Anda di halaman 1dari 7

KONSEP TEORI PENYAKIT HEMATOTORAK

oleh :

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


UNIVERSITAS JEMBER
2021
TINJAUAN PUSTAKA HEMATOTHORAK

A. Definisi
Hemothorak adalah pengumpulan darah dalam ruang potensial antara
antara pleura viseralis dan pleura parietalis (Arif Mansjoer, 2000).
Hematothorax adalah adanya darah dalam rongga pleura. Sumber
darah dapat dari dinding dada, parenkim paru – paru , jantung atau pembuluh
darah besar . kondisi diasanya merupakan konsekuensi dari trauma tumpul
atau tajam .Ini juga mungkin merupakan komplikasi dari beberapa penyakit
( Puponegoro , 1995 ) .
Hemothoraks adalah suatu keadaan yang paling sering dijumpai
pada penderita trauma thoraks yang sering disebabkan oleh trauma pada
paru, jantung, pembuluh darah besar. Pada lebih 80% penderita dengan
trauma thoraks dimana biasanya terdapat darah>1500ml dalam rongga pleura
akibat trauma tumpul atau tembus pada dada. Sumber perdarahan pada
umumnya berasal dari adanya cedera pada paru- paru, arteri interkostalis,
robeknya arterimamaria interna maupun pembuluh darah lainnya seperti aorta
dan venacava. Dalam rongga pleura dapat menampung 3 liter cairan,
sehingga pasien hematothoraks dapat syok berat(kegagalan sirkulasi) tanpa
terlihat adanya perdarahan yang nyata, distresnafas juga akan terjadi karena
paru disisi hemothoraks akan kolaps akibat tertekan volume darah.
Pada pemeriksaan dapat ditemukan shock,deviasi trakea, suara pernapasan
yang melemah (unilateral), vena dileher menjadi colaps akibat hipovolemia
atau penekanan karena efek mekanik oleh darah di intrathoraks.

B. Etiologi
a. Traumatis
1) Trauma tumpul .
2) Penetrasi trauma .
b. Non traumatic atau spontan
1) Neoplasia ( primer atau metastasis ) .
2) Diskrasia darah , termasuk komplikasi antikoagulasi .
3) Emboli paru dengan infark .
4) Robek pleura adhesi berkaitan dengan pneumotorax spontan .
5) Emfisema .
6) Tuberkulosis .
7) Paru arteriovenosa fistula

Penyebab paling umum dari hemothorax adalah trauma dada. Trauma


misalnya luka tembus paru-paru, jantung, pembuluh darah besar, atau dinding
dada. Trauma tumpul dada kadang-kadang dapat mengakibatkan lecet hemothorax
oleh pembuluh internal. selain itu penyebab dari hemotoraks adalah laserasi paru
atau laserasi dari pembuluh darah intercostal atau arteri mammaria internal yang
disebabkan oleh cedera tajam atau cedera tumpul. Dislokasi fraktur dari vertebrata
torakal juga dapat menyebabkan hemotoraks. Biasanya perdarahan berhenti
spontan dan tidak memerlukan intervensi operasi.

C. Tanda dan Gejala


Tanda gejala yang muncul pada klien yang mengalami hematotorak adalah
sebagai berikut :
a. Sesak napas (mendadak dan semakin lama semakin berat)
b. Bernapas terasa berat pada dada
c. Penggunaan otot bantu pernapasan
d. Peningkatan usaha dan frekuensi pernapasan
e. Ekspansi dada asimetris ( pergerakan dada tertinggal pada sisi yang sakit)
f. Taktil fremitus menurun pada sisi yang sakit
g. Suara napas menghilang pada sisi yang sakit
h. Perkusi berbunyi peka
D. Patofisiologi

Trauma pada Thoraks

Perdarahan jaringan interstitium, perdarahan Cedera jarinagn lunak, cedera /


intraalveolar, kolaps arteri dan kapiler-kapiler hilangnya kontinuitas struktur
kecil, tahanan perifer pembuluh darah paru tulang
meningkat
Reabsorbsi darah oleh pleura tidak memadai/tidak
optimal
Nyeri, adanya pascatrauma,
pergerakan fragmen tulang

Nyeri, kerusakan integritas


jaringan, dan resiko tinggi infeksi
Akumulasi darah di kantung pleura

Gangguan ventilasi : pengembangan paru tidak Edema trakea/ faring


optimal, gangguan difusi, distribusi, dan Peningkatan produksi sekret
transportasi oksigen Penurunan kemampuan batuk efektif

Etidakefektifan pola Terpasang WSD


Ketidakefektifan bersihan jalan napas
napas

Resiko tinggi trauma KeLuhan sistemis :


Mual, intake nutrisi tidak adekuat,
malaise, kelemahan dan keleihan fisik,
kecemasan, kurang pengetahuan
Nyeri
Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Hambatan mobilitas fisik
Cemas
Kurangnya pengetahuan
E. Pemeriksaan Diagnostik
Pemeriksaan diaknostik pada pasien hematotorak dapat diketahui hal-hal
berikut :
a. Sinar X dada menyatakan adanya akumulasi cairan
b. Analisa gas darah :PaCO2 meningkat > 45, PaO2 menurun <80, saturasi
oksigen menurun
c. Kadar Hb menurun <10 gr%
d. Volume tidak menurun <500 ml
e. Kapasitas vital paru menurun
f. Torasentesis menyatakan darah/cairan serosanguinosa

F. Penatalaksanaan
Menurut Hundak dan Gallo (1997) kematian penderita hemothorax dapat
disebabkan karena banyaknya darah yang hilang dan terjadinya kegagalan
pernapasan.Kegagalan pernapasan disebabkan adanya sejumlah besardarah dalam
rongga pleura menekan jaringan paru serta berkurangnya jaringan paru yang
melakukan ventilasi. Maka pengobatan hemothorax sebagaiberikut:
1. Pengosongan rongga pleura daridarah.
2. Menghentikan perdarahan.
3. Memperbaiki keadaan umum.
Penatalaksanaan medis yang dapat dilakukan:
1. Dipasang “Chest tube” dan dihubungkan dengan system WSD, hal ini dapat
mempercepat paru mengembang.
2. Apabila dengan pemasangan WSD, darah tetap tidak behenti maka
dipertimbangkan untuk thorakotomi.
3. Pemberianoksigen 2 – 4 liter/menit, lamanya disesuaikan dengan perubahan
klinis, lebih baik lagi apabila dimonitor dengan analisa gas darah. Usahakan
sampai gas darah penderita normal kembali.
4. Pemberian transfusi darah apabila ada penurunan Hb.
5. Pemberian antibiotika, dilakukan apabila ada infeksi sekunder.

G. Komplikasi
Komplikasi yang dapat terjadi pada pasien dengan hematotorak adalah sebagai
berikut :
1. Atelektasis.
2. Bula paru pecah.
3. Kehilangan darah.
4. Kegagalan pernafasan
5. Kematian
6. Fibrosis atau parut dari membran pleura
DAFTAR PUSTAKA

Muttaqin, Arif. 2012. Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem


Pernapasan. Jakarta : Salemba Medika

Hudak& Gallo. 1997. KeperawatanKritis: PendekatanHolistik, Edisi VI Vol.1.


Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai