Anda di halaman 1dari 17

Laporan Uji Praktik Hukum Resonansi dan Bunyi pada Gelas Kaca

Oleh
Paris Immanuel W.(26)

Kelas IX – 4
SMP KRISTEN PETRA 5 Surabaya
2023

5
Kata pengantar
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat
menyelesaikan laporan ini.Melalui laporan ini saya ingin menjelaskan secara sederhana tentang hukum
resonansi dan bunyi pada gelas kaca . Laporan ini membantu untuk lebih jauh mengetahui tentang hukum
resonansi dan bunyi pada gelas kaca..Ucapan terima kasih penulis kepada segenap kalangan yang telah
membantu, jasa-jasa kalian tak akan kulupakan seumur hidup. Penulis juga menerima segala kritik dan
saran atas penulisan laporan ini, mengingat segala keterbatasan dan kekurangan yang penulis miliki. Semoga
laporan ini benar-benar bermanfaat.

5
Daftar Isi

Kata pengantar___________________________________________________i
Daftar isi________________________________________________________ii
Bab 1 Pendahuluan___________________________________________________1
1.1 Latar belakang
1.2 Rumusan masalah
1.3 Tujuan
Bab 2 Landasan Teori ___________________________________________________2
2.1 Bunyi dan Frekuensi
2.1.1 Pengertian Bunyi dan Frekuensi
2.1.2 Resonansi
2.1.3 Hukum Resonasi
2.1.4 Alat dan bahan
2.1.5 Langkah-langkah
2.1.6 Gelas kaca
Bab 3 Metode Penelitihan____________________________________________________5
3.1.Waktu dan tempat penelitian
3.2 Variabel
3.3 Alat dan bahan
3.4 Prosedur kerja
Bab 4 Hasil dan Pembahasan__________________________________________________8
4.1 Hasil pengamatan
Bab 5 Kesimpulan dan Saran_______________________________________________________11
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran

Daftar pustaka_____________________________________________________12
Biodata penulis_____________________________________________________13

ii
5
Bab 1
Pendahuluan
1.1 Latar belakang
Uji praktek hukum resonansi dan bunyi pada gelas berkaitan erat dengan pemahaman tentang
fenomena bunyi, gelombang suara, dan resonansi. Resonansi adalah suatu fenomena di mana suatu
benda dapat bergetar dengan amplitudo yang lebih besar ketika terkena frekuensi tertentu dari
gelombang getaran yang cocok. Fenomena resonansi dapat terjadi pada berbagai jenis benda,
termasuk gelas. Tugas yang dilakukan adalah percobaan untuk hukum resonansi dan bunyi pada
gelas.
Dalam konteks gelas, resonansi dan bunyi terkait dengan fenomena berikut:
Bunyi dan Gelombang Suara: Bunyi adalah getaran yang merambat melalui medium, seperti udara.
Gelombang suara adalah gelombang longitudinal yang terjadi karena perambatan getaran molekul
dalam medium. Frekuensi gelombang suara diukur dalam hertz (Hz), dan tingkat amplitudo getaran
ini menentukan keras atau pelan suara.
Resonansi pada Gelas: Gelas memiliki frekuensi resonansi tertentu pada saat gelas tersebut
tergetar. Frekuensi ini bergantung pada ukuran, bentuk, dan bahan gelas. Ketika gelas terkena bunyi
atau getaran dengan frekuensi yang mendekati frekuensi resonansi gelas, gelas akan mulai bergetar
dengan amplitudo yang lebih besar. Ini dapat menyebabkan efek visual dan auditori yang menarik,
seperti terdengarnya suara yang lebih keras atau bahkan pecahnya gelas jika amplitudo getaran
sangat besar.
Fenomena Bernama "Pecahnya Gelas dengan Suara Tinggi": Anda mungkin pernah melihat
video di mana seseorang menggunakan suara tinggi, misalnya dengan cara menggesekkan jari pada
bibir gelas yang diisi air, dan gelas tersebut akhirnya pecah. Fenomena ini terjadi karena suara tinggi
tersebut menciptakan getaran pada frekuensi yang sangat mendekati frekuensi resonansi gelas.
Getaran ini dapat menyebabkan akumulasi energi dalam gelas yang akhirnya memicu pecahnya gelas

