Anda di halaman 1dari 14

TUGAS 1

FISIKA TEKNIK

“RESONANSI BUNYI”

DOSEN PENGAMPU:

Dedi Usman. ST.,MT

Oleh :

Immanuel Gritanico

(201222019152759)

FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN TEKNIK SIPIL ( REG B )

UNIVERSITAS WIDYAGAMA

MALANG

2020
DAFTAR ISI

1. Pendahuluan .................................................................................................. 1
2. Resonansi Bunyi ........................................................................................... 2
3. Struktur Resonansi ....................................................................................... 3
4. Sifat-sifat Resonansi ..................................................................................... 3
5. Syarat-syarat terjadinya Resonansi ............................................................... 3
6. Aplikasi Resonansi Bunyi Dalam Kehidupan Sehari-hari ........................... 4
a. Resonansi dalam Kolom Udara .................................................................... 5
7. Keuntungan dan Kerugian adanya Resonansi .............................................. 7
8. Rumus Resonansi ......................................................................................... 8
9. Kesimpulan ................................................................................................... 9
10. Contoh Soal Resonansi .................................................................................. 10
1.PENDAHULUAN

Bunyi ditimbulkan oleh getaran benda yang merambat melalui medium dengan
kecepatan tertentu, getaran menimbulkan sederetan rapatan dan renggangan yang
menjalar melalui udara. Getaran yang terjadi pada suatu benda disebabkan oleh adanya
gangguan yang diberikan pada benda tersebut. Getaran bandul dan getaran benda pada
pegas, gangguan tersebut disebabkan oleh adanya gaya luar (menggerakan bandul atau
benda pada pegas). Sebenarnya terdapat banyak contoh getaran yang dapat kita jumpai
dalam kehidupan sehari-hari.
1. Garputala bergetar ketika kita memberikan gangguan dengan cara
memukul garputala tersebut.
2. Kendaraan akan bergetar ketika mesinnya dinyalakan, dalam hal ini
kendaraan tersebut diberi gangguan.
3. Suara yang kita ucapkan tidak akan terdengar apabila pita suara kita
tidak bergetar.
4. Seindah apapun alunan musik, jika loudspeaker yang berfungsi sebagai
sumber bunyi dan gendang telinga kita sebagai penerima tidak bergetar,
maka dapat dipastikan kita tidak akan pernah mendengar musik tersebut.
5. Ketika kita melempar batu ke dalam genangan air yang tenang, gangguan
yang kita berikan menyebabkan partikel air bergetar alias berosilasi
terhadap titik setimbangnya. Perambatan getaran pada air menyebabkan
adanya gelombang pada genangan air tadi.
6. Jika kita menggetarkan ujung tali yang terentang maka gelombang akan
merambat sepanjang tali tersebut. Gelombang tali dan gelombang air
adalah dua contoh umum gelombang yang dengan mudah kita saksikan
dalam kehidupan sehari-hari.

Sebuah getaran akan berubah menjadi gelombang bunyi. Gelombang adalah


getaran yang merambat. Di dalam perambatannya tidak diikuti oleh perpindahanya
partikel-partikel perantaranya. Pada hakekatnya gelombang merupakan rambatan energi
(energi getaran).Periode gelombang (T) adalah waktu yang diperlukan oleh gelombang
untuk menempuh satu panjang gelombang penuh. Panjang gelombang (λ) adalah jarak

1|RESONANSI BUNYI
yang ditempuh dalam waktu satu periode. Frekuensi gelombang adalah banyaknya
gelombang yang terjadi tiap satuan waktu. Cepat rambat gelombang (v) adalah jarak
yang ditempuh gelombang tiap satuan waktu. Jadi dapat dirumuskan bahwa:

V= ………….. (1)
Dimana :
V = laju rambat gelombang [ m/s ]
λ = panjang gelombang [ m ]
f = frekuensi [ Hz ]

Bunyi tidak dapat merambat di ruang hampa. Medium yang diperlukan bunyi
untuk merambat dapat melalui zat udara, cair, dan padat.
Syarat terjadinya bunyi :
1. Adanya sumber bunyi (benda yang bergetar).
2. Adanya zat antara (medium).
3. Adanya pendengar dalam jarak di daerah jangkaunan

