1. Gelombang Bunyi
Apa yang terjadi pada dunia tanpa adanya bunyi ? Tentu dunia akan terasa
sunyi tanpa adanya bunyi. Beragam jenis bunyi menjadikan dunia ini lebih indah
dan luar biasa. Kita dapat mendengarkan musik karena adanya perambatan
gelombang bunyi yang sampai pada telinga Kita. Gelombang bunyi merupakan
gelombang yang sangat bermanfaat dan memberikan informasi khusus tentang
peristiwa, gejala, atau identitas suatu benda. Kita dapat mengenali teman kita
hanya dengan mendengarkan bunyinya (suaranya). Demikian juga, seorang dokter
dapat mendiagnosis penyakit pasien berdasarkan bunyi khas yang didengar
melalui alat stetoskop. Namun tahukah Anda bagaimana sifat dan gejala pada
gelombang bunyi? Lalu bagaimanakah sifat dan gejala tersebut dimanfaatkan
dalam teknologi? Untuk mengetahui lebih lanjut tentang hal tersebut mari kita
pelajari materi gelombang bunyi dan pemanfaatannya dalam teknologi.
Kedua jenis gelombang ini menyebar dari sumber bunyi dan bergerak
secara bergantian pada medium. Gelombang bunyi merambat melalui medium
udara. Bunyi yang kita dengar merupakan rambatan suatu gelombang. Gelombang
bunyi dapat menunjukan sifat-sifat umum gelombang seperti mengalami
interferensi, difraksi, refraksi, dan resonansi
Pada dasarnya sesuatu yang bergetar adalah sumber bunyi. Bunyi pada
alat-alat musik yang dapat kita dengar termasuk gelombang audiosonik.
Gelombang ini dipancarkan dengan frekuensi diantara 20 Hz 20.000 Hz. Bila
gelombang yang dipancarkan lebih dari 20.000 Hz disebut dengan gelombang
ultrasonik. Jika gelombang yang dipancarkan kurang dari 20 Hz disebut dengan
Infrasonik. Bunyi yang keluar dari alat musik bersifat teratur disebut dengan nada.
Adapun bunyi yang tidak teratur disebut dengan desah. Beberapa syarat bunyi
dapat terdengar di telinga kita. Pertama adalah adanya sumber bunyi. Kedua,
harus ada mediumnya. Bunyi pun termasuk gelombang mekanik berarti
membutuhkan medium.Bunyi dapat merambat dalam medium udara (gas), air (zat
cair) maupun zat padat. Ketiga, bunyi dapat di dengar oleh kita jika frekuensi
gelombangnya termasuk pada gelombang audiosonik.
Bunyi pun memiliki tiga sifat, yaitu tinggi rendahnya bunyi, kuat
lemahnya bunyi, dan warna bunyi. Tinggi rendah bunyi adalah kondisi gelombang
bunyi yang diterima oleh telinga manusia berdasarkan frekuensi (jumlah getaran
per detik). Tinggi suara ( pitch) menunjukkan sifat bunyi yang mencirikan
ketinggian atau kerendahan nya terhadap seorang pengamat. Kuat lemah atau
intensitas bunyi adalah kondisi gelombang bunyi yang diterima oleh telinga
manusia berdasarkan amplitudo dari gelombang tersebut. Amplitudo adalah
simpangan
maksimum,
yaitu
simpangan
terjauh
gelombang
dari
titik
c.
Efek Doppler
Istilah ini diambil dari nama seorang fisikawan Austria, Christian Johanm
Doppler (1803-1855). Doppler menemukan adanya perubahan frekuensi yang
diterima pendengar dibanding dengan frekuensi sumbernya akibat gerak relatif
pendengar dan sumber. Gejala perubahan frekuensi inilah yang dikenal sebagai
efek Doppler.
