Disusun oleh :
Nama : 1. Ilham Ramdani K1C016006
2. Yuda Shafrilana K1C016025
Asisten : Imam Teguh Prasetyo
Hari/Tanggal :
Pelaksanaan Praktikum : Kamis, 22 November 2018
Pengumpulan Laporan : Kamis, 29 November 2018
ABSTRAK
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1. Menentukan taraf intensitas bunyi dari sumber bunyi (sirine/klakson).
2. Menentukan serapan energi gelombang bunyi di udara.
3. Menentukan hal-hal yang berpengaruh pada penjalaran gelombang bunyi.
4. Membuat peta sebaran intensitas bunyi.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Bunyi
Bunyi adalah salah satu gelombang, yaitu gelombang longitudinal.
Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah rambatnya sejajar atau
berimpit dengan arah getarnya. Bunyi sebagai gelombang mempunyai sifat-sifat
sama dengan sifat-sifat dari gelombang yaitu :
Bunyi sering dikaitkan dengan indra pendengaran beserta fisiologi telinga dan
otak. Intensitas bunyi yang dapat didengar oleh telinga hanya berkisar 20˗20.000
Hz. Bunyi dengan frekuensi di bawah 20 Hz dan diatas 20 Hz tidak dapat
didengar manusia. Secara garis besar, gelombang bunyi dapat dikelompokan
menjadi tiga yaitu sebagai berikut:
1. Gelombang Infrasonik
4
para ahli menunjukan bahwa seseorang yang berada di sekitar gelombang
infrasonik cenderung merasa cemas, gelisah, ngeri, dan merasakan sesuatu
keanehan emosi.
2. Gelombang Audiosonik
3. Gelombang Ultrasonik
5
2.1 Taraf Intensitas Bunyi
Intensitas gelombang bunyi disuatu titik didefinisikan sebagai laju garis
gelombang bunyi rata-rata yang ditransmisikan dalam arah tertentu mellaui satu
satuan luas yang tegak lurus. Intensitas gelombang bunyi (I) secara matematis
dinyatakan sebagai:
W
I (2.1)
A
Intensitas suatu sumber gelombang bunyi juga bergantung pada jenis atau
tipe sumber tersebut. Untuk sumber yang berbentuk titik, misalnya sumber
berupa mesin, pesawat atau pabrik, intensitas gelombang tersebut merupakan
fungsi jarak rdari sumber tersebut, yaitu:
(2.2)
(2.2)
6
BAB III
METODE PRAKTIKUM
7
3.3.1 Flowchart
Mulai
Alat dipersiapkan
Sirine dihidupkan.
8
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
4.1.1 Peta Kontur Taraf Intensitas Bunyi 2 Dimensi dan 3 Dimensi
Data yang diperoleh ditujukan pada Lampiran 1 dan diplot sesuai
koordinat kartesian pada Lampiran 2. Selanjutnya diperoleh peta sebaran
intensitas bunyi yang diolah dengan software surfer 10 :
9
yang hampir sempurna, dan semakin jauh dengan sumber maka intensitasnya
semakin berkurang karena bertambahnya jarak dari sumbernya (geometrical
spreading). Faktor yang mempengaruhi nilai intensitas bunyi dapat berbeda satau
sama lain meskipun memiliki jarak yang sama dari sumber dan hasil pengukuran
berbeda dengan hasil perhitungan yang terdapat pada Lampiran 3 antara lain
kecepatan angina, termperatur dan kelembapan. Angin yang berhembus tidak
selalu konstan, ketika di satu sisi angina berhembus di sisi yang lain kecepatannya
adalah nol. Sumber bunyi yang kita gunakan adalah sumber
dengan frekuensi tinggi dan frekuensi tinggi akan terserap oleh atmosfer lebih
banyak dari pada frekuensi rendah. Tidak hanya kecepatan angin tapi juga
temperatur dan kelembapa berpengaruh.
