TINJAUAN PUSTAKA
pada dasarnya komunikasi melekat pada diri manusia. Sebagai makhluk sosial,
pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberi tahu atau untuk
persuasi, yaitu membentuk pendapat, sikap, dan perilaku penerima pesan, sesuai
8
dengan maksud yang dituju oleh pengirim pesan. Hovland (dikutip dari Soemirat,
komunikan.
latin, peruasio, yang kata kerjanya adalah persuader, yang berarti membujuk,
that results from the use of symbols (persuasi sebagai penciptaan bersama dari
suatu pernyataan identifikasi atau kerja sama di antara sumber pesan dengan
dapat mengambil makna dari persuasi, yaitu melakukan upaya untuk mengubah
sikap, pendapat dan perilaku seseorang melalui cara-cara yang luwes, manusiawi
dan halus, dengan akibatu munculnya kesadaran, kerelaan, dan perasaan senang
Dari definisi tersebut dapat dikatakan bahwa hal utama dari komunikasi
Dengan cara rasional, komponen kognitif pada diri seorang dapat dipengaruhi.
9
Aspek-aspek yang dipengaruhi dapat berupa ide ataupun konsep, sehingga pada
orang tadi terbentuk keyakinan (belief) (Mar’at, 1982). Secara skematik, proses
Gambar 2.1
Proses Rasional
yaitu hal yang berkaitan dengan kehidupan emosional seseorang. Melalui cara ini,
aspek simpati dam empati seseorang digugah, sehingga muncul proses senang
pada diri orang yang dipersuasi (the liking process) (Mar’at, 1982). Proses
Gambar 2.2
Proses Emosional
10
a. Kejelasan tujuan
pendapat seseorang. Pendapat berkaitan dengan aspek kognitif, yakni hal-hal yang
berkaitan dengan kepercayaan, ide dan konsep. Sikap dan perilaku adalah hal
yang berkaitan dengan aspek afektif, yaitu hal yang mencakup emosional
yang disampaikan.
harus mencermati sasaran baik dari aspek demografis, pekerjaan, suku bangsa,
11
Persuadee yang tidak setuju terhadap posisi persuader. Yang
dari komunkasi persuasif adalah mengubah sikap dan pendapat. Hal ini diperjelas
12
dalam Soemirat (2017), yakni tujuan komunikasi persuasif adalah untuk
berkaitan dengan aspek-aspek kepercayaan (belief), ide dan konsep. Dalam proses
menjadi tahu bahwa pendapatnya keliru, dan perlu diperbaiki. Jadi dalam hal ini,
untuk mengkonstruksi pesan dan membangun citra diri (image) agar dapat
13
b. Consumer protection atau fungsi perlindungan konsumen;
psikologi persuasi.
Persuasi adalah bagian yang tidak dapat dihindari dalam setiap proses
bertujuan untuk mengubah pendapat, sikap dan perilaku individu secara personal
enam unsur penting yang tidak dapat dihilangkan, karena keenam unsur tersebut
Keenam unsur tersebut dijealskan dalam Soemirat (2017), yakni antara lain:
14
a. Persuader
dan perilaku orang lain, baik secara verbal maupun nonverbal. Dalam hal
b. Persuadee
pesan itu disampaikan atau disalurkan oleh persuader baik secara verbal
c. Pesan
d. Saluran
e. Umpan Balik
15
bagi persuader dan untuk mengukur apakah pesan yang disampaikan
yang dibuat oleh Ronald L. Applebaum dan Karl W.E Anatol dalam
unsur diatas. Semua unsur yang telah dijelaskan, saling berhubungan dan tidak
komunikasi persuasif, dimana umpan balik dan efek sangat menentukan apakah
proses komunikasi persuasif berhasil atau tidak. Dan apakah efek yang terjadi
dalam tahap pararel secara kasar untuk A dan B, sebagai berikut (Soemirat, 2017):
16
a. Tahap Pemahaman
b. Tahap Encoding
c. Tahap Decoding
d. Tahap Evaluasi
Suatu pesan dikatakan efektif jika makna pesan yang dikirim persuader
berkaitan erat dengan makna pesan yang diterima atau ditangkap serta dipahami
komunikasi persuasif, yakni bila S adalah pengirim atau sumber pesan, dan R
penerima pesan atau sasaran, maka komunikasi disebut mulus dan lengkap apabila
17
Gambar 2.3
Namun, tidak hal ini tidak selalu berhasil. Goyer menambahkan bahwa semakin
besar kaitan antara yang kita maksud dengan respon, yang kita terima, maka
komunikasi.
18
c. Menjaga dan meningkatkan motivasi sasaran. Persuadee yang
19
semerta-merta dapat meanggapi pesan sekaligus. Dalam
persuader dapat memahami karakter, sikap, kondisi, posisi, dan latar belakang
sasaran dengan sebaik-baiknya. Dengan itu, pesan yang disampaikan akan terasa
dekat dengan sasaran, misalnya bahasa, budaya, nilai-nilai, dan lain-lain sehingga
pesan akan mudah diterima oleh sasaran. Selain itu, teknik penyampaian pesan
tidak bisa hanya dengan satu cara. Tingkat pemahaman dan pengalaman sasaran
20
yang berbeda-beda, mengharuskan persuader untuk terampil dalam menentukan
menyatakan bahwa terdapat 5 tanda yang akan muncul dalam komunikasi efektif,
yaitu:
sayang.