2. RESONANSI BUNYI

Resonansi merupakan peristiwa ikut bergetarnya suatu benda, karena pengaruh


getaran dari benda lain disekitarnya yang mempunyai frekuensi yang sama dengan
benda tersebut.Kata resonansi berasal dari bahasa latin, yaitu bergema terdengar
bersama-sama suara keras. Resonansi tidak bisa dipisahkan dari getaran dan bunyi,
karena dari getaran tersebut resonansi akan menghasilkan suara. Proses terjadinya
resonansi saat sistem mampu menyimpan dan mudah mentransfer energi antara dua atau
lebih mode penyimpanan yang berbeda. Untuk memahami bagaimana proses resonansi
kita perhatikan dua buah garputala yang beresonansi seperti pada gambar.

2|RESONANSI BUNYI
Gambar 1 Dua buah Garputala yang beresonansi

Apabila salah satu garputala kita pukul, maka garputala akan bergetar. hal ini
menyebabkan garputala lainnya juga ikut bergetar karena frekuensi keduanya sama.
Frekuensi bunyi pada garputala dipengaruhi oleh bentuk garputala, bahan garputala dan
besar kecilnya garputala.

Bila garputala digetarkan diatas tabung resonansi, maka getaran garputala ini
akan menggetarkan kolom udara di dalam tabung resonansi. Dengan mengatur panjang
kolom udara di dalam tabung resonansi, maka akan terdengar dengung garputala lebih
keras, ini berarti terjadi resonansi. Didalam tabung resonansi terjadi gelombang
longitudinal diam (stasioner), dengan sasarannya yaitu permukaan air sebagai simpul
gelombang dan untuk mulut tabung sebagai peut gelombang. Sebenarnya letak perut
berada di sedikit di atas tabung. Jaraknya kira-kira 0,3 kali diameter tabung. Resonansi
terjadi jika frekuensi nada dasar atau nada atas dari kolom udara sama dengan frekuensi
garputala.

3. STRUKTUR RESONANSI

Struktur resonansi yaitu salah satu dari dua atau lebih struktur Leweis buat satu
molekul yang tidak bisa dinyatakan secara tepat dengan hanya memakai satu struktur
Leweis. Tanda panah dua arah menyatakan struktur-struktur yang diberikan merupakan
struktur resonansi. Istilah resonansi berarti penggunaan dua atau lebih struktur Leweis
untuk menggambarkan molekul tertentu. Masing-masing struktur resonansi bisa
melambangkan struktur Leweis, dengan hanya satu ikatan kovalen antara masing-
masing pasangan atom. Beberapa struktur Leweis dipakai bersama-sama untuk
menjelaskan struktur molekul. Tapi struktur tersebut tidak tetap, melainkan ada sebuah

3|RESONANSI BUNYI
isolasi antara ikatan rangkap dengan elektron saling berbolak-balik, maka dari itu
disebut resonansi. Struktur yang sebenarnya mungkin saja merupakan peralihan dari dua
struktur resonan. Bentuk peralihan (intermediet) dari struktur resonan disebut dengan
hibrida resonan.

4. SIFAT – SIFAT RESONANSI

Molekul atau ion yang bisa beresonansi mempunyai sifat-sifat yang ada dibawah ini:

 Bisa dituliskan dalam beberapa struktur Leweis yang disebut dengan struktur
resonan. Tapi, tidak satupun struktur tersebut melambangkan bentuk asli
molekul yang bersangkutan.
 Di antara struktur yang saling beresonansi bukanlah isomer.
 Masing-masing struktur struktur Leweis harus punya jumlah elektron valensi
dan elektron tidak berpasangan yang sama.
 Ikatan yang punya orde ikatan yang berbeda pada masing-masing struktur tidak
punya panjang ikatan yang khas.
 Struktur yang sebenarnya punya energi yang lebih rendah dibandingkan energi
masing-masing struktur resonan.

5. SYARAT – SYARAT TERJADINYA RESONANSI

Sebuah getaran yang menghasilkan bunyi bisa dikatakan sebagai resonansi, jika
getaran tersebut memenuhi syarat-syarat terjadinya resonansi, diantaranya yaitu:

 Ada sumber bunyi. Sumber bunyi maksudnya berasal dari sebuah benda yang
apabila digerakkan bisa menghasilkan getaran dan suara.
 Ada medium perantara untuk merambat. Medium perantara tersebut bisa berupa
benda padat atau udara.
 Ada penerima atau benda lain. Ada benda lain yang mempunyai frekuensi yang
sama, untuk menghasilkan getaran dan suara.
 Frekuensi sumber bunyi sama dengan frekuensi alamiah benda yang punya
frekuensi yang sama. Adanya kolom udara dengan ketinggian kolom udara yang
sama.

