merambat memerlukan zat perantara (medium perantara). Gelombang bunyi adalah gelombang
mekanik yang berbentuk gelombang longitudinal, yaitu gelombang yang arah rambatannya
sejajar dengan arah getarannya. Gelombang bunyi dihasilkan oleh benda yang bergetar, benda
yang bergetar disebut sumber bunyi. Karena bunyi dihasilkan oleh benda yang bergetar, maka
kuat kerasnya bunyi tergantung pada amplitudo getarannya. Makin besar amplitudo getarannya,
makin keras bunyi terdengar dan sebaliknya makin kecil amplitudonya, makin lemah bunyi yang
terdengar. Di samping itu, keras lemahnya bunyi juga tergantung pada jarak terhadap sumber
bunyi, makin dekat dengan sumber bunyi, bunyi terdengar makin keras dan sebaliknya makin
jauh dari sumber bunyi, makin lemah bunyi yang kita dengar.
kerapatannya. Apabila temperatur udara meningkat, maka kecepatan bunyi akan bertambah.
Semakin tinggi kerapatan udara, maka bunyi semakin cepat merambat. Kecepatan bunyi dalam
zat cair lebih besar daripada cepat rambat bunyi di udara. Sementara itu, kecepatan bunyi pada
zat padat lebih besar daripada cepat rambat bunyi dalam zat cair dan udara.
mendengar bunyi setinggi 50.000 Hz. Kelelawar menggunakan ultrasonik sebagai alat penyuara
gema untuk terbang dan berburu. Kelelawar mengeluarkan decitan yang sangat tinggi dan
menggunakan telinganya yang besar untuk menangkap mangsanya. Gema itu memberitahu
kelelawar mengenai lokasi mangsanya atau rintangan di depannya (misalnya pohon atau dinding
gua).
Cepat rambat bunyi dapat diukur dengan metode resonansi. Mengukur cepat rambat
gelombang bunyi dapat dilakukan dengan metode resonansi pada tabung resonator (kolom
udara). Pengukuran menggunakan peralatan yang terdiri atas tabung kaca yang panjangnya 1
meter, sebuah slang karet/plastik, jerigen (tempat air) dan garputala.
atau = 4 L1
Resonansi II jika :
L2 =
atau = L2
atau = L3
Gelombang yang dihasilkan garputala tersebut merambat pada kolom udara dalam tabung dan
mengenai permukaan air dalam tabung, kemudian dipantulkan kembali ke atas. Kedua
gelombang ini akan saling berinterferensi. Apabila kedua gelombang bertemu pada fase yang
sama akan terjadi interferensi yang saling memperkuat, sehingga pada saat itu pada kolom udara
timbul gelombang stasioner dan frekuensi getaran udara sama dengan frekuensi garputala.
Peristiwa inilah yang disebut resonansi. Sebagai akibat resonansi inilah terdengar bunyi yang
keras. Resonansi pertama terjadi jika panjang kolom udara sebesar
, peristiwa resonansi
bunyi
garputala
(m)
(Hz)
Cahaya adalah gelombang elektromagnetik, hal ini berdasarkan perhitungan yang telah
dilakukan Maxwell, kecepatan gelombang elektromagnetik di ruang hampa adalah sebesar 3
108 m/s, yang nilainya sama dengan laju cahaya terukur. Hal ini membuktikan bahwa cahaya
merupakan gelombang elektromagnetik. Pernyataan Maxwell diperkuat oleh Heinrich Hertz
(1857 -1894).
=
c = laju cahaya ( 3 108 m/s)
frekuensi
panjang
gelombang
gelombang
(Hz)
(m)
Berdasarkan persamaan (8.3), kita dapat menentukan frekuensi cahaya tampak bernilai antara 4,0
1014 Hz hingga 7,5 1014 Hz.
Cahaya tampak hanyalah salah satu jenis gelombang elektromagnetik yang terdeteksi dalam
interval yang lebar, dan dikelompokkan dalam spektrum elektromagnetik, yaitu daerah
jangkauan panjang gelombang yang merupakan bentangan radiasi elektromagnetik. Gelombang
radio dan gelombang mikro dapat dibuat di laboratorium menggunakan peralatan elektronik.
Gelombang elektromagnetik dengan frekuensi yang lebih tinggi sangat sulit dibuat secara
elektronik. Gelombang elektromagnetik dapat terbentuk secara alamiah, seperti pancaran dari
atom, molekul, dan inti atom. Misalnya, sinar-X dihasilkan oleh elektron berkecepatan tinggi
yang diperlambat secara mendadak ketika menumbuk logam. Cahaya tampak yang dihasilkan
melalui suatu pijaran juga disebabkan karena elektron yang mengalami percepatan di dalam
filamen panas.
