Sokhi Huda
A. Pendahuluan
Istilah populer dalam karya (tulisan) mengacu pada kompetensi massa
sebagai segmen sasarannya. Untuk hal ini, karya tulis populer menggunakan
media-media massa cetak sebagai medianya. Dalam tulisan ini dibatasi pada karya
nonfiksi. Oleh karena karya ilmiah merupakan paduan karya ilmiah dan karya
populer, maka terlebih dulu perlu dipahami karakter karya tulis ilmiah dan bentuk-
bentuk karya tulis populer, sebagaimana penjelasan pada sub B dan sub C di
bawah ini.
Sebagai bekal umum, tulisan populer disyaratkan menjawab detail-detail
yang diperlukan jawabannya oleh khalayak pembaca, yaitu 5 W + 1 H; (1) who
(siapa yang terlibat), (2) where (di mana kejadiannya), (3) why (mengapa terjadi),
(4) what (apa yang terjadi), dan (5) how (bagaimana duduknya perkara).
∗
Klip materi ajar TPKI di Fakultas Dakwah dan Fakultas Syari’ah IKAHA (UNHASY) Tebuireng Jombang.
2
3. Feature perjalanan: tuturan tantang objek wisata yang dapat dinikmati oleh
orang jika dia melakukan perjalanan ke tempat yang dituturkan. Contoh:
Batam: Kota di Posisi Segitiga Emas.
4. Human interest feature: tulisan yang digunakan untuk menyampaikan kisah
pengalaman hidup pribadi atau kisah nyata seseorang sebagaimana dituturkan
kepada penulis. Contoh: Derita Isteri Madu Muda.
Pantangan dalam penulisan feature: (1) penulis tidak boleh tergelincir
mendramatisasikan kejadian atau situasi, sampai tulisan menjadi naskah drama,
meskipun sedikit, (2) penulis harus menghindari nada pedant yang menunjukkan
kehebatan penulis sebagai guru yang serba tahu, yang seolah-olah berhadapan
dengan murid-murid yang dianggapnya bloon semua. Biasanya, pedantry (ke-sok-
an) muncul jika penulis kurang menghargai pembaca.
Ketiga: artikel merupakan tulisan tentang suatu masalah, berikut pendapat
dan pendirian penulis tentang masalah tersebut. Jenis-jenis tulisan yang tergolong
kedalam feature adalah tiga jenis di bawah ini:
1. Kolom opini: tulisan pendek tentang suatu masalah dan pendapat penulisnya
secara subjektif. Contoh: Mengatasi Kejahatan Kelompok Kapak Merah di
Jakarta.
2. Artikel: tulisan yang lebih panjang dan mendalam tentang suatu masalah,
berikut sikap dan pendirian penulisnya, berdasarkan studi literatur tentang
masalah yang sama dan pemecahannya berdasarkan pemikiran yang
mendalam. Contoh: Konspirasi Perpajakan atas Transaksi Jual Beli Mobil
Sedan-Sedanan.
3. How to do it: artikel petunjuk pelaksanaan tentang suatu keterampilan,
menurut versi penulisnya. Contoh: Cara Bertanam Buah Jerpaya (Jeruk-
Pepaya).
Pantangan dalam penulisan artikel: (1) tidak boleh mengemukakan kritik
terhadap seseorang secara pribadi. Semestinya, hal yang dikritik adalah
perbuatannya atau keputusannya yang menimbulkan masalah, bukan orangnya, (2)
tidak boleh mengemukakan masalah dengan nada permusuhan dan kebencian.
Keempat: laporan merupakan tulisan penjang tentang suatu masalah yang
disusun secara berurutan, rinci, dan lengkap berdasarkan observasi sendiri. Laporan
meliputi dua jenis, yaitu:
1. Investigative report: laporan hasil penyelidikan tentang kejadian faktual
sebuah misteri atau observasi ilmiah. Contoh: Penemuan Mobil Bertenaga
Matahari oleh ITS.
2. New journalism report: laporan jurnalistik tentang kejadian faktual yang
dilukiskan secara rinci dengan sentuhan sastra. Contoh: Romantika Kehidupan
Lady Diana dalam Keluarga Kerajaan Inggris.
Pantangan dalam penulisan laporan: (1) tidak boleh menambahkan pendapat
dan opini pribadi atau hasil rekaan yang berlebihan, (2) ketidakcermatan mengutip
pendapat nara sumber, (3) ketika penulis mengutip pendapat penulis lain, dia tidak
menyebutkan sumber informasi, melainkan mengaku-aku bahwa itu merupakan
hasil pengamatannya sendiri.
4