SURABAYA
PRODI TEKNIK ARSITEKTUR
DISUSUN OLEH:
1442000018
ANALISIS PENDEKATAN DAN KONSEP PERANCANGAN
1.1.Analisa Site
Area site berada di kabupaten Trenggalek, dimana kabupaten trenggalek yang menempati wilayah seluas 1.205.22
km2. Seluas 2/3 bagian dari luas wilayah kabupaten Trenggalek terdiri dari tanah pegunungan, sementara sisanya yaitu 1/3
merupakan dataran rendah. Kabupaten Trenggalek beriklim Tropis dengan suhu udara rata-rata 22°C hingga 31°C, dan curah
hujan rata-rata antara 136 mm hingga 250 mm.
Tujuan dari analisa pencapaian ini adalah untuk menentukan letak pintu masuk utama (Main Entrence) dan untuk
pintu kegiatan service (Side Entrence), dasar pertimbangannya adalah :
Kriteria :
a. Main Enterence (ME)
Mudah di jangkau oleh client dan pemilik rumah
Ekpose pintu masuk mudah dikenali/dipahami letaknya
Mudah diakses menggunakan kendaraan umum/pribadi
Mengutamakan keamanan pemilik rumah dan client
b. Second Enterence (SI)
Tersembunyi/akses terbatas untuk pengelola/service
Mudah diakses oleh pengelola/service
Analisa :
KEBISINGAN TINGGI
KEBISINGAN RENDAH
Analisa :
Konsep :
Penggunaan ventilasi sebagai filter terhadap sinar matahari yang kurang baik bagi manusia
Pengoptimalan bukaan pada ruang-ruang yang membutuhkan sinar matahari dan untuk pencahayaan
alami sehingga mengurangi konsumsi listrik
BARAT
TIMUR
B. Angin
Kriteria :
Menciptakan penghawaan alami yang sejuk dan optimal
Mengurangi kelembapan udara
Mengurangi polusi udara
Analisa :
Konsep :
Lokasi site merupakan daerah yang sejuk yang mana sekitar site banyak pohon-pohon yang rimbun,
walaupun site berada di wilayah Trenggalek yang dataran rendah tidak mengurangi banyaknya pohon-
pohon yang rindang seperti di pegunungannya.
Menggunakan vegetasi atau tanaman yang rimbun untuk menyaring udara kotor
C. Hujan
Kriteria :
Limpahan air hujan
Genangan air yang disebabkan karena hujan
Pengolahan air hujan
Analisa :
Konsep :
Penggunaan atap perisai yang mana setiap hujan air bisa langsung turun ketanah
Tujuan dari analisa sirkulasi ini untuk mendapatkan pola sirkulasi yang nyaman dan tidak membuat para pengunjung
bingung, serta tidak terjadi crossing antar jalur sirkulasi pengunjung dan pengelola, dasar pertimbangannya adalah :
Kriteria :
Area Private
sirkulasi Area private
Fungsi rumah tinggal lantai 2 sehingga tidak mengganggu aktivitas lantai 1
a. Pengunjung / Client
Pengunjung merupakan orang yang ingin mendatangi suatu tempat
b. Pengelola / Pemilik Rumah
Orang yang mengelola atau menempati rumah tersebut
c. Karyawan
Merupakan orang yang bekerja pada suatu lembaga (kantor, perusahaan dan sebagainya) dengan mendapat gaji
(upah). Dalam hal ini adalah mereka yang melayani pengunjung, merawat bangunan, dan utilitas.
a) Pengunjung
PULANG
b) Pengelola / pemilik rumah
BEKERJA
MENGONTROL
ISTIRAHAT
PERGI
c) Karyawan/Pekerja
Pelayanan
pengunjung
perawatan
gedung pulang
Tujuan dari analisa ini adalah untuk mendapatkan bentuk-bentuk yang menjadi dasar Perancangan Rumah
Pengacara, sehingga dapat menjadikan bangunan yang nyaman dan sesuai dengan kebutuhan, dasar yang di
pertimbangkan adalah :
Bentuk bangunan menggunakan bentuk-bentuk dasar sebagai acuan dan mengoptimalkan berbagai bentuk sekitar
site baik itu bentuk bangunan, bentuk flora serta fauna lokal yang di transformasikan ke desain.
Jumlah massa banyak karena kebutuhan ruang yang menuntut penambahan fungsi dan mendukung bagi segi kondisi
alam, kelancaran aktivitas sekaligus dengan melihat karakter kegiatan.
Konsep tampilan bangunan agar terkesan lebih modern dan alami, diharapkan dapat menjadi sebuah bangunan yang dapat
dalam proses kreatifitas sehingga bisa memberikan nuansa baru di Kawasan jalan Simanjuntak.