Jika sebuah sumber dan pengamat sama-sama bergerak saling mendekat,
maka frekuensi yang terdengar akan lebih tinggi dari frekuensi yang dihasilkan
sumber. Sebaliknya, jika keduanya bergerak saling menjauh, maka frekuensi yang
terdengar akan lebih rendah. Misalkan, sebuah sepeda motor bergerak mendekati
pengamat, maka suara putaran mesin akanterdengar lebih keras. Tetapi, jika
sepeda motor menjauh, perlahan-lahan suara putaran mesin tidak terdengar.
Menurut Doppler, perubahan frekuensi bunyi itu memenuhi hubungan kecepatan
relatifnya sebanding dengan frekuensi ( f ~ v ). Sehingga :
fs
Suara sepeda motor yang bergerak mendekati pengamat terdengar lebih keras,
suara sepeda motor yang bergerak menjauh dari pengamat terdengar lebih pelan.
d. Sumber Bunyi
Setiap bunyi yang kita dengar dihasilkan oleh suatu benda yang bergetar.
Benda yang bergetar tersebut merupakan sumber bunyi. Piano, biola, dan
instrumen yang dipergunakan dalam suatu orkes musik merupakan beberapa
contoh benda-benda yang bertindak sebagai sumber bunyi. Bunyi yang dihasilkan
bergantung pada mekanisme yang dipergunakan untuk membuat bunyi. Getaran
yang timbul dalam musik mungkin dihasilkan oleh gesekan, petikan, atau dengan
meniupkan udara ke dalam instrumen tersebut. Biola, gitar, dan piano
menggunakan senar yang bergetar untuk menghasilkan bunyi. Sementara itu,
terompet, seruling, dan flute menggunakan kolom udara yang bergetar.
l
l = 1
l = 2
l
= 3/2 3
Frekuensi dasar atau frekuensi paling rendah ditunjukkan dengan simpul tertutup
yang terdapat pada kedua ujungnya. Panjang gelombang nada dasar pada senar
adalah dua kali panjang senar tersebut ( = 2l) sehingga frekuensi dasarnya
adalah: f
= =
= 2 . Untuk nada ketiga adalah l = 3/2 3, nada keempat l = 24, dan seterusnya,
sehingga dapat dinyatakan :
l=
dengan n adalah bilangan bulat yang menunjukkan indeks nada, sehingga n dapat
dituliskan dalam bentuk : n =
Untuk menentukan frekuensi f di setiap getaran, dapat diketahui dengan
menggunakan hubungan f =
Alat yang menggunakan kolom udara sebagai sumber bunyi disebut pipa
organa. Alat musik tiup dan pipa organa menghasilkan bunyi dari getaran
gelombang berdiri di kolom udara dalam tabung atau pipa. Pada beberapa alat
musik tiup, bibir pemain yang bergetar membantu menggetarkan kolom udara.
Sementara itu, pada instrumen buluh, seperti klarinet dan saksofon, kolom udara
dibangkitkan oleh suatu buluh yang terbuat dari bambu atau bahan lenting lainnya
yang dapat digerakkan oleh hembusan napas pemainnya.
Pipa organa dibedakan menjadi dua jenis, yaitu pipa organa terbuka dan
pipa organa tertutup.
-Pipa Organa terbuka
Tabung yang terbuka di kedua ujungnya pada sebuah alat musik tiup
disebut pipa organa terbuka. Tabung terbuka memiliki simpul terbuka simpangan
di kedua ujungnya. Paling tidak terdapat satu simpul tertutup agar terjadi
gelombang berdiri di dalam pipa organa. Satu simpul tertutup berhubungan
dengan frekuensi dasar tabung. Jarak antara dua simpul tertutup atau terbuka
adalah setengah panjang gelombang, yaitu: l = 1/2 atau =2l
Jadi, frekuensi dasarnya adalah: f =
udara.
Untuk setiap frekuensinya fn =
Pada tabung tertutup, tampak pada gambar menunjukkan bahwa selalu ada
simpangan simpul tertutup di ujung tertutup, karena udara tidak bebas bergerak,
dan simpul terbuka di ujung terbuka (di mana udara dapat bergerak bebas). Jarak
antara simpul tertutup dan terbuka terdekat adalah l =
maka panjang
e.
