Anda di halaman 1dari 24

Komunikasi Persuasif

Langkah awal Persuasif


Exposure : Sosialisasi tahap awal dibuat sesering mungkin dan ada dimana-mana untuk memastikan bahwa sasaran terpapar (melihat dan mendengar) program Attention : Program-program sosialisasi dibuat semenarik mungkin dengan mengadakan games, undian, permainan, dll agar dapat menarik perhatian sasaran Comprehension : Sasaran dapat ditanya langsung baik secara terstruktur maupun acak untuk mengetahui tingkat pemahaman mereka Yielding : Ajak sasaran untuk berperan serta aktif dalam kegiatan sosialisasi. (Misalnya mengikuti permainan dalam acara sosialisasi) Intention : Fasilitasi setiap sosialisasi dengan pendaftaran gratis, kemudahan untuk mendaftar, dan memberikan dorongan tertentu agar member dapat segera mendaftar Behavior : Pada akhirnya, sasaran akan bersedia menjadi member dan berpartisipasi aktif. Pastikan bahwa peralatan selalu dapat diandalkan, stock barang selalu tersedia, dll.

Phase 1 : Pengenalan
Sosialisasi dengan melibatkan kelompok petani, perkumpulan ibu-ibu PKK, arisan RT, dll Menawarkan promosi berhadiah untuk mendorong pembelian atau engagement jangka pendek Menciptakan buzz atau rumor yang positif untuk mendorong rasa penasaran terhadap produk. Dapat berupa Word of Mouth melalui key person yang berpengaruh dan omongannya banyak didengar warga

Phase 2 : Penguatan
Mulai membentuk komunitas member dengan cara mengkondisikan kelompokkelompok yang ada. Adakan acara pemilihan ketua kelompok atau pemberian hadiah untuk kampung dimana kelompoknya berprestasi / punya member paling banyak, dll.

Phase 3 : Pemeliharaan (Maintenance)


Kemudahan pelayanan penggunaan kartu bagi masyarakat (card-reader dapat diandalkan, menjaga sistem senantiasa stabil dan tidak crash, fasilitas pemblokiran kartu jika hilang, jaminan bahwa uang / konten dari kartu tetap ada, penyelamatan / recovery data, dll.)

Teknik dasar komunikasi persuasif


William S Howell (Rosenblatt, Cheatham & Watt; 1977): The yes-Response Technique Putting It up to you Stimulated disinterest Transfer Bandwagon technique Say it with flowers Dont ask If, ask which The swap technique Reassurance Technique of irritation
(Charles U Larson; 1986):

The yes-yes technique Answering a question with question Getting partial commitment Ask more, so they Settle for less Planting Getting an IOU Appeals to humor Appeals to sex Effect of repetition

Teknik dasar komunikasi persuasif...2


(Werner J Severin dan James W Tankard ; 1992)

Appeals to humor Effect of repetition

Deskripsi..1
The yes-Response Technique : mengarahkan sasaran persuasi pada pembentukan suatu pendapat,sikap atau bahkan prilaku tertentu dengan cara mengemukakan pertanyaan/pernyataan yang saling berhubunan dengan tujuan sasaran terkondisikan menjawab ya. Putting It up to you: persuader berusaha untuk menjalin hubungan secara psikologis dengan sasaran. Cara yang dilakukan: berulang kali menanyakan kejelasan, kesetujuan/tidak pendapat, penilaian dll. Sehingga akan mendapatkan masukan yang berharga.

Deskripsi..2
Stimulated disinterest: persuader berupaya menekan perasaan cemas dan sikap memaksa sasaran untuk mengikuti keinginannya. Dengan asumsi bahwa sasaran persuasi cenderung resisten/kebal terhadap pesan yang disampaikan. Transfer: atmosfir atau lingkungan yang terasa berpengaruh pada hasil persuasi yang dilakukan. Jika persuader bersikap positif terhadap keadaan sekitar dimana persuasi dilakukan, maka akan membatu dalam menciptakan warna persuasi. Dan sebaliknya.

Deskripsi..3
Bandwagon technique: bertujuan membujuk sasaran dengan cara mengemukakan bahwa setiap orang sebagaimana halnya kita menyetujui gagasan yang dikemukakan atau mengerjakan hal tersebut atau membeli produk yang ditawarkan. Teknik ini berupaya membentuk keyakinan pada diri sasaran tentang hal-hal yang ditawarkan. Say it with flowers: berusaha mengambil hati sasaran dengan memuji kelebihan, kecakapan, kemampuan, kepandaian mereka namun dilakukan tidak berlebihan.

Deskripsi..4
Dont ask If, ask which: dilakukan dengan cara memberikan berbagai penawaran kepada sasaran yang terdiri dari banyak pilihan tentang sesuatu dan tidak ada apa-apa. Jika anda menginginkan sasaran tertarik, maka harus mampu mengemas bahasa yang digunakan. The swap technique: dilakukan dengan cara barter baik yang berkaitan dengan barang maupun informasi.

