Anda di halaman 1dari 22

Modul Fisika Kelas XI

Semester 2

GELOMBANG
1
BUNYI
Karakteristik Gelombang Bunyi
1
a. Pengertian Bunyi
Bunyi merupakan gejala perambatan gelombang yang dihasilkan dengan
memberikan tekanan yang berubah-ubah pada salah satu bagian udara sehingga
molekul-molekul udara di sekitarnya ikut bergetar.Bunyi adalah suatu rangsangan yang
di rasakan alat pendengar. Ditinjau dari medium perambatanya bunyi termasuk
gelombang mekanik karena dalam perambatannya memerlukan medium. Bunyi dapat
merambat pada medium padat, cair dan gas. Bunyi tidak dapat merambat dalam ruang
hampa. Sedangkan jika ditinjau berdasarkan arah great dan arah rambatnya bunyi
termasuk gelombang longitudinal yang terjadi karena adanya rapatan dan rengganan
pada medium yang dilaluinya.
b. Gejala-Gejala Gelombang Bunyi
1. Pemantulan Gelombang Bunyi (refleksi)
Bunyi di pantulkan apabila mengenai
medium yang keras.Jenis pemantulan
bunyi ada dua, yaitu gema dan gaung.
Gema adalah bunyi pantul yang
alat pengukur
terdengar setelah

bunyi asli selesai diucapkan/dibunyikan sedangkan, gaung adalah bunyi pantul yang
sebagian bersamaan dengan bunyi aslinya sehingga bunyi asli terjadi tidak jelas. Prinsip
pemantulan dimanfaatkan untuk mengukur jarak suatu benda dengan sumber bunyi,
contohnya mengukur kedalaman laut. Alat yang digunakan yaitu sonar. Jarak suatu
benda dapat ditentukan dengan persamaan berikut:

v∆t
d=
2
Keterangan:
d = jarak sumber bunyi dengan tempat pemantulan bunyi (m)

1
Modul Fisika Kelas XI
Semester 2

v = laju bunyi (m/s)


t = selang waktu antara gelombang bunyi dipancarkan hingga diterima kembali (s)

2. Pembiasan Gelombang Bunyi (reflaksi)


Bunyi akan
mengalami
pembelokan arah
rambat jika melewati
dua medium yang
berbeda
kerapatannya.
Contohnya
pembelokan bunyi
pada daerah bersuhu dingin kesuhu yang lebih panas. Contoh lainnya,
suara petir pada malam hari akan terdengar lebih keras dari pada siang
hari.
3. Pelenturan Gelombang Bunyi (difraksi)
Difraksi merupakan pembelokan arah rambat gelombang bunyi ketika
gelombang itu melewati suatu penghalang berupa celah yang relative sempit. Contoh
peristiwa difraksi dapat dipahami ketika kita dapat mendengar siara orang diruangan
berbeda dan tertutup karena gelombsng bunyi mampu melewati celah-celah sempit.
Gelombang bunyi sangat mudah mengalami difraksi karena gelombang bunyi diudara
memiliki panjang gelombang dalam rentang cm sampai meter. Prinsip Huygens bisa
dipakai untuk menerangkan terjadinya difraksigelombang bunyi pada celah kecil.

4. Perpaduan Gelombang Bunyi (interferensi)


Interferensi merupakan perpaduan dua buah gelombang atau lebih pada tempat
dan waktu yang sama. Interferensi merupakan istilah yang digunakan untuk
menjelaskan ketika dua gelombang atau lebih saling bersuperposisi. Gejala interferensi
gelombang bunyi dapat dengan mudah dipahami ketika kita berada diantara dua buah
loadspeaker dengan frekuensi dan amplitude sama atau hampir sama akan mendengar
bunyi keras-lemah secara bergantian.