Radiasi inframerah memegang peranan penting pada efek pemanasan Matahari. Matahari tidak
hanya memancarkan cahaya tampak, tetapi juga inframerah (IR) dan ultraviolet (UV) dalam
jumlah yang tetap. Manusia menerima gelombang elektromagnetik dengan cara yang berbedabeda tergantung pada panjang gelombangnya.
4. Cahaya Tampak
Cahaya tampak merupakan radiasi gelombang elektromagnetik yang dapat dideteksi oleh mata
manusia. Cahaya tampak memiliki kisaran panjang gelombang antara 4 10 -7 m hingga 7 10-7
m.
5. Sinar Ultraviolet (1015 Hz 1016Hz)
Gelombang ultraviolet mempunyai panjang gelombang yang pendek. Matahari merupakan
pemancar radiasi ultraviolet yang kuat, dan membawa lebih banyak energi daripada gelombang
cahaya yang lain. Karena inilah gelombang ultraviolet itu dapat masuk dan membakar kulit.
Kulit manusia sensitif terhadap sinar ultraviolet matahari. Meskipun begitu, atmosfer bumi dapat
menghambat sebagian sinar ultraviolet yang merugikan itu. Terbakar sinar matahari juga
merupakan risiko yang dapat menimbulkan kanker kulit.
6. Sinar-X (1016 Hz 1020 Hz)
Sinar-X merupakan radiasi elekromagnetik yang dihasilkan dari penembakan atom-atom dengan
partikel-partikel yang memiliki energi kuantum tinggi. Panjang gelombang sinar-X berkisar
antara 10-11 m hingga 10-9 m. Sinar-X dihasilkan oleh elektron-elektron yang berada di bagian
dalam kulit elektron atom, atau pancaran yang terjadi karena elektron dengan kelajuan besar
menumbuk logam. Sinar-X dapat melintas melalui banyak materi sehingga digunakan dalam
bidang medis dan industri untuk menelaah struktur bagian dalam. Sinar-X dapat dideteksi oleh
film fotografik, karena itu digunakan untuk menghasilkan gambar benda yang biasanya tidak
dapat dilihat, misalnya patah tulang.
7. Sinar Gama (1020 hz 1025 Hz)
Sinar atau gelombang gamma, yang merupakan bentuk radioaktif yang dikeluarkan oleh inti-inti
atom tertentu, mempunyai panjang gelombang yang sangat pendek. Sinar ini membawa energi
dalam jumlah besar dan dapat menembus logam dan beton. Sinar ini sangat berbahaya dan dapat
membunuh sel hidup, terutama sinar gamma tingkat tinggi yang dilepaskan oleh reaksi nuklir,
seperti ledakan bom nuklir.
Jenis-jenis cahaya diatas merupakan bukti cahaya adalah gelombang elektromagnetik.
Menurut Doppler, perubahan frekuensi bunyi itu memenuhi hubungan : kecepatan relatifnya
sebanding dengan frekuensi.
vp adalah kecepatan relatif bunyi terhadap pandangan. Nilainya dapat dituliskan juga vp = v
vp. Berarti berlaku juga vs = v vs. Dengan substitusi nilai vp dan vs dapat diperoleh
persamaan efek Doppler seperti berikut.
dengan :
fp
=
frekuensi
bunyi
yang
diterima
pendengar
(Hz)
fs
=
frekuensi
bunyi
sumber
(Hz)
v
=
cepat
rambat
bunyi
di
udara
(m/s)
vs
=
kecepatan
sumber
bunyi
(m/s)
vp
=
kecepatan
pendengar
(m/s)
() = operasi kecepatan relatif, (+) untuk kecepatan berlawanan arah dan () untuk kecepatan
searah
Contoh Efek Doppler Dalam Kehidupan
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menjumpai bunyi yang kita dengar akan terdengar
berbeda apabila antara sumber bunyi dan pendengar terjadi gerakan relatif. Misalnya pada saat
kita menaiki sepeda motor di jalan raya berpapasan dengan mobil ambulan atau mobil patroli
yang membunyikan sirine. Bunyi sirine yang terdengar akan makin keras saat kita bergerak
saling mendekati dan akan semakin lemah pada saat kita bergerak saling menjauhinya. Peristiwa
ini disebut efek Doppler yaitu peristiwa terjadinya perubahan frekuensi bunyi yang diterima oleh
pendengar akan berubah jika terjadi gerakan relatif antara sumber bunyi dan pendengar.