Deskripsi..5
Reassurance: menjalin hubungan secara psikologis dengan sasaran persuasi, dilakukan setelah memeberi persuasi pada sasaran tentang apa saja maka jangan biarkan hubungan yang telah ada menjadi terputus. Technique of irritation: membujuk sasaran agar membeli produk dan membuat keputusan. Jika gagal, menjadi berbahaya karena akan dianggap sebagai tuang paksa. Jika dilakukan dengan halus dan kemasan bahasa yang baik, maka maksudmaksud terselubng akan tidak tercium oleh sasaran.

Deskripsi..6
The yes-yes technique: Answering a question with berusaha mendapatkan question: teknik ini respon ya dari seseorang digunakan untuk atau kelompok target atas menghindari perdebatan dan beberapa imbauan yang memperoleh dukungan. disampaiakannya. Melalui Berguna ketika sasaran teknik ini persuader bertanya mengarahkan kelompok sembarangan/menjengkelka target atau seseorang n dan kita akan memiliki melalui beberapa tahap waktu berpikir. Caranya sehingga akhirnya adalah dengan mengulang menghasilkan jawaban ya, pertanyaan atau mendalami baik untuk pembelian, dan memahami akibat dari perubahan maupun jawaban yang diberikan. pemilihan.

Deskripsi..7
Getting partial commitment: mencoba agar sasaran kita untuk menerima apa yang kita sampaikan secara bertahap dan dalam jangka waktu tertentu. Dengan teknik ini anda dapat menggunakan katakata dan tindakan untuk mengarahkan sasaran anda sampai pada keputusan. Ask more, so they settle for less: Teknik didasar oleh asumsi bahwa orang cenderung menuntut jauh lebih banyak daripada apa yang mereka harapkan

Deskripsi..8
Planting: Menggunakan pengertian sasaran yang dikaitkan dengan produk atau gagasan yang ditawarkan. Melalui teknik indra sasaran dikondisikan untuk dapat membuka ingatannyatentang sesuatu obyek, pengetahuan, pemikiran dan lain-lain. Mereka dupayakan untuk mengingat kembali tentang produk pemikiran atau calon yang akan dipilih, yang kita tawarkan. Daya ingat sasaran sangat diandalkan untuk pesan-pesan yang disampaikan. Getting an IOU: mengupayakan agar sasaran merasa bahwa dirya berutang budi kepada persuader. Asumsinya, jika seseorang mau melakukan sesuatu untuk anda, maka tentunya anda akan merasa harus dengan senang hati menanggapi permohonan orang tadi. Caranya antara lain dengan memberi contoh, hadiah atau pertolongan. Teknik ini berguna ketika mendapat kesulitan dalam membentuk kontak pertama dengan pembeli, pemilih atau orang-orang yang akan diajak bergabung.

Deskripsi..9
Appeals to humor: meski tidak dapat meningkatkan pemahaman pemerima, namun humor dapat mempengaruhi persepsi pemnerima terntang karakter persuader Effect of repetition: penyampaian pesan secara berulang. Keuntungan dari pengulangan bahwa akan mengingatkan sasaran tentang pesan yang disampaikan.

Strategi persuasi
a. b. c. d. Pengumpulan dan analisis data Analisis dan evaluasi fakta-fakta Identifikasi masalah Pemilihan masalah yang ingin disampaikan dan dipecahkan Perumusan tujuan / sasaran Perumusan alternatif pemecahan masalah Penetapan cara mencapai tujuan Evaluasi hasil kegiatan Rekonsiderasi

e. f. g. h. i.

PERSUASION THE ART OF GETTING WHAT YOU WANT (Dave Lakhani ;2005)

PERSUASIVE SELLING

Acronym, I SELL,
IIdentify qualified prospects. SStart your story. EEducate, answer, and encourage. LLead them to their best decision. LLet them buy.

Identify Qualified Prospects

a. b. c. d. e. f. g. h.

You must first identify those people who have a need and are a good fit for your product or service. Be sure that you are quickly and efficiently qualifying your clients. Questions you must ask are: Does this person have an immediate need I can solve? Is this person working on an intermediate-range project on which I can help? Does this person have the authority to make the decision or does he or she honestly have influence over the project with the person who does? Will I be able to interact with the ultimate decision maker at some point prior to the decision process? Is the person or company financially able to do business with me? (Do not judge a book by its coveryou must find out factually.) Do all of the required technical conditions exist for the person to use my product or service? Does this person have the requisite experience to use my product or service? Are there any other conditions that cannot be met that would disqualify this person today?

Start Your Story


Once you have qualified the prospects, it is time to start your story. Before you start the story be sure your audience understand they have been heard. Make sure they are ready to listen when you start. A prepared audience is an audience preconditioned to buy.

Educate, Answer, and Encourage


Through the process of educating, answering, and encouraging, you prompt them to give you more and more pieces of information that you use to layer on the persuasion and set their buying criteria. The more you educate them, the more you become their guru or expert and they understand that they can rely on you.

Lead Them to Their Best Decision


This is where your money is earned. As you continue telling your story, you begin to get your audience to make small decisions and agree to things with little consequence. You are conditioning them for the ultimate decision. You may need to direct them to the decision earlier than they are ready to make it and the way to do that is through the use of exclusivity and scarcity

Let Them Buy


At this point they feel a need to keep talking and keep persuading and reassuring to the point that it causes confusion or hesitation.

Anda mungkin juga menyukai