Anda di halaman 1dari 20

makalah komunikasi pembangunan

Komunikasi Pembangunan
Salah satu kajian dari komunikasi yang akan dibahas dalam penelitian tentang revitalisasi
pariwisata pasca gempa dan tsunami 17 Juli 2006 adalah komunikasi pembangunan.
Keberhasilan pembangunan berawal dari adanya komunikasi dalam pembangunan. Komunikasi
memiliki peran dalam pelaksanaan pembangunan. Hedebro (dalam Nasution, 2004:95-96)
mengidentifikasi tiga aspek komunikasi dan pembangunan yang berkaitan dengan tingkat
analisanya, yaitu :
1. Pendekatan yang berfokus pada pembangunan suatu bangsa, dan bagaimana media massa dapat
menyumbang dalam upaya tersebut. Di sini, politik dan fungsi-fungsi media massa dalam
pengertian yang umum merupakan objek studi, sekaligus masalah-masalah yang menyangkut
struktur organisasional dan pemilikan, serta kontrol terhadap media. Untuk studi jenis ini,
sekarang digunakan istilah kebijakan komunikasi dan merupakan pendekatan yang paling luas
dan bersifat general (umum).
2. Pendekatan yang juga dimaksudkan untuk memahami peranan media massa dalam
pembangunan nasional, namun lebih jauh spesifik. Persoalan utama dalam studi ini adalah
bagaimana media dapat dipakai secara efisien, untuk mengajarkan pengetahuan tertentu bagi
masyarakat suatu bangsa.
3. Pendekatan yang berorientasi kepada perubahan yang terjadi pada suatu komunitas lokal atau
desa. Studi jenis ini mendalami bagaimana aktivitas komunikasi dapat dipakai untuk
mempromosikan penerimaan yang luas akan ide-ide dan produk baru.

Dari sekian banyak ulasan para ahli mengenai peran komunikasi pembangunan, Hedebro
(dalam Nasution, 2004:102-103) mendaftar 12 peran yang dapat dilakukan komunikasi dalam
pembangunan, yakni:
1. Komunikasi dapat menciptakan iklim bagi perubahan dengan membujukkan nilai-nilai, sikap
mental, dan bentuk perilaku yang menunjang modernisasi.
2. Komunikasi dapat mengajarkan keterampilan-keterampilan baru, mulai dari baca-tulis ke
pertanian, hingga ke keberhasilan lingkungan, hingga reparasi mobil (Schram,1967).
3. Media massa dapat bertindak sebagai pengganda sumber-sumber daya pengetahuan.
4. Media massa dapat mengantarkan pengalaman-pengalaman yang seolah-olah dialami sendiri,
sehingga mengurangi biaya psikis dan ekonomis untuk menciptakan kepribadian yang mobile.
5. Komunikasi dapat meningkatkan aspirasi yang merupakan perangsang untuk bertindak nyata.
6. Komunikasi dapat membantu masyarakat menemukan norma-norma baru dan keharmonisan
dari masa transisi (Rao,1966).
7. Komunikasi dapat membuat orang lebih condong untuk berpartisipasi dalam pembuatan
keputusan di tengah kehidupan masyarakat.
8. Komunikasi dapat mengubah struktur kekuasaan pada masyarakat yang bercirikan tradisional,
dengan membawa pengetahuan kepada massa. Mereka yang beroleh informasi akan menjadi
orang yang berarti, dan para pemimpin tradisional akan tertantang oleh kenyataan bahwa ada
orang-orang lain yang juga mempunyai kelebihan dalam hal memiliki informasi.
9. Komunikasi dapat menciptakan rasa kebangsaan sebagai sesuatu yang mengatasi kesetiaan-
kesetiaan lokal.
10. Komunikasi dapat membantu mayoritas populasi menyadari pentingnya arti mereka sebagai
warga negara, sehingga dapat membantu meningkatkan aktivitas politik (Rao, 1966)
11. Komunikasi memudahkan perencanaan dan implementasi program-program pembangunan yang
berkaitan dengan kebutuhan penduduk
12. Komunikasi dapat membuat pembangunan ekonomi, sosial, dan politik menjadi suatu proses
yang berlangsung sendiri (self-perpetuating).

Konsep komunikasi pembangunan dapat dilihat dalam arti yang luas dan terbatas. Dalam
arti yang luas, komunikasi pembangunan meliputi peran dan fungsi komunikasi (sebagai suatu
aktivitas pertukaran pesan secara timbal-balik) diantara semua pihak yang terlibat dalam usaha
pembangunan, terutama antara masyarakat dengan pemerintah, sejak dari proses perencanaan,
kemudian pelaksanaan, dan penilaian terhadap pembangunan. Sedang dalam arti yang sempit,
komunikasi pembangunan merupakan segala upaya dan cara, serta teknik penyampaian gagasan,
dan keterampilan-keterampilan pembangunan yang berasal dari pihak yang memprakarsai
pembangunan dan ditujukan kepada masyarakat luas. Kegiatan tersebut bertujuan agar
masyarakat yang dituju dapat memahami, menerima, dan berpartisipasi dalam melaksanakan
gagasan-gagasan yang disampaikan tadi.
Kedua pengertian tadi merupakan acuan dari konsep komunikasi pembangunan pada
umumnya. Sedangkan konsep komunikasi pembangunan khas Indonesia dapat didefinisikan
sebagi berikut :
Komunikasi pembangunan adalah proses penyebaran pesan oleh seseorang atau sekelompok
orang kepada khalayak guna mengubah sikap, pendapat, dan perilakunya dalam rangka
meningkatkan kemajuan lahiriah dan kepuasan batiniah, yang dalam keselarasannya dirasakan
secara merata oleh seluruh rakyat (Effendy, 2005: 92).

Agar komunikasi pembangunan lebih berhasil mencapai sasarannya, serta dapat


menghindarkan kemungkinan efek-efek yang tidak diinginkan. Kesenjangan efek ditimbulkan
oleh kekeliruan cara-cara komunikasi, hal ini bisa diperkecil bila memakai strategi komunikasi
pembangunan yang dirumuskan sedemikian rupa, yang mencakup prinsip-prinsip berikut:
a. Pengunaan pesan yang dirancang secara khusus (tailored message) untuk khalayak yang
spesifik.
b. Pendekatan ceiling effect yaitu dengan mengkomunikasikan pesan-pesan yang bagi golongan
yang dituju (katakanlah golongan atas) merupakan redudansi (tidak lagi begitu berguna karena
sudah dilampaui mereka atau kecil manfaatnya, namun tetap berfaedah bagi golongan khalayak
yang hendak dicapai.
c. Penggunaan pendekatan narrow casting atau melokalisir penyampaian pesan bagi
kepentingan khalayak .
d. Pemanfaatan saluran tradisional, yaitu berbagai bentuk pertunjukkan rakyat yang sejak lama
berfungsi sebagai saluran pesan yang akrab dengan masyarakat setempat.
e. Pengenalan para pemimpin opini di kalangan lapisan masyarakat yang berkekurangan
(disadvantage), dan meminta bantuan mereka untuk menolong mengkomunikasikan pesan-pesan
pembangunan.
f. Mengaktifkan keikutsertaan agen-agen perubahan yang berasal dari kalangan masyarakat sendiri
sebagai petugas lembaga pembangunan yang beroperasi di kalangan rekan sejawat mereka
sendiri.
g. Diciptakan dan dibina cara-cara atau mekanisme keikutsertaan khalayak (sebagai pelaku-pelaku
pembangunan itu sendiri) dalam proses pembangunan, yaitu sejak tahap perencanaan sampai
evaluasinya (Nasution, 2004:163-164).

