Anda di halaman 1dari 5

KELOMPOK 7 :

1. Alvita Rizki Maula (202133092)


2. Shinta Aulia Annisa (202133093)
3. Dinda Permata Sari (202133095)
4. Angga Dwi Saputra (202133110)
5. Maulida Nailis Sa'adah (202133053)

MATERI RESONANSI DAN PEMANTULAN BUNYI

1. Resonansi
Resonansi merupakan peristiwa ikut bergetarnya sebuah benda karena
bergetarnya benda lain yang memiliki frekuensi alamiah sama. Banyak peristiwa
resonansi yang terjadi di dalam kehidupan sahari hari, seperti getar senar gitar akustik
saat dipetik, getaran roket saat melesat, getaran pesawat oleh mesinnya. Semua itu terjadi
karena getaran yang dihasilkan akan menghasilkan bunyi yang memiliki kecepatan
gelombang bunyi (Ainyq, 2012).
Peristiwa resonansi merupakan peristiwa bergetarnya suatu sistem fisis dengan
nilai frekuensi tertentu akibat dipengaruhi oleh sistem fisis lain (sumber) yang bergetar
dengan frekuensi tertentu pula dimana nilai kedua frekuensi ini adalah sama. Peristiwa ini
dapat kita amati dengan menggunakan kolom udara.
Kolom udara dapat dibuat dengan menggunakan tabung yang sebagian diisi air,
sehingga kita dapat mengatur panjang kolom udara dengan menaik-turunkan pemukaan
air pada tabung. Sistem fisis sumber adalah audio generator yang dapat menghasilkan
gelombang bunyi dengan nilai frekuensi bervariasi, sedangkan sistem fisis yang ikut
bergetar adalah molekul-molekul udara yang berada dalam kolom udara yang bergetar
karena variasi tekanan.
Gelombang yang terbentuk dalam kolom udara merupakan gelombang bunyi
berdiri. Peristiwa resonansi terjadi saat frekuensi sumber nilainya sama dengan frekuensi
gelombang bunyi pada kolom udara yang dicirikan dengan terdengarnya bunyi yang
paling nyaring (amplitudo maksimum).
Bila garpu penala digetarkan diatas tabung resonansi, maka getaran garpu penala
ini akan menggetarkan kolom udara di dalam tabung resonansi. Dengan mengatur
panjang kolom udara di dalam tabung resonansi, maka akan terdengar dengung garpu
penala lebih keras, ini berarti terjadi resonansi.
Di dalam tabung resonansi terjadi gelombang longitudinal diam (stasioner),
dengan sasarannya yaitu permukaan air sebagai simpul gelombang dan untuk mulut
tabung sebagai perut gelombang. Sebenarnya letak perut berada di sedikit di atas tabung.
Jaraknya kira-kira 0,3 kali diameter tabung. Resonansi terjadi jika frekuensi nada dasar
atau nada atas dari kolom udara sama dengan frekuensi garpu penala.

Gambar 1.1 ALAT PEMBANGKIT RESONANSI

Gelombang bunyi yang terbentuk dalam kolom udara memiliki nilai panjang
gelombang tertentu yang memenuhi hubungan:
v
λ=
f

λ : panjang gelombang
v : cepat rambat bunyi di (kolom) udara
f : frekuensi gelombang bunyi (frekuensi sumber)
Jika kita mengetahui nilai frekuensi sumber, maka pada saat resonansi tersebut
kita dapat menentukan nilai cepat rambat bunyi di udara.
Gambar 1.2 PERBEDAAN KETINGGIAN KOLOM PADA SAAT RESONANSI
Peristiwa resonansi yang dapat terjadi lewat alat yang ditunjukkan oleh gambar
1.1 bisa lebih dari satu kali. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengubah ketinggian
kolom udara dengan cara menurunkan permukaan air dalam tabung seperti ditunjukkan
pada gambar 1.2. Syarat terjadinya resonansi untuk sistem ini adalah:

𝐿 = (2𝑛 − 1). 𝜆
4
Dengan,
L = Panjang kolom udara pada tabung air (cm)
n = 1,2,3,…seterusnya
𝜆 = Panjang gelombang

2. Pemantulan Bunyi
Bunyi merupakan gelombang mekanik yang dalam perambatannya arahnya
sejajar dengan arah getarnya (gelombang longitudinal). Gelombang bunyi adalah suatu
bentuk gelombang longitudinal yang merambat secara perapatan dan perenggangan
terbentuk oleh partikel zat perantara serta ditimbulkan oleh sumber bunyi yang
mengalami getaran.
Pemantulan gelombang bunyi memenuhi Hukum Pemantulan bunyi yang
menyatakan sebagai berikut:
1. Bunyi datang, garis normal, dan bunyi pantul terletak pada satu bidang datar.
2. Sudut bunyi datang sama dengan sudut bunyi pantul.

Macam-macam bunyi pantul


Berdasarkan tempat terjadinya pemantulan, terdapat tiga macam bunyi pantul :
1. Bunyi Pantul yang Memperkuat Bunyi Asli
Bunyi pantul yang memperkuat bunyi asli terjadi jika jarak antara sumber bunyi
dan dinding pemantul berdekatan. Hal inilah yang menyebabkan suara seseorang di
dalam ruangan kecil terdengar lebih jelas.
2. Gaung atau Kerdam
Gaung adalah bunyi yang diperoleh dari hasil pemantulan oleh suner bunyi yang
jaraknya dengan dinding pemantul agak jauh sehingga sebagian dari bunyi pantul
terdengar bersamaan dengan bunyi asli yang lain dan menyebabkan bunyi terdengar
tidak jelas.
Misal:
Bunyi asli : ma – kan – be - ling
Pantul : …….ma – kan – be – ling
Terdengar : ma………………….ling
3. Gema
Gema adalah bunyi yang diperoleh dari pemantulan dimana jarak antara sumber
bunyi dan dinding pemantul sangat jauh sehingga keseluruhan bunyi pantul dapat
terdengar setelah bunyi asli. Misalnya, bunyi pantul orang yang berteriak di lereng
bukit.
DAFTAR PUSTAKA
Anonimus. 2011. Buku Penuntun Praktikum Fisika Dasar 2. Bogor: Laboratorium Fisika
Universitas Pakuan.
Modul Praktikum Fisika II. Jurusan Teknik Elektro Universitas Islam Indonesia, 2019.
R. Ardiyanto, "Rumus Panjang Gelombang - Pengertian, Cara Menghitung, Contoh Soal",
Rumus.co.id, 2019. [Online]. Available: https://rumus.co.id/panjanggelombang/.
[Accessed: 19- Jul- 2019].
Mansyur, Irvan. 2012. Pemantulan Bunyi. Diunduh dari http://irvan
mansyur.blogspot.com/2012/02/pemantulan-bunyi_14.html pada 13 September 2012.

Anda mungkin juga menyukai