Anda di halaman 1dari 30

PRAKTIKUM FISIKA DASAR II

LABORATORIUM FISIKA DASAR


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Gelombang adalah bentuk dari getaran yang merambat pada suatu medium.
Pada gelombang yang merambat adalah gelombangnya, bukan zat medium
perantaranya . satu gelombang dapat dilihat panjangnya dengan menghitung jarak
antara lembah dan bukit (gelombang transversal) atau menghitung jarak antara satu
rapatan dengan satu renggangan (gelombang longitudinal). Cepat rambat gelombang
adalah jarak yang ditempuh oleh gelombang dalam waktu satu detik.
Bunyi adalah bahan terpenting dalam musik. Bunyi berasal dari sumber bunyi,
yang digetarkan oleh tenaga atau energi. Kemudian getaran tersebut oleh pengantar
diantarkan atau dipancarkan keluar. Dan bila getaran ini sampai di telinga kita,
barulah kita dapat mendengarkannya.
Pada umumnya bentuk gelombang di alam adalah sangat kompleks dan sulit
digambarkan secara sistematis mempunyai bentuk yang random karena ketidak-
linearan, tiga dimensi dan ( suatu deret gelombang mempunyai periode dan tinggi
tertentu ). Beberapa teori hanya menggambarkan bentuk gelombang yang sederhana
dan merupakan bentuk pendekatan gelombang alam. Ada beberapa teori dengan
berbagai derajat kekomplekan dan ketelitian untuk menggambarkan gelombang di
alam diantaranya adalah teori airy, stokes, Gertsner, Mich, Knoidal, dan tunggal.
Masing-masing teori tersebut mempunyai batasan yang sederhana dan merupakan
bentuk pendekatan gelombang alam. Ada beberapa teori dengan derajat kekomplekan
dan ketelitian untuk menggambarkan gelombang di alam diantaranya adalah teori
airy, Stokes, Gertsner, Mich, Knoidal dan tunggal keberlakuan yang berbeda-beda.
Teori yang paling sederhana adalah teori gelombang linier. Bunyi adalah bahan
terpenting dalam musik. Bunyi berasal dari sumber bunyi, yang digetarkan oleh
tenaga atau energi yangKemudian getaran dipancarkan keluar. Beberapa teori hanya
menggambarkan bentuk gelombang yang sederhana dan merupakan bentuk
pendekatan gelombang alam. Ada beberapa teori dengan berbagai derajat
kekomplekan dan ketelitian untuk menggambarkan gelombang di alam diantaranya
adalah teori airy, stokes, Gertsner, Mich, Knoidal, dan tunggal.
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

1.2 Tujuan Percobaan

1.2.1 Tujuan Instruksi Umum ( TIU)


1. Mahasiswa dapat memahami peristiwa resonasi bunyi suara dalam
tabung.
1.2.2 TujuanInstruksi Khusus ( TIK )
1. Mahasiswa dapat mengamati peristiwa resonasi bunyi dalam tabung
2. Mahasiswa dapat menentuksn laju bunyi udara
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Resonansi


Resonansi adalah peristiwa ikut bergetarnya suatu benda karena ada benda lain
yang bergerak dan memiliki frekuensi yang sama atau kelipatan bilangan bulat dan
frekuensi itu. Resonasi sangat penting di dalam dunia musik. Dawai tidak dapat
menghasilkan nada yang nyaring tanpa adanya kotak resonasi. Resonasi
menghasilkan pola gelombang stasioner yang terdiri atas perut dan simpul
gelombang dengan panjang gelombang tertentu. Pada saat frekuensinya sama dengan
frekuensi resonasi, hanya diperlukan sedikit usaha untuk menghasilkan
amplitudonbesar. Resonasi juga dipahami untuk mengukur kecepatan perambatan
bunyi di udara. Contoh peristiwa resonasi adalah pada pipa organa, salah satunya
pipa organa terbuka pipa organa terbuka berartin kedua ujungnya terbuka. Nada
dasar pipa organa terbuka bersesuaian dengan pola sebuah perut pada bagian ujung
dan sebuah simpul pada bagian tengahnya.
Resonansi sebuah akan terjadi jika benda tersebut memiliki frekuensi sama dengan
benda yang sedang bergerak. Gejala ikut bergetarnya suatu benda karena getarang
benda lain disebut resonansi. Dalam kehidupan sehari-hari, resonansi memgang
sangat penting. Suara dawai gitar dan beruk (sejenis kera) terdengar keras karena
adanya peristiwa resonansi.
Jika getaran yang didengar lebih kuat, ini menunjukkan adanya resonansi dari udara
di dalam tabung. Dengan demikian adanya resonansi bunyi, mengakibatkan bunyi
asli lebih keras. Inilah yang membuat adanya bunyi atau suara getaran sehingga
terdengar yang membuat ada pada alat-alat seperti pada gitar, biloa, kentongan,
bdeuk, dan lain-lain diberi kotak yang berisi udara. Hal ini dimaksudkan karena
udara mudah beresonansi maka berbunyi yang akan dihasilkan oleh alat-alat tersebut
dan menjadi lebih keras.
Dengan percobaan pada kolom udara tersebut dapat ditentukan kecepatan bunyi di
udara pada saat itu dengan menggunakan persamaan :
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

………………………………...………………………………………(1.2.1)
V=λ.f

Keterangan: V= Kecepatan bunyi (m/s), λ = panjang gelombang (m), f =


frekuensi sumber bunyi (Hz).
Dimana : L = Panjang kolom udara, λ = Panajang gelombang bunyi yang
terbentuk.
Pernah tidak mendengar kaca jendela tiba-tiba bergetar ketika ada pesawat yang
terbang rendah atau kendaraan bermotor yang lewat didekatnya. Kenapa bias
demikian? Sebelum dijelasakan secara mendalam, perhatikan gambar di bawah ini.

