui
pengayaan pengalaman
personal para kritikus di
berbagai bidang yang
relevan, keraguan terhadap
objektivitas dan interes
personal mereka masih tetap
merupakan wacana yang
sulit untuk dipecahkan.
Sejumlah kritikus kerap
dituduh mempromosikan
dirinya sendiri, atau objek-
objek tertentu yang menjadi
favorit atau preferensinya.
Sejumlah kritikus lain disebut
sebagai “underdoggers”,
dalam artian senantiasa
memposisikan dirinya pada
faksi / pihak yang dianggap
lemah dalam suatu
kontroversi, tanpa memahami
situasi secara keseluruhan.
Dalam konteks ini, barangkali
yang paling mungkin dilakukan
sebagian besar kritikus, dalam
rangka meminimalkan
kemungkinan munculnya
tuduhan atau kritisasi
semacam ini, adalah dengan
mengakui secara jujur adanya
bias-bias tertentu dalam
visinya terhadap sesuatu dan
idealismenya tentang masa
depan, sebelum melanjutkan
aktivitas kritisnya.
Majalah adalah medium yang lain bagi
kritisasi di dunia publikasi populer, dengan
sejarah yang jauh mendahului kritisasi
dalam medium surat kabar. Walaupun ada
sejumlah artikel yang dipublikasikan
secara sporadis pada sejumlah majalah
seperti The Atlantic, Harper’s, dan The
New Republic, upaya pertama yang
berkelanjutan untuk membahas dan
mengevaluasi eksistensi arsitektur dan
perkembangan kota di Amerika adalah
serial “Sky Line” yang ditulis oleh Lewis
Mumford, sejak tahun 1931 hingga 1963
pada majalah New Yorker.
Kekurangan utama dari
publikasi pionir yang
penting ini adalah tidak
adanya ilustrasi (grafis).
Dengan demikian, kritisasi
yang murni verbal ini
sangat bergantung pada
familiar tidaknya para
pembaca dengan objek-
objek yang menjadi
sasaran kritisasi atau
bahan diskusi.
Eksistensi kritisasi pakar dalam
medium jurnal profesional
(dibandingkan dengan surat kabar dan
majalah) bahkan memiliki sejarah yang
lebih panjang. Montgomery Schuyler,
yang dipandang sebagai kritikus
arsitektur yang pertama di Amerika,
telah memulai publikasinya sejak tahun
1891, pada jurnal Architectural Record.
Selanjutnya, Lewis Mumford menjadi
penerus Schuyler dengan peran yang
sama di jurnal tersebut.
“... Schuyler left an extensive body of architectural
criticism, which constitutes the most perceptive,
most revealing, and most urbane commentary on
American architecture to emerge from the critical
tenets of progressive nineteenthcentury theory. In
a broader sense, Schuyler not only drew from the
tradition of organic functionalism which called forth
the most creative architecture in nineteenth-
century America; but, in the course of his criticism,
he helped to define this tradition as well. ...”