Anda di halaman 1dari 10

TIPOLOGI DAN

KARAKTERISTIK
PERUMAHAN PERMUKIMAN

MODUL 3
MODUL: TIPOLOGI DAN K ARAKTERISTIK PERUMAHAN PERMUKIMAN
SESI KE: 03
WAKTU: 3 X 50 MENIT

Sasaran Pembelajaran:
Pada akhir sesi ini mahasiswa diharapkan mampu mengenal, memahami tipologi dan karakteristik
perumahan permukiman.
SESI PERKULIAHAN KE : 03
I. Topik Kajian/Bahasan:TIPOLOGI DAN KARAKTERISTIK PERUMAHAN PERMUKIMAN
II. Deskripsi singkat: Dalam sesi ini akan mempelajari tipologi dan karakteristik perumahan permukiman.
III. Bahan Bacaan:
• 1. Doxiadis, C.A., 1977. Action for Human Settlements, Athaen Center of Ekistics.
• 2. Hamby, W, F, and Melvyn Jones, 1991. Settlement Geography, Cambridge University.
• 3. Silas Johan, 1985. Perumahan dan Permukiman (Buku 1 dan 2), Jurusan Arsitektur FTSP – ITS, Surabaya.
• 4. Turner, J.F.C, 1976. Housing by People, Marions Boyars.
• 5. Turner, J,F,C., & Fitcher, R, 1972. Freedom to Build, Mac Millan.
• 6.Yudohusodo Siswono, 1991. Rumah Untuk Seluruh Rakyat,Yayasan Padamu Negeri, Jakarta.
IV. Pertanyaan Kunci/Tugas:
Pada saat Anda membaca materi berikut, gunakanlah pertanyaan-pertanyaan berikut ini untuk memandu Anda.
• 1. Jelaskan tipologi perumahan permukiman,
• 2. Jelaskan karakteristik perumahan permukiman
PENDAHULUAN

• Pada modul ajar ke-3 (tiga) ini akan diberikan materi tentang tipologi dan karakteristik
perumahan permukiman. Hal ini terkait dengan perkembangan permukiman, perencanaan dan
pembangunan permukiman.
• Tujuannya adalah agar mahasiswa mampu mengenal dan memahami tipologi dan karakteristik
perumahan permukiman.
A. TIPE PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN
1. YANG DITINGGALI HANYA SATU KELUARGA

• Menurut Tata Perletakan: • Menurut Golongan Penghasilan:


Rumah Tunggal, Rumah Sederhana/Rendah yang meliputi
Koppel, sederhana dan sangat sederhana;

Petak/Deret Rumah Sedang/Menengah;


Rumah Mewah/Tinggi.

• Menurut Penggunaan Lantai: • Menurut Konstruksi dan Material:


Penggunaan hanya satu lantai, dan Rumah Permanen,

penggunaan lebih dari satu lantai (maisonet) Semi Permanen,


Rumah Darurat.
A. TIPE PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN
2 . YANG DITINGGALI LEBIH DARI SATU KELUARGA / APARTEMEN/ FL AT

• Berdasarkan Peruntukan: • Berdasarkan Ketinggian:


– Sewa, – Low Rise (1 s/d 5 lantai),
– Dijual, – Medium Rise (6 s/d 12 lantai), dan

– Swasta, – High Rise Building (di atas 13 lantai)

– Instansi Pemerintah • Berdasarkan Massa Bangunan:


– Slab,
• Berdasarkan Kepemilikan:
– Tower, dan
– Sewa Tertentu,
– Variant
– Sewa Beli,
• Berdasarkan Sistem Koridor:
– Kontrak
– Tunggal dan
• Berdasarkan Jumlah Ruang Tidur:
– Ganda
– 1 Ruang Tidur s/d 5 Ruang Tidur
TIPE TIPE RUMAH
• • RUMAH TUNGGAL/ DETACHED HOUSE
• • RUMAH GANDENG/ KOPEL/ SEMI DETACHED: Dua rumah:
berhubungan penuh, dapur, garasi, Dinding pemisah 2 rumah milik bersama
• • Rumah Deret (row houses): Dinding pemisah antara 2 rumah milik
bersama yang bersangkutan
• • Rumah Susun: Ketinggian maksimal 4 lantai, tanah milik bersama atau
milik lantai 1
• • Maisonette: Tiap unit berderet terdiri dari 2 lantai, tiap kavling milik
masing-masing penghuni
• • Apartemen: Kepemilikan tiap lantainya sendiri-sendiri, dan tanpa
kepemilikan tanah
• • Condominium: Kepemilikan tiap lantainya sendiri-sendiri, tanah milik
bersama
TIPOLOGI PERUMAHAN DI PERKOTAAN

• Perumahan yang direncanakan sepenuhnya (real estate, perumnas)


• Perumahan di rencanakan sebagian (site and services)
• Perumahan tumbuh spontan dan incremental
• Perumahan Kampong/ Desa yang mengalami pemadatan dan
tumbuh menjadi urban
• Squater, perumahan pada lahan-lahan marginal di kota diambil oleh
kelompok masyarakat yang kemudian membangun rumah, biasanya
dimulai dari rumah non permanen, bahkan mulai dari berupa gubug
POLA KENAMPAKAN FISIK
PERUMAHAN KOTA
P E R K A M P U N G A N YA N G T U M B U H M E N J A D I U R B A N PA D A U M U M N YA M E M B E N T U K P O L A
P E R C A M P U R A N G E O M ET R I S D A N O R G A N I K .

Geometris Teratur: Organik Tak Teratur


• Kebanyakan pada perumahan terencana • Pada perumahan spontan, incremental atau
• Membentuk struktur ruang dan hirarkhi squater
yang jelas • Struktur dan hirarkhi ruang sulit
• Aksesibilitas ke tiap rumah baik diidentifikasi
• Pembangunan utilitas mudah • Aksesibilitas sangat terbatas
• Harga lahan antar persil relatif setara • Sulit membangun infrastruktur
• Terdapat perbedaan harga lahan yang
mencolok antar persil
PENUTUP

• Setelah penyajian materi modul ajar ke-3 (tiga) yang disertai contoh penjelasan tambahan,
dilakukan tanya-jawab dan diskusi antara dosen dan mahasiswa serta antar mahasiswa agar
dapat lebih mengenal, dan memahami materi yang disampaikan.

Anda mungkin juga menyukai