Gambar 1.2.1 Garpu tala resonansi bunyi.

Gambar di atas adalah gambar dua garpu tala yang memiliki Frekuensi sama
yang diletakan pada kotak yang memiliki ruang udara. Jika garpu tala A kemudian
digetarkan dengan cara dipukul secara pelan dengan alat pemukul, dan dibiarkan
bergetar beberapa saat. Kemudian dipegang hingga berhenti bergetar, ternyata garpu
tala B yang berada didekatnya terlihat masih bergetar.Peristiwa itulah yang
dinamakan Resonansi bunyiBiasanyad resonansi bunyi pada pada peristiwa yang itu.
Kenapa itu bisa terjadi, karena getaran yang dihasilkan oleh garpu tala A
merambat di udara dan menjadikan garpu tal B bergetar. Peristiwa itulah yang
dinamakan Resonansi bunyi. Akan tetapi jika seandainya frekuensi garpu tala B tidak
sama dengan frekuensi garpu tala A, maka Garpu tala B tidak akan menjadi bergetar.
Jadi dari peristiwa di atas dapat disimpulkan bahwa Resonansi adalah peristiwa ikut
beregetarnya suatu benda akibat benda yang lainnya bergetar karena keduanya
mempunyai frekuensi yang sama atau mempunyai frekuensi yang merupakan
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

bilangan bulat dari frekuensi salah satu benda bergetar. Biasanya resonansi bunyi
pada kolom udara dimanfaatkan untuk menghasilkan bunyi pada alat musik. Syarat
terjadinya resonansi ialah frekuensi-frekuensi sumber bunyi tersebut sama. Dan
akibat dari resonansi itu adalah dapat memperkuat bunyi aslinya.

2.2 Hukum Marsenne

Marsenne menyelidiki hubungan frekuensi yang dihasilkan oleh senar yang


bergetar dengan panjang senar, penampang senar, tegangan, dan jenis senar. Faktor-
faktor yang memengaruhi frekuensi nada alamiah sebuah senar atau dawai menurut
Marsenne adalah sebagai berikut :
1. Panjang senar, semakin panjang senar semakin rendah frekuensi yang
dihasilkan. 
2. Luas penampang, semakin besar luas penampang senar, semakin rendah
frekuensi yang dihasilkan. 
3. Tegangan senar, semakin besar tegangan senar semakin tinggi frekuensi
yang dihasilkan. 
4. Massa jenis senar, semakin kecil massa jenis senar semakin tinggi frekuensi
yang dihasilkan. Secara mamematis, hukum marsenne dapat dirumuskan
sebagai berikut:

1 f
f…………………………………………………………………………(1.2.2)
=
2 √ Ap
Keterangan : 1 = Panjang senar (m), F = Gaya tegangan senar (N), A=
Luas penampang senar (m^2), P=massa jenis senar (kg/m^3).

2.3 Gelombang bunyi

Yang dinamakan bunyi atau suara adalah gelombang mekanik yang dihasilkan
dari gerakan bolak balik dari suatu partikel yang merambat mulai dari partikel
tersebut menuju ke medium yang lain. Jika bunyi merambat dari kiri ke kenan
melalui udara maka yang terjadi adalah partikel udara dipindahkan secara teratur dari
dari kanan ke kiri.
Ketika sebuah garpu tala bergetar maka akan menciptakan gelombang bunyi
longitudinal. Ujung garpu tala yang bergetar bolak-balik menghasilkan tenaga yang
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

mendorong partikel udara di sekitarnya. Ketika ujung garpu tala bergerak maju akan
mendorong udara ke kanan (misalnya) dan ketika ujung garpu tala bergerak mundur
maka udara akan tertari ke sebelah kiri (lawan dari kanan). Proses ini terjadi terus
menerus sehingga ada saat dimana partikel udara dikompresi bersama-sama dan ada
saat udara tidak mengalami kompresi sama sekali (mengalami refraksi). Daerah yang
mengalami kompresi tekanan udara tinggi dan pada daerah yang mengalami refraksi
tenakan udara rendah. Itulah yang mengakibatkan gelombang bunyi berbentuk
longitudinal.
Medium yang bisa digunakan untuk perambatan bunyi bisa berwujud gas, cair,
dan padat. Gelombang bunyi dalam medium tersebut bentuknya masih berupa
gelombang longitudinal. Kecepatan rambat bunyi pada setiap medium berbeda
tergantung dari jenis mediumnya. Untuk di udara, bunyi dapat merambat dengan
kecepatan 340 m/s. Semakin besar kerapatan medium maka semakin tinggi kecepatan
merambattnya.Pada medium berwujud padat seperti besi, bunyi dapat merambat
hingga 5 km per detik.
Menurut rentang frekuensinya dan juga keterdengarannya oleh manusia bunyi
bisa dibedakan menjadi 3 jenis :
1. Gelombang Bunyi Infrasonik
Gelombang bunyi ini punya frekuensi maksimal 20 Hertz. Karena
frekuensinya yang kecil (bunyi terlalu pelan) manusia tidak dapat
mendengarnya. Bunyi ini hanya bisa didengar oleh binatang tertentu seperti
anjing dan beberapa jenis serangga seperti jangkrik.
2. Gelombang Bunyi Audiosonik
Gelombang ini punya frekuensi antara 20 Hz hingga 20.000 Hz.Pada
rentang frekuensi inilah bunyi dapat terdengar oleh telingan manusia normal.
3. Gelombang Bunyi Ultrasonik
Kalau soba tlihat namanya saja ultra yang artinya “teramat sangat”.
Gelombang ini punya frekuensi yang sangat tinggi yaitu di atas 20.000 Hz.
Karena terlalu tinggi gelombang ultrasonik tidak dapat didengar oleh telinga
manusia tapi bisa didegnar oleh hewan seperti lumba-lumba dan kelelawar.
Asal sobat hitung tahu gelombang ultrasonik punya banyak manfaat seperti
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