4|RESONANSI BUNYI
6. APLIKASI RESONANSI BUNYI DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

 Bunyi merdu pada gitar dihasilkan oleh resonansi antara dawai dan kotak
resonansi. Ketika gitar di petik udara di dalam kotak resonansi bergetar dengan
frekuensi yang sama dengan frekuensi dawai. Udara yang berada di dalam
kendang juga ikut bergetar ketika kendang dipukul. Jika tidak ada kolom udara
pada alat musik kita tidak dapat mendengar merdunya suara musik.
 Getar pesawat yang disebabkan oleh gerak mesin – mesinnya yang diteruskan
pada udara sebagai bunyi, tidak dapat dengan cepat ditinggalkan (atau
meninggalkan) pesawat terbang karena kecepatan pesawat terbang tidak berbeda
banyak dengan keepatan menjalar bumi. Akibatnya ialah getar badan pesawat
terbang diperkeras dengan cepat sekali sehingga pesawat terbang runtuh karena
hal tersebut. Dengan kecepatan agak di atas kecepatan menjalar bumi, pesawat
terbang dapat terbang dengan selamat (Supersonic Flight).
 Peristiwa resonansi yang terjadi dalam kehidupan sehari- hari juga bisa terjadi
bila dua garpu tala yang mempunyai bilangan getar atau frekuensi yang sama
bila digetarkan/dibunyikan maka garpu tala yang lainnya akan ikut
bergetar/berbunyi.
 Peristiwa resonansi Suara pada Gitar dan Roket.Ketika pesawat luar angkasa
melesat dari landasannya di Kennedy Space Center, suaranya sangat
menggelegar. Beberapa kilometer darinya, para penonton harus memegang erat
bangkunya karena getaran suara yang dihasilkan begitu besar sampai terasa
menembus daging dan tulang.
 Kita dapat mendengar bunyi karena adanya peristiwa resonansi padatelinga kita.
Di dalam telinga terdapat selaput gendang telinga. Selaput inisangat tipis dan
mudah beresonansi dengan bunyi audiosonik.
 Alat musik akustik seperti seruling, biola, drum, dan gitar memanfaatkan
resonansi agar diperoleh bunyi yang merdu. Alat musik tradisional, seperti
gamelan juga memanfaatkan peristiwa resonansi.
 Katak dapat mengeluarkan bunyi yang sangat keras karena resonansiyang terjadi
pada rongga mulut katak. Rongga mulut katak dapatmengembang sedemikian
rupa sehingga menyerupai selaput tipis. Padaselaput tipis inilah terjadi peristiwa
resonansi.

5|RESONANSI BUNYI
a. Resonansi pada kolom udara

Resonansi berguna untuk mengukur kecepatan perambatan bunyi di udara. Peristiwa


ini dapat diamati dengan menggunakan kolom udara. Kolom udara dapat dibuat dengan
menggunakan tabung yang sebagian diisi air, sehingga kita dapat mengatur panjang
kolom udara dengan menaik-turunkan pemukaan air pada tabung. Sistem fisis sumber
adalah audio generator yang dapat menghasilkan gelombang bunyi dengan nilai
frekuensi bervariasi, sedangkan sistem fisis yang ikut bergetar adalah molekul-molekul
udara yang berada dalam kolom udara yang bergetar karena variasi tekanan.

Gelombang yang terbentuk dalam kolom udara merupakan gelombang bunyi berdiri.
Peristiwa resonansi terjadi saat frekuensi sumber nilainya sama dengan frekuensi
gelombang bunyi pada kolom udara yang dicirikan dengan terdengarnya bunyi yang
paling nyaring (amplitudo maksimum).