2
Modul Fisika Kelas XI
Semester 2

Bunyi keras terdengar pada saat terjadi interferensi yang saling menguatkan
(konstruktif). Syaratnya adalah, jika panjang lintasan bunyi dari ke dua speaker ke titik
itu adalah
∆ S=n
Jika selisih panjang lintasannya adalah
1
∆ S=( 2 n−1 )
2
Keterangan:
∆ S=¿ beda panjang lintasan

= panjang gelombang
n = 1,2,3,…
maka, terjadi interferensi yang saling melemahkan (destruktif)

2 Syarat-syarat Terjadinya Bunyi

Suatu bunyi dapat didengar jika memenuhi syarat-syarat seperti berikut:


1. Adanya benda yang bergetar atau sumber bunyi
2. Adanya zat antara (medium) tempat merambatnya bunyi
3. Adanya pendengaran yang berada dekat atau dalam jangkauan sumber bunyi

3 Klasifikasi Bunyi Berdasarkan Frekuensi

1. Infrasonik
Gelombang bunyi yang frekuensi di bawah 20 Hz. Binatang yang bisa
mendengar bunyi infrasonik diantaranya: anjing, jangkrik, angsa, dan kuda.
2. Audiosonik
Gelombang bunyi yang mempunyai frekuensi antara 20 Hz sampai 20.000 Hz.
Yang bisa mendengar bunyi audiosonik diantaranya adalah manusia.
3. Ultrasonik
Gelombang bunyi yang mempunyai frekuensi diatas 20.000 Hz. Binatang yang
bisa mendengar bunyi ultrasonik diantaranya adalah kelelawar dan lumba-
lumba.

4 Cepat Rambat Bunyi Pada Zat Padat, Zat Cair, dan Zat Gas

3
Modul Fisika Kelas XI
Semester 2

Bunyi merambat dengan kecepatan berbeda disetiap medium yang dilaluinya.


Secara umum dapat dirumuskan dengan persamaaan:
s
v= atau v=f . λ
t
Keterangan:
v = laju gelombang bunyi (m/s)
s = jarak tempuh (m)
t = selang waktu (s)
f = frekuensi (Hz)
λ = Panjang gelombang (m)
Cepat rambat bunyi berdasarkan medium yang dilaluinya, yaitu padat, cair dan
gas ditentukan sebagai berikut.
1. Cepat Rambat Gelombang Bunyi dalam Zat Padat
Cepat rambat gelombang bunyi dalam batang (zat padat), seperti besi, tembaga dan
kuningan dapat dinyatakan dengan persamaan berikut:
E
v=
ρ
Keterangan:
v = laju gelombang bunyi (m/s)
E = Modulus elastis (Modulus young) bahan padatan (N/m2)
ρ= Massa jenis zat padat (kg/m3)
2. Cepat Rambat Gelombang Bunyi dalam Zat Cair
Cepat rambat bunyi dalam gelombang bunyi dalam zat cair,dapat dinyatakan
dengan persamaan berikut:
B
v=
ρ
Keterangan:
v = laju gelombang bunyi (m/s)
B = Modulus Bulk (Pa)
ρ= Massa jenis zat padat (kg/m3)
3. Cepat Rambat Gelombang Bunyi dalam Gas
Cepat rambat bunyi dalam gelombang bunyi dalam gasmisalnya udara, dapat
dinyatakan dengan persamaan berikut:

4
Modul Fisika Kelas XI
Semester 2

RT
v=γ
M
Cp
γ=
Cv

Keterangan:
V = laju gelombang bunyi (m/s)
ϒ = Modulus young (N/m2)
R = tetapan gas ideal 98,314 J/mol.K)
T = suhu mutlak gas (K)
M = massa molar gas (untuk udara bernilai 29×103kg/mol)
Cp = kapasitas kalor pada tekanan tetap
Cv = kapasitas kalor pada volume tetap