Menurut AED (1985), ada empat strategi komunikasi pembangunan yang telah
digunakan selama ini, yaitu:
a. Strategi-strategi yang didasarkan pada media yang dipakai (media based strategy).
b. Strategi-strategi disain instruksional.
c. Strategi-strategi partisipatori.
d. Strategi-strategi pemasaran (Nasution, 2004:164).

Masing-masing strategi mencerminkan suatu rangkaian prioritas tertentu mengenai bagaimana


menggunakan komunikasi untuk mencapai kebutuhan-kebutuhan pembangunan.

Sistem Komunikasi Pembangunan


Dalam proses komunikasi pembangunan maka fungsi komunikasi adalah sebagai salah satu di
antara sub sistem dalam sistem pengelolaan perubahan (Change Management System), yaitu :
Sub sistem organisasi (organizational sub system)
Sub sitem komunikasi (communication sub system)
Sub sistem tujuan perubahan (change target sub system)
Mekanismenya : organisasi sebagai bentuk ikatan dan subsistem merupakan input yang penting,
komunikasi sebagai pengolah (processor)nya dan change target sub system sebagai outputnya.
Bagaimana output sangat ditentukan oleh komunikasi sebagai prossercornya.
Setiap komunikasi pembangunan menginginkan adanya perubahan nilai ataupun penggunaan
suatu nilai lama untuk tujuan yang baru. Perubahan dalam nilai maupun dalam tujuan dengan
sendirinya akan menginginkan perubahan sikap (attitude change) dari setiap anggota masyarakat.
Salah atu syarat yang terpenting dari komunikasi pembangunan adalah bahwa motivasi
penduduk harus diketahui untuk dimanfaatkan dan dikaitkan dengan idea pembangunan.
Berdasarkan motivasi tersebut akan menentukan sikap yaitu predisposisi seseorang untuk menilai
suatu lambang atau objek ataupun aspek hidupnya dalam nilai yang menguntungkan atau pun
merugikan. Apabila penilaian ini diadakan secara tersusun maka akan terbentuklah sistem nilai.
Melalui komunikasi sosial maka komunikator akan cepat mengetahui apa yang merupakan
motivasi pokok dari komunikan (baik perseorangan maupun kelompok).
Sesuai dengan motivasinya maka manusia akan membentuk sikapnya terhadap idea
pembangunan pula dan memberi atau pun menolak pemberian partisipasinya. Pembentukan
sikap merupakan hasil dari pengalaman, maka proses penerimaan sikap yang baru terjadi melalui
proses belajar, yaitu mengadakan penyesuaian individu terhadap kelompok ataupun setelah
melalui proses balajar memahami dalam jangka waktu yang panjang.

Komunikasi Pembangunan merupakan suatu kegiatan atau suatu proses yang menginginkan
perubahan besar-besaran dalam sikap, mental dan tingkah laku manusia. Perubahan tersebut
dapat dilakukan dengan menggunakan teknik-teknik berikut :
Teknik persuasi (persuasion technique)
Teknik pengadaan situasi sedemikian rupa sehingga orang terpaksa secara tidak langsung
mengubah sikapnya (compulsion technique)
Teknik dengan mengulang apa yang diharapkan akan masuk dalam bidang bawah sadar
seseorang sehingga ia mengubah sikap diri sesuai dengan apa yang diulang (pervasion technique)
memaksa secara langsung pengadaan perubahan sikap, dengan dengan hukuman fisik ataupun
materi (coersion technique)
Perubahan-perubahan dalam pembangunan menimbulkan impact communication pembangunan.
Untuk mengubah mental, sikap ataupun tingkah laku seseorang tidaklah mudah.

Apabila hanya dititikberatkan pada unsur teknis komunikasinya saja dan kurang memperhatikan
faktor paling penting dan menentukan (yaitu manusianya itu sendiri) maka banyak kemungkinan
tujuan komunikasi pembangunan akan gagal. Tetapi sebaliknya apabila kurang memperhatikan
segi-segi teknis komunikasinya saja, maka komunikasi pembangunan ada kemungkinan akan
gagal juga. Maka semuanya itu tergantung pada situasi yang dihadapi.

Komunikasi Pembangunan harus didahului oleh pengadaan suatu favourable mental climate
ataupun predisposisi, kesediaan untuk menerima message komunikasi pembangunan itu sendiri.
Komunikasi Pembangunan bertujuan atau akan mengakibatkan perubahan sosial besar-besaran.
Hal ini berarti modernisasi atau kemajuan, tetapi masyarakat tidak akan menerima atau mau
berpartisipasi apabila inti isi message tadi tidak dipahami, tidak dirasakan sesuai dengan
kebutuhan-kebutuhannya, sehingga tidak akan sampai kepada taraf motivasi.

Sistem Komunikasi Pembangunan harus melihat pula, bahwa pada umumnya di setiap negara
berkembang, disamping ada komunikasi massa yang modern, masih juga terdapat suatu sistem
komunikasi tradisional. Untuk itulah komunikasi pembangunan harus memperhitungkan adanya
firs-step flow dan second-step flow dalam proses komunikasinya tersebut. Dalam hal ini arti
pentingnya para informal leaders ataupun para opinion leaders.

Komunikasi Pembangunan juga adalah suatu proses pendidikan dalam arti luas, dalam arti
pembangunan modern yang mengusahakan agar didapat suatu pendidikan dan kehidupan yang
berbeda dari anak didiknya dengan orang tuanya. Komunikasi pembangunan adalah juga
komunikasi perubahan, yang menghendaki perubahan dalam kebudayannya. Setiap pendidikan
kearah perubahan sikap dan mental tidak dapat melepaskan diri dari lingkungan kebudayaannya.

Komunikasi Pembangunan untuk mengadakan perubahan masyarakat tidak dapat dijalankan


denga seragam, melainkan harus melihat masyarakat sebagai kesatuan komunitas yang heterogen
dan harus diadakan pendekatan ekosistem dengan berbagai pendekatan multidisipliner yang
dapat menunjang bagian-bagian yang action-oriented dan goal-directed.

Inti dari komunikasi pembangunan adalah planning in advance, memperhitungkan bahwa


setiap tahap perkembangan (sebagai akibat perubahan) akan mengakibatkan arus komunikasi dan
informasi yang lain, dengan akibat bahwa perencanaan sudah harus siap dengan kegiatan
komunikasi sesuai dengan yang dibutuhkan oleh situasi yang baru. Perencanaan dalam
komunikasi pembangunan tidak cukup hanya satu kegiatan komunikasi untuk satu tahap/rencana.
Setiap tahap harus merupakan suatu rencana perhitungan dalam longterm project, sehingga
komunikasi pembangunan berarti juga Perencanaan dalam komunikasi .
Menurut Daniel Lerner bahwa : komunikasi untuk pembangunan termasuk bentuk komunikasi
yang tersukar apalagi bila pembangunan harus dilakukan melalui proses demokrasi ...
Untuk menjawab pernyataan Lerner tersebut maka harus mengoptimalkan media massa :
seberapa jauhkah media massa (demi pemenuhan hak eksistensinya) dalam suatu masyarakat
berkembang, bagaimana media massa menjalankan fungsinya dalam komunikasi pembangunan.

