Manusia mendengar bunyi saat gelombang bunyi, yaitu getaran di udara atau medium lain,
sampai ke gendang telinga manusia. Suatu bunyi yang sering kita dengar adalah gabungan dari
berbagai sinyal getar yang terdiri dari gelombang harmonis.
Tinggi rendahnya bunyi atau yang sering disebut frekuensi dinyatakan dalam satuan
getaran, Hertz (Hz). Sedangkan kuat atau lemahnya bunyi atau yang disebut amplitudo
dinyatakan dalam satuan tekanan suara, desibel (dB).
Gelombang bunyi dihasilkan oleh benda yang bergetar. Kuat kerasnya bunyi tergantung pada
amplitudo getarannya. Semakin besar amplitudo getarannya maka bunyi yang terdengar akan
semakin keras. Sebaliknya, semakin kecil amplitudonya maka bunyi yang akan terdengar
semakin lemah.
Selain itu, keras lemahnya bunyi juga tergantung pada jarak sumber bunyi. Semakin dekat
dengan sumber bunyi, bunyi akan terdengar semakin keras. Sebaliknya, semakin jauh dari
sumber bunyi maka bunyi yang terdengar akan semakin lemah.
Gelombang bunyi termasuk dalam gelombang mekanik. Gelombang mekanik adalah gelombang
yang merambat melalui medium perantara. Medium perantara tersebut dapat berupa udara, air,
atau benda padat.
Arah rambatan gelombang bunyi sejajar dengan arah getarannya, biasa disebut dengan bentuk
gelombang longitudinal.
Pembahasan selanjutnya adalah karakteristik bunyi, syarat suatu bunyi dapat didengar, dan
pengelompokkan bunyi berdasarkan nilai frekuensinya. Cari tahu lebih jauh lagi pada daftar-
daftar berikut.
Karakteristik Bunyi
1. Bersumber dari benda yang bergetar.
2. Berupa gelombang longitudinal (berupa rapatan dan regangan).
3. Merupakan gelombang mekanik.
4. Bunyi memerlukan medium/zat perantara untuk merambat.
5. Zat padat adalah medium terbaik untuk perambatan bunyi.
6. Bunyi tidak dapat merambat dalam ruang hampa.
7. Bunyi dapat dipantulkan.
8. Tinggi rendahnya bunyi ditentukan oleh frekuensi.
9. Kuat lemahnya bunyi ditentukan oleh amplitudo.
Syarat suatu bunyi dapat terdengar:
1. Terdapat sumber bunyi.
2. Ada medium perambatan, dapat berupa zat padat, cair, atau gas.
3. Ada pendengar
Pengelompokan Bunyi Berdasarkan Frekuensi
1. Infrasonik: frekuensinya < 20 Hz.
Contoh makhluk hidup yang dapat mendengar bunyi infrasonik adalah jangkrik dan anjing.
2. Audiosonik: frekuensinya antara 20 Hz − 20.000 Hz.
Contoh makhluk hidup yang dapat mendengar bunyi audiosonik adalah manusia.
3. Ultrasonik: frekuensinya > 20.000 Hz.
Contoh makhluk hidup yang dapat mendengar bunyi ultrasonik adalah kelelawar dan
lumba-lumba.
Panjang Gelombang, Cepat Rambat Bunyi, dan Pemantulan Gelombang Bunyi
Sebelum masuk dalam pembahasan soal gelombang bunyi kelas 8, sebaiknya sobat idschool
mengetahui apa yang dimaksud tentang panjang gelombang, rumus cepat rambat gelombang, dan
rumus pemantulan bunyi. Penjelasan lebih lanjut dapat dilihat pada pembahasan di bawah.
1. Panjang Gelombang ( )
Dalam gelombang longitudinal, satu gelombang diwakili oleh satu rapatan dan satu
renggangan. Perhatikan penjelasan panjang gelombang pada gelombang longitudinal
melalui gambar di bawah.
Sedangkan dalam gelombang transversal, satu gelombang diwakili oleh satu bukit dan satu
lembah. Perhatikan gambar di bawah !
Pada gelombang transversal, jika diketahui panjang tali gelombang adalah dan banyaknya
getaran adalah , nilai periodenya dapat dicari menggunakan rumus berikut.
Pada pembahasan ini, sobat idschool akank diberikan rumus untuk mencari cepat rambat
gelombang. Rumus ini nantinya berguna untuk menyelesaikan variasi soal gelombang
bunyi kelas 8.
Cepat rambat gelombang yang merambat melalui suatu medium dipengaruhi oleh panjang
gelombang ( ) dan frekuensi (f) atau periode (T). Rumus untuk mencari cepat rambat
gelombang dapat dilihat pada dua persamaan di bawah (gunakan salah satu persamaan,
tergantung apa yang diketahui pada soal).
atau
Keterangan:
v = cepat rambat gelombang (m/s)
T = periode
3. Pemantulan Bunyi
Kali ini, sobat idschool akan mempelajari materi tentang pemantulan bunyi. Banyak soal
ujian yang membutuhkan rumus dalam pemantulan bunyi. Sebelumnya, pahami dulu
materi pengantar tentang pemantulan bunyi berikut.