Di dalam tabung resonansi terjadi gelombang longitudinal diam (stasioner), dengan


sasarannya yaitu permukaan air sebagai simpul gelombang dan untuk mulut tabung
sebagai perut gelombang. Sebenarnya letak perut berada di sedikit di atas tabung.
Jaraknya kira-kira 0,3 kali diameter tabung. Resonansi terjadi jika frekuensi nada dasar
atau nada atas dari kolom udara sama dengan frekuensi garputala. Jika kita mengetahui
nilai frekuensi sumber, maka pada saat resonansi tersebut kita dapat menentukan nilai
cepat rambat bunyi di udara.

Gambar 2. Perbedaan Ketinggian Kolom Pada Saat Resonansi

6|RESONANSI BUNYI
Peristiwa resonansi yang dapat terjadi lewat alat yang ditunjukkan oleh gambar 2
bisa lebih dari satu kali. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengubah ketinggian
kolom udara dengan cara menurunkan permukaan air dalam tabung seperti ditunjukkan
pada gambar 2. Syarat terjadinya resonansi untuk sistem ini adalah:

λ …….(2) di mana n = 0, 1, 2, 3, dan seterusnya

Karena ukuran diameter tabung sangat kecil dibandingkan dengan panjang


gelombang dan perut gelombang serta simpangannya tidak tepat pada ujung tabung,
maka diperlukan angka koreksi e dengan syarat e = ± 0,6 R di mana R adalah jari-jari
tabung. Dengan memperhatikan faktor koreksi tersebut, maka persamaan (2) ditulis
sebagai berikut:

Substitusikan persamaan (1) ke dalam rumus di atas sehingga mendapatkan:

Untuk mengetahui proses resonansi, kita tinjau dua garputala yang saling
beresonansi seperti ditunjukkan pada Gambar 3

Gambar 3. Dua Garputala yang beresonansi

Jika garputala dipukul, garputala tersebut akan bergetar. Frekuensi bunyi yang
dihasilkan bergantung pada bentuk, besar, dan bahan garputala tersebut.

7|RESONANSI BUNYI
7. KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN ADANYA RESONANSI

Ada beberapa keuntungan dan kerugian yang ada pada Resonansi, diantaranya yaitu:

Keuntungannya :

 Kita bisa mendengar bunyi, karena adanya peristiwa resonansi pada telinga.
Di dalam telinga ada selaput gendang telinga. Selaput ini sangat tipis dan
mudah beresonansi dengan bunyi audiosonik.
 Adanya ruang resonansi pada gitar, biola, saron, kolintang, dan kentongan
bisa memperkeras bunyi alat-alat tersebut.
 Bunyi merdu yang kita dengar dari alat musik akustik seperti seruling, biola,
drum, dan gitar memanfaatkan resonansi . Gamelan yang merupakan alat
musik tradisional juga memanfaatkan peristiwa resonansi.
 Katak bisa mengeluarkan bunyi yang sangat keras, karena resonansi yang
terjadi pada rongga mulutnya. Mungkin, beberapa dari kita pada musim
hujan pernah melihat rongga mulut katak yang tampak mengembang tiupan
balon yang menyerupai selaput tipis. Pada selaput tipis inilah terjadi
peristiwa resonansi.

Kerugiannya :

 Getaran kuat yang ditimbulkan oleh ledakan bom dapat meruntuhkan atau
membuat retak dinding – dinding dan gedung – gedung.
 Getaran yang terus – terusan ditimbulkan oleh kereta api terhadap sebuah
rumah yang berada dekat rel kereta api akan membuat rumah tersebut cepat
rusak.
 Jika getaran keras yang ditimbulkan oleh gempa bumi, maka akan bisa
menyebabkan bangungan seperti rumah atau gedung akan roboh
 Mesin pesawat supersonik bisa memecahkan kaca jendela bangunan dan bisa
memecahkan telinga kamu semua.
 Sekelompok tentara biasanya berbaris maju dengan langkah teratur
diperintahkan gak berjalan dengan teratur saat sedang lewat jembatan
gantung. Hal ini dilakukan buat menghindari hentakan-hentakan kaki

8|RESONANSI BUNYI
serentak yang bisa menghasilkan frekuensi yang sama atau mendekati
frekuensi alam jembatan. Kalo frekuensi hentakan-hentakan kaki serentak
sama dengan frekuensi alami jembatan, terjadi resonansi dan jembatan ikut
berayun (bergoyang) dengan hebat dan bisa roboh/runtuh.
 Resonansi dapat merobohkan jembatan gantung apabila frekuensi alami
jembatan sama dengan frekuensi langkahkaki sekelompok orang yang
berjalan diatas jembatan. Hal ini menyebabkan jembatn akan berayun yang
berakibat runtuhnya jembatan gantung tersebut.