Secara umum perancangan suatu bangunan mempunyai beberapa konsep tampilan arsitektur, Rumah tinggal dan
kantor ini mempunyai beberapa konsep tampilan arsitektur, diantaranya adalah :
Konsep :
Untuk keperluan penggunaan air bersih menggunakan air bersih dari mata air dari air sumur kemudian
didistribusikan sesuai penggunaan.
Air kotor sisa pembuangan cair, berasal dari bak mandi dan wastafel
Air kotor yang mengandung kemak, berasal dari dapur dan pantry
Air kotor lavolatory, berasal dari wc
Konsep :
Sistem yang digunakan pada pembuangan air kotor dilakukan dengan proses penetralisir limbah, dimana
air kotor sebelum dibuang harus melalui bak control dan penetral terlebih dahulu. Sedangkan sistem tanpa
proses penetralisir limbah dilakukan terhadap air kotor dari WC yang di buang ke saptictank
3. Listrik
Penggunaan listrik yang berasal dari :
1. Penggunaan Listrik Negara (PLN)
2. Generator (Genset) sebagai sumber listrik cadangan yang akan beroprasi apabila sumber listrik PLN
mengalami gangguan
Konsep :
Digunakan sistem Automatic Switch sebagai sakelar otomatis yang akan mengaktifkan genset pada listrik
pada PLN mati atau mengalami gangguan. Agar getaran dan suara genset tidak mengganggu kegiatan, maka
peletakan ruang genset dijauhkan dan dibuat terpisah.
Sistem penanggulangan kebakaran yang digunakan disana digunakan untuk menanggulangi kebakaran
yang bisa terjadi sewaktu-waktu. Sistem penanggulangannya yaitu dengan cara :
Alat pemadam kebakaran berupa hydrant yang diletakkan di dalam bangunan dan juga luar bangunan.
Fungsinya yaitu sebagai alat pemadam kebakaran yang menggunakan tenaga pompa kebakaran yang
letaknya di kawasan
b. Sistem Struktur
Struktur bangunan dengan menggunakan pondasi yang berfungsi untuk menempatkan bangunan dan
mneruskan beban yang disalurkan ke struktur atas ke tanah dasar pondasi yang cukup kuat menahnnya tanpa
terjadinya differential pada sistem strukturnya.
Ada 3 hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan suatu pondasi yaitu :
Pondasi harus ditopangkan dengan tepat sehingga tidak akan longsor akibat pengaruh luar
Pondasi harus aman dari kelongsoran daya dukung
Pondasi harus aman dari penurunan yang berlebihan
Konsep :
Struktur atap, untuk kerangka atap, kini material kayu sudah mulai digantikan material baja ringan, akibat
pembabatan kaytu hutan yang tak terkendali menempatkan bangunan berbahan kayu mulai berkurang sehingga
wujud kepedulian dan keprihatinan terhadap penebangan kayu dan kelestarian bumi
Struktur dinding, bahan dinding dipilih yang mampu menyerap panas matahari dengan baik. Batu bata alami atau
fabrikasi batu bata ringan (campuran pasir, kapur, semen, dan bahan lain) memiliki karakteristik tahan api, kuat
terhadap tekanan tinggi, daya serap air rendah, kedap suara, dan menyerap panas matahari secara signifikan.
Struktur kolom bangunan, struktur kolom menggunakan beton bertulang
Struktur lantai, lantai pada bangunan rumah tinggal menggunakan keramik motif kayu yang cocok dengan konsep
rumah modern ini dengan suasana sekitar
Tujuan dari analisa konsep ini adalah memperbaiki dan mejaga iklim makro dan nilai estetika, meresapkan air,
menciptakan keseimbangan dan keserasian lingkungan fisik kawasan, dan mendukung pelestarian keanekargaman
hayati.
Kriteria :
Analisa :
Landskap terbanyak diletakkan di sepanjang taman dan halaman belakang
Konsep :
Taman dijadikan sebagai penunjang setetika pada bangunan tersebut
Sebagai tempat resapan untuk erosi di sekitar lahan site.
Beberapa contoh elemen landscape secara alami maupun buatan. Elemen landscape secara alami yaitu vegetasi dan
secara buatan, yaitu :
Tanaman rombusa
Dengan konsep rumah modern yang mana mendekatkan ke konsep arsitektur yang ramah lingkungan yang memilki
peran penting untuk lingkungan. Berikut contoh-contoh pendekatan material pada konsep ramah lingkungan :
Untuk kerangka atap menggunakan baja ringan, yang mana untuk mengurangi penebangan pohon yang
tak terkendali
Kusen jendela dan pintu menggunakan aluminium yang mana aluminium bisa didaur ulang, dan juga cocok
untuk rumah konsep modern
Bahan dinding menggunakan batu bata alami yang mampu menyerap panas dengan baik
Warna bangunan terdapat yang gelap bertujuan untuk bisa membantu meredam panas.
Lantai menggunakan keramik corak kayu yang mana, bisa mengurangi pemakaian kayu secara berlebihan