PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
II.
PEMBAHASAN
Jika salah satu garputala dipukul , maka garputala yang lain akan ikut
bergetar karena gelombang bunyi dari garputala yang dipukul akan menuju
kotak resonansi garputala disebelahnya dan membuat garputala tersebut ikut
3
bergetar. Frekensi yang dihasilkannya pun bergantung pada bentuk, besar dan
bahan garputala tersebut.
memanfaatkan
resonansi
atau
peristiwa
kolom
udara
resonansi.
pada
gitar,
Adanya
ruang
biola,
saron,
mengeluarkan
bunyi
yang
sangat
keras
karena
pecah.
Suara
tinggi
seorang
penyanyi
dapat
tipis.
jembatan
Pengaruh
gantung
dapat
kecepatan
angin
menghasilkan
pada
sebuah
resonansi
yang
alat
resonansi. Alat
resonansi
juga dapat
digunakan
Reservoir
Selang
Penghubung
Gambar. Garputala
Prinsip kerja dari tabung resonansi yaitu menggunakan prinsip pipa organa
tertutup dimana f0 : f1 : f2 = 1:3:5 dan L1:L2:L3 = 1:3:5
Jika panjang kolom udara terjadinya resonansi (L) dan frekuensi garputala (f)
diketahui, maka cepat rambat bunyi di udara (v) pada kondisi pengukuran
dapat dihitung. Sebaliknya jika cepat rambat bunyi di udara telah diketahui
maka frekuensi garputala yang belum diketahui (f) dapat dicari.
Peristiwa resonansi pada tabung resonansi digunakan untuk mengukur cepat
rambat bunyi di udara dengan rumus:
v=xf
f = frekuensi garpu tala yang digunakan (Hz)
v = cepat rambat bunyi (m/s)
= panjang gelombang (m)
Resonansi adalah peristiwa ikut bergetarnya suatu benda karena ada benda
lain bergetar dengan frekuensi yang sama atau frekuensi yang satu merupakan
kelipatan frekuensi yang lain.
6
Jika gelombang bunyi merambat dalam suatu tabung berisi udara, maka
antara gelombang datang dan gelombang yang dipantulkan oleh dasar tabung
akan terjadi superposisi, sehingga dapat timbul resonansi gelombang berdiri.
Jika panjang tabung udara merupakan kelipatan dari
( = panjang
4
p =
n+1
= n+1
Jadi,
; dengan n = 0,1,2,
Bila panjang kolom udara dalam tabung tidak diubah, maka hanya frekuensifrekuensi tertentu saja yang menghasilkan resonansi. Maka persamaannya
sebagai berikut :
ln =
(2n 1)
n ; dimana n = 0,1,2,3,...
4
Gambar Gelombang
ln =
(2n 1)
n ;untuk fo n = 0
4
l1 =
3
1
4
1=
4
l
3
f1 =
v
1
f1
3v
4l
l2 =
5
2
4
2=
4
l
5
f2 =
v
2
f2 =
5v
4l
v 3v 5v
:
:
4l 4l 4l
f0 : f1 : f 2 = 1 : 3 : 5
Secara umum, bentuk persamaan frekuensi harmonik dari tabung resonansi
dapat dirumuskan menjadi
2n 1
v
4l
fn =
dengan n = 0,1,2,
hasil pengukuran.
10
= 4x19
= 76 cm
= 0, 76 m
11
III. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan pada makalah ini, maka kesimpulan yang didapat
adalah sebagai berikut:
1. Resonansi bunyi adalah peristiwa ikut bergetarnya suatu benda oleh benda
lain yang bergetar, dimana kedua frekuensinya adalah sama atau
kelipatannya.
2. Peristiwa resonansi banyak dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari,
misalnya saja resonansi gelombang suara pada alat-alat musik seperti gitar
dan gamelan. Peristiwa resonansi juga dapat bersifat merugikan misalnya
pecahnya kaca jendela bangunan akibat suara mesin pesawat supersonik
ataupun ledakan bom.
3. Bagian bagian alat resonansi terdiri atas penjepit statif, statif, tabung
resonansi, selang penghubung, dan reservoir. Alat resonansi digunakan
untuk mengukur cepat rambat bunyi di udara
4. Prinsip kerja alat resonansi yaitu menggunakan prinsip pipa organa
tertutup dimana f0 : f1 : f2 = 1:3:5 dan L1:L2:L3 = 1:3:5 jika panjang kolom
udara dimana terjadi resonansi (L) dan frekuensi garputala (f) diketahui,
maka cepat rambat bunyi di udara (v) pada kondisi pengukuran dapat
dihitung. Sebaliknya jika cepat rambat bunyi di udara telah diketahui maka
frekuensi garputala yang belum diketahui (f) dapat dicari.
12