Bunyi disebarkan dari sumber ke segala arah membentuk luasan bola. Jika
seseorang berdiri dengan jarak R dari sumber bunyi, maka bunyi yang terdengar
tersebut akan tersebar membentuk luasan bola dengan jari-jari R. Maka
Intensitasnya I =
dengan 4
= TI + 10 log n
Pelayangan Bunyi
Pelayangan (beats) merupakan fenomena yang menerapkan prinsip
h.
10
a. Pemanfaatan Ultrasonik
dalam USG
Salah
satu
penggunaan
dalam
11
c.
Pemanfaatan
Ultrasonik
pada
Alat
Tongkat
Kelelawar
(BatCane/UltraCane)
Sistem ekolokasi pada kelelawar telah memberi ilham bagi sejumlah
ilmuwan Inggris untuk merancang alat bantu elektronik bagi para tunanetra.
Meski tampak seperti tongkat biasa yang umum dipakai tunanetra, namun alat
baru ini punya kelebihan memunculkan citra buatan (semu) dalam otak
penggunanya tentang gambaran tiga dimensi lingkungan sekitarnya. Alat ini
merupakan hasil dari gagasan para peneliti di bidang biologi, elektronik dan
ultrasonik untuk menggabungkan ultrasonik dan pengetahuan tentang pencitraan
di dalam otak.
Prinsip kerja UltraCane sama seperti kelelawar dalam menentukan arah
terbang. Pengguna UltraCane akan merasakan rintangan-rintangan di sekitarnya
setelah gelombang yang dipancarkan UltraCane dipantulkan oleh aneka rintangan
tersebut. Gelombang pantulan ini ditangkap kembali oleh UltraCane dan
kemudian dirasakan oleh tangan pemakai yang menggenggamnya. Otak pemakai
kemudian menerjemahkan apa yang dirasakan pada tangannya sebagai rintangan
di sekelilingnya.
- Pemanfaatan Gelombang Bunyi dalam Bidang Industri
Untuk mendeteksi retak dalam struktur logam atau beton digunakan
pemindai ultrasonik. Teknik pindai ultrasonik ini biasanya digunakan untuk
memeriksa retak-retak yang tersembunyi pada bagian pesawat terbang, yang bisa
membahayakan penerbangan pesawat. Dalam pemeriksaan rutin, bagian penting
dari pesawat dipindai secara ultrasonik. Jika ada retakan dalam logam, pantulan
ultrasonik dari retakan akan dapat dideteksi. Retakan ini kemudian diperiksa dan
segera diatasi sebelum pesawat diperkenankan terbang.
Perusahaan kereta api Inggris juga menggunakan pemindai ultrasonik
untuk memeriksa ada tidaknya retakan pada rel yang akan dilintasi kereta.
12
Survei Geofisika
Suatu gempa bumi atau ledakan dasyat membangkitkan gelombanggelombang bunyi yang dapat menempuh perjalanan yang sangat jauh melalui
13
lapisan bumi. Jika getaran-getaran ini dicatat oleh seismograf di berbagai tempat
di permukaan Bumi, catatan-catatan ini dapat digunakan untuk mendeteksi,
menemukan lokasi, dan mengklasikasikan gangguan-ganguan atau untuk
memberikan informasikan tentang struktur bumi. Pemantulan gelombanggelombang bunyi ketika melalui lapisan-lapisan batuan Bumi dapat digunakan
oleh ahli geofisika bersama ahli geologi untuk mendeteksi lapisan-lapisan batuan
yang mengandung endapan-endapan minyak atau mineral-mineral berharga.
Pemanfaatan Gelombang Bunyi dalam Bidang Farmasi
Ultrasonik yang dipancarkan ke sebuah larutan dapat mengakibatkan
getaran pada larutan tersebut sehingga mampu melakukan homogenisasi.