Peranan media massa dalam setiap masyarakat membangun dirasakan semakin meningkat,
terutama dalam pengaruhnya terhadap unsur-unsur yang dapat menyebar idea pembangunan
lebih lanjut. Menurut Harold D. Lasswell dalam buku Communication Research ang Public
Policy menyebutkan bahwa media massa makin bertambah pengaruh dan kekuasaanya dan
bersama pemerintah mengadakan shaping and sharing of power pada tahap surveillance dan
interpretation dengan sub tahap sebagai berikut :
policy processes and planning, tahap yang sangat berpengaruh dalam pembentukan sikap dan
sistem nilai baru. Tahap ini adalah tahap pengumpulan dan penyebaran intelegensi kepada
pemerintah maupun pejabat dan petugasnya.
prescribing phase, tahap pernyataan dengan cara bagaimana (dan norma-norma apa) idea
pembangunan dapat disebar-luaskan dan dihayati masyarakat.
involving phase, tahap pemberian informasi kepada pelaksana/pejabat tentang bagaimana
pelaksanaan sesungguhnya dalam usaha memperoleh partisipasi masyarakat.
application phase, tahap bagaimana penerimaan selanjutnya oleh masyarakat : apakah hanya
dalam tahap percobaan/permulaan ataukah idea dan cara baru dilaksanakan selanjutnya juga
sehingga tujuan pembangunan tercapai.
terminating function, dalam kegiatan tentang pelaksanaan sebenarnya dari idea pembangunan
diadakan penilaian kembali oleh mass media dengan menyarankan apa yang sebaiknya
diperbaiki, ditiadakan ataupun dirubah pelaksanaannya, dan lain-lain.
appraisal phase, mengadakan penilaian terakhir/total terhadap hasil pembagian sebagai
keseluruhan atas masyarakat seluruhnya.

Makalah Peranan dan Bantuan Mass Media Dalam Pembangunan Nasional


KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang senantiasa melimpahkan dan mencurahkan Nikmat,
Karunia dan Rahmat-Nya kepada kita sehingga sampai detik ini kita masih bisa
menggerakkan seluruh badan dan masih bisa menghirup udara baik di pagi hari, sore
maupun di malam hari.
Salam dan Shalawat senantiasa kita curahkan hanya kepada Baginda Rasululullah
Muhammad SAW sebagai pembawa risalah kebenaran dan Uswatan Hasanah di
hamparan persada bumi ini.
Kami ucapkan alhamdulillah karena tugas makalah dari Dosen mata kuliah "Kebijakan
dan Perencanaan Komunikasi" dapat terselesaikan. Adapun judul makalah ini adalah
"Peranan dan dan bantuan media dalam pembangunan", meskipun kami sadari di
dalamnya masih terdapat banyak kekurangan, dan kepada setiap yang membacanya
apabila menemukan sesuatu yang ganjil, kami dengan hati yang lapang akan
menerima kritikan yang sifatnya membangun demi tercapainya hasil yang maksimal.
Demikianlah pengantar ini, mudah-mudahan pembahasan selanjutnya yang terdapat
dalam makalah ini dapat dipahami dan bisa mengambil manfaat di dalamnya. Terima
kasih.
Wassalam,
Makassar, 24 Mei 2009

Penulis

DAFTAR ISI
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.. i
DAFTAR ISI. ii
BAB I PENDAHULUAN. 1
A. LATAR BELAKANG 1
B.RUMUSAN MASALAH............3
C. TUJUAN MASALAH....3
BAB II PEMBAHASAN.....4
a. perencanaan komunikasi........................................................5
B. peranan media dan pembangunan .................................7
a. Hal-hal yang Dapat di Lakukan Oleh Mass Media............9
b. Mass Media Dapat Memusatkan Perhatian........................................9
BAB III PENUTUP.. 11
A. KESIMPULAN... 11
B. SARAN........13
C.DAFTARPUSTAKA.. 14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komunikasi adalah suatu ketrampilan penting yang dibutuhkan dalam manajemen.
Kegiatan komunikasi pada prinsipnya adalah aktivitas pertukaran ide atau gagasan.
Secara sederhana, kegiatan komunikasi dipahami sebagai kegiatan penyampaian dan
penerimaan pesan/ ide dari satu pihak ke pihak lain, dengan tujuan untuk mencapai
kesamaan pandangan atas ide yang dipertukarkan tersebut.
Dalam konteks komunikasi sosial (penyebaran ide-ide pembangunan/pemasaran pada
masyarakat luas) memberi pemahaman bukanlah suatu pekerjaan yang mudah,
apalagi untuk mengubah sikap dan prilaku mereka (segment masyarakat) sesuai
dengan kehendak/tujuan komunikator. Menyikap hal tersebut diperlukan Perencanaan
Komunikasi.
Kegagalan maupun keberhasilan pencapaian tujuan-tujuan pembangunan infrastruktur
dari aspek sosial terletak pada penolakan dan penerimaan masyarakat sasaran
terhadap ide pembangunan yang ditawarkan serta produk yang dihasilkan. Apabila
masyarakat menolak ide dan produk pembangunan berarti program pembangunan
tersebut gagal, sebaliknya jika mereka menerima maka program pembangunan itu
dinilai berhasil. Penolakan dan penerimaan masyarakat terhadap ide yang ditawarkan
dan produk pembangunan yang dihasilkan akan sangat mempengaruhi tingkat
partisipasi mereka dalam proses implementasi program maupun pascaproduksinya.
Tingkat partisipasi masyarakat tersebut merupakan indikator yang menunjukkan rasa
kebutuhan dan rasa memiliki mereka terhadap produk pembangunan yang dihasilkan.
Dengan demikian, penemuan, ide, dan program pembangunan sebaik apapun tidak
akan mengubah sikap dan perilaku masyarakat sebagaimana diharapkan oleh
pemerintah.

Setiap ide dan program pembangunan, secara teoretis, harus dipandang sebagai
sebuah upaya pembaruan (inovasi), baik secara teknis maupun sosial. Oleh karena itu,
langkah awal untuk mewujudkan penerimaan dan tingkat partisipasi masyarakat
secara optimal yang perlu dilakukan adalah upaya-upaya yang mengarah pada
perubahan pengetahuan, sikap mental, dan perilaku masyarakat ke arah yang
dikehendaki oleh otoritas penyelenggaraan program pembangunan (pemerintah).
Secara konsesional, langkah-langkah itu disebut difusi inovasi (penyebaran ide-ide
baru), yang dalam bahasa politik dikenal dengan istilah sosialisasi.