Contoh:
Tentukan laju bunyi di udara pada suhu 0o C, jika konstanta Laplace = 1,4 !
Penyelesaian:
Diket : ϒ = 1,4
T = 0o C = 273 K
Dit : v = ...?
Jawab:

v=
√ √
γRT
M
=
1 , 4 .8,314 .273
29 .1 0−8
=331 m/s

5
Modul Fisika Kelas XI
Semester 2

Latihan

1. Sebuah sebuah tali sepanjang 2 m digetarkan selama 4 s dan membentuk 20


gelombang. Tentukanlah
a. Frekuensi gelombang
b. Periode geombang
c. Panjang gelombang
d. Cepat rambat gelombang
2. Tentukan cepat rambat gelombang bunyi jika diketahui modulus Young medium
= 2,0 × 1011 Pa dan massa jenis zat medium = 7,8 × 103 kg/m3.
3. Tentukan kecepatan perambatan gelombang bunyi di dalam air, jika diketahui
modulus Bulk air 2,25 x 109 Nm-2 dan massa jenis air 103 kgm-3. Tentukan pula
panjang gelombangnya, jika frekuensinya 1 kHz.

6
Modul Fisika Kelas XI
Semester 2

5 Gelombang Bunyi pada Dawai

Coba Ananda perhatikan,


Saat ananda mendengarkan
seorang bermain gitar,
mengapa suara yang
ditimbulkan dari gitar dan
terdengar merdu?

Gambar 1.1 Orang sedang bermain gitar

Setiap bunyi yang kita dengar dihasilkan oleh suatu benda yang bergetar. Benda
yang bergetar tersebut disebut sumber bunyi. Piano, biola, dan instrumen yang
dipergunakan dalam suatu orkes musik merupakan beberapa contoh benda-benda yang
bertindak sebagai sumber bunyi. Bunyi yang dihasilkan bergantung pada mekanisme
yang dipergunakan untuk membangkitkan bunyi. Getaran yang timbul dalam musik
mungkin dihasilkan oleh gesekan, petikan, atau dengan meniupkan udara ke dalam
instrumen tersebut. Biola, gitar, dan piano menggunakan senar yang bergetar untuk
menghasilkan bunyi. Sementara itu, terompet, seruling, dan flute menggunakan kolom
udara yang bergetar.
Gitar merupakan suatu alat musik yang menggunakan dawai atau senar sebagai
sumber bunyinya. Gitar dapat menghasilkan nada-nada yang berbeda dengan jalan
menekan bagian tertentu pada senar itu, saat dipetik. Getaran pada senar gitar yang
dipetik itu akan menghasilkan gelombang stasioner pada ujung terikat. Satu senar pada
gitar akan menghasilkan berbagai frekuensi resonansi dari pola gelombang paling
sederhana sampai majemuk.
Nada yang dihasilkan dengan pola paling sederhana disebut nada dasar,
kemudian secara berturut-turut pola gelombang yang terbentuk menghasilkan nada atas
ke-1, nada atas ke-2, nada atas ke-3 ... dan seterusnya.

7
Modul Fisika Kelas XI
Semester 2

Dawai yang dipetik akan menghasilkan bunyi dengan frekuensi tertentu.


Frekuensi bunyi yang dapat diperhitungkan dengan mengamati pola-pola harmonik
tertentu.Seutas dawai atau senar yang kedua ujungnya terikat jika digetarkan akan
membentuk gelombang stasioner. Getaran ini akan menghasilkan bunyi dengan nada
tertentu, bergantung pada jumlah gelombang yang terbentuk pada dawai tersebut. Pola
gelombang stasioner ketika terjadi nada dasar (harmonik pertama), nada atas pertama
(harmonik kedua). Dan nada atas kedua (harmonik ketiga) adalah seperti yang
ditunjukkan pada Gambar 1.2. Jika panjang awal dawai tidak berubah, pola
gelombang berikutnya merupakan penambahan setengah gelombang dari pola
sebelumnya.

