“TABUNG RESONASI”
DISUSUN OLEH :
Nama : Nur Ihsanudin
NIM : 022300013
Prodi : Elektronika Instrumentasi
Rekan Kerja :
Noor Fatih Farahat Parvez (022300012)
Siti Azizah Lubis (022300014)
Dengan didapatkannya nilai 𝝀 dari Persamaan (1) dan Persamaan (2), maka nilai
cepat rambat gelombang bunyi di udara (v) dapat dihitung dengan menggunakan
Persamaan:
𝑣 = 𝜆×𝑓 (3)
Keterangan :
v = cepat rambat bunyi di udara (𝑚⁄𝑠)
f = frekuensi garpu tala (Hz)
𝝀 = panjang gelombang (m)
BAB III
METODE PERCOBAAN
Diketahui 𝝀=4L, maka nilai cepat rambat gelombang bunyi dapat diketahui
dengan persamaan (2) dan (3) sebagai berikut :
1. L = 0,05 m 𝑣 = 𝝀×𝒇 4. L = 0,2 m 𝑣 = 𝝀×𝒇
𝝀=4L=4× 0,05 𝑣 = 0,2 × 110 𝝀=4L=4× 0,2 𝑣 = 0,8 × 1600
= 0,2 m = 22 𝑚⁄𝑠 = 0,8 m = 1280 𝑚⁄𝑠
2. L = 0,1 m 𝑣 = 𝝀×𝒇 5. L = 0,25 m 𝑣 = 𝝀×𝒇
𝝀=4L=4× 0,1 𝑣 = 0,4 × 4000 𝝀=4L=4× 0,25 𝑣 = 1 × 3000
= 0,4 m = 1600 𝑚⁄𝑠 =1m = 3000 𝑚⁄𝑠
3. L = 0,15 m 𝑣 = 𝝀×𝒇
𝝀=4L=4× 0,15 𝑣 = 0,6 × 3900
= 0,6 m = 2340 𝑚⁄𝑠
Dengan ketentuan jika keceparan rambat bunyi di udara adalah 340 𝑚⁄𝑠,
maka nilai frekuensi resonasi teori dapat dicari dengan persamaan (3) sebagai
berikut :
𝑣 340 𝑣 340
a. 𝑓 = 𝜆
= 0,2
= 1700 Hz 𝑑. 𝑓 = 𝜆
= 0,8
= 425 Hz
𝑣 340 𝑣 340
b. 𝑓 = = = 850 Hz f. 𝑓 = = = 340 Hz
𝜆 0,4 𝜆 1
𝑣 340
𝑐. 𝑓 = = = 566,6 Hz
𝜆 0,6
4.2. Pembahasan
4.2.1. Percobaan Frekuensi Resonasi dan Panjang Tabung (Tertutup)
Pada percobaan pertama percobaan frekuensi resonasi dan panjang tabung
sebanyak lima kali dan diperoleh data pada Tabel 1. Kemudian dihitung nilai
cepat rambat gelombang bunyi di udara dengan persamaan (2) dan (3) diperoleh
nilai yang tidak konstan bahkan menyimpang jauh yang seharusnya konstan
340 𝑚⁄𝑠. Hal ini mungkin dapat terjadi karena faktor dari luar seperti adanya
angin saat dilakukan percobaan atau faktor skala pada audio frequency range yang
tidak terlalu akurat sehingga nilai frekuensi yang diperoleh kurang tepat. Saat
dilakukan perhitungan frekuensi resonasi teori diperoleh nilai frekuensi yang
semakin kecil saat panjang tabung semakin ditambah. Hal ini berbeda dengan data
pada Tabel 1. yang menunjukan nilai frekuensi tidak konstan menurun. Mungkin
hal ini juga dikarenakan atau faktor skala pada audio frequency range yang tidak
terlalu akurat sehingga nilai frekuensi yang diperoleh kurang tepat maupun
kesalahan praktikan membaca skala selama percobaan.