1.2 Rumusan masalah


1.2.1 Bagaimana cara kerja hukum resonansi dan bunyi pada gelas kaca?
1.3 Tujuan Penulisan
1.3.1 Menjelaskan hukum resonansi dan bunyi pada gelas kaca

5
Bab 2
Landasan Teori
2.1 Bunyi dan Frekuensi
2.1.1 Pengertian Bunyi dan Frekuensi
Manusia dapat mendengar bunyi dibantu oleh frekuensi gelombang bunyi,
Selain frekuensi gelombang bunyi, bunyi juga dapat terdengar karena adanya sumber bunyi
dan media perambatan bunyi. Adapun 3 syarat terjadinya bunyi yaitu: adanya sumber bunyi,
ada media perambatan, dan ada pendengarnya. Bunyi dihasilkan dari getaran suara yang
berasal dari sumber bunyi.Getaran suara ini, disebut juga gelombang bunyi. Sebagai bentuk
gelombang, bunyi memiliki 3 jenis frekuensi. Salah satu jenisnya, adalah frekuensi bunyi yang
dapat didengar oleh manusia. Berikut adalah jenis bunyi berdasarkan frekuensinya.
2.1.2 Frekuensi Bunyi
Frekuensi bunyi adalah jumlah getaran bunyi yang dihasilkan dalam waktu 1 detik. Satuan
dari frekuensi bernama Hertz yang disingkat dengan Hz.
Bunyi memiliki 3 jenis gelombang dengan masing-masing frekuensi, yaitu:
1) Gelombang Bunyi Infrasonik
Gelombang infrasonik memiliki frekuensi kurang dari 20 Hz (Hertz).
Bunyi ini dapat didengar oleh beberapa hewan seperti lumba-lumba, gajah, anjing, laba-
laba, dan jangkrik.
2) Gelombang Bunyi Audiosonik
Gelombang audiosonik adalah gelombang bunyi yang memiliki frekuensi 20 Hz sampai
20.000 Hz. Bunyi inilah yang dapat didengar oleh manusia saat orang lain berbicara,
bernyanyi, atau mendengar suara hewan di sekitar.
3) Gelombang Bunyi Ultrasonik
Gelombang ultrasonik adalah gelombang bunyi yang memiliki frekuensi lebih dari 20.000
Hz. Bunyi ini hanya dapat didengar oleh hewan seperti kelelawar dan lumba-lumba,
teman-teman. Selain itu, gelombang bunyi ultrasonik juga digunakan dalam bidang
kedokteran untuk mendiagnosa janin dalam kandungan.
2.1.3 Resonansi
Resonansi adalah peristiwa ikut bergetarnya suatu benda karena ada benda lain yang
bergetar dan memiliki frekuensi yang sama atau kelipatan bilangan bulat dari frekuensi itu.
Resonansi sangat penting di dalam dunia musik. Dawai tidak dapat menghasilkan nada yang
nyaring tanpa adanya kotak resonansi. Pada gitar terdapat kotak atau ruang udara tempat udara
ikut bergetar apabila senar gitar dipetik. Udara di dalam kotak ini bergerak dengan frekuensi
yang sama dengan yang dihasilkan oleh senar gitar, peristiwa ini disebut dengan resonansi,

5
resonansi menghasilkan pola gelombang stasioner yang terdiri atas perut dan simpul
gelombang

dengan panjang gelombang tertentu. Pada saat gelombang berdiri terjadi pada senar maka
senar akan bergetar pada tempatnya. Pada saat frekuensinya sama denga frekuensi resonansi,
hanya diperlukan sedikit usaha untuk menghasilakan amplitudio besar. Hal inilah yang terjadi
pada senar yang dipetik.

Udara yang mengisi tabung gamelan juga akan ikut bergetar jika lempengan logam pada
gamelan tersebut dipukul. Tanpa adanya tabung kolom udara di bawah lempengan logamnya,
Anda tidak dapat mendengar nyaringnya bunyi gamelan tersebut. Resonansi juga dipahami
untuk mengukur kecepatan perambatan bunyi di udara.
Contoh lain peristiwa resonansi adalah pada pipa organa. Pipa organa merupakan semua pipa
yang berongga di dalamnya, bahkan Anda dapat membuatnya dari pipa paralon.
Pipa organa ini ada dua jenis yaitu:
 Pipa organa terbuka berarti kedua ujungnya terbuka . nada dasar pipa organa terbuka
bersesuaian dengan pola sebuah perut pada bagian ujung dan sebuah simpul pada bagian
tengahnya.
 pipa organa tertutup berarti salah satu ujungnya tertutup dan ujung lain terbuka. Kedua
jenis pipa ini memiliki pola gelombang yang berbeda.

