O R A S I ORASI Orasi, dalam arena politik seringkali diasosiasikan oleh demonstrasi/aksi massa. Orasi merupakan sebuah tradisi dari sebuah pergerakan yang telah lama dikenal. Tujuan dari orasi adalah: untuk menyampaikan pendapat di hadapan public/massa, baik itu dalam demonstrasi ataupun rapat2 akbar. ORASI Ada 2 hal yang harus diperhatikan dalam berorasi yaitu isiannya yg harus memuat tentang: Agitasi dan Propaganda. Menurut pendapat seorang Marxist dari Inggris, Duncan Hallas (seorang anggota Partai Buruh Sosialis di Inggris), yg menulis artikel Agitasi dan Propaganda dinyatakan bahwa, menurut kamus Oxford, mengagitasi adalah membangkitkan perhatian (to excite) atau mendorong (stir it up), sedangkan propaganda adalah sebuah rencana sistematis atau gerakan bersama untuk penyebarluasan suatu keyakinan atau doktrin. ORASI Kenapa butuh isian Agitasi dan Propaganda dalam berorasi? Agitasi itu sendiri memuat isian ttg membakar semangat massa. Agitasi biasanya sebuah ajakan dalam sebuah jargon2 yg masih abstrak, kemudian propaganda-lah yg berperan sebagai penjelas dalam orasi. Propaganda itu sendiri merupakan aktivitas utk menjelaskan gagasan kita ke hadapan orang lain lewat banyak media. Jika dlm demonstrasi, propaganda bisa kita sampaikan lewat oral-verbal ataupun lewat selebaran, poster dan spanduk. Isian dari orasi, selebaran, poster, spanduk haruslah berisi Agitasi dan Propaganda. Ada beberapa hal yg harus diperhatikan dlm orasi yg berbatas waktu singkat: Pahami tema/isu aksi, Pilih bahasa yg tepat dlm berorasi usahakan jgn memakai bahasa/logika yg sulit, agar massa mudah mengerti (ini bukan berarti under estimate). Runut, tidak melompat2. Sampaikan Fakta (realita yg paling dekat dgn massa). Berikan Jalan keluar politik dan ekonomi. Berikan data. Agar tidak sekedar menuduh, sebaik2nya kita harus sanggup menyampaikan data. Berikan agitasi (pengobaran semangat utk melawan). Agitasi bisa dlm bentuk jargon verbal maupun yel-yel dan sedikit lagu-lagu juang utk mengobarkan semangat. Yakin dlm berbicara. Persoalan yakin itu juga harus muncul dlm diri, artinya, kita sendiri juga harus yakin dgn ideology, perspektif dan stratak kita. Pahami kondisi audiens/massa/pendengar. AGITASI Dalam makna denotatifnya, agitasi berarti hasutan kepada orang banyak untuk mengadakan huru-hara, pemberontakan dan lain sebagainya. Kegiatan ini biasanya dilakukan oleh tokoh/aktivis partai politik, ormas dan lain sebagainya dalam sesi pidato maupun tulisan. Dalam praktek, dikarenakan kegiatan agitasi yang cenderung menghasut maka seringkali disebut sebagai kegiatanprovokasi atau sebagai perbuatan untuk membangkitkan kemarahan. Bentuk agitasi sebetulnya bisa dilakukan secara individual maupun dalam basis kelompok (massa). Seorang propagandis yang, katakanlah, berurusan dengan persoalan pengangguran, mesti menjelaskan watak kapitalistis dari krisis, sebab dari tak terhindarkannya krisis dalam masyarakat modern, kebutuhan untuk mentransformasikan masyarakat ini menjadi sebuah masyarakat sosialis, dsb. Secara singkat, ia mesti menyajikan banyak gagasan, betul- betul sangat banyak, sehingga gagasan itu akan dipahami sebagai suatu keseluruhan yang integral oleh (secara komparatif) sedikit orang. Meskipun demikian, seorang agitator, yang berbicara mengenai persoalan yang sama, akan mengambil sebagai sebuah ilustrasi, kematian anggota keluarga seorang buruh karena kelaparan, peningkatan pemelaratan (impoverishment) dsb., dan penggunaan fakta ini, yang diketahui oleh semua orang, akan mengarahkan upayanya menjadi penyajian sebuah gagasan tunggal ke massa. Sebagai akibatnya, seorang propagandis bekerja terutama dengan mamakai bahasa cetak; seorang agitator dengan memakai bahasa lisan. (Lenin, 1902)