10
4.1.3 Grafik Taraf Intensitas Bunyi Terhadap Arah Mata Angin
Buat grafik untuk timur barat dll...grafik dibuat terpisah
BAB V
PENUTUP
11
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
1. Taraf Intensitas Bunyi dari sumber bunyi sirine dapat ditentukan dengan
Sound Level Meter (SLM).
2. Faktor serapan energy gelombang bunyi di udara antara lain jarak,
densitasudara, dan sumber bunyi lain.
5.2 Saran
1. Pemilihan lokasi pengukuran dengan intensitas bunyi latar yang rendah dan
kostan.
2. Penentuan koordinat menggunakan GPS.
12
DAFTAR PUSTAKA
Eleftheriou, P. C., 2002, Industrial noise and Its Effects on Human Hearing,
Applied Acoustics vol 63, pp. 5-42.
Resnick dan Halliday , 1989. Fisika, Penterjemah Pantur Silaban dan. Erwin
Sucipto, Jakarta: Penerbit Erlangga.
Sugito, Bilalodin, dan Sunardi, 2002. Analisis Tingkat Kebisingan Industri Kecil
Pertukangan di Purwokerto,Majalah Ilmiah Unsoed vol V(2), pp. 35-42.
Sutisno. 1988. Gelombang dan Optik,Seri Fisika Dasar Jilid 2. Bandung: Institut
Teknologi Bandung, 35-70.
13
LAMPIRAN
Lampiran 1. Data Pengamatan
Lokasi : Lapangan Karawangkal
Waktu : 09.00 – 10.52 WIB
Temperatur : 29°C
14
Lampiran 2. Plot dengan Koordinat
X Y Tib
0 5 82.4
0 10 75.5
0 15 73.43333
0 20 70.46667
0 25 70.6
0 30 68.66667
0 35 67.6
0 -5 81.26667
0 -10 74.16667
0 -15 71.86667
0 -20 71.13333
0 -25 69.96667
0 -30 66.96667
0 -35 66.13333
5 0 78.7
10 0 72.2
15 0 72.43333
20 0 73.13333
25 0 68.26667
30 0 66.9
35 0 63.13333
-5 0 81.5
-10 0 75.5
-15 0 72.83333
-20 0 69.6
-25 0 70.2
-30 0 67.7
-35 0 69.53333
5 5 81.76667
10 10 77.6
15 15 73.3
20 20 71.26667
25 25 70.03333
30 30 71.36667
35 35 68.26667
5 -5 83.36667
10 -10 74.63333
15 -15 74.03333
20 -20 71.63333
25 -25 69.56667
15
30 -30 70.66667
35 -35 67.36667
-5 -5 82.2
-10 -10 73.06667
-15 -15 73
-20 -20 72.46667
-25 -25 70.86667
-30 -30 68.1
-35 -35 66.66667
-5 5 81.26667
-10 10 75.03333
-15 15 71.83333
-20 20 69.23333
-25 25 67.86667
-30 30 66.83333
-35 35 65.5
Untuk arah Timur Laut, Tenggara, Barat Laut, dan Barat Daya dihitung perpotongan
antara sumbu X dan sumbu Y dengan menggunakn phytagoras dengan sudut 45°.
16
Lampiran 3. Perhitungan Taraf Intensitas Bunyi
Daya dari sirine yang digunakan 15 Watt. Intensitas Bunyi dan Taraf Intensitas
Bunyi dapat dihitung dengan persamaan :
W
I
4r 2
I
TI 10 log 12
dengan I o 10 w / m
2
Io
Misalkan jarak r = 5 m
15W
I
4 (5m) 2
15W
I
4 25m 2
15W
I
100m 2
I 0,047771 W / m2
0,04771W / m 2
TI 10 log 12 2
10 W / m
TI 10 log 4,7771 1011
TI 106,7916 dB
Jarak
I (W/m²) TB (dB)
(m)
5 0.047771 106.7916
10 0.011943 100.771
15 0.005308 97.24919
20 0.002986 94.75042
25 0.001911 92.81222
30 0.001327 91.22859
35 0.000975 89.88966
17
Lampiran 4. Dokumentasi Praktikum Pengukuran Intesitas Bunyi dan Kecepatan
Angin.
18