Ultrasonik juga diketahui memiliki efek disinfektan dengan menggunakan
konsep resonansi, mampu membersihkan peralatan yang terkait dengan ilmu
kedokteran (peralatan operasi, jarum suntik, hingga peralatan lab biologi dan
biokimia) dari kontaminasi virus dan bakteri. Efeknya setara dengan alkohol.
- Pemanfaatan Gelombang Bunyi dalam Bidang Seni
Adanya tinggi nada bunyi dan warna bunyin dapat dimanfaatkan dalam
membuat alat-alat musik Alat musik akustik seperti seruling, biola, drum, dan
gitar memanfaatkan resonansi agar diperoleh bunyi yang merdu. Alat musik
tradisional, seperti kecapi, gamelan, harpa juga memanfaatkan peristiwa
resonansi.
14
2. Cahaya
Sifat-sifat dari suatu gelombang seperti yang telah dipelajari sebelumnya
yaitu: Pemantulan, Pembiasan, Interferensi, Difraksi, Dispersi, dan Polarisasi. Jadi
apabila sesuatu hal memiliki sifat-sifat di atas maka dapat di golongkan ke dalam
gelombang. Pada saat siang hari ketika berada di dalam rumah walaupun lampu
rumah di matikan kita masih tetap dapat melihat lingkungan di sekitar kita,
walaupun cahaya matahari tidak secara langsung masuk ke dalam rumah kita, atau
pada saat kita tinggal di rumah yang terbuat dari anyaman bambu pada saat pagi
atau sore hari cahaya matahari masuk melalui celah-celah dinding yang terbuat
dari anyaman bambu namun ternyata cahaya tersebut mengalami pembelokan, dan
pada saat terjadi hujan kita pun sering melihat munculnya pelangi hal ini karena
cahaya tersebut terdispersi oleh partikel air. Berdasarkan beberapa fenomena
tersebut dapat diketahui bahwa cahaya memiliki sifat gelombang berupa difraksi
dan dispersi jadi cahaya dapat di golongkan ke dalam gelombang.
Gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang dapat merambat dalam
vakum atau gelombang tersebut dapat merambat tanpa memerlukan medium.
Cahaya matahari dapat sampai pada suatu tempat di planet dalam sistem tata surya
tanpa memerlukan medium atau dapat merambat melalui vakum. Cahaya pun
memiliki kecepatan sekitar 3 x 108 m/s hal ini hampir sama dengan
yang
15
2. Interferensi
Interferensi adalah salah satu sifat gelombang yang menyatakan
perpaduan antara dua gelombang atau lebih sebagai akibat berlakunya
prinsip super posisi. Jika perpaduan antara dua gelombang atau lebih
tersebut menghasilkan amplitudo yang lebih besar dari amplitudo semula
yaitu terjadi ketika gelombang tersebut memiliki fase yang sama maka
interferensi tersebut disebut interferensi konstruktif demikian juga apabila
perpaduan tersebut menghasilkan amplitudo yang lebih kecil dari
amplitudo semula sebagai akibat saling meniadakan yaitu terjadi ketika
gelombang tersebut berlawanan fase maka disebut interferensi destruktif.
Cahaya tergolong ke dalam gelombang maka sifat cahaya salah satunya
yaitu interferensi. Interferensi gelombang cahaya tidak dapat teramati
secara biasa, hal ini dikarenakan
secara acak kira-kira sekali dalam setiap 10-8 s-1 dan gelombang cahaya
pun memiliki panjang gelombang sekitar 4x10-7m sampai 7x10-8m.
Sehingga interferensi hanya dapat terjadi dalam durasi 10-8 s sehingga
tidak dapat diamati oleh mata.