Sosialisasi program atau difusi inovasi merupakan bentuk kegiatan komunikasi sosial
atau komunikasi pembangunan. Keefektifan komunikasi pembangunan (dalam arti
menghasilkan efek positif), jelas memerlukan perencanaan atau disain program yang
benar, baik dalam tataran strategis, taktis, maupun teknis operasionalnya.
Perencanaan komunikasi merupakan sebuah keharusan dan merupakan bagian tak
terpisahkan dari perencanaan dan pelaksanaan program pembangunan itu sendiri.
Perencaan komunikasi (communication planning) yang pertama kali harus dibuat
adalah perencanaan yang bersifat strategis, yang nantinya akan menjadi dokumen dan
panduan dalam menyelenggarakan kegiatan-kegiatan komunikasi pembangunan
(sosialisasi) dalam tataran taktis dan teknis operasional.
Penyusunan perecanaan komunikasi pembangunan (development communication)
memerlukan kajian ilmiah tentang kondisi-kondisi ideal dan kondisi-kondisi objektif
yang berkaitan dengan sumberdaya komunikasi yang relevan dengan kepentingan dan
tujuan proses komunikasi (sosialisasi) yang akan dilakukan. Sumberdaya komunikasi
yang perlu diidentifikasi di antaranya menyangkut unsur-unsur proses komunikasi,
mulai dari khalayak sasaran komunikasi atau komunikan (receivers atau
communicatee), pesan-pesan yang akan disampaikan (messages), saluaran komunikasi
yang akan digunakan (channel atau media), sampai pada sumber atau penyampai
pesannya (source atau communicators). Atas dasar kajian analitis terhadap unsur-
unsur proses komunikasi tersebut, selanjutnya dapat ditentukan model komunikasi
dan strategi komunikasi seperti apa yang perlu digunakan sebagai landasan atau
panduan pelaksanaan proses komunikasi yang akan dilakukan.

B. RumusanMasalah
Adapun yang menjadi inti permasalahan dari persoalan komunikasi dalam
pembangunan adalah:
Bagaimana perencanaan Komunikasi ?
Bagaimanakah Peranan Media dalam pembangunan nasional ?
Seperti apa bantuan media dalam pembangunan nasional ?

C.. Tujuan Masalah

Adapun tujuan dari masalah dalam mengetahui peranan media dan pembangunan
adalah:
1. Lebih mengetahui secara pasti perencanaan komunikasi dalam pembangunan.
2. Sejauh mana keterlibatan media massa mengkomunikasikan percepatan
pembangunan.
3. Bagaimana posisi mass media dalam pembangunan nasional
4. Dan apa saja yang menjadi perhatian dalam komunikasi pembangunan.

BAB II
PEMBAHASAN

A. PERENCANAAN KOMUNIKASI
Dipahami ada empat (4) elemen utama Perencanaan, yaitu :
1. Tujuan (Objective). Kondisi masa depan yang akan dicapai.
2. Aksi (Action). Serangkaian kegiatan yang yang dilakukan untuk mencapai tujuan.
3. Sumber Daya (Resouces). Hal-hal yang dibutuhkan dalam melaksakan aksi.
4. Pelaksanaan (Implementation). Tata cara dan arah pelaksanaan kegiatan.

Pada proses perencanaan tersebut, dampak ataupun akibat yang dihasilkan sangat
bergantung pada ke-empat elemen perencanaan. Karna pemahaman komunikasi
sebagai proses searah, dimana komunikasi adalah transmisi informasi dengan tujuan
mempengaruhi khalayak (Mary B. Cassata dan Molefi K. Asante) Dalam proses
perencanaan tersebut, peran komunikasi merupakan ketrampilan penting yang harus
dimiliki oleh para manager. Karenanya dapat dikatakan pula bahwa perencanaan
komunikasi meliputi fungsi-fungsi manajemen , yaitu :
1. Merencanakan (Planning).
2. Mengadakan (Organizing).
3. Mengutamakan (Leading).
4. Mengawasi (Controlling).
Elemen-elemen yang terdapat dalam komunikasi adalah:
Komunikator : orang yang menyampaikan pesan
Pesan : ide atau informasi yang disampaikan
Media : sarana komunikasi
Komunikan : audience, pihak yang menerima pesan
Umpan Balik : respon dari komunikan terhadap pesan yang diterimanya
Dalam kehidupan nyata mungkin ada yang menyampaikan pesan/ide (encoding) yang
merupakan hasil pengolahan ide (stimulus) berdasarkan kesan (perception) dan
penerjemahan (interpretation) si penyampai ; ada yang menerima atau mendengarkan
pesan; ada pesan itu sendiri; ada media (transmission through a channel) dan tentu
ada respon berupa tanggapan terhadap pesan (feedback).
a. Masalah Perencanaan Komunikasi
Dari beberapa hal diatas, ternyata berkomunikasi ataupun mengkomunikasikan
sesuatu tidaklah mudah, beberapa hal yang harus dikaji seksama dalam perencanaan
komunikasi :
1. Analisa khalayak, merupakan tahap awal yang sangat menentukan arah dan tujuan
perencanaan. Tahap ini menganalisa segmen masyarakat sasaran yang kita hadapi dari
segi sosiodemografis (pendidikan, usia, jenis kelamin, etnis, kepercayaan, bahasa,
pekerjaan) dan juga dari segi psikografis (aspirasi, kesenangan, dan kebiasaan-
kebiasaan) sehingga terjadi sebuah decoding terhadap gagasan . Pemahaman
komprehensif mengenai tatanan masyarakat ini diperlukan untuk menentukan
khalayak sasaran dan format kegiatan yang sesuai dengan keinginan komunikator dan
kebutuhan khalayak sasaran
2. Perumusan tujuan. Tahap ini untuk menentukan apa yang ingin dicapai dengan
program-program yang dilakukan.
3. Pemilihan Media. Langkah pemilihan media sebagai saluran pesan memerlukan
kecermatan, dengan mempertimbangkan kelemahan dan keunggulan sifat masing-
masing media. Setidaknya diperlukan media yang dapat di akses oleh masyarakat
sasaran.
4. Rancangan Pesan. Diperlukan upaya terus-menerus dalam meningkatkan
ketrampilan komunikator agar senantiasa mengetahui perkembangan dan wacana
masyarakat. Selain bobot materi yang harus diperhatikan, juga kesesuaian pola pikir
masyarakat sasaran yang dihadapi, termasuk kesesuaian media yang digunakan. Peran
kreatifitas komunikator menjadi hal utama.
5. Produksi dan distribusi media. Produksi media berkaitan dengan kemasan pesan.
Karena itu unsur estetika sangat berperan untuk menarik perhatian masyarakat.
Demikian juga dengan distribusi pesan, dimana pemilihan waktu yang tepat menjadi
kunci keberhasilan distribusi.
6. Evaluasi. Tahap ini melihat bagaimana program berjalan sesuai dengan tujuan,
sejauh mana program yang dirancang telah tercapai, faktor-faktor pendukung dan
penghambat selama program berjalan.
B. PERANAN MEDIA DAN PEMBANGUNAN

Media yang profesional merupakan komponen penting untuk kestabilan negara


demokrasi yang majemuk. Sebagai kekuatan keempat (fourth estate), media adalah
pelindung demokrasi, pembela kepentingan umum menyingkapkan penyelewengan
wewenang pemerintah dan membela hak-hak demokratis warga negara. Dalam hal
ini, diasumsikan bahwa negara dengan demokrasi yang kuat dan mapan lebih tahan
terhadap konflik. Masyarakat media yang profesional
dan bergairah dapat mencegah dan menyelesaikan pembangunan melalui fungsi yang
tertanam di dalamnya, yaitu menyebarkan informasi, meningkatkan kesadaran dan
pengetahuan, memajukan tata pemerintahan yang partisipatif dan transparan, dan
mengangkat keluhan-keluhan masyarakat.