2.1.3 Hukum Resonansi

Pasalnya, resonansi hanya bisa terjadi saat objek yang bergetar pertama kali punya
area terbuka dan juga bisa terbuka. Syarat lain terjadinya resonansi adalah frekuensi yang
sama antara kedua benda, terdapat selaput tipis dan ruang udara dengan panjang yang sama
dengan 1/4 panjang gelombang. Kegunaan resonansi adalah memperkuat getaran dari bunyi
pertama. Misalnya bunyi yang dihasilkan garpu tala yang sebetulnya tidak terlalu keras.
Ketika proses resonansi terjadi di udara, suara tersebut menjadi lebih nyaring. Getaran udara
dapat membuat suara lebih terdengar jernih.

Di sisi lain, resonansi dapat merugikan ketika terjadi ledakan bom yang mengakibatkan bunyi
sangat kencang. Suara ledakan bom menimbulkan getaran yang dapat meruntuhkan gedung
tinggi.

2.1.4 Alat dan bahan


No Alat dan bahan Fungsi

5
1 buah gelas berbahan kaca Suatu tempat atau alat atau benda
yang biasanya digunakan untuk
menampung air atau cairan untuk
1 diminum.

1 botol air Berperan dalam mengubah


karakteristik bunyi yang
dihasilkan saat gelas kaca
2 "beresonansi" atau bergetar
dengan frekuensi tertentu.

2.1.5 Langkah-langkah
1) Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2) Tuang air pada gelas sampai volumenya 1/4 gelas
3) Celup jari telunjuk dan jari tengah pada air
4) Pegang kaki gelas agar tidak goyang atau jatuh saat melakukan praktikum
5) Gesek bibir gelas dengan kedua jari yang telah basah tadi
6) Amati bunyi yang terjadi
7) Tuang air pada gelas kembali sehingga volumenya menjadi 1/2 gelas
8) Ulangi langkah 2, 3, 4, dan 5
9) Tuang kembali air sehingga volume menjadi 3/4 gelas
10) Ulangi kembali langkah 2, 3, 4, dan 5
2.1.6 Gelas kaca

Gelas kaca adalah benda padat transparan dan keras, terbuat dari melelehkan bahan
seperti pasir silika, soda, dan kapur pada suhu tinggi. Ia tahan panas, tahan terhadap sebagian
besar bahan kimia, dan banyak digunakan dalam wadah minuman, jendela, dan peralatan
laboratorium. Namun, gelas kaca rentan pecah dan memiliki berbagai jenis, termasuk yang
diwarnai atau diberi cetakan.

5
4

5
Bab 3
Metode Penelitian
3.1 Waktu dan tempat penelitian

Waktu:Sabtu,2 September 2023

Tempat:Rumah saya sendiri(Paris I.W murid kelas 94 SMP Kristen PETRA 5

3.2 Variabel

1) Variabel Bebas: tinggi air dalam gelas, jenis gelas, tebal gelas, atau cara mengetuk gelas.
2) Variabel Terkontrol: suhu ruangan, tekanan atmosfer, dan karakteristik fisik dari palu atau alat
yang digunakan untuk memukul gelas.
3) Variabel Terikat: frekuensi resonansi, amplitudo getaran gelas, atau pola gelombang suara yang
dihasilkan oleh gelas ketika diresonansi.

3.3 Alat dan bahan

No Alat dan bahan Fungsi


1 buah gelas berbahan kaca Suatu tempat atau alat atau benda
yang biasanya digunakan untuk
menampung air atau cairan untuk
1 diminum.

1 botol air Berperan dalam mengubah


karakteristik bunyi yang
dihasilkan saat gelas kaca
"beresonansi" atau bergetar
2 dengan frekuensi tertentu.