da dawai nada
mbar 1.2 c nada

Frekeunsi nada yang di hasilkan bergantung pada pola yang terbentuk pada dawai.
Seperti dapat dilihat pada Gambar 1.2, panjang gelombang
nada dasar, nada atas pertama, dan nada atas kedua
2
berturut-turut 2L, L, dan L. Secara umum, ketiga
3
gelombang tersebut dapat dinyatakan dengan persamaan:

1-1

2L
❑n=
n+1

8
Modul Fisika Kelas XI
Semester 2

Dengan demikian, frekuensi nada yang dihasilkan dawai memenuhi persamaan

v v
f n= = (n+1) 1-2
❑n 2L

dengan: f n = frekeunsi nada ke-n (Hz)

v= cepat rambat gelombang dalam dawai (m/s)


L = panjang dawai (m)

= panjang gelombang (m)


n = harmonik ke-n

Nilai n = 0, 1, 2, ...., yaitu bilangan yang menyatakan nada dasar, nada atas
pertama, nada atas kedua, dan seterusnya.Hasil percobaan Melde memberikan
kesimpulan sebagai berikut:

“Cepat rambat gelombang transversal dalam dawai adalah Sebanding dengan


akar kuadrat gaya tegangan dawai (v ∝ √ F T ¿ dan berbanding terbalik dengan akar
kuadrat Massa per panjang dawai (v ∝1 / √ μ ¿”.

Berdasarkan pernyataan di atas,secara matematis dan cepat rambat gelombang

transversal dalam senar adalah dinyatakan dengan:

v=
√ FT
μ
1-3

m
μ= 1-4
L
dengan:v = kelajuan gelombang pada dawai (m/s)
F T = Gaya tegangan dawai (N)
μ= massa persatuan panjang dawai (kg/m)
m = massa dawai (kg)
L = panjang dawai (m)

Selanjutnya, jika dibandingkan frekuensi setiap nada, akan di peroleh:

f 0 : f 1 : f 2 : .....= 1 : 2 : 31-5

9
Modul Fisika Kelas XI
Semester 2

Persamaan (1-5) menunjukkan


bahwa frekuensi nada atas yang dihasilkan
dawai merupakan kelipatan bilangan bulat dari
frekuensi nada dasarnya. Sebagai contoh, jika
frekuensi nada dasarnya 100 Hz, frekuensi nada atas pertama, nada atas kedua, nada
atas ketiga, dan seterusnya berturut-turut adalah 200 Hz, 300 Hz dan seterusnya.
Perhatikan pula bahwa selisih frekuensi antara dua nada berurutan sama dengan
frekuensi nada dasarnya.

Seorang fisikawan kebangsaan Perancis,

Marsenne membuat alat untuk menyelidiki


Gambar 1.3 Sanometer hubungan antara frekuensi dengan tinggi nada.
Alat percobaannya dinamakanSanometer.
Mersenne mencoba sonometer dengan penampang kawat yang berbeda-beda dan
panjang tumpuan kawat yang bermacam-macam.Menurut Mersenne, frekuensi dawai
yang bergetar bergantung pada beberapa faktor, yaitu :
1) Panjang dawai
Semakin pendek dawai semakin tinggi frekuensi yang dihasilkan.
2) Tegangan dawai
Semakin tegang dawai, semakin tinggi frekuensi yang dihasilkan.
3) Massa jenis bahan dawai
Semakin besar massa jenis bahan dawai, semakin rendah frekuensi yang
dihasilkan.
4) Penampang dawai
Semakin besar luas penampang dawai, semakin rendah frekuensi yang
dihasilkan.