Walaupun pengaruh media semasa pembangunan dari dulu telah diakui, sebenarnya
baru dalam beberapa tahun belakangan ini saja organisasi pembangunan internasional
menggarapnya sebagai aspek yang dapat memberi dampak positif terhadap
pembanunan nasional, baik melalui fungsinya sebagai penyalur informasi maupun
melalui kemampuannya untuk mengangkat permasalahan dan peristiwa secara
objektif.

Pada dasarnya, media diartikan sebagai beberapa medium atau saluran yang
digunakan secara terorganisir untuk berkomunikasi dengan individu-individu dan
kelompokkelompok. Bentuk media yang paling banyak dikenal adalah media cetak,
audio, video dan teknologi informasi baru yang, berdasarkan struktur, fokus dan isi
pemberitaan, dapat dibagi menjadi media umum dan alternatif. Jika media
umum (atau mainstream) sudah dikenal secara umum, maka pengertian untuk media
alternatif masih simpang siur. Laporan ini tidak bermaksud untuk memberi definisi
yang tuntas, tetapi di sini diasumsikan bahwa media alternatif dapat digolongkan ke
dalam salah satu kategori di bawah ini:
Media terkait berbasis isu (issue-driven) dan secara aktif mendukung media lain
dan prakarsa masyarakat madani yang sepemikiran;
Media terkait mempromosikan pendekatan-pendekatan alternatif terhadap
kegiatan kemasyarakatan dan bukannya mengejar kepentingan komersial dan
hierarki sosial ekonomi;
Tajuk seringkali menekankan perspektifperspektif baru, memberikan penafsiran
yang berbeda atas permasalahan atau peristiwa;
Lazimnya membidik segmen pasar yang spesifik (niche);
Keuntungan bukan pertimbangan utama;
Organisasi media tersebut biasanya memiliki struktur dan sistem penggajian
yang horisontal. Meskipun informasi dan berita seringkali menjadi basis kegiatan
media dan konflik suatu masalah pembangunan, program hiburan, mulai dari talk
show sampai drama radio, juga merupakan medium yang penting. Semua bentuk
media, asalkan memenuhi standar keakuratan dan keberimbangan, dapat
menyampaikan pesan keragaman dan saling pengertian. Isu isi pemberitaan perlu
dipertimbangkan juga dalam mengkaji saling pengaruh yang ditimbulkan antara media
dan konflik. Isi pemberitaan berkaitan dengan substansi produk yang diterbitkan
dan/atau disiarkan oleh media. Isi pemberitaan yang mengedepankan Percepatan
pembangunan skala nasionaldan penyelesaian permasalahannya adalah isi
pemberitaan yang setidak-tidaknya berlandaskan pada standar dan praktek profesi
yang bersifat inti.

a. Hal-hal yang Dapat di Lakukan Oleh Mass Media

Orang-orang yang hdup dalam suatu masyarakat dimana media telah berperan sabagai
baian dari kehidupan mereka, sering merupakan bahwa banyak pelajaran yang mereka
peroleh lwat media. Tat kala surat kabar mulai dikenal, media ini berperan sebagai
sumber beita utama bagi peristiwa-peristiwa dunia. Seluruh geherasi menusia
membentuk pendapat mereka tentang masalah-masalah dunia sebagai hasil dari apa
yang mereka pelajari selain melalui surat kabar juga melalui media, film, televisi dan
majalah-majalah.
Hal ini dapat terjadi mengingat media memiliki kemampuan untuk memberikan
informasi-informasi secara efektif, sehingga kita dapat mengatakan secara pasti
bahwa media akan mampu membuktikan peranannya melayani tugas-tugas
pembangunan bagi Negara-negara yang sedang mengalami pembangunan, yang dalam
hal ini dengan menggunakan komunikasi instrumental, dimana juga memiliki tujuan
umum: menginformasikan, mengajar, mendorong, dan menggerakan tindakan.
b. Mass Media Dapat Memusatkan Perhatian

Dalam masyarakat modern, gambaran kita tentang lingkungan yang jauh kita peroleh
lewat media, masyarakat profesional yang bergerak kearah modernisasai juga mulai
menggantungkan pengetahuannya pada mass media. Akibatnya, pemikiran -
poemikiran tentang apa yang penting, berbahaya, apa yang menarik dan sebagainya,
umumnya berasal dari media.

Surat kabar, radio, dan majalah yang berperan sebagai pengawas diberbagai tempat,
harus memutuskan apa yang tepat untuk disiarkan. Tindakan untuk menentukan siapa
yang harus menulis, berperan dalam siaran televisi, peristiwa-peristia apa yang
dilaporkan, banyak ditentukan oleh pengetahuan serta apa yang menjadi pokok
pembicaraan. Misalnya, di daerah di manna media telah berperan secara wajar,
suksesnya seoranbg politikus banyak ditentukan oleh keakraban yang ditumbuhkan
dengan masyarakat lewat media.

Jelaskah dalam hal ini bahwa di Negara sedang berkembang media dapat
mengarahkan perhatian masyaraskat pada masalah-masalah pembangunan.Melalui
media, seorang pemuka masyarakat akan mampu menyebarluaskan gagasan-gagasan
mereka tentang pembangunan pada setiap ,masyarakat sehingga masyarakat
memperoleh kesempatan unutk memikirkan serta mendiskusikan gagasan-gagasan
tersebut.

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Peranan dari media sendir memang sangat diperlukan dalam pembangunan disemua
Negara-negara maju sekarang ini, dimana informasi-informasi dapat langsung
diketahui, baik berupa, kebijakan pemerintah terkait pembangunan yang terencana
dengan baik, yang dibangun dengan komunikasi yang ekspresif dan indtrumental. Yang
kemudian terbangun sebuah perencanan yang baik melalui Perencanaan Komunikasi
dalam melakukan sebuah pembangunan berskala nasional dengan tidak melupakan
keterlibatan mass media. Bantuan mass media dalam komunikasi merupakan hal
mendasar yang diperlukan dalam suatu kegiatan komunikasi sosial, utamanya untuk
memperkenalkan atau memasarkan produk. Setelah memahami proses perencanaan
dan elemen-elemen komunikasi dalam suatu organisasi, dapat ditemukan beberapa
hal yang dapat merupakan masalah dalam perencanaan komunikasi.
Masalah yang harus diperhatikan dalam Perencanaan Komunikasi, antara lain :
1. Objective (Tujuan).
- Perumusan Tujuan.
2. Action
- Analisis khalayak.
3. Resources
- Rancangan Pesan.
- Kualitas Komunikator.
4. Implementation
- Pemilihan Media.
- Produksi dan Distribusi Media
5. Performance Outcome
- Evaluasi.