untuk keperluan USG, mengukur kedalaman laut, menemukan sumber bahan


bakar fosil baru, mendeteksi kerusakan pada logam, dan sebagainya.
Intensitas gelombang adalah sebuah besaran yang menyatakan besar energi yang
dipindahkan oleh sebuah gelombang. Intensitas gelombang (I) diartikan sebagai daya
gelombang (P) yang dipindahkan persatuan luas bidang yang ditembus dengan arah
tegak lurus oleh gelombang tersebut.
Secara Matematis dirumuskan :

P
….................................................................................................(1.2.3)
I=
A

Keterangan :,I = intensitas gelombang (watt/m2), P = daya gelombang (watt)


A= luas bidang yang ditembus gelombang (m2).
Pada gelombang bunyi yang memancar dari sebuah sumber bunyi, bentuk bidang
yang ditembus oleh gelombang seperti bola. Intensitas gelombang yang sampai pada
bidang permukaan dalam bola yang mempunyai jari-jari. Karena r juga merupakan
jarak antara sumber bunyi dari suatu titik, jadi dapat ditarik hubungan : intensitas
gelombang bunyi pada suatu titik berbading terbalik dengan kuadrat jaraknya dari
sumber bunyi. Dengan demikian perbandingan antara dua intensitas gelombang
bunyi yang berada sejauh r1 dan r2.
Bunyi juga merupakan salah satu bentuk energi. Energi bunyi di dapat dari
perubahan beberapa energi seperti listrik dan kimia. Di dalam kehidupan sehari- hari
diantaranya untuk yang di dapat menghitung kedalaman laut pengubahannya tentu
saja menggunakan alat; Misalnya adalah sebuah merupakan salah satu bentuk energi.
Membuat ada beberapa sebuah bel untuk mengubah energi listrik menjadi energi
suara. Bel dapat dibuat dengan menggunakan bebrapa komponen dan langkah-
langkah yang sistematis, Bunyi merupakan suatu rangsangan yang dirasakan alat
pendengaran. Sedangkan gelombang bunyi adalah gelombang longitudinal yang
terjadi karena adanya rapatan dan renggangan medium baik gas, cair, maupun padat
gelombang bunyi dihasilkan energi listrik menjadi energi suara. Bel dapat dibuat
menggunakan Beberapa komponen dan langkah-langkah yang sistematis Bunyi
merupakan suatu rangsangan yang dirasakan oleh benda yang bergetar sehingga
menyebabkan gangguan kerapatan pada medium sepanjang arah perambatan
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

gelombang. Adapun molekul hanya bergetar ke depan atau ke belakang di sekitar


posisi kesetimbangan, tetapi, tidak semua getaran menghasilkan bunyi.
Bunyi merupakan suatu rangsangan yang di rasakan alat pendengaran.
Sedangkan gelombang bunyi adalah gelombang longituninal yang terjadi karena
adanya rapatan dan renggangan medium baik gas, cair maupun padat. Gelombang
bunyi dihasilkan oleh benda yang bergetar sehingga menyebabkan gangguan
kerapatan pada medium. Gangguan ini berlangsung melalui interaksi molekul-
molekul medium. sepanjang arah perambatan gelombang adapun dihasilkan oleh
benda yang bergetar sehingga menyebabkan gangguan kerapatan pada
medium.nmolrkul hanya bergetar ke depan atau ke belakang di sekitar posisi
kesetimbangan, tetapi tidak semua getaran menghasilkan bunyi.
Jarak yang ditempuh oleh gelombang dalam satu sekon disebut cepat rambat
gelombang. Cepat rambat gelombang delambangkan dengan v dan satuannya m/s
atau m s-1 Hubungan antara v, f, λ dan T adalah sebagai berikut :

....(1.2.4)