Tetapi dapat disimpulkan bahwa panjang tabung yang digunakan
mempengaruhi frekuensi resonasi. Semakin panjang tabung yang digunakan maka
semakin kecil frekuensi resonasinya, atau memiluki hubungan berbanding
terbalik.
4.2.2. Percobaan Tabung Tertutup dan Frekuensi Harmonik
Percobaan yang kedua adalah Percobaan tabung tertutup dan frekuensi
harmonik yang dilakukan sebanyak enam kali percobaan dengan konsisi tabung
tertutup dan panjang tabung 0,3 m. diperoleh data percobaan pada Tabel 2. Pada
dasar teori disebutkan bahwa pada pipa organa tertutup, tinggi nada lebih rendah
satu oktaf dari tinggi suara pipa organa terbuka yang sama panjangnya. nada–nada
atas yang ada hanyalah nada – nada atas yang memberikan simpul pada ujung pipa
yang tertutup dan sebuah titik perut di ujung yang terbuka. Hal tersebut
menunjukkan, nada harmonik kedua, keempat, dan seterusnya tidak ada.
Harmonik yang ada hanya harmonik yang ganjil, yaitu harmonik pertama, ketiga,
kelima, dan seterusnya. Sehingga deret harmonik yabung tertutup yang terbentuk
adalah 1:3:5:7:9 dan seterusnya. Sesuai dengan pola :
(2𝑛+1) 𝑣
𝑓𝑛 = (4)
4𝐿
Maka dari Tabel 2. Dengan persamaan (4) dapat diperoleh frekuensi resonasi
teori sebagai berikut :
Tabel 3. Frekuensi Resonasi Teori
Dapat dibandingkan antara Tabel 2 dan Tabel 3 jika data percobaan tidak
seperti data teori yang ada. Seharusnya perbandingan antara frekuensi-frekuensi
atas dan frekuensi nada dasar membentuk deret bilangan ganjil atau deret
harmonik tabung tertutup. Hal ini mungkin terjadi karena faktor skala pada audio
frequency range yang tidak terlalu akurat sehingga nilai frekuensi yang diperoleh
kurang tepat serta faktor dari luar lain yang mengakibatkan data tidak sesuai
seperti adanya angin atau alat ukur yang tidak akurat.
Namun begitu tetap dapat disimpulkan jika perbandingan frekuensi atas dan
frekuensi dasar tabung tertutup menghasilkan deret bilangan ganjil atau deret
harmonik tabung tertutup yaitu 1,3,5,7,9,11,…
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
1. Resonansi adalah peristiwa bergetarnya suatu sistem fisis dengan nilai frekuensi
tertentu akibat dipengaruhi oleh sistem fisis lain (sumber) yang bergetar dengan
frekunsi tertentu pula dimana nilai kedua frekuensi ini adalah sama.
2. Pada percobaan frekuensi resonasi dan panjang tabung diperoleh data frekuensi yang
menyimpang dari teori, namun masih menunjukan hubungan antara panjang tabung
dan frekuensi resonasinya.
3. Panjang tabung dan frekuensi resonasi memiliki hubungan berbanding terbalik,
artinya semakin pendek tabung maka frekuensi resonasi akan semakin besar.
4. Pada percobaan frekuensi harmonik data yang diperoleh menyimpang dari teori,
perbandingan antara frekuensi atas dan frekuensi dasar tidak menunjukan deret
bilangan ganjil. Mungkin hal ini karena faktor skala pada audio frequency range yang
tidak terlalu akurat sehingga nilai frekuensi yang diperoleh kurang tepat.
5. Pada tabung tertutup perbandingan perbandingan frekuensi atas dan frekuensi dasar
tabung tertutup menghasilkan deret bilangan ganjil atau deret harmonik tabung
tertutup yaitu 1,3,5,7,9,11,dst.
5.2. Saran