Agar interferensi cahaya dapat di amati maka harus memenuhi syarat
berikut : sumber cahaya harus bersifat koheren yaitu gelombang memiliki
beda fase yang tetap dan sumber harus monokromatik (cahaya yang
hanya terdiri dari satu panjang gelombang dan memiliki panjang
gelombang yang sama. Salah satunya yaitu dengan menggunakan celah
ganda atau percobaan Yong percobaan/ celah ganda ini berfungsi sebagai
pembelah muka gelombang sehingga di dapatkan koherensi. Hasil
interferensi yang akan teramati yaitu berupa pola gelap terang.
a. Celah ganda
Percobaan Yong yaitu percobaan dengan menggunakan dua
celah yang berdekatan, kemudian celah tersebut di masuki cahaya
sehingga cahaya Yat memasuki celah jatuh pada layar yang di
tempatkan di belakang celah dan terbentuklah pola gelap terang.
Berikut merupakan skema percobaan Yong.
16
Hasil interferensi pada layar berupa garis-garis gelap dan garisgaris terang yang bergantung pada beda lintasan cahaya dari S 1
dan S2. Jika jarak kedua celah d jauh lebih kecil dari jarak celah ke
layar l ( d << l) maka beda lintasan pada titik P yaitu
(
)=
= , , 2, 3,
=
=
17
(2
2
=
(2
, 2, 3,
)
2
b. Film tipis
Gambar 2.3 cahaya terpantul oleh permukaan atas dan permukaan bawah lapisan tipis
18
yang terjadi
dapat saling
=(
= ,2,3
19
3. Difraksi
Difraksi merupakan peristiwa pelenturan gelombang ketika melewati
celah sempit, sehingga celah sempit tersebut dapat bertindak sebagai
gelombang yang baru. Begitu pun cahaya ketika melewati celah sempit
juga akan mengalami pelenturan jika lebar celah lebih kecil dari pada
panjang gelombang cahaya yang melaluinya. Cahaya tidak lagi merambat
lurus yang mengakibatkan terjadinya interferensi sehingga tepi-tepi
bayangan menjadi kabur.
a. Celah tunggal
20
= ,2,3
)
2
= ,2,3
b. Celah majemuk
Kisi merupakan sesuatu yang memiliki celah yang sangat
banyak dengan lebar celah dan jarak antar celah yang sama. pola
difraksi oleh kisi jauh lebih tajam jika di bandingkan pola
interferensi celah ganda atau difraksi celah tunggal.
Sebuah kisi biasanya terdiri dari banyak celah bahkan bisa
sampai ribuan celah yang berupa garis tiap centil meternya dan
biasanya dinyatakan dengan N ( jumlah celah tiap cm)
Sehingga pola difraksi yang terjadi pada kisi syaratnya yaitu :
21
= , ,2,3
)
2
= ,2,3
22
Warna
cahaya
berhubungan
dengan
panjang
5. Polarisasi
Polarisasi merupakan proses pengkutuban cahaya sehingga di hasilkan
arah gelombang cahaya yang sesuai. Polarisasi merupakan ciri dari
gelombang transversal, sehingga cahaya termasuk ke dalam gelombang
transversal. Polarisasi dapat kita rasakan yaitu pada saat siang hari yang
cerah warna langit terlihat biru. Polarisasi cahaya dapat disebabkan oleh
empat cara, yaitu refleksi (pemantulan), absorbsi (penyerapan), pembiasan
(refraksi) ganda dan hamburan.
a. Polarisasi karena pemantulan
Pemantulan akan menghasilkan cahaya terpolarisasi jika
sinar pantul dan sinar biasnya membentuk sudut 90o. Arah getar
sinar pantul yang terpolarisasi akan sejajar dengan bidang pantul.
Oleh karena itu sinar pantul tegak lurus sinar bias, berlaku ip + r
= 90 atau r = 90 ip . Dengan demikian, berlaku pula
23
Dengan n2 adalah
indeks
datang n1 adalah
medium
sedangkan ip adalah
sudut
bias
medium
tempat
pantul
tempat
cahaya
yang
cahaya
terbiaskan,
merupakan
sudut
24
25
peristiwa
hamburan,
cahaya
yang
panjang
Gambar 2.9 Warna biru langit akibat fenomena polarisasi karena hamburan
26