Keterangan : λ = panjang gelombang, satuannya meter ( m), v = kecepatan


rambatan gelombang satuannya ( ms- 1), T = periode gelombang,
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

satuannya detik atau sekon ( s ), f = frekuensi gelombang,


satuannya 1/detik atau 1/sekon ( s-1 )
Gelombang yang getarannya punya arah yang sama dengan arah perambatannya.
Pada gelombang bunyi adalah salah satu contoh dari gelombang ini. Pada gelombang
bunyi yang menjadi medium perantara adalah udara. Medium tersebut secara
bergantian merapat dan merengang karena adanya pergeseran getaran (berpindah
tempat). Istilah istilah dalam gelombang longiyudinal. Dari persamaan di atas tampak
bahwa laju gelombang bunyi sebanding dengan modulus limbak alias modulus bulk.
Semakin besar modulus bulk suatu fluida maka laju gelombang bunyi yang
merambat melalui fluida juga semakin besar. Sebaliknya semakin kecil modulus bulk
suatu fluida maka semakin kecil juga laju laju gelombang bunyi.
Pada persamaan dari sebuah di atas tampak bahwa laju gelombang bunyi melalui
sebuah kekentalan akan fluida tersebut juga semakin besar yang melewati fluida
tersebut. Berdasarkan persmaan di atas , tanpa bahwa laju gelombang bunyi
berbanding terbalik dengan ada massa jenis fluida. Ini berarti semakin besar massa
jenis fluida maka laju gelombang bunyi yangmerambat melalui fluida tersebut
semakin kecil. Sebaliknya semakin kecil massa jenis fluida maka laju gelombang
bunyi yang merambat melaluifluida tersebut semakin besar.
Dari persamaan tampak bahwa laju gelombang bunyi sebanding dengan modulus
young. Semakin besar modulus young suatu batang padat maka laju gelombang
bunyi yang merambat melalui batang padat tersebut juga semakin besar. Sebaliknya,
semakin kecil modulus young suatu batang padat maka semakin kecil juga laju
gelombang bunyi yang melewati batang padat tersebut. Berdasarkan persamaan di
atas, tampak bahwa laju gelombang bunyi yang merambat melalui batang padat maka
semakin kecil juga laju gelomang bunyi yang melewati batang padat tersebut.
Berdasarkan persamaan di atas, tampak laju gelombang bunyi berbaning terbalik
dengan jenis batang pada. Ini berarti semakin besar masa jenis suatu batang padat
maka laju gelombang bunyi yang merambat memalui batang padat tersebut semakin
kecil. Sebaliknya semakin kecil masa jenis batang padat maka laju gelombang bunyi
yang merambat melalui batang padat tersebut semakin besar maka laju gelombang
bunyi yang merambat memalui batang padat tersebut semakain besar sebaliknya,
semakin kecil modulus young suatu batang padat maka semakin kecil juga laju
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

gelombang bunyi yang melalui gelombang batang padat tersebut. Berdasarkan


persamaan di atas, tampak bahwa laju gelombang bunyi berbanding terbalik dengan
masa jenis batang padat. Ini berarti semakin besar masa jenis suatu batang padat
maka laju gelombang bunyi yang merambat melalui batang padat tersebut semakain
kecil. Sebaliknya semakin kecil masa jenis batang padat berdasarkan persamaan di
atas tampak laju gelombang bunyi berbanding terbalik dengan masa jenis batang
padat. Ini berarti semakin kecil masa jenis batang padat berasarkan persamaan di
atas, tampak laju gelombang bunyi berbanding terbalik dengan masa jenis besar masa
jenis suatu batang padat maka laju gelombang bunyi maka laju gelombang besar
masa jenis suatu batang padat maka laju gelombang bunyi yang masa jenis suatu
batang padat maka laju gelombang merambat malalui batang padat tersebut semakain
besar.

2.4 Cepat rambat gelombang bunyi di udara

Cepat rambat bunyi adalah hasil bagi jarak yang ditempuh bunyi oleh gelombang
bunyi persatuan waktu. Cepat rambat bunyi di udara dipengaruhi oleh kondisi udara,
terutama suhu dan tekanan udara.
Bunyi memiliki cepat rambat yang terbatas. Bunyi memerlukan waktu untuk
berpindah dari satu tempat ketempat lain. Cepat rambat bunyi sebenarnya tidak
terlampau besar. Cepat rambat bunyi jauh lebih kecil disbandingkan dengan cepat
rambat cahaya. Bahkan sekarang orang telah mampu membuat pesawat yang dapat
terbang beberapa kali dari pada cepat rambat bunyi. Cepat rambat bunyi sering
dirumuskan sebagai berikut:

v ............................................................................................................(1.2.5)
=s/t

Keterangan : v = cepat rambat bunyi (m/s), s = jarak sumber ke pengamat (m), t =


selang waktu (s).

Gelombang bunyi dapat bergerak melalui zat padat, zat cair, dan gas.
Kemampuan gelombang bunyi untuk menempuh jarak tertentu dalam satu waktu
disebut sebagai kecepatan bunyi. Laju bunyi berbeda-beda untuk materi yang
berbeda. Kecepatan bunyi di udara bervariasi, tergantung temperatur udara, tekanan,
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

dan kerapatannya. Apabila temperatur udara meningkat, maka kecepatan bunyi akan
bertambah. Semakin tinggi kerapatan udara, maka bunyi juga akan semakin cepat
merambat. Kecepatan bunyi dalam zat cair lebih besar daripada cepat rambat bunyi
di udara. Sementara itu, kecepatan bunyi pada zat padat lebih besar daripada cepat
rambat bunyi dalam zat cair dan udara. Hubungan antara cepat rambat bunyi (v),
panjang gelombang (λ ), dan frekuensi bunyi (f), dapat dirumuskan sebagai berikut :

................................................................................................................(1.2.6)
v =  λ . f

Keterangan : v = cepat rambat bunyi (m/s), λ  = panjang gelombang (m), f =


frekuensi bunyi (Hz).