Berdasarkan pernyataan diatas, secara matematis hukum Marsenne dapat


dirumuskan sebagai berikut:

10
Modul Fisika Kelas XI
Semester 2

f=
1
2L
=
√ FT

1-6

dengan: A = luas penampang senar (m2)


ρ = massa jenis senar (kg/m3)
F T = Gaya tegangan dawai (N)

Contoh soal
Sebuah pipa dawai memiliki nada dasar dengan frekuensi sebesar 300 Hz. Tentukan
besar frekuensi dari:
a) Nada atas pertama
b) Nada atas kedua
c) Nada atas ketiga

Jawab
a. f2 = 2. f1 = 2 . 300 Hz = 600 Hz
b. f3 = 3. f1 = 3 . 300 Hz = 900 Hz
c. f4 = 4. f1 = 4 . 300 Hz = 1200 Hz

11
Modul Fisika Kelas XI
Semester 2

12
Modul Fisika Kelas XI
Semester 2

6 Gelombang Bunyi pada Pipa Organa

Perhatikan Gambar 1.4 seruling


seperti yang ditunjukkan pada
merupakan contoh sumber bunyi berupa
kolom udara. Sumber bunyi yang
menggunakan kolom udara sebagai
sumber getarnya disebut juga pipa
organa. Pipa organa dibedakan menjadi
dua, yaitu pipa organa terbuka dan pipa organa tertutup.
Gambar 1.4 Seruling merupakan
salah satu contoh dari pipa organa

1. Pipa organa terbuka


Pipa organa terbuka merupakan sebuah kolom udara atau tabung yang kedua
ujung penampangnya terbuka. Sehingga pada kedua ujungnya selalu terbentuk perut
gelombang (regangan). Pipa organa menghasilkan bunyi dengan nada tertentu ketika
ditiup. Pola gelombang stasioner yang terjadi pada nada dasar, nada atas pertama, dan
nada atas kedua adalah seperti ditunjukkan Gambar1.5. Pola nada berikutnya
merupakan penambahan setengah gelombang dari pola sebelumnya dengan panjang
pipa tetap.

Gambar. 1.5 Pola gelombang pada pipa organa terbuka saat terjadi (a) nada
dasar (b) nada atas pertama (c) nada atas kedua

Dari Gambar 1.5 panjang gelombang nada dasar, nada atas pertama, dan nada
2
atas kedua berturut-turut 2L, L, dan L. Sama dengan pada dawai, ketiga panjang
3
gelombang ini dapat dinyatakan dengan persamaan:

❑n = 2 L 1-7
n+1

13
Modul Fisika Kelas XI
Semester 2

Dengan demikian, frekuensi nada yang dihasilkan pipa organa terbuka


memenuhi persamaan:
v v
f n=
❑n = (n+1) 2 L 1-8

dengan: f n= frekeunsi nada ke-n (Hz)

v = cepat rambat gelombang dalam dawai (m/s)

L = panjang dawai (m)


Nilai n = 0, 1, 2, ..., yaitu bilangan yang menyatakan nada dasar, nada atas
pertama, nada atas kedua, dan seterusnya.
Selanjutnya, perbandingan frekuensi setiap nada adalah
f o : f 1 : f 2 : .....= 1 : 2 : 3 1-9
2. Pipa Organa Tertutup
Pipa organa tertutup merupakan sebuah kolom udara atau tabung yang salah satu
ujung penampangnya tertutup. Pada ujung tertutup selalu terjadi simpul (rapatan),
sehingga panjang gelombang nada dasar, nada atas pertama, dan nada atas keduapada
pipa organa tertutup adalah:

Gambar. 1.6 Pola gelombang pada pipa organa tertutup saat terjadi (a) nada
dasar (b) nada atas pertama (c) nada atas kedua

Dari gambar, panjang gelombang dasar, nada atas pertama dan nada atas kedua
4 4
berturut-turut 4 L, L, dan L. Secara umum, diperoleh
3 5

❑n = 2 L 1-10
n+1
Sehingga frekuensi nadanya memenuhi persamaan
v v
f n=
❑n = (2n+1) 4 L 1-11

dengan: f n = frekeunsi nada ke-n (Hz)


14
Modul Fisika Kelas XI
Semester 2

v = cepat rambat gelombang dalam dawai (m/s)

L = panjang dawai (m)


Nilai n = 0, 1, 2, ..., yaitu bilangan yang
menyatakan nada dasar, nada atas pertama, nada atas
kedua, dan seterusnya.
Selanjutnya, perbandingan frekuensi setiap nada
memenuhi

f 0 : f 1 : f 2 : .....= 1 : 3 : 5 1-12
yang menunjukkan bahwa frekuensi nada atas merupakan
kelipatan bilangan ganjil dari frekuensi nada dasarnya.