21
menanamkan pengertian, membentuk dan mengubah sikap, dan
proses tersebut menumbuhkan efek atau dampak yang positif. Selain itu,
hubungan yang terjalin antara komunikan dan komunikator menjadi lebih dekat
dan tidak ada perselisihan. Tindakan dan perilaku komunikan berubah sesuai
dengan tujuan yang diharapkan oleh komunikan. Kelima tanda tersebut dapat
yang bersifat teliti dan hati-hati atau serangkaian manuver yang telah dirancang
dicapai. Oleh karena itu, dalam mencapai tujuan tersebut, diperlukan adanya
dilakukan.
22
2. Identifikasi kategori sasaran
jelas dan harus dapat dicapai. Oleh karena itu, setiap kegiatan komunikasi
persuasi perlu dilandasi strategi tertentu agar dapat mencapai tujuan yang
diinginkan.
a. Strategi Psikodinamika
pada faktor emosional dan faktor kognitif. Dalam hal ini yang
emosional, seperti marah dan takut. Strategi ini juga dapat digunakan
23
untuk menghubungkan pembangkit emosional dengan perilaku
pula.
24
secara tatap muka, bahka informasi tersebut bisa muncul dari mulut ke
mulut.
terjadi dalam proses komunikasi yaitu dikarenakan oleh dua faktor, yakni faktor
terbatas, terganggu, tercemar, atau dalam kondisi rusak. Hal ini dapat disebabkan
oleh internal atau eksternal persuadee. Internal persuadee misalnya salah dalam
muncul karena adanya distorsi makna dalam pesan. hal ini dapat disebabkan oleh
kultur, konflik peran, konflik dalam sistem sosial, dan lain-lain. Jadi, hambatan
25
a. Dogmatisme
b. Stereotipe
Apa yang dipahami dan diyakini sulit dirubah, karena selalu mengaitkan
brewok.
c. Pengaruh lingkaran
benar atau salah, hitam atau putih. Seseorang yang demikian, akan
disukainya.
mungkin saja muncul diantara persuadee. Namun, hambatan ini tidak sepenuhnya
26
2.4 Komunikasi Kesehatan
fokus utama adalah terjadinya interaksi secara spesifik yang berhubungan dengan
berlangsung antara ahli kesehatan dengan pasien, antara pasien dengan keluarga
solusi kesehatan. Hal ini diperkuat dengan pendapat Rahmadiana (2012) yang
menyatakan bahwa tidak ada jalan lain untuk menyukseskan kesehatan individu
27
2.5 Tuberkulosis
penyakit spesifik yang disebabkan oleh paru-paru (batuk kering, batu darah),
gangguan pada saluran nafas dikenal sebagai MOTT (Mycobacterium Other Than
pengobatan TBC.
mengenali lebih lanjut terkait tuberkulosis, maka yang perlu untuk dipahami
28
a. Sistem imun tubuh yang lemah dan kekurangan gizi
ventilasi udara
anti TBC, namun harus melalui pengobatan yang dilakukan secara rutin dan
konsisten.
bulan dan dilakukan secara teratur. Oleh karena itu, perlu adanya pengawas
minum obat (PMO) bagi setiap penderita. Dengan adanya PMO, pengobatan akan
terkontrol dengan tepat, selain itu PMO membantu dalam pemeriksaan dahak
Dalam waktu kira-kira dua minggu, pasien akan merasa lebih baik dan
beranggapan bahwa sudah sembuh. Tetapi, keadaan ini justru menjebak dan
membuat penderita gagal dalam pengobatan. Dalam setengah bulan, yang berhasil
berdiam didalam sel memerlukan waktu paling tidak enam bulan (Nurhasan,
29
2004). Oleh karena itu, penderita harus mengetahui terkait hal ini. Karena tidak
jarang pasien yang sudah merasa sembuh memilih untuk tidak melanjutkan
pengobatan.
Perlu ditekankan bahwa penghentian obat yang tidak sesuai dengan jadwal
kuman dan bakteri akan semakin sulit untuk diberantas. Hal seperti ini
harus diganti dengan yang lain meskipun harapan sembuh tidak berbanding lurus
dengan penggantian obat semacam ini. Oleh karena itu, sikap yang perlu diambil
adalah menjaga konsistensi berobat sesuai jadwal ang ditentukan oleh petugas
kesehatan.
yang muncul pada diri penderita tuberkulosis. Hal seperti ini hendaknya dihindari,
karena rasa malu hanya semakin memperburuk penyakit. Lebih baik terbuka dan
30
berobat dengan teratur dan tertib, menjaga pola makan yang sehat, dan kebersihan
lingkungan.
untuk pergi ke dokter apabila muncul gejala-gejala tuberkulosis pada orang sekitar
kita. Hal-hal tersebut sangat membantu para kader kesehatan yang bertugas
sembuh total.
31
Care merencanakan pesan untuk disampaikan kepada sasaran yakni pasien TB.
Peneliti berfokus kepada identifikasi saasaran yang dilakukan oleh kader TB Care
dan strategi komunikasi persuasif yang dikemukakan oleh Melvin L. De Fleur dan
strategi The Meaning Construction. Selain itu, peneliti juga berfokus kepada
Dalam hal ini, peneliti merujuk pada aspek faktor-faktor penyebab hambatan
lingkaran.
32