Gelombang bunyi merupakan gelombang mekanik yang dapat dipandang


sebagai gelombang simpangan maupun sebagai gelombang tekanan. Apabila pada
kolom udara yang terletak di atas permukaan air digetarkan sebuah gerputala,
molekul-molekul di dalam udara tersebut akan bergetar. Gelombang bunyi merambat
dalam suatu tabung berisi udara, maka antara kolom udara pada alat terdapat musik
kita tidak dapat mendengar gelombang datang dan gelombang yang dipantulkan oleh
dasar tabung akan terjadi superposisi, sehingga dapat timbul resonansi gelombang
berdiri jika panjang tabung udara merupakan kelipatan dari λ/4 ( λ = panjang
gelombang ). Peristiwa resonansi terjadi sesuai dengan getaran udara pada pipa
organa tertutup. Pipa organa tertutup merupakan jenis pipa organa yang salah satu
ujungnya tertutup dan ujung lain terbuka. Jika pipa organa ditiup, maka udara-udara
dalam pipa akan bergetar sehingga menghasilkan bunyi. Getaran gelombang yang
terjadi merupakan gelombang longitudinal.

2.5 Resonansi stokastik

Resonansi stokastik adalah suatu fenomena dimana suatu system liner dibawah
suatu pengaruh system prodi termodulasi yang amat lemah sehingga secara nominal
tidak terdeteksi atau tetap akan tetapi dapat terdeteksi disebabkan terjadinya
resonansi antara sinyal yang amat lemah sehingga secara nominal tidak terdeteksi
akan tetapi dapat terdekasi disebabkan terjadinya resonansi antara sinyal diterminis
tip yang lemah tersebut dengan gangguan terganggu stokastik, defenisi paling awal
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

diresonansi stokastik adalah kekuatan sinyal keluaran maksimum sebagai fungsi dari
gangguan pada resonansi merupakan suatu fenomena dimana sebuah system yang
bergetar dengan amplitudo yang maksimum akibat adanya impuls gaya yang
berubah-ubah yang bekerja pada impuls tersebut.
Kondisi seperti ini dapat terjadi bila frekuensi gaya yang bekerja tersebut
berimpit atau sama dengan frekuensi getar yang tidak diredamkan dari sistem
tersebut. Banyak contoh dari peristiwa resonansi yang dihadapi dalam kehidupan
sehari-hari, antara lain : bila berdekatan dengan sebuah gelas dan dibangkitkan suatu
nada ( frekuensi ) yang besarnya sama dengan frekuensi alam gelas itu sendiri maka
gelas itu akan bergetar terus-menerus maka getar gelas akan semakin diperkeras
sehingga akan pecah. Dengan suara, orang dapat menghancurkan suatu benda. Juga
peristiwa keruntuhan pesawat terbang yang kecepatannya mendekati kecepatan
menjalar bumi berdasar atau peristiwa resonansi.

2.6 Gelombang

Sumber gelombang adalah suatu yang menyebabkan terjadinya getaran yang


merambat. Sumber gelombang pada gelombang air dikolam adalah batu yang
dilempar dan jatuh di tengah sumber gelombang akan mengikuti gerak sirosifat selain
radiasi elektro maknetik dan mungkin radiasi gerafitasi 0 yang biasa medium yang
perpindahan jatuh di tengah sumber gelombang akan mengikuti gerak sirosifat selain
radiasi elektro maknetik dan mungkin radiadsi.

2.7 Gelombang transversal

Gelombang transversal adalah gelombang yang arah rambatnya tegak lurus


dengan arah rambatnya. Satu gelombang terdiri atas satu lembah dan satu bukit,
misalnya seperti riak gelombang air, benang yang digetarkan, dsb

Frekusensi gelombang adalah banyaknya panjang gelombang yang melewati


satu titik yang sama selama satu sekon. Jika ketika gelombang merambat sepanjang
tali, terdapat dua panjang gelombang (dua bukit dan dua lebah).

2.8 Gelombang longitudial


PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

Gelombang logitudinal adalah gelombang yang merambat dalam arah yang


berimpit dengan arah getaran pada tiap bagian yang ada. Gelombang yang terjadi
berupa rapatan dan renggangan. Contoh gelombang logitudinal seperti slingki / pegas
yang ditarik ke sampig lalu lepas.

2.9 Jenis-Jenis Gelombang

Bila gelombang jalan sepanjang tali, katakan dari kiri ke kanan partikel tali
bergerak naik turun dalam arah lintang pada gerak gelombang itu sendiri. Gelombang
seperti itu disebut gelombang lintang atau gelombang transversal. Ada tipe
gelombang lain yang dikenal sebagai gelombang bujur atau gelombang logitudinal.
Dalam sebuah gelombang logitudinal getaran partikel media adalah sama arahnya
turun dan arah lintang pada gerak gelombang itu sendiri. Gelombang seperti ini
disebut gelombang lintang atau gelombang transversal. Ada tipe gelombang lain
yang dikenal sebagai gelombang bujur dan gelombang longitudinal . Dalam sebuah
gelombang longitudinal dengan arah gelombang. Gelombang longitudinal adalah siap
dibentuk pada proses yang ditarik atau diletakan secara bergantian menekan dan
mengembang pada suatu ujungnya.
Gelombang bunyi terdiri dari molekul-molekul udara yang bergetar merambat ke
segalah arah. Tiap saat, molekul-molekul itu berdasarkan di beberapa tempat,
sehingga menghasilkan wilayah tekanan tinggi, tapi ditempat lain merenggang,
sehingga menghasilkan wilayah tekanan rendah. Gelombang bertekanan tinggi dan
rendah secara bergantian bergerak di udara, menyebar dari sumber bunyi.
Gelombang bunyi ini mengantarkan bunyi ke telinga manusia, Gelombang bunyi
adalah gelombang longitudinal.
Bunyi merambat ke udara dengan kecepatan 1.224 km/jam. Bunyi merambat
lebih lambat jika suhu dan tekanan udara rendah. Di udara tipis dan dingin pada
ketinggian lebih dari 11 km, kecepatan bunyi 1.000 km/jam. Di air, kecepatannya
5.400 km/jam, jauh lebih cepat dari pada di udara.
Cepat rambat bunyi adalah kecepatan perambatan gelombang bunyi yang di
dapatkan dari hasil bagi jarak yang ditempuh dengan waktu tempuh bunyi .
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