Contoh Soal
1. Sebuah pipa organa tertutup memiliki panjang 50 cm. Jika cepat rambat bunyi di
udara adalah 340 m/s, tentukan frekuensi pipa organa saat:
a) terjadi nada dasar
b) terjadi nada atas tiga
Jawab:
v 340 m/s 340 m/s
a) f1 = = = = 170 Hz
4L 4.0 , 5 2
b) f5 = 7 f1 = 7. 170 = 1190 Hz
2. Sebuah pipa organa terbuka menghasilkan nada atas kedua dengan frekuensi x Hz,
sedangkan pipa organa tertutup B menghasilkan nada atas ketiga dengan frekuensi y
Hz. Bila panjang, suhu dan jenis gas dalam kedua pipa organa sama, perbandingan y
dengan x adalah …
Jawab:
Frekuensi nada atas ke-2 pipa organa terbuka = x
Frekuensi nada atas ke-3 pipa organa tertutup = y
Panjang pipa sama

15
Modul Fisika Kelas XI
Semester 2

Latihan

1. Frekuensi nada dasar sebuah dawai sepanjang L adalah 120 Hz. Jika dawai
diperpendek menjadi ¼ L maka frekuensi nada dasarnya menjadi
2. Sebuah pipa organa yang terbuka kedua ujungnya memiliki nada dasar dengan
frekuensi sebesar 300 Hz. Tentukan besar frekuensi dari :
a) Nada atas pertama
b) Nada atas kedua
c) Nada atas ketiga
3. Tentukan empat harmonik pertama dari seutas senar dengan panjang 2,0 m, jika
massa senar persatuan panjang adalah 2,5 x 10-3 kg/m dan senar ditegangkan
oleh gaya 100 N.
4. Sebuah seruling yang panjangnya 25 cm memiliki kolom udara terbuka pada
ujungnya. Jika kecepatan suara di udara adalah 340 m/s maka frekuensi nada
dasar dan nada atas pertama adalah…
5. Pipa organa terbuka mempunyai panjang 45cm. Sebutkan 5 nada harmonik
berurutan dari yang terkecil, dari pipa tersebut jika cepat rambat bunyi di udara
saat itu 333 m/s.
6. Sebuah seruling memiliki nada atas ketiga dengan frekuensi sebesar 600 Hz.
Tentukan :
a) frekuensi nada atas kedua dawai
b) frekuensi nada dasar dawai
7. Sebuah pipa organa tertutup memiliki panjang 50 cm. Jika cepat rambat bunyi di
udara adalah 340 m/s, tentukan frekuensi pipa organa saat:
a) terjadi nada dasar
b) terjadi nada atas kedua
16
Modul Fisika Kelas XI
Semester 2

8. Sebuah pipa organa tertutup panjangnya 60 cm. Jika cepat rambat bunyi 340
m/s, tentukan frekuensi nada dasar, harmoni ketiga, dan harmoni kelima pada
pipa organa tersebut!

7 EFEK DOPPLER

Amatilah demonstrasi dan video


yang ditampilkan gurumu!

Istilah efek Doppler diambil dari nama seorang fisikawan Austria, Christian
Johanm Doppler. Efek Doppler adalah peristiwa berubahnya frekuensi bunyi yang
diterima oleh pendengar karena adanya perubahan jarak (gerak relatif) antara sumber
bunyi dan pendengar.