8. RUMUS RESONANSI

Berikut adalah rumus untuk menentukan resonansi :

λ atau λ

Keterangan:

λ = Panjang gelombang (m)

V = Cepat rambat suara di udara

f = Frekuensi

l = Panjang kolom udara diatas permukaan air dalam tabung (m)

n = Resonansi ke-n (n = 1, 2, 3, …)

9. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil Rangkuman diatas dapat disimpulkan :

1. Resonansi merupakan peristiwa ikut bergetarnya suatu benda, karena


pengaruh getaran dari benda lain disekitarnya yang mempunyai frekuensi
yang sama dengan benda tersebut.

9|RESONANSI BUNYI
2. Akan disebut Resonansi/akan terjadi resonansi jika memiiliki sumber bunyi,
Memiliki medium perantara dan memiliki frekuensi yang sama antara
sumber bunyi dan benda yang lain disekitar sumber bunyi.
3. Peristiwa resonansi dapat diamati dengan menggunakan kolom udara yang
terisi dengan air dan peristiwa resonansi ditandai dengan bunyi(dengungan)
yang paling keras.
4. Cepat rambat bunyi dipengaruhi oleh ketinggian kolom udara pada tabung
dan frekuensi gelombang bunyi. Semakin besar ketinggian kolom udara,
maka cepat rambat bunyi di udara semakin besar, dan sebaliknya. Semakin
besar frekuensi gelombang bunyi, maka cepat rambat bunyi di udara
semakin besar, dan sebaliknya. Cepat rambat bunyi juga dapat dipengaruhi
oleh suhu ruang dan massa molekul gas di udara.
5. Bunyi merupakan gelombang longitudinal yang dapat merambat melalui
berbagai medium, baik gas, cair, maupun padat.
6. Pada persitiwa resonansi pada kolom udara dapat disimpulkan bahwa
Semakin besar panjang ruang pada tabung, atau semakin kecil volume air di
dalamnya, maka akan semakin besar frekuensi bunyi yang akan dihasilkan,
begitu sebaliknya, semakin kecil panjang ruang pada tabung, atau semakin
besarnya volume air di dalamnya, maka frekuensi yang dihasilkan akan
semakin kecil. Sehingga, volume air berbanding lurus dengan frekuesi bunyi
yang dihasilnya. Gelombang bunyi dihasilkan oleh benda bergetar sehingga
menyebabkan gangguan kerapatan pada medium.
7. Resonansi memiliki kelebihan dan kekurangan di kehidupan sehari hari kita.

10. CONTOH SOAL RESONANSI

1. Sebuah sumber bunyi beresonansi pertama kali pada saat tinggi kolom udara
50 cm. Jika frekuensi sumber bunyi adalah 250 Hz, maka kamu hitunglah:

 Panjang Gelombangnya?
 Panjang kolom ketiga saat terjadi resonansi?

Jawaban :

10 | R E S O N A N S I B U N Y I
Diketahui :

 l = 50 cm = 0,5 m
 f = 250 Hz

Ditanya :

 Panjang Gelombangnya?
 Panjang kolom ketiga saat terjadi resonansi?

Dijawab :

a. Menghitung panjang gelombangnya :

0.5= {[2(1) – 1] / 4} x λ 0.5 / 0.25 = λ λ = 2 m

b. Menghitung panjang kolom ketiganya :

l3 = {[2(3) – 1] / 4} x 2 l3 = 5/2 l3 = 2.5 m

11 | R E S O N A N S I B U N Y I
DAFTAR PUSTAKA

1. http://www.academia.edu/download/38741437/percobaan4resonansibunyi.pdf
2. https://www.slideshare.net/WidyaFitriyani2/laporan-fisdas-resonansi
3. http://id.wikipedia.org/wiki/Resonansibunyidanaplikasinya
4. https://cerdika.com/resonansi/
5. https://hanswibby.wordpress.com/2015/11/26/resonansi-gelombang-bunyi-rgb/

12 | R E S O N A N S I B U N Y I

Anda mungkin juga menyukai