BAB III
PROSEDUR KERJA

3.1 Alat dan Bahan


3.1.1 Alat dan bahan

(a) (b)

(c) (d)

(e)
Gambar 3.1 alat pratikum : (a) Tahanan Pembanding, (b) Kabel Penghubung, (C)
Tabung Resonansi, (d) Asilator Audio, (e) Jangka Sorong
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

3.2 ProsedurKerja
Pertama– tama kami siapkan alat dan bahan setelah itu kami mendengar
intruksi dari asisten dan memperhatikan asisten memasang alat untuk mengetahui
besar bunyi yang di hasilkan padat bunga, sebelum kami melakukan praktikum
nyater lebih dahulu kami di berikan contoh oleh asisten supaya pada saat melakukan
praktikum kami tidak kesulitan, percobaan pertama kami mengukur diameter dalam
= 35,15 mm dan diameter luar = 40,05 mm, setelah itu kami memulainya satu yang
menarik besi dari dalam tabung untuk menghasilkan perubahan bunyi pada tabung
dan 4 orang yang lain mendengar perubahan bunyi dan 1 orang yang menulis jarak
berapa terjadi perubahan bunyi dalam tabung, perubahan pertama pada jarak 1,5 cm,
kedua 2 cm dan ketiga 3 cm kemudian ulangi sebanyak 3 kali untuk frekuensi 120
HZ setelah f 120 HZ selesai kami melanjutkan dengan frekuensi 150 HZ perubahan
pertama 1,2 cm kedua 2,1 cm dan ketiga 2,9 cm kemudian diulangi sebanyak 3 kali
dan setelah selesai f 150 HZ selesai kami lanjutkan lahi untuk frekuensi 190 HZ
perubahan pertama 1,3 cm kedua 2 cm dan ketiga 2,6 cm kemudian diulangi
sebanyak 3 kali setelah percobaan ini selesai kami kembalikan alat dan bahan
ketempat semula dan Alhamdulillah untuk percobaan ini telah selesai.

BAB IV
TABEL PENGAMATAN

4.1. Untuk frekuensi = 10 Hz


PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

L1 (m) L2 (m) L3 (m) Keterangan

5 12 17 T = 306 0K

5 15 23 DD = 3,53 cm

5 12 22 DL = 4,0005 cm

4.2. Untuk frekuensi = 160 Hz

L1 (m) L2 (m) L3 (m) Keterangan

7 14 21 T = 306 0K

8 14 21 DD = 3,53 cm

7 13 19 DL = 4,0005 cm

4.3. Untuk frekuensi = 240 Hz

L1 (m) L2 (m) L3 (m) Keterangan

2 6 10 T = 306 0K

2 4 8 DD = 3,53 cm

3 6 11 DL = 4,0005 cm

Hari/ Tanggal Pratikum : Selasa/17 Maret 2020


Kelompok : 1B
Anggota : 1.PAIZAL RIZAL (03220190006)
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

2.MUH ILHAM ISMAIL (03220190008)

3.ADAM MAULANA (03220190009)

4.ZUL FARIZAL ASHAR (03220190044)

5. MUH JEFRI (03220190044)

Makassar, 31 MARET 2020


ASISTEN

(ZULHAM ADE PERMANA)


PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

BAB V
PENGOLAHAN DATA

5.1. Hitunglah resonansi dan laju rambat bunyi untuk masing-masing data
Untuk Frekuensi : 10 Hz
L1+ L 2+ L3
Simpangan y =
n
5+12+ 17
y1 = = 11,333
3
0,085+0,065+0,045
y2 = = 14 , 333
3
0,1+0,135+0,06
y3 = = 13
3
Tabel 1.5.1 Hubungan x dan y

No X Y x.y x2
1 1 11, 333 11, 333 1
2 2 14, 333 28,666 4
3 3 13 39 9
Σ 6 38, 666 78,999 14

n ( Σx . y )−( Σx )( Σy )
a = 2
n ( Σx2 ) −( Σx )
3 (78,999 )−( 6 ) ( 38,666 )
=
3 ( 14 )− ( 6 )2
239,997−231,996
=
42−36
8,001
=
6

= 1, 333

( Σx2 ) ( Σy )−( Σ )( Σy )
b = 2
n ( Σx 2) −( Σx )
( 14 .38,666 )−( 6 )( 38,666 )
=
3 ( 14 ) −( 6 )2
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