Secara matematis, frekuensi yang diterima pendengar memenuhi persamaan:


v ±vp
f p= f
v ± vs s
Keterangan:
fp = frekuensi bunyi yang diterima pendengar (Hz)
fs = frekuensi bunyi yang dipancarkan sumber (Hz)
v = cepat rambat bunyi (m/s)
vp = kecepatan pendengar (m/s)
vs = kecepatan sumber bunyi (m/s)

Dari persamaan diatas, vp dan vs dapat bernilai positif atau negatif dengan
ketentuan sebagai berikut:
1. Jika p bergerak mendekati s, maka + v p → f p> f s
2. Jika p bergerak mendekati s, maka −v p → f p < f s
3. Jika p bergerak mendekati s, maka −v s → f p >f s

17
Modul Fisika Kelas XI
Semester 2

4. Jika p bergerak mendekati s, maka + v s → f p <f s


5. Jika p bergerak mendekati s, maka v s=0 dan v p=0 → f p =f s

Contoh Soal
Sebuah kereta bergerak menjauhi stasiun dengan kelajuan 72 km/jam
sambil membunyikan peluit dengan frekuensi 720 Hz. Diketahui cepat
rambat bunyi di udara 340 m/s. Tentukan frekuensi yang diterima
pengamat jika pengamat itu :
a. Sedang duduk di stasiun
b. Bergerak mengejar kereta dengan kelajuan 36 km/jam
c. Bergerak berlawanan dengan arah kereta dengan kelajuan 36 km/jam
(saling menjauhi)
Penyelesaian :
Dike : v= 340 m/s
a. Kereta (sumber bunyi) menjauhi pengamat dengan kelajuan 72
km/jam maka
Vs = 72 km/jam = 20 m/s (positif). Karena pengamat diam, maka :
v+vp
f p= f
v + vs s

(¿
340 m/s +0 m/s
340 m/s +20 m/s) ( 720 Hz )=680 Hz

b. Pengamatan bergerak mengejar kereta 9mendekati sumber),


Vp = 36 km/jam = 10 m/s9positif) maka :
v+vp
f p= f
v + vs s
¿ (
340 m/ s+10 m/s
340 m/s +20 m/s )
( 720 Hz )=700 Hz
c. Pengamat menjauhi kereta, Vp = 10 m/s, maka :
v+vp
f p= f
v + vs s
¿ (
340 m/s−10 m/ s
340 m/ s+20 m/ s )
( 720 Hz ) =660 Hz

8 Intesitas dan Taraf Intesitas Bunyi

a. Intesitas Bunyi

18
Modul Fisika Kelas XI
Semester 2

Intensitas bunyi adalah besarnya daya gelombang yang dipindahkan melalui


bidang seluas satu satuan yang tegak lurus terhadap arah rambat gelombang. Secara
matematis ditulis:
P
I=
A

Keterangan :
I = intensitas bunyi (W/m2)
P = daya sumber bunyi (W)
A = luas (m2)

Jika sumber gelombang berupa sebuah titik yang memancarkan gelombang


serba sama kesegala arah dan dalam medium homogen, luas bidang yang sama akan
memiliki intensitas gelombang sama. Intensitas gelombang pada bidang permukaan bola
yang memiliki jari-jari R memenuhi persamaan berikut:
P P
I= =
A 4 π R2
sehingga,
P
2 2
I 1 4 π R1 R2
= = 2
I2 P R1
2
4 π R2
Batas intensitas yang biasa didengar telinga manusia normal adalah:
1) Intensitas terkesil yang masih dapat menimbulkan rangsangan pendengaran pada
telinga manusia adalah sebesar 10-12 Wm-2 pada frekuensi 1.000Hz dan disebut
intensitas ambang pendengaran.
2) Intensitas terbesar yang masih dapat diterima telinga manusia tanpa rasa sakit
adalah sebesar 1 Wm-2.