B. SARAN & MASUKAN (KRITIK)

Dengan kehadiran makalah ini diharapkan rekan-rekan mahasiswa dapat memberi


kritik yang membangun demi kesempurnaan makalah ini, dan diharapkan bisa
memberikan sebuah pengetahuan baru buat kita semua, dalam memperkaya keilmuan
kita khususnya dalam mata kuliah Kebijakan dan Perencanaan Komunikasi Karna
sebagai realitas
yang tidak sempurna, dimana selaku penulis makalah ini mungkin masih banyak
kesalahan.

DAFTAR PUSTAKA

- Depari Eduard and MacAndrews Colin peranan Komunikasi Massa Dalam Pembagunan,
2006 Gajah mada universiti Press.
- www.google.com, Komunikasi Pembangunan
- .......................................Ilmu Komunikasi, Suatu Pengantar,...........
JURUSAN KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM

Makalah Peranan dan Bantuan Mass Media Dalam Pembangunan Nasional

Oleh :
Andi Rusmin Nuryadin
50 100 10 60 18

JURUSAN KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM


FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UIN ALAUDDIN
MAKASSAR
2009

KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang senantiasa melimpahkan dan mencurahkan Nikmat,
Karunia dan Rahmat-Nya kepada kita sehingga sampai detik ini kita masih bisa
menggerakkan seluruh badan dan masih bisa menghirup udara baik di pagi hari, sore
maupun di malam hari.
Salam dan Shalawat senantiasa kita curahkan hanya kepada Baginda Rasululullah
Muhammad SAW sebagai pembawa risalah kebenaran dan Uswatan Hasanah di
hamparan persada bumi ini.
Kami ucapkan alhamdulillah karena tugas makalah dari Dosen mata kuliah "Kebijakan
dan Perencanaan Komunikasi" dapat terselesaikan. Adapun judul makalah ini adalah
"Peranan dan dan bantuan media dalam pembangunan", meskipun kami sadari di
dalamnya masih terdapat banyak kekurangan, dan kepada setiap yang membacanya
apabila menemukan sesuatu yang ganjil, kami dengan hati yang lapang akan
menerima kritikan yang sifatnya membangun demi tercapainya hasil yang maksimal.
Demikianlah pengantar ini, mudah-mudahan pembahasan selanjutnya yang terdapat
dalam makalah ini dapat dipahami dan bisa mengambil manfaat di dalamnya. Terima
kasih.
Wassalam,
Makassar, 24 Mei 2009

Penulis

DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.. i
DAFTAR ISI. ii
BAB I PENDAHULUAN. 1
A. LATAR BELAKANG 1
B.RUMUSAN MASALAH............3
C. TUJUAN MASALAH....3
BAB II PEMBAHASAN.....4
a. perencanaan komunikasi........................................................5
B. peranan media dan pembangunan .................................7
a. Hal-hal yang Dapat di Lakukan Oleh Mass Media............9
b. Mass Media Dapat Memusatkan Perhatian........................................9
BAB III PENUTUP.. 11
A. KESIMPULAN... 11
B. SARAN........13
C.DAFTARPUSTAKA.. 14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komunikasi adalah suatu ketrampilan penting yang dibutuhkan dalam manajemen.
Kegiatan komunikasi pada prinsipnya adalah aktivitas pertukaran ide atau gagasan.
Secara sederhana, kegiatan komunikasi dipahami sebagai kegiatan penyampaian dan
penerimaan pesan/ ide dari satu pihak ke pihak lain, dengan tujuan untuk mencapai
kesamaan pandangan atas ide yang dipertukarkan tersebut.
Dalam konteks komunikasi sosial (penyebaran ide-ide pembangunan/pemasaran pada
masyarakat luas) memberi pemahaman bukanlah suatu pekerjaan yang mudah,
apalagi untuk mengubah sikap dan prilaku mereka (segment masyarakat) sesuai
dengan kehendak/tujuan komunikator. Menyikap hal tersebut diperlukan Perencanaan
Komunikasi.
Kegagalan maupun keberhasilan pencapaian tujuan-tujuan pembangunan infrastruktur
dari aspek sosial terletak pada penolakan dan penerimaan masyarakat sasaran
terhadap ide pembangunan yang ditawarkan serta produk yang dihasilkan. Apabila
masyarakat menolak ide dan produk pembangunan berarti program pembangunan
tersebut gagal, sebaliknya jika mereka menerima maka program pembangunan itu
dinilai berhasil. Penolakan dan penerimaan masyarakat terhadap ide yang ditawarkan
dan produk pembangunan yang dihasilkan akan sangat mempengaruhi tingkat
partisipasi mereka dalam proses implementasi program maupun pascaproduksinya.
Tingkat partisipasi masyarakat tersebut merupakan indikator yang menunjukkan rasa
kebutuhan dan rasa memiliki mereka terhadap produk pembangunan yang dihasilkan.
Dengan demikian, penemuan, ide, dan program pembangunan sebaik apapun tidak
akan mengubah sikap dan perilaku masyarakat sebagaimana diharapkan oleh
pemerintah.

Setiap ide dan program pembangunan, secara teoretis, harus dipandang sebagai
sebuah upaya pembaruan (inovasi), baik secara teknis maupun sosial. Oleh karena itu,
langkah awal untuk mewujudkan penerimaan dan tingkat partisipasi masyarakat
secara optimal yang perlu dilakukan adalah upaya-upaya yang mengarah pada
perubahan pengetahuan, sikap mental, dan perilaku masyarakat ke arah yang
dikehendaki oleh otoritas penyelenggaraan program pembangunan (pemerintah).
Secara konsesional, langkah-langkah itu disebut difusi inovasi (penyebaran ide-ide
baru), yang dalam bahasa politik dikenal dengan istilah sosialisasi.

Sosialisasi program atau difusi inovasi merupakan bentuk kegiatan komunikasi sosial
atau komunikasi pembangunan. Keefektifan komunikasi pembangunan (dalam arti
menghasilkan efek positif), jelas memerlukan perencanaan atau disain program yang
benar, baik dalam tataran strategis, taktis, maupun teknis operasionalnya.
Perencanaan komunikasi merupakan sebuah keharusan dan merupakan bagian tak
terpisahkan dari perencanaan dan pelaksanaan program pembangunan itu sendiri.
Perencaan komunikasi (communication planning) yang pertama kali harus dibuat
adalah perencanaan yang bersifat strategis, yang nantinya akan menjadi dokumen dan
panduan dalam menyelenggarakan kegiatan-kegiatan komunikasi pembangunan
(sosialisasi) dalam tataran taktis dan teknis operasional.
Penyusunan perecanaan komunikasi pembangunan (development communication)
memerlukan kajian ilmiah tentang kondisi-kondisi ideal dan kondisi-kondisi objektif
yang berkaitan dengan sumberdaya komunikasi yang relevan dengan kepentingan dan
tujuan proses komunikasi (sosialisasi) yang akan dilakukan. Sumberdaya komunikasi
yang perlu diidentifikasi di antaranya menyangkut unsur-unsur proses komunikasi,
mulai dari khalayak sasaran komunikasi atau komunikan (receivers atau
communicatee), pesan-pesan yang akan disampaikan (messages), saluaran komunikasi
yang akan digunakan (channel atau media), sampai pada sumber atau penyampai
pesannya (source atau communicators). Atas dasar kajian analitis terhadap unsur-
unsur proses komunikasi tersebut, selanjutnya dapat ditentukan model komunikasi
dan strategi komunikasi seperti apa yang perlu digunakan sebagai landasan atau
panduan pelaksanaan proses komunikasi yang akan dilakukan.