541,321−231,996
=
42−36
309,328
=
6

= 51,554

Data grafik yn = axn+b


y1 = ax1 + b = 1, 333.1 + 51,554 = 52,887
y2 = ax2 + b = 1, 333.2 + 51,554 = 54,22
y3 = ax3 + b = 1, 333.3 + 51,554 = 55,553

Tabel 1.5.2 Hubungan x dan y

No X Y
1 1 52,887
2 2 54,22
3 3 55,553

xmax −x min 3−1 2


Skala x = = = = 0, 666
n 3 3
x1− xmin 1−1 0
x1 = = = =0
skala x 0 , 666 0 , 666
x2 −xmin 2−1 1
x2 = = = = 1,502
skala x 0 , 666 0 , 666
x3 −x min 3−1 3−1
x3 = = = =¿3,003
skala x 0 , 666 0 , 666

y max− y min 55,553−52,887


Skala y = = = 0,888
n 3
y 1− y min 52,887−52,887
y1 = = = 0
skala y 0,888
y 2− y min 54,22−52,887
y2 = = = 1,501
skala y 0,888
y 3− y min 55,553−52,887
y3 = = = 3,002
skala y 0.888
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

Tabel 1.5.3 Hubungan x dan y


No X Y
1 0 0
2 1,502 1,501
3 3,003 3,002

∆y 55,553−52,887
Δtgα = = = 1, 333
∆x 3−1

Y-Values
1.6
1.4
1.2
1
0.8
0.6
0.4
0.2
0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5

Grafik 1.5.1 Hubungan x dan y

λ
a =
2
λ = 2. a
= 2 . 1,333
= 2,666
λ
b = .e
2
2. b
e =
λ
2. 51,554
=
2,666
= 38,675
v = f.λ
= 10 . 2,666
= 26,66
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

γ . R0. T
v =
√ M
1,4 .8,314 .306

=
=
√ 28,97 . 10−9
38093,430
D
r =
2
3,53
=
2
= 1,765
e = 0,6 . r
= 0,6 . 1,765
= 1,059

Untuk Frekuensi : 160 Hz


L1+ L 2+ L3
Simpangan y =
n
7+14+21
y1 = = 14
3
8+14+ 21
y2 = = 14 , 333
3
7+13+19
y3 = = 13
3

Tabel 1.5.1 Hubungan x dan y

No X Y x.y x2
1 1 14 14 1
2 2 14, 333 28,666 4
3 3 13 39 9
Σ 6 41, 333 81,666 14

n ( Σx . y )−( Σx )( Σy )
a = 2
n ( Σx2 ) −( Σx )
3 ( 81,666 )−( 6 )( 41,333 )
=
3 ( 14 )−( 6 )2
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

244,998−247,998
=
42−36
−3
=
6
= −¿0,5

( Σx2 ) ( Σy )−( Σ )( Σy )
b = 2
n ( Σx 2) −( Σx )
( 14 . 41,333 )−( 6 )( 41,333 )
=
3 ( 14 )−( 6 )2
578,662−247,998
=
42−36
330,664
=
6
= 55, 111

Data grafik yn = axn+b


y1 = ax1 + b = 0,5.1 + 55, 111 = −¿55,611
y2 = ax2 + b = 0,5.2 + 55, 111 = −¿ 56,111
y3 = ax3 + b = 0,5.3 + 55, 111 = −¿ 56,611

Tabel 1.5.2

No X Y
1 1 −¿55,611
2 2 −¿ 56,111
3 3 −¿ 56,611

xmax −x min 3−1 2


Skala x = = = = 0, 666
n 3 3
x1− xmin 1−1
x1 = = = 0
skala x 0,666
x2 −xmin 2−1
x2 = = = 1,502
skala x 0,666
x3 −x min 3−1
x3 = = = 3,003
skala x 0,666
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

y max− y min −55,611−(55,611)


Skala y = = = −¿37,407
n 3
y 1− y min −55,611−(−55,611)
y1 = = = 2,975
skala y −37,407
y 2− y min −56,111−(−55,611)
y2 = = = 2,987
skala y −37,407
y 3− y min −56,611−(−55,611)
y3 = = = 3,000
skala y −37,407
Tabel 1.5.3 Hubungan x dan y
No X Y
1 0 2,975
2 1,502 2,987
3 3,003 3,000

∆y −56,611−(−55,611 )
Δtgα = = = 56,111
∆x 3−1

Y-Values
3.01
3
3
2.99
2.99
2.98
2.98
2.97
2.97
2.96
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5

Grafik 1.5.1 Hubungan x dan y


λ
a =
2
λ = 2. A
= 2 . 56,111
= 112,222
λ
b = .e
2
2. b
e =
λ
2. 55 , 111
=
112,222
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

= 0,983
v = f.λ
= 160 . 112,222
= 11,895

γ . R0. T
v =
√ M
1,4 .8,314 .306

=
=
√ 28,97 . 10−9
38093,430
D
r =
2
3,53
=
2
= 1,765
e = 0,6 . r
= 0,6 . 1,765
= 1,059
Untuk Frekuensi : 240 Hz
L1+ L 2+ L3
Simpangan y =
n
2+ 6+10
y1 = =6
3
2+ 4+ 8
y2 = = 4,666
3
3+6+11
y3 = = 6,666
3
Tabel 1.5.1 Hubungan x dan y