5
5

3.4 Prosedur kerja


No. Langkah-langkah Penjelasan 5
Menyiapkan Alat dan Bahan Persiapkan semua yang
dibutuhkan, seperti gelas, air, dan
jari telunjuk serta jari tengah.
1

Isi Gelas silah gelas dengan air hingga


mencapai 1/4 bagian dari gelas

Celupkan Jari Celupkan jari telunjuk dan jari


tengah ke dalam air yang ada
dalam gelas.
3

Pegang Gelas Pegang kaki gelas dengan kuat


agar gelas tidak goyang atau
jatuh saat eksperimen.
4

Gesekkan Jari Gesekkan kedua jari yang telah


dibasahi pada bibir gelas dengan
lembut.
5

5
Amati Bunyi Dengarkan dengan cermat bunyi
yang dihasilkan oleh gesekan jari
pada bibir gelas pada tahap
6 tersebut.

Ulangi Eksperimen Ulangi proses di atas dengan


mengisi gelas hingga 1/2 bagian
dan kemudian hingga 3/4 bagian
7 dengan air.

Catat Hasil Catat hasil pengamatan bunyi


yang dihasilkan pada setiap tahap
eksperimen.
8

Analisis dan Kesimpulan Analisis hasil pengamatan dan


buat kesimpulan tentang
bagaimana perubahan volume air
9 dalam gelas memengaruhi bunyi
yang dihasilkan.

Selesai Selesaikan eksperimen dan catat


hasil serta kesimpulan Anda.

10

7
Bab 4
Hasil dan Pembahasan
4.1 Hasil Percobaan

1) .Ketika air di dalam gelas mencapai 1/4 volumenya, suara yang dihasilkan terdengar sangat
tinggi/keras.
2) Saat volume air dalam gelas meningkat menjadi 1/2 gelas, terjadi perubahan dalam karakter suara
yang menjadi sedikit lebih rendah/lembut dan tinggi/keras.
3) Ketika volume air mencapai 3/4 dari kapasitas gelas, suara yang dihasilkan semakin rendah dan
menyerupai nada bass.

4.2 Pembahasan

1) Menyiapkan Alat dan Bahan: Tahap ini adalah persiapan awal untuk eksperimen. Pastikan semua
alat dan bahan yang dibutuhkan sudah tersedia dan dalam kondisi baik agar eksperimen berjalan
dengan lancar.
2) Isi Gelas: Mengisi gelas dengan air hingga 1/4 bagian merupakan langkah awal untuk mengubah
variabel independen, yaitu volume air dalam gelas. Ini adalah parameter yang akan kita ubah
untuk melihat bagaimana itu memengaruhi bunyi.
3) Celupkan Jari: Dengan mencelupkan jari ke dalam air, kita mempersiapkan alat yang akan
digunakan untuk menghasilkan bunyi dengan menggesekkan jari pada bibir gelas. Ini akan
memungkinkan jari untuk mengalami gesekan dengan lebih lancar.
4) Pegang Gelas: Menjaga gelas tetap stabil sangat penting karena eksperimen ini melibatkan
getaran. Pegangan yang kuat akan membantu mencegah gelas dari goyang atau jatuh, yang dapat
memengaruhi hasil eksperimen.
5) Gesekkan Jari: Tahapan ini merupakan inti dari eksperimen, di mana Anda menghasilkan bunyi
dengan menggesekkan jari pada bibir gelas yang telah dibasahi. Pada tahap ini, variabel
dependen (bunyi) akan berubah sesuai dengan perubahan variabel independen (volume air dalam
gelas).
5
6) Amati Bunyi: Pada tahap ini, perhatikan dan dengarkan dengan cermat bunyi yang dihasilkan.
Apakah bunyi tersebut rendah, tinggi, keras, atau lemah? Ini adalah data yang akan Anda
gunakan untuk analisis.
7) Ulangi Eksperimen: Mengulangi eksperimen pada tiga kondisi yang berbeda (1/4, 1/2, dan 3/4
gelas terisi air) memungkinkan Anda untuk melihat apakah perubahan volume air dalam gelas
memiliki pengaruh yang konsisten pada bunyi yang dihasilkan.
8) Catat Hasil: Penting untuk mencatat hasil eksperimen, termasuk perubahan bunyi yang diamati
pada setiap tahap. Data ini akan digunakan dalam analisis.
9) Analisis dan Kesimpulan: Setelah mengumpulkan data, Anda dapat menganalisis bagaimana
perubahan volume air dalam gelas memengaruhi bunyi yang dihasilkan. Apakah ada pola atau
perbedaan yang signifikan? Kesimpulan dapat diambil berdasarkan hasil analisis.
10) Selesai: Akhiri eksperimen dengan membuat kesimpulan tentang bagaimana perubahan volume
air dalam gelas memengaruhi bunyi yang dihasilkan, dan pastikan untuk merapikan semua
catatan dan peralatan.