Gaung adalah bunyi pantul yang sebagian terdengar bersamaan dengan bunyi aslinya.
Sehingga menyebabkan bunyi asli terdengar kurang jelas. Peristiwa gaung dapat terjadi
dalam sebuah gedung yang tidak ada peredam bunyi/suaranya. Contoh bahan peredam
bunyi/suara yang dapat digunakan untuk meredam suara adalah gabus, kapas, wool, kardus,
dan lain-lain. Gema adalah bunyi pantul yang terdengar setelah bunyi asli selesai.
Gema terjadi karena dinding pantulnya mempunyai jarak yang jauh. Contoh peristiwa
gema dapat terjadi pada suatu lembah atau gunung.
Bunyi pantul dapat dimanfaatkan untuk mengukur kedalaman laut dan jarak dinding lorong
gua. Cara menentukan kedalaman laut atau jarak dinding goa dapat menggunakan rumus
yang akan diberikan di bawah. Sebelumnya, perhatikan ilustrasi pada gambar di bawah
untuk membantu sobat idschool memahami rumus tentang pemantulan bunyi.
Rumus yang dapat digunakan untuk mencari jarak adalah sebagai berikut.
Keterangan:
s = jarak/kedalaman (m)
t = waktu (s)
Contoh Soal dan Pembahasan
Pembahasan:
Bunyi merupakan gelombang mekanik, yaitu gelombang yang memerlukan medium untuk
merambat. Di bulan, tidak ada udara sebagai media perambatan bunyi, sehingga bunyi tidak
terdengar.
Jawaban: B
Contoh Soal Pemantulan Bunyi (SOAL UN IPA FISIKA SMP 2016)
Seorang pemuda berdiri di antara dua tebing tinggi.
Pemuda tersebut berteriak sehingga bunyi teriakannya memantul pada tebing A dan B. Jika
waktu bunyi pantul dari tebing A ke pemuda = 0,5 sekon, maka waktu pantul oleh tebing B ke
pemuda adalah ….
A. 0,3 sekon
B. 0,5 sekon
C. 0,6 sekon
D. 1,2 sekon
Pembahasan:
Waktu pantul oleh tebing B ke pemuda adalah
Jawaban: C
Contoh Soal Pemanfaatan Pemantulan Bunyi (SOAL UN IPA FISIKA SMP 2016)
Perhatikan pernyataan berikut!
1. Kelelawar dapat menghindari dinding penghalang ketika terbang malam hari.
2. Bandul berayun saat digantungkan pada seutas benang.
3. Menggetarkan garpu tala tanpa kotak.
4. Manusia dapat mengukur panjang gua.
Peristiwa yang menunjukkan pemantulan bunyi pada kehidupan sehari-hari adalah ….
A. 1 dan 2
B. 1 dan 4
C. 2 dan 3
D. 3 dan 4
Pembahasan:
Contoh peristiwa pemantulan bunyi pada kehidupan sehari-hari
Peristiwa resonansi:
Selain benda yang memancarkan cahaya, ada juga benda gelap. Benda gelap
merupakan benda tidak berpijar atau tidak memancarkan gelombang cahaya. Benda
gelap dibagi menjadi 3 macam, yaitu benda tak tembus cahaya yang tidak dapat
meneruskan cahaya, seperti dinding dan batu; benda bening yang dapat meneruskan
cahaya, seperti kaca; dan benda tembus cahaya yang dapat meneruskan sebagian
cahaya, seperti kertas buram dan air keruh.
Sifat-Sifat Cahaya
Sifat cahaya yang pertama ialah dapat merambat lurus. Hal ini memberikan keuntungan
pada manusia sehingga manusia memanfaatkan sifat cahaya dalam kehidupan sehari-
hari. Contohnya ialah lampu senter dan lampu sorot kendaraan bermotor.
Sifat cahaya yang kedua ialah cahaya dapat dipantulkan. Ketika benda terkena cahaya,
cahaya yang mengenai benda akan dipantulkan. Jenis pemantulan terbagi menjadi dua,
yaitu pemantulan baur (pemantulan difus) dan pemantulan teratur.
Ketika cahaya mengenai permukaan rata, licin, dan mengilap, hasil pemantulannya
akan teratur. Sedangkan, ketika cahaya mengenai permukaan yang tidak rata, kasar,
dan bergelombang, hasil pemantulannya akan baur/difus. Pemantulan cahaya dapat
memberi manfaat pada manusia. Contohnya ialah manusia dapat melihat pantulan
bayangannya di cermin.
Kaca yang bening dapat ditembus oleh cahaya. Ketika kaca yang bening tersebut
dihalangi oleh benda lain yang tidak bening, cahaya tidak dapat menembusnya.
Cahaya akan dibelokkan jika merambat melalui dua zat yang kerapatannya berbeda.
Contohnya seperti udara dengan air. Peristiwa pembelokkan cahaya setelah melalui
suatu medium rambat disebut dengan pembiasan cahaya.
Ilustrasi pembiasan. (Sumber: dosenpendidikan.com)