2. Taraf Intensitas
Taraf Intensitas adalah perbandingan logaritma antara intensitas bunyi dengan
ambang pendengaran. Taraf intensitas juga disebut sebagai hubungan antara kuat bunyi
dengan intensiras bunyi. Secara matematis ditulis:
I
TI =10 log
Io
Keterangan :
TI = taraf intensitas (dB)
I = intensitas (watt/m2)
Io = intensitas ambang pendengar (10-12 watt/m2)

Persamaan tersebut berlaku untuk satu sumber bunyi. Jika sumber bunyi identik
berjumlah n buah, maka taraf intensitas totalnya adalah:
TI n=TI 1+10 log n
Jika bunyi didengar di dua titik yang jaraknya berbeda, besar intensitas bunyi di titik ke-
2 dinyatakan sebagai:

19
Modul Fisika Kelas XI
Semester 2

()
2
r2
TI 2=TI 1−20 log n
r1

Contoh soal:
Seekor tawon yang berjarak 2 m dan pendeteksi memiliki taraf intensitas 40
dB. Tentukan :
a. Intensitas bunyi tawon pada tempat itu
b. Taraf intensitas jika ada 1000 tawon
Penyelesaian :
Diketahui : TI =40
Ditanya : a. I= ...?
b. TI=...?
jawab :
a.Intensitas bunyi tawon memenuhi :
I
TI =10 log
Io
I
40=10 log
Io
4 4 −12 −8 2
I =10 . I o=10 .10 =10 watt /m
b.Taraf intensitas 1000 tawon memenuhi
T I n=T I 1 +10 log n
¿ 40+ 10 log 1000=70 dB

Aplikasi Gelombang Bunyi


9

1) Aplikasi dalam Bidang Industri


Aplikasi gelombang bunyi dalam bidang industri lebih banyak menggunakan
penerapan pantulan bunyi ultrasonic dengan teknik SONAR (Sound Navigation and
Ranging). Penggunaannya diantara lain adalah untuk:
a) Mengukur kedalaman laut
b) Mendeteksi retak-retak pada struktur logam
c) Kamera dan perlengkapan mobil
d) Kacamata tunanetra
e) Mencuci dengan ultraviolet, contohnya mencuci berlian

20
Modul Fisika Kelas XI
Semester 2

f) Survei geofisika, contohnya mendeteksi lokasi gempa


2) Aplikasi dalam Bidang Kedokteran yaitu:
a) Mengukur laju aliran darah
b) Mengamati perkembangan janin
c) Menghancurkan jaringan dalam tubuh yang membahayakan
d) Mendeteksi penyakit akibat kerusakan jaringan dalam tubuh

LATIHAN

1. Kereta api yang bergerak dengan laju 90 km/jam mendekati stasiun sambil
membunyikan peluitnya dengan frekuensi 630 Hz. Di stasiun seorang calon
penumpang berlari dengan laju 2 m/s menyongsong kereta. Jika cepat rambat
bunyi diudara v = 340 m/s, berapa frekuensi bunyi peluit yang didengar oleh
orang tersebut?
2. Sumber bunyi dengan frekuensi 1000 Hz mengikuti pendengar yang
menjauhinya. Jika kecepatan pendengar 80 m/s, kecepatan sumber bunyi 60 m/s,
dan kecepatan suara di udara 340 m/s, tentukan frekuensi yang di dengar oleh
pendengar!
3. Seorang siswa sedang berdiri di pinggir jalan ketika sebuah mobil bergerak
menjauhi siswa tersebut dengan kelajuan 40 m/s sambil membunyikan klakson
yang berfrekuensi 300 Hz. Apabila cepat rambat bunyi di udara 360 m/s,
berapakah frekuensi klakson yang didengar oleh siswa tersebut?
4. Jarak A ke sumber bunyi adalah 3/4 kali jarak B ke sumber bunyi tersebut. Jika
intensitas bunyi yang didengar A adalah I o, maka tentukan intensitas yang
didengar B!
5. Taraf intensitas sebuah mesin 25dB, jika ada 100 buah mesin yang berbunyi
bersama. Tentukan taraf intensitas dari 100 buah mesin tersebut !

21
Modul Fisika Kelas XI
Semester 2

22

Anda mungkin juga menyukai