Sebagai contoh sumber bunyi mengeluarkan bunyi dengan frekuensi fs dan bergerak dengan
kecepatan vs dan pendengar bergerak dengan kecepatan vp dan kecepatan rambat gelombang
bunyi adalah v maka frekuensi bunyi yang diterima oleh pendengar apabila terjadi gerakan relatif
antara sumber bunyi dengan pendengar dapat dirumuskan :
dengan :
fp
=
frekuensi
bunyi
yang
diterima
pendengar
fs
=
frekuensi
sumber
bunyi
v
=
cepat
rambat
bunyi
di
udara
vp
=
kecepatan
pendengar
vs = kecepatan sumber bunyi (ms1)
(Hz)
(Hz)
(ms1)
(ms1)
Gelombang Bunyi
Bunyi merupakan gelombang mekanik yang dalam perambatannya arahnya sejajar dengan arah
getarnya (gelombang longitudinal).
Syarat terdengarnya bunyi ada 3 macam:
1. Ada sumber bunyi
2. Ada medium (udara)
3. Ada pendengar
Sifat-sifat bunyi meliputi :
Dapat dipantulkan
Infrasonik adalah bunyi yang frekuensinya kurang dari 20 Hz. Makhluk yang bisa
mendengan bunyii infrasonik adalah jangkrik.
Audiosonik adalah bunyi yang frekuensinya antara 20 Hz sampai dengan 20 kHz. atau
bunyi yang dapat didengar manusia.
Ultrasonik adalah bunyi yang frekuensinya lebihdari 20 kHz. makhluk yang dapat
mendengar ultrasonik adalah lumba-lumba.
Persamaan yang digunakan dalam bab bunyi sama dengan pada bab gelombang yaitu v = s/t
BUNYI PANTUL
Bunyi pantul dibedakan menjadi 3 macam yaitu :
1. Bunyi pantul memperkuat bunyi asli yaitu bunyi pantul yang dapat memperkuat bunyi
asli. Biasanya terjadi pada keadaan antara sumber bunyi dan dinding pantul jaraknya
tidak begitu jauh (kurang dari 10 meter)
2. Gaung adalah bunyi pantul yang terdengar hampir bersamaan dengan bunyi asli.
Biasanya terjadi pada jarak antara 10 sampai 20 meter.
3. Gema adalah bunyi pantul yang terdengar setelah bunyi asli. Biasanya terjadi pada jarak
lebih dari 20 meter
Perbedaan antara Nada dengan Desah, Nada adalah bunyi yang mempunyai frekuensi teratur
sedangkan Desah adalah bunyi yang mempunyai frekuensi tidak teratur.
Beberapa manfaat gelombang bunyi dalam hal ini adalah pantulan gelombang bunyi adalah
1. dapat digunakan untuk mengukur kedalaman laut disini yang digunakan adalah bunyi
ultrasonik
2. mendeteksi janin dalam rahim, biasanya menggunakan bunyi infrasonik
3. mendeteksi keretakan suatu logam dan lain-lain.
4. diciptakannya speaker termasuk manfaat dari bunyi audiosonik.
Persamaan yang digunakan dalam bunyi sama dengan dalam gelombang yaitu v = s/t. Untuk
bunyi pantul digunakan persamaan v = 2.s/t
Bunyi merambat melalui ketiga wujud zat.
Padat
Cair
Gas
Bunyi tidak dapat merambat melalui vakum (hampa udara)
Bunyi merambat melalui suatu medium dengan cara memindahkan energi
kinetik dari satu molekul ke molekul lainnya dalam medium, tersebut.
Intensitas bunyi adalah Energi gelombang bunyi yang menembus permukaan bidang tiap satu
satuan luas tiap detiknya. Pada dasarnya gelombang bunyi adalah rambatan energi yang berasal
dari sumber bunyi yang merambat ke segala arah, sehingga muka gelombangnya berbentuk bola.