B. RumusanMasalah
Adapun yang menjadi inti permasalahan dari persoalan komunikasi dalam
pembangunan adalah:
Bagaimana perencanaan Komunikasi ?
Bagaimanakah Peranan Media dalam pembangunan nasional ?
Seperti apa bantuan media dalam pembangunan nasional ?

C.. Tujuan Masalah

Adapun tujuan dari masalah dalam mengetahui peranan media dan pembangunan
adalah:
1. Lebih mengetahui secara pasti perencanaan komunikasi dalam pembangunan.
2. Sejauh mana keterlibatan media massa mengkomunikasikan percepatan
pembangunan.
3. Bagaimana posisi mass media dalam pembangunan nasional
4. Dan apa saja yang menjadi perhatian dalam komunikasi pembangunan.

BAB II
PEMBAHASAN

A. PERENCANAAN KOMUNIKASI
Dipahami ada empat (4) elemen utama Perencanaan, yaitu :
1. Tujuan (Objective). Kondisi masa depan yang akan dicapai.
2. Aksi (Action). Serangkaian kegiatan yang yang dilakukan untuk mencapai tujuan.
3. Sumber Daya (Resouces). Hal-hal yang dibutuhkan dalam melaksakan aksi.
4. Pelaksanaan (Implementation). Tata cara dan arah pelaksanaan kegiatan.

Pada proses perencanaan tersebut, dampak ataupun akibat yang dihasilkan sangat
bergantung pada ke-empat elemen perencanaan. Karna pemahaman komunikasi
sebagai proses searah, dimana komunikasi adalah transmisi informasi dengan tujuan
mempengaruhi khalayak (Mary B. Cassata dan Molefi K. Asante) Dalam proses
perencanaan tersebut, peran komunikasi merupakan ketrampilan penting yang harus
dimiliki oleh para manager. Karenanya dapat dikatakan pula bahwa perencanaan
komunikasi meliputi fungsi-fungsi manajemen , yaitu :
1. Merencanakan (Planning).
2. Mengadakan (Organizing).
3. Mengutamakan (Leading).
4. Mengawasi (Controlling).
Elemen-elemen yang terdapat dalam komunikasi adalah:
Komunikator : orang yang menyampaikan pesan
Pesan : ide atau informasi yang disampaikan
Media : sarana komunikasi
Komunikan : audience, pihak yang menerima pesan
Umpan Balik : respon dari komunikan terhadap pesan yang diterimanya
Dalam kehidupan nyata mungkin ada yang menyampaikan pesan/ide (encoding) yang
merupakan hasil pengolahan ide (stimulus) berdasarkan kesan (perception) dan
penerjemahan (interpretation) si penyampai ; ada yang menerima atau mendengarkan
pesan; ada pesan itu sendiri; ada media (transmission through a channel) dan tentu
ada respon berupa tanggapan terhadap pesan (feedback).
a. Masalah Perencanaan Komunikasi
Dari beberapa hal diatas, ternyata berkomunikasi ataupun mengkomunikasikan
sesuatu tidaklah mudah, beberapa hal yang harus dikaji seksama dalam perencanaan
komunikasi :
1. Analisa khalayak, merupakan tahap awal yang sangat menentukan arah dan tujuan
perencanaan. Tahap ini menganalisa segmen masyarakat sasaran yang kita hadapi dari
segi sosiodemografis (pendidikan, usia, jenis kelamin, etnis, kepercayaan, bahasa,
pekerjaan) dan juga dari segi psikografis (aspirasi, kesenangan, dan kebiasaan-
kebiasaan) sehingga terjadi sebuah decoding terhadap gagasan . Pemahaman
komprehensif mengenai tatanan masyarakat ini diperlukan untuk menentukan
khalayak sasaran dan format kegiatan yang sesuai dengan keinginan komunikator dan
kebutuhan khalayak sasaran
2. Perumusan tujuan. Tahap ini untuk menentukan apa yang ingin dicapai dengan
program-program yang dilakukan.
3. Pemilihan Media. Langkah pemilihan media sebagai saluran pesan memerlukan
kecermatan, dengan mempertimbangkan kelemahan dan keunggulan sifat masing-
masing media. Setidaknya diperlukan media yang dapat di akses oleh masyarakat
sasaran.
4. Rancangan Pesan. Diperlukan upaya terus-menerus dalam meningkatkan
ketrampilan komunikator agar senantiasa mengetahui perkembangan dan wacana
masyarakat. Selain bobot materi yang harus diperhatikan, juga kesesuaian pola pikir
masyarakat sasaran yang dihadapi, termasuk kesesuaian media yang digunakan. Peran
kreatifitas komunikator menjadi hal utama.
5. Produksi dan distribusi media. Produksi media berkaitan dengan kemasan pesan.
Karena itu unsur estetika sangat berperan untuk menarik perhatian masyarakat.
Demikian juga dengan distribusi pesan, dimana pemilihan waktu yang tepat menjadi
kunci keberhasilan distribusi.
6. Evaluasi. Tahap ini melihat bagaimana program berjalan sesuai dengan tujuan,
sejauh mana program yang dirancang telah tercapai, faktor-faktor pendukung dan
penghambat selama program berjalan.
B. PERANAN MEDIA DAN PEMBANGUNAN

Media yang profesional merupakan komponen penting untuk kestabilan negara


demokrasi yang majemuk. Sebagai kekuatan keempat (fourth estate), media adalah
pelindung demokrasi, pembela kepentingan umum menyingkapkan penyelewengan
wewenang pemerintah dan membela hak-hak demokratis warga negara. Dalam hal
ini, diasumsikan bahwa negara dengan demokrasi yang kuat dan mapan lebih tahan
terhadap konflik. Masyarakat media yang profesional
dan bergairah dapat mencegah dan menyelesaikan pembangunan melalui fungsi yang
tertanam di dalamnya, yaitu menyebarkan informasi, meningkatkan kesadaran dan
pengetahuan, memajukan tata pemerintahan yang partisipatif dan transparan, dan
mengangkat keluhan-keluhan masyarakat.

Walaupun pengaruh media semasa pembangunan dari dulu telah diakui, sebenarnya
baru dalam beberapa tahun belakangan ini saja organisasi pembangunan internasional
menggarapnya sebagai aspek yang dapat memberi dampak positif terhadap
pembanunan nasional, baik melalui fungsinya sebagai penyalur informasi maupun
melalui kemampuannya untuk mengangkat permasalahan dan peristiwa secara
objektif.