No X Y x.y x2
1 1 6 6 1
2 2 4,666 9, 332 4
3 3 6,666 13, 332 9
Σ 6 17, 332 28,664 14

n ( Σx . y )−( Σx )( Σy )
a = 2
n ( Σx2 ) −( Σx )
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

3 (28,664 )−( 6 )( 17 , 332 )


=
3 ( 14 )− ( 6 )2
85,992−10 3,992
=
42−36
−18
=
6

= −3

( Σx2 ) ( Σy )−( Σ )( Σy )
b = 2
n ( Σx 2) −( Σx )
( 14 .17,332 ) −( 6 ) ( 17,332 )
=
3 ( 14 )−( 6 )2
242,648−103,992
=
42−36
138,656
=
6
= 23,103

Data grafik yn = axn+b


y1 = ax1 + b = −¿3.1 + 23,109 = −¿26,109
y2 = ax2 + b = −¿3.2 + 23,109 = −¿29,109
y3 = ax3 + b = −¿3.3 + 23,109 = −32,109

Tabel 1.5.2

No X Y
1 1 −¿26,109
2 2 −¿29,109
3 3 −32,109

xmax −x min 3−1 2


Skala x = = = = 0, 666
n 3 3
x1− xmin 1−1 0
x1 = = = =0
skala x 0,666 0,666
x2 −xmin 2−1 1
x2 = = = = 1,502
skala x 0,666 0,666
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

x3 −x min 3−1 2
x3 = = = = 3,003
skala x 0,666 0,666
y max− y min −32,109−(−26,109)
Skala y = = =6
n 3
y 1− y min −26,109−(−26,109)
y1 = = = 8,703
skala y 6
y 2− y min −29,109−(−26,109)
y2 = = = 9,203
skala y 6
y 3− y min −32,109−(−26,109)
y3 = = = 9,703
skala y 6

Tabel 1.5.3 Hubungan x dan y


No X Y
1 0 8,702
2 1,502 9,203
3 3,003 9,703

∆y −32,109−(−26,109 )
Δtgα = = = 29,109
∆x 3−1

Y-Values
9.8
9.6
9.4
9.2
9
8.8
8.6
8.4
8.2
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3

Grafik 1.5.1 Hubungan x dan y

λ
a =
2
λ = 2. A
= 2 . 29,109
= 58,218
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

λ
b = .e
2
2. b
e =
λ
2. 4,3581
=
58,218
= 0,983
v = f.λ
= 240 . 58,218
= 13,972

γ . R0. T
v =
√ M
1,4 .8,314 .306
=

=
√ 28,97 . 10−9
38093,430
D
r =
2
3,53
=
2
= 1,765
e = 0,6 . r
= 0,6 . 1,765
= 1,059
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

BAB VI
ANALISA DATA PENGAMATAN

6.1. Tabel hasil pengolahan data


Frekuensi 10 Hz.
L1 L2 L3 λ E V

5 13 20,666 2,666 38,675 26,66

Frekuensi 160 Hz.


L1 L2 L3 Λ E V

7, 333 13,666 20, 333 112,222 0,983 11,895

Frekuensi 240 Hz.


L1 L2 L3 Λ E V

2, 333 5, 333 9,666 58,218 0,983 13,972

6.2. Pembahasan hasil pengolahan data


Dari hasil percobaan yang telah kami lakukan kami mendapatkan dapat kita lihat
perbedaan kecepatan dan laju rambat bunyi berbanding lurus dengan frekuensi. Semakin
besar frekuensinya maka semakin besar laju rambat bunyinya.
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

BAB VII
PENUTUP

7.1 Kesimpulan

Setelah kami melakukan praktikum ini, kami dapat memahami bahwa cepat
rambat gelombang adalah jarak yang ditempuh oleh gelombang dan bentuk dari
gelombang adalah bentuk dari getaran yang merambat pada suatu medium.Dan juga
frekuensi merupakan salah satu pengaruh besar terhadap laju dan rambut bunyi.
Apabila frekuensinya maka laju rambat bunyinya akan lebih cepat dibandingkan
dengan frekuensi yang lebih kecil.
Bunyi atau suara adalah kompresi mekanik alat gelombang longitudenal yang
merambat melalui medium. Medium atau zat perantara ini dapat berupa zat cair,
padat, gas.Jadi, gelombang bunyi dapat merambat misalnya di dalam air, batu bara,
atau udara.

7.2 Saran

a. Laboratorium
Sebaiknya alat laboratorium lebih dirawat untuk menghindari kerusakan.
Selain itu kebersihan laboratorium lebih diperhatikan agar praktikum dapat
berjalan dengan jaman.
b. Asisten
Kami berharap agar proses asistensi dapat dimaksimalkan untuk lebih
menjelaskan tentang metode metode penulisan tugas pendahuluan
penulisan laporan, agar kesahalan yang seharusnya tidak terulang dapat
teratasi dengan informasi yang cukup.

7.3 AyatYang Berhubungan

Qs. Al-Hujurat : 4
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

“ Sesungguhnya orang-orang yang memanggil engkau (muhammad) dari luar


kamar(mu) kebanyakan dari mereka tidak mengerti.”

DAFTAR PUSTAKA

EkaMurka, danPriyambodo Tri. 2012. Fisikadasarlistrik. Yogyakarta :Andi.


Soeharto.danFuroidah. 1995. FisikaDasar 2. Jakarta :Gramedia.
Tim Lab. FisikaDasar. PenuntunPraktikumFisikaDasar.

Anda mungkin juga menyukai