Intensitas Bunyi
Apabila suatu sumber bunyi mempunyai daya sebesar P watt, maka besarnya intensitas bunyi di
suatu tempat yang berjarak r dari sumber bunyi dapat dinyatakan :
dengan :
I
=
intensitas
P
=
daya
sumber
A
=
luas
permukaan
yang
r = jarak tempat dari sumber bunyi (m)
bunyi
bunyi
(watt,
ditembus
gelombang
(watt/m2)
joule/s)
bunyi
(m 2)
Berdasarkan persamaan di atas terlihat bahwa intensitas bunyi di suatu tempat berbanding
terbalik dengan kuadrat jaraknya, makin jauh dari sumber bunyi, maka intensitasnya semakin
kecil. Jika titik A berjarak r1 dan titik B berjarak r2 dari sumber bunyi, maka perbandingan
intensitas bunyi antara titik A dan B dapat dinyatakan dalam persamaan :
dengan :
TI
=
taraf
intensitas
bunyi
I
=
intesitas
Io = intensitas ambang pendengaran (Io = 10-12 watt.m-2)
(dB
=
bunyi
desi
bell)
(watt.m-2)
Maka frekwensi yang dihasilkan oleh sebuah senar(dawai) dan pipa organa dapat dirumuskan
sbb :
Keterangan :
V = Cepat rambat gelombang .................. (m/s)
F = Tegangan tali dawai .......................... (N)
f = Frekwensi nada (bunyi) .................... (Hz)
= Panjang gelombang ........................... (meter)
m = Massa dawai ..................................... (Kg)
l = Panjang tali dawai ............................... (meter)
Catatan :
1. Nada-nada yang dihasilkan oleh sebuah senar (dawai) :
Nada dasar jika ............................. l = ()
Nada atas pertama jika ................. l =
Nada atas kedua jika ................... l = (3/2) dst
2. Nada dasar yang dihasilkan oleh pipa organa :
Contoh 2 :
Sebuah dawai yang panjangnya 1 meter dan massanya 4 gram pada salah satu ujungnya diberi
beban 16 kg. Berapakah frekwensi nada dasar yang dihasilkan pada saat sawai dipetik ?
Keterangan :
I = Intensitas bunyi .................. (watt.m-2)
W = Energi bunyi ....................... (Joule)
P = Daya .................................. (watt)
A = Luas ................................... (m2)
Keterangan :
TI = Taraf Intensitas bunyi ................. (dB)
I = Intensitas bunyi ........................... (watt.m-2)
Io = Intensitas bunyi ambang ( Io = 1x10-12 watt.m-2)
Contoh 3 :
Taraf Intensitas bunyi dari sebuah sumber di titik P adalah 80 dB, jika ada 6 sumber bunyi
identik dengan bunyi di atas dan dibunyikan secara bersamaan, Hitunglah besar Taraf
Intensitasnya di titik P !
Diketahui :
TI = 80 dB
n=6
TI = ............. ?
TI = TI + 10. log n
TI = 80 + 10. log 6
TI = 80 + 10 . 0,78
TI = 80 + 7,8
TI = 87,8 dB
Efek Dopller
Efek Doppler adlah peristiwa naiknya atau turunnya frekwensi bunyi yang terdengar pengamat
ketika sumber atau pengamat mendekati atau menjauhi.
Besarnya frekwensi bunyi yang terdengar pengamat dirumuskan sbb:
Keterngan : fp = frekwensi bunyi yang terdengar pengamat ....... (Hz)
fs = frekwensi bunyi sumber .................................... (Hz)
Vp= kecepatan pengamat ......................................... (m.s-1)
Vs= kecepatan sumber bunyi .................................... (m.s-1)
V = kecepatan bunyi ................................................. (m.s-1)
Catatan :
Vp : positif jika pengamat mendekati sumber bunyi
Vp : negatif jika pengamat menjauhi sumber bunyi
Vs : positif jika sumber bunyi menjauhi pengamat
Vs : negatif jika sumber bunyi mendekati pengamat
Contoh :
Seorang pengendara motor melaju dengan kecepatan 54 km/jam diikuti oleh sebuah ambulan
yang melaju dengan kecepatan 108 km/jam sambil membunyikan sirene dengan frekwensi 1200
Hz. Kecepatan bunyi diudara 330 m/s. Berapakah frekwensi bunyi sirene yang terdengar oleh
pengendara motor tersebut ?
Diketahui :
Vp = 54 km/jam = 15 m/s
Vs = 108 km/jam = 30 m/s
fs = 1200 Hz
V = 330 m/s
fp = ................. ?
Mau Coba Test Online silakan KLIK DISINI
Mau lihat Soal latihan lainnya ? .
Ok... langsung ajaa kita lihat yuuu.... !
Mau lihat klik aja tombolnya