Pada dasarnya, media diartikan sebagai beberapa medium atau saluran yang
digunakan secara terorganisir untuk berkomunikasi dengan individu-individu dan
kelompokkelompok. Bentuk media yang paling banyak dikenal adalah media cetak,
audio, video dan teknologi informasi baru yang, berdasarkan struktur, fokus dan isi
pemberitaan, dapat dibagi menjadi media umum dan alternatif. Jika media
umum (atau mainstream) sudah dikenal secara umum, maka pengertian untuk media
alternatif masih simpang siur. Laporan ini tidak bermaksud untuk memberi definisi
yang tuntas, tetapi di sini diasumsikan bahwa media alternatif dapat digolongkan ke
dalam salah satu kategori di bawah ini:
Media terkait berbasis isu (issue-driven) dan secara aktif mendukung media lain
dan prakarsa masyarakat madani yang sepemikiran;
Media terkait mempromosikan pendekatan-pendekatan alternatif terhadap
kegiatan kemasyarakatan dan bukannya mengejar kepentingan komersial dan
hierarki sosial ekonomi;
Tajuk seringkali menekankan perspektifperspektif baru, memberikan penafsiran
yang berbeda atas permasalahan atau peristiwa;
Lazimnya membidik segmen pasar yang spesifik (niche);
Keuntungan bukan pertimbangan utama;
Organisasi media tersebut biasanya memiliki struktur dan sistem penggajian
yang horisontal. Meskipun informasi dan berita seringkali menjadi basis kegiatan
media dan konflik suatu masalah pembangunan, program hiburan, mulai dari talk
show sampai drama radio, juga merupakan medium yang penting. Semua bentuk
media, asalkan memenuhi standar keakuratan dan keberimbangan, dapat
menyampaikan pesan keragaman dan saling pengertian. Isu isi pemberitaan perlu
dipertimbangkan juga dalam mengkaji saling pengaruh yang ditimbulkan antara media
dan konflik. Isi pemberitaan berkaitan dengan substansi produk yang diterbitkan
dan/atau disiarkan oleh media. Isi pemberitaan yang mengedepankan Percepatan
pembangunan skala nasionaldan penyelesaian permasalahannya adalah isi
pemberitaan yang setidak-tidaknya berlandaskan pada standar dan praktek profesi
yang bersifat inti.

a. Hal-hal yang Dapat di Lakukan Oleh Mass Media

Orang-orang yang hdup dalam suatu masyarakat dimana media telah berperan sabagai
baian dari kehidupan mereka, sering merupakan bahwa banyak pelajaran yang mereka
peroleh lwat media. Tat kala surat kabar mulai dikenal, media ini berperan sebagai
sumber beita utama bagi peristiwa-peristiwa dunia. Seluruh geherasi menusia
membentuk pendapat mereka tentang masalah-masalah dunia sebagai hasil dari apa
yang mereka pelajari selain melalui surat kabar juga melalui media, film, televisi dan
majalah-majalah.
Hal ini dapat terjadi mengingat media memiliki kemampuan untuk memberikan
informasi-informasi secara efektif, sehingga kita dapat mengatakan secara pasti
bahwa media akan mampu membuktikan peranannya melayani tugas-tugas
pembangunan bagi Negara-negara yang sedang mengalami pembangunan, yang dalam
hal ini dengan menggunakan komunikasi instrumental, dimana juga memiliki tujuan
umum: menginformasikan, mengajar, mendorong, dan menggerakan tindakan.
b. Mass Media Dapat Memusatkan Perhatian

Dalam masyarakat modern, gambaran kita tentang lingkungan yang jauh kita peroleh
lewat media, masyarakat profesional yang bergerak kearah modernisasai juga mulai
menggantungkan pengetahuannya pada mass media. Akibatnya, pemikiran -
poemikiran tentang apa yang penting, berbahaya, apa yang menarik dan sebagainya,
umumnya berasal dari media.
Surat kabar, radio, dan majalah yang berperan sebagai pengawas diberbagai tempat,
harus memutuskan apa yang tepat untuk disiarkan. Tindakan untuk menentukan siapa
yang harus menulis, berperan dalam siaran televisi, peristiwa-peristia apa yang
dilaporkan, banyak ditentukan oleh pengetahuan serta apa yang menjadi pokok
pembicaraan. Misalnya, di daerah di manna media telah berperan secara wajar,
suksesnya seoranbg politikus banyak ditentukan oleh keakraban yang ditumbuhkan
dengan masyarakat lewat media.

Jelaskah dalam hal ini bahwa di Negara sedang berkembang media dapat
mengarahkan perhatian masyaraskat pada masalah-masalah pembangunan.Melalui
media, seorang pemuka masyarakat akan mampu menyebarluaskan gagasan-gagasan
mereka tentang pembangunan pada setiap ,masyarakat sehingga masyarakat
memperoleh kesempatan unutk memikirkan serta mendiskusikan gagasan-gagasan
tersebut.

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Peranan dari media sendir memang sangat diperlukan dalam pembangunan disemua
Negara-negara maju sekarang ini, dimana informasi-informasi dapat langsung
diketahui, baik berupa, kebijakan pemerintah terkait pembangunan yang terencana
dengan baik, yang dibangun dengan komunikasi yang ekspresif dan indtrumental. Yang
kemudian terbangun sebuah perencanan yang baik melalui Perencanaan Komunikasi
dalam melakukan sebuah pembangunan berskala nasional dengan tidak melupakan
keterlibatan mass media. Bantuan mass media dalam komunikasi merupakan hal
mendasar yang diperlukan dalam suatu kegiatan komunikasi sosial, utamanya untuk
memperkenalkan atau memasarkan produk. Setelah memahami proses perencanaan
dan elemen-elemen komunikasi dalam suatu organisasi, dapat ditemukan beberapa
hal yang dapat merupakan masalah dalam perencanaan komunikasi.
Masalah yang harus diperhatikan dalam Perencanaan Komunikasi, antara lain :
1. Objective (Tujuan).
- Perumusan Tujuan.
2. Action
- Analisis khalayak.
3. Resources
- Rancangan Pesan.
- Kualitas Komunikator.
4. Implementation
- Pemilihan Media.
- Produksi dan Distribusi Media
5. Performance Outcome
- Evaluasi.
B. SARAN & MASUKAN (KRITIK)

Dengan kehadiran makalah ini diharapkan rekan-rekan mahasiswa dapat memberi


kritik yang membangun demi kesempurnaan makalah ini, dan diharapkan bisa
memberikan sebuah pengetahuan baru buat kita semua, dalam memperkaya keilmuan
kita khususnya dalam mata kuliah Kebijakan dan Perencanaan Komunikasi Karna
sebagai realitas
yang tidak sempurna, dimana selaku penulis makalah ini mungkin masih banyak
kesalahan.

DAFTAR PUSTAKA

- Depari Eduard and MacAndrews Colin peranan Komunikasi Massa Dalam Pembagunan,
2006 Gajah mada universiti Press.
- www.google.com, Komunikasi Pembangunan
- .......................................Ilmu Komunikasi, Suatu Pengantar,...........

JURUSAN KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM

Anda mungkin juga menyukai