Pembahasan ini memberikan konteks dan pemahaman tentang setiap tahap eksperimen dan
mengapa mereka penting dalam mengumpulkan data yang relevan. Ini juga mencakup aspek
analisis data dan kesimpulan yang diambil dari hasil eksperimen

5
Bab 5
9
Kesimpulan dan Saran
5.1 Kesimpulan
1. Bunyi merupakan gelombang longitudinal yang dapat merambat melalui berbagai medium, baik
gas, cair, maupun padat.
2. Semakin besar panjang ruang pada gelas, atau semakin kecil volume air di dalamnya, maka akan
semakin besar frekuensi bunyi yang akan dihasilkan, begitu sebaliknya, semakin kecil panjang
ruang pada gelas, atau semakin besarnya volume air di dalamnya, maka frekuensi yang
dihasilkan akan semakin kecil. Sehingga, volume air berbanding lurus dengan frekuesi bunyi
yang dihasilnya.
3. Gelombang bunyi dihasilkan oleh benda bergetar sehingga menyebabkan gangguan kerapatan
pada medium.
4. Gangguan kerapatan pada medium berlangsung melalui interaksi molekul-molekul medium
disepanjang arah perambatan gelombang. Adapun Molekul hanya bergetar kedepan dan
kebelakang disekitar posisi kesetimbangan.

5.2 Saran
Sebelum melakukan praktikum terlebih dahulu persiapkanlah alat dan bahan yang akan
digunakan serta terdapat berbagai potensi kegagalan dalam eksperimen uji praktik resonansi dan
bunyi pada gelas kaca, termasuk kesalahan pengukuran, ketidakmampuan mengendalikan variabel
terkontrol seperti getaran lingkungan atau perubahan suhu, dan kegagalan dalam mencapai resonansi
yang diharapkan.

5
Penutup
Demikian laporan percobaan yang dapat kami paparkan. Terima kasih sudah membaca
laporan ini. Kami sadar bahwa laporan ini masih banyak kekurangan tapi kami berharap bahwa
laporan ini dapat membantu. Kami selaku penulis mengharapkan kritik dan saran agar bisa
menjadi lebih baik dalam pembuatan laporan berikutnya.

5
Daftar Pustaka
Daftar pustaka:
http://ramadhanputraoddenk.blogspot.com/2012/09/laporan-praktikum-fisika-tentang_18.html
https://bobo.grid.id/read/082801807/mengenal-bunyi-dan-jenis-jenis-bunyi-berdasarkan-frekuensinya-
materi-kelas-4-sd?page=all
https://chat.openai.com/c/e73a26fb-9d8a-4000-bca7-5e907f0c058b
https://chat.openai.com/c/8ca31136-6ab3-4ca3-9113-6c83e8a463da
https://chat.openai.com/c/97944fc6-2434-4bb0-a1e9-f2aa25f95ad4
https://prezi.com/l3brsyjq3vjp/praktikum-fisika-resonansi/
https://www.ruangguru.com/blog/resonansi-bunyi
https://id.wikipedia.org/wiki/Gelas_(wadah)#:~:text=Gelas%20(bahasa%20Inggris%3A%20glass),atau
%20cairan%20untuk%20diminum.

5
12
Biodata Penulis

Paris Immanuel WIlie lahir di Surabaya pada tanggal 03 Juni 2009.

Merupakan anak kedua dari dua bersaudara dari ayah Oei Edy

Priyono dan ibu Ritalie Ilham. Menyelesaikan pendidikan dasar 2021

di SD Kristen PETRA 9. Sekarang sedang menjalani sekolah

menengah pertama di SMP Kristen PETRA 5 di jenjang kelas 9.

